Anda di halaman 1dari 75

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

Mata Kuliah : Pengetahuan Struktur


Semester : 3
Bobot : 3 sks

Tatap Muka Ke : 1
MATERI YANG AKAN DISAMPAIKAN DAN REFFRENSI

Reffrensi:

 PBI 1971
Materi Yang Akan Disampaikan :  SNI Pembebanan
 Pendahuluan  SNI 2847-2019
 Pengertian  SNI Baja Tulangan Beton
 Spesifikasi Teknis dan Pembebanan  SNI T-15-1991-03; Standar Tata Cara
 Analisis Struktur Bangunan Teknik Menghitung Struktur Beton
 Peraturan Pembebanan Indonesia
Lingkungan  Peraturan Perencanaan Tahan Gempa
Indonesia
 Tabel dan spesifik pabrikan

2
Sistem Penilaian/Evaluasi :

Evaluasi Hasil Pembelajaran :


Capaian Mata Kuliah :
Setelah mengikuti pembelajaran mata kuliah
 Kehadiran : 5 % ini, mahasiswa diharapkan mampu:
 Quis : 10 %
 Tugas : 20 %  Menjelaskan Jenis-jenis Bangunan Teknik
Lingkungan
 Ujian Tengah Semester : 25 %  Menjelaskan dan menghitung besaran
 Ujian Akhir Semester: 40 % Gaya-gaya yang terjadi pada Bangunan
Teknik Lingkungan
 Menjelaskan prosedur dan perhitungan
 Nilai Akhir Semester Mata Kuliah ini Stabilitas Struktur pada bangunan Teknik
minimal dengan angka 65, bila Lingkungan
belum mencapai, dievaluasi ulang
dengan menyelesaikan tugas-tugas.

3
A. PENDAHULUAN

Untuk pelaksanaan Pembangunan


Kegiatan Pembangunan Sarana
dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dan Prasaranan untuk
menjamin kebutuhan manusia manusia dibutuhkan Struktur yang
dan lingkungannya. sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaannya
dibutuhkan standar untuk Berkat perkembangan teknologi
menjamin; disegala bidang maka pelaksanaan
 Keselamatan/Keamanan,
Pembangunan dapat dilaksanakan
 Kesehatan, Kenyamanan,
dengan lebih mudah sehingga dapat
 Kemudahan, dan
 Keterjangkauan tercapai Tepat; manfaat, biaya, mutu
dan waktu

4
B. PENGERTIAN

1. Pengertian Teknik/Rekayasa

 Teknik adalah pengetahuan dan


 Teknik atau Rekayasa adalah kepandaian membuat sesuatu
penerapan ilmu dan teknologi yang berkenaan dengan hasil
untuk menyelesaikan industri
permasalahan manusia.
Hal ini diselesaikan lewat  Teknik adalah cara (kepandaian
pengetahuan, matematika dan dan sebagainya) membuat atau
pengalaman praktis yang melakukan sesuatu yang
diterapkan untuk mendesain berhubungan dengan seni;
objek atau proses yang
berguna.  Teknik adalah metode atau sistem
mengerjakan sesuatu
5
2. Pengertian Lingkungan dan Teknik Lingkungan

 Lingkungan adalah kombinasi Teknik Lingkungan dijabarkan sebagai


antara kondisi fisik yang pemikiran keteknikan dan keterampilan
mencakup keadaan sumber dalam memecahkan masalah pengendalian
daya alam seperti tanah, air, lingkungan yang menyangkut:
energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di  Penyediaan air minum
atas tanah maupun di dalam  Sistem pembuangan dan pendaurulangan
lautan buangan cair, padat , dan gas
 Sistem drainase perkotaan dan desa serta
 Teknik Lingkungan adalah sanitasi lingkungan
sebuah program studi yang  Pengendalian pencemar dan pengelolaan
berusaha untuk menyelesaikan kualitas air, tanah, dan udara
permasalahan lingkungan  Pengendalian dan pengelolaan dampak
dengan pendekatan teknologi. lingkungan.

6
3. Pengertian Struktur:

Struktur adalah
pengaturan dan
pengorganisasian
unsur-unsur yang
saling terkait dalam
suatu objek material
atau sistem, atau
objek atau sistem
yang terorganisasi.

 Struktur Bawah
 Struktur Atas

7
3.1. Pengertian Struktur Bawah

 Struktur bawah
(lower structure)
Struktur bawah
merupakan
bagian-bagian
bangunan yang
terletak di bawah
permukaan
tanah, yang
sering disebut
Pondasi

8
3.2. Pengertian Struktur Atas

 Struktur atas
(upper structure)
struktur atas,
dibangun di atas
struktur bawah

9
4. Pengertian Bangunan dan Struktur Bangunan

Bangunan adalah
Struktur buatan
manusia.

Struktur Bangunan
dapat diartikan sebagai
bagian-bagian yang
membentuk berdirinya
sebuah Bangunan

Struktur Bangunan
berfungsi sebagai syarat
berdirinya sebuah
Konstruksi.
10
5. Pengertian Konstruksi

 Konstruksi atau pembinaan adalah suatu


kegiatan pembangunan sarana maupun
prasarana
 Kontruksi juga dapat diartikan sebagai
bangunan maupun satuan prasarana
dalam satu atau beberapa area.
 Kontruksi juga merupakan suatu kegiatan
membangun sarana maupun prasarana
dalam sebuah bidang
arsitektur atau teknik sipil
 Secara ringkas konstruksi didefinisikan
sebagai objek keseluruhan bangun(an)
yang terdiri dari bagian-bagian Struktur.
11
6. Pengertian Teknologi

Teknologi ialah suatu penerapan Teknologi ialah suatu metode ilmiah


pengetahuan praktis khususnya di yang digunakan untuk mencapai
bidang tertentu; cara tujuan praktis, dan merupakan salah
menyelesaikan tugas terutama satu ilmu pengetahuan terapan.
dengan menggunakan proses
teknis, metode, atau pengetahuan; Teknologi merupakan suatu bentuk
serta juga aspek khusus dari proses yang meningkatkan nilai tambah.
bidang usaha tertentu.
Teknologi adalah seluruh sarana
Teknologi merupakan suatu bagian dari untuk menyediakan barang-barang
sebuah integral yang terdapat di dalam yang dibutuhkan bagi kelangsungan
suatu sistem tertentu. dan kenyamanan hidup manusia.

12
7. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan


istilah Information technology adalah istilah umum untuk teknologi
apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi.

13
8. Pengertian Desain/Rancangan dan Perencanaan

Desain atau rancangan biasa diterjemahkan sebagai seni terapan,


arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah
kalimat, kata "desain" bisa digunakan, baik sebagai kata benda
maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses
untuk membuat dan menciptakan objek baru".

Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai


pada masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang
dibutuhkan untuk mencapainya.

14
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

Mata Kuliah : Pengetahuan Struktur


Semester : 3
Bobot : 3 sks

Tatap Muka Ke : 2
9. Pengertian Gaya

Gaya adalah suatu kekuatan yang mengakibatkan benda yang


dikenai akan mengalami perubahan posisi atau bergerak dan
akan berubah bentuk.

Berdasarkan gaya dalam ilmu fisika berarti suatu interaksi


apapun yang akan dapat menyebabkan sebuah benda-benda
be massa tersebut mengalami perubahan pada gerak tersebut.
Ada 5 gaya Struktur :
 Gaya tekan
 Gaya tarik
 Gaya geser
 Gaya puntir
 Gaya tekuk

16
9. Pengertian Gaya

9.1. Gaya tekan


Gaya tekan adalah gaya yang cenderung _
untuk membuat dan menyebabkan
kehancuran pada suatu elemen struktur.
Gaya ini mempuyai kecenderungan nya
untuk menekan suatu elemen tersebut dan
akan mengalami keretakan bahkan
kehancuran. Gaya tekan adalah gaya bobot
yang akan bekerja pada suatu luasan nya
bidang secara tegak lurus. Bahan yang
sering dan paling baik untuk digunakan
untuk menahan gaya tekan adalah beton.

17
9. Pengertian Gaya

9.2. Gaya Tarik +


Gaya tarik adalah gaya yang memiliki
kecenderungan untuk menarik
elemen-nya hingga putus. Bahan
struktur yang paling baik
digunakan untuk menahan gaya
tarik adalah baja. Baja merupakan
bahan dengan sifat struktur yang
sangat baik, mempunyai kekuatan
yang tinggi dan sama kuat pada
kekuatan tarik maupun kekuatan
tekan.

18
…………….. pengertian gaya

9.3. Gaya geser


Gaya geser adalah keadaan gaya yang
berkaitan dengan aksi gaya berlawan arah
yang menyebabkan satu bagian struktur
tergelincir terhadap bagian di dekat. Gaya
geser umumnya akan terjadi pada balok
tersebut. Jika suatu material tersebut tidak
dapat menahan gaya geser itu maka
elemen-nya akan mengalami suatu
keretakan. Bahan struktur yang paling
baik digunakan untuk menahan gaya
geser tersebut adalah baja.

19
…………….. pengertian gaya

9.4. Gaya puntir


Puntiran adalah suatu kombinasi yang mengalami oleh
suatu benda biasanya bendanya poros dalam hal
tersebut ini akan terjadi pada suatu struktur, dimana
terjadi akibat adanya gaya yang akan berlawan arah
terhadap kedua ujungnya atau disebut gaya puntir.
Bahan struktur yang paling baik digunakan untuk
menahan gaya puntir adalah baja, sama seperti
gaya geser, gaya puntir tersebut sangat paling baik
ditahan oleh struktur yang terbuat dari bahan
seperti baja. Hal tersebut karena baja mempunyai
sifatnya yang lebih lentur dan kuat tekan juga lebih
bagus dari pada bahan-bahan lainnya.

20
…………….. pengertian gaya
9.5. Gaya tekuk
Gaya tekuk adalah fenomena yang sangat tidak stabil yang akan menyebabkan
element tidak dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa
kelebihan bahan yang disebut dengan tekuk (buckling). Gaya tekuk dapat
menyebabkan sesuatu struktur patah hingga hancur. Bahan yang paling banyak
digunakan dan paling baik digunakan dan untuk menahan gaya tekuk tersebut
adalah beton.

21
…………….. pengertian gaya
9.6. Gaya dalam
Gaya dalam adalah gaya yang terjadi didalam penampang potong komponen
konstruksi yang diakibatkan adanya gaya luar yang ditimbulkan dari pembebanan
yang diberikan. Besarnya gaya dalam sama dengan besarnya gaya luar dengan
arah berlawanan, gaya dalam ini merupakan gaya reaksi yang melawan gaya luar
(gaya aksi), jenis gaya dalam, dilihat dari arah gayanya terhadap penampang
potong batang yang menahannya, terdiri dari 2 jenis, yaitu :
▪ Gaya normal, Fn (Gaya axial) adalah gaya dalam yang bekerja tegak lurus
penampang potong atau sejajar sumbu batang
▪ Gaya tangensial, Ft (Gaya melintang) adalah Gaya dalam yang bekerja tegak
lurus sumbu batang atau sejajar penampang potong
Fx
Fn
Fx
Ft
22
10. Pengertian Momen

10.1. Momen Gaya P


Momen gaya adalah perkalian antara gaya dan lengan gaya
a
di suatu sumbu putar yang menyebabkan suatu benda
berputar atau berotasi. Momen gaya juga biasa disebut l
sebagai torsi. Besaran ini termasuk besaran vektor,
Ma = P x l
sehingga arah sangat diperhitungkan. Oleh karena besaran
vektor, maka berlaku perkalian silang antara gaya dan
lengan gayanya. (kesepakatan searah jarum jam disebut
momen positif dan sebaliknya disebut momen negatif)

10.2. Momen inersia (I)


Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda
untuk berotasi pada porosnya. Besaran momen inersia itu
bergantung pada bagaimana bentuk benda dan posisi
sumbu putarnya.
23
……………………………………………….. pengertian momen

½h
10.3. Momen tahanan (W)
Momen tahanan adalah luas penampang yang menahan h
momen, didapat dari momen Inersia dibagi jarak dari sumbu
ke sisi terluar, e atau r. Contoh inersia balok : I = 1/12 bh³
 W = 1/12 bh³ / ½ h = 1/6 bh² b

10.4. Momen puntir


Momen puntir. adalah penyebab perubahan gerakan putar
yang mempercepat atau memperlahan gerak suatu benda.

24
11. Pengertian Tegangan
F

Tegangan adalah besarnya gaya A=axb


yang diberikan oleh molekul-molekul
terhadap luasan penampang.
σ
Persamaan tegangan dapat
dituangkan dengan sebagai berikut:
σ = F /A
Dengan Pengertian a
F = gaya (kg, ton atau N, kN)
σ = tegangan (kg/cm² atau N/mm²)
b
A = luas penampang (mm², cm²,m²)

25
………………. pengertian tegangan

a. Ditinjau dari arah gaya-gaya


dalam yang terjadi, tegangan
diklasifikasikan menjadi dua jenis
yaitu:
 Tegangan normal adalah
tegangan yang terjadi karena
pengaruh gaya normal b. Ditinjau dari jenis pembebanan
 Tegangan tangensial adalah yang diberikan,tegangan
tegangan yang terjadi karena diklasifikasikan:
pengaruh gaya tangensial  Tegangan tekan
 Tegangan tarik
 Tegangan geser
 Tegangan puntir
 Tegangan lengkung/bengkok

26
Contoh Tegangan :

a. Tegangan tekan (σ ) F

Gaya F = 20 ton, bekerja pada sumbu kolom beton,


yang berukuran 20 cm x 20 cm, bertumpu pada
pondasi ukuran 50 cm x 50 cm, lihat sket di sebelah
Diminta hitung tegangan yang terjadi pada kolom
beton, dan tanah di bawah pondasi. 50 cm
Jawab:
 Luas kolom Ak = 20 cm x 20 cm = 400 cm²
Tegangan terjadi pada kolom beton adalah σ = F/A 50 cm
20 cm
σ = 20.000 kg / 400 cm² = 50 kg/cm²
 Luas pondasi Ap = 50 cm x 50 cm = 2.500 cm²
Tegangan terjadi pada tanah σ = F/A
σ = 20.000 kg / 2.500 cm² = 8 kg/cm² 20 cm

27
Contoh Tegangan :

b. Tegangan Tarik (σs)


Gaya F = 20 ton, bekerja tegak lurus dan tergantung
sling baja dengan diameter d = 30 mm = 3 cm
Diminta hitung tegangan yang terjadi pada sling baja d

Jawab:
 Luas sling baja As = ¼ π d² = ¼ x 22/7 x (3 cm)²
As = 7,0714 cm²
F
 Tegangan terjadi pada sling σs = F/A
σ = 20.000 kg / 7,0714 cm² = 2828,28 kg/cm²

28
Contoh Tegangan :

c. Tegangan geser (τ)


Gaya F = 20 ton, bekerja tegak lurus pada balok beton, F
yang berukuran 20 cm x 30 cm, lihat sket di sebelah
30 cm

Diminta hitung tegangan geser (τ) yang terjadi pada


balok tersebut 20 cm
Jawab:
 Luas balok beton Ak = 20 cm x 30 cm = 600 cm²
 Tegangan terjadi pada kolom beton adalah τ = F/A
τ = 20.000 kg / 600 cm² = 33,33 kg/cm²

29
Contoh Tegangan :
d. Tegangan puntir (τ) l

Gaya F = 200 kg, bekerja sejajar balok beton, yang


berukuran 20 cm x 30 cm, jarak F ke sumbu balok l = 50 cm,
Y F
lihat sket di sebelah
Diminta hitung tegangan puntir/torsi (τ) yang terjadi
pada balok tersebut
Jawab: 30 cm X

 Momen torsi terjadi Mt = 50 cm x 200 kg


Mt = 10.000 kgcm Y

 Momen tahanan Wp = 1/6 bh² 20 cm


 Sumbu X Wp = 1/6 20 x 30² = 3000 cm³
 Sumbu Y Wp = 1/6 30 x 20² = 1000 cm³ τ=
 Τx = 10.000 kgcm/3.000 cm³ = 3,333 kg/cm²
 Τx = 10.000 kgcm/1.000 cm³ = 10 kg/cm²

30
12. Pengertian Spesifikasi Teknis

Spesifikasi teknis adalah suatu uraian atau ketentuan-ketentuan yang


disusun secara lengkap, tertulis (yang mencakup rincian teknis atau
karakteristik yang dimliki oleh sebuah barang/material/jasa dan rincian
persyaratan administrasi teknis yang terintegrasi) dengan jelas mengenai
suatu barang/alat, jasa atau hasil akhir pekerjaan yang dapat dibeli/
diadakan, dibangun atau dikembangkan oleh pihak lain sehingga dapat
memenuhi keinginan semua pihak yang terkait.

31
13. Pengertian Pembebanan

Pembebanan adalah adalah gaya atau aksi lainnya yang dikenakan pada suatu
elemen struktur. Pembebanan pada struktur dapat menyebabkan adanya tegangan,
deformasi, dan perpindahan yang berpotensi merusak struktur tersebut. Di
Indonesia, peraturan pembebanan untuk bangunan gedung dan struktur
lain diatur dalam SNI 1727:2013.

Jenis Beban :
 Beban Mati, umumnya berat sendiri struktur (al. lantai, kolom, balok, atap, dls)
 Beban hidup, beban yang bergerak/bisa berpindah posisi (al. kendaraan,
orang, alat berat, khewan dls.)
 Beban lingkungan, beban yang disebabkan kekuatan alam ( al. angin, hujan,
gempa, salju, debu, dls.)

32
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

Mata Kuliah : Pengetahuan Struktur


Semester : 3
Bobot : 3 sks

Tatap Muka Ke : 3
C. SPESIFIKASI TEKNIS

Ada dua kata spesifikasi dan teknis, untuk spesifikasi sendiri pengertiannya adalah uraian
secara rinci mengenai persyaratan barang dan jasa yang dibutuhkan atau kriteria-kriteria
dari suatu barang atau jasa yang diperlukan untuk mencapai kualitas dan kinerja.

Berdasarkan pengertian dari spesifikasi teknis, maka spesifikasi teknis harus dibuat yang
dapat menjamin terlaksanannya pengadaan barang dan jasa sesuai dengan yang
diharapkan baik kualitas, kuantitas, tepat sasaran dan tepat waktu.

Kegagalan spesifikasi teknis berakibat gagalnya bangunan, biaya operasional dan


pemeliharaan sangat tinggi, alat tidak berjalan sesuai rencana kinerja hasil pengadaan tidak
sesuai harapan pengguna. Spesifikasi teknis untuk perencanaan konstruksi bangunan, yang
dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi nyata yang ada.

34
1. Standar Pembebanan

Standar Pembebanan setiap negara mempunyai standar masing-


masing, di Indonesia dikenal Standar Nasional Indonesia ( SNI) untuk
pembebanan diatur dalam SNI1727:2013.
Beban berarti gaya atau aksi lainnya yang diperoleh dari seluruh bahan
bangunan ( seluruh yang ada didalamnya efek lingkungan, perpindahan)

Beban Nominal
Besaran beban yang ditentukan dalam SNI 1727:2013 untuk; beban mati,
beban hidup, angin, hujan, banjir dan gempa.

Beban Nosional
Beban virtual yang dipekerjakan pada suatu analisis struktur untuk
memperhitungkan efek destabilisasi yang tidak diperhitungkan dalam
ketentuan-ketentuan desain.

35
……………. standar pembebanan

Kuat Nominal
Kemampuan suatu struktur atau komponen struktur untuk
menahan efek beban, yang dihitung dengan menggunakan
kekuatan bahan yang disyaratkan serta dimensi dan rumus
yang diturunkan dari prinsip mekanika rekayasa yang diakui
atau memiliki hasil uji lapangan atau hasil uji laboratoriumdari
model yang dilaksanakan yang memperhitungkan perbedaan
kondisi laboratorium dan lapangan.

36
……………. standar pembebanan

Kombinasi beban nominal yang menggunakan dengan tegangan izin


Kombinasi dasar:

Beban yang tercantum disini harus dianggap bekerja dalam kombinasi


berikut; mana saja yang menghasikan efek yang paling tidak baik di
dalam bangunan Gedung, fondasi, atau komponen struktural yang
dipengaruhi efek dari satu atau lebih beban yang tidak bekerja harus
dipertmbangkan

37
……………. standar pembebanan

Kombinasi Beban :

1. D
2. D + L

3. D + Lr atau S atau R
4. D + 0,75 L + 0,75 (Lr atau S atau R)
5. D + 0,6 (W atau 0,7 E)
6. D + 0,75 L + 0,75 (0,6 W) + 0,75 (Lr atau S atau R)
D + 0,75 L + 0,75 (0,7E) + 0,75 S
7. 0,6 D + 0,6 W
8. 0,6 D + 0,7 E

38
……………. standar pembebanan

Kombinasi dasar:
Struktur, komponen dan fondasi harus dirancang sedemikian rupa
sehingga kekuatan desainnya sama atau melebihi efek dari beban
faktor dalam kombinasi berikut:

1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau S atau R)

3. 1,2 D + 1,6 (L atau S atau R) + (Lr atau 0,5 W)


4. 1,2 D + 1,0 W + L + 0,5 (Lr atau S atau R)
5. 1,2 D + 1,0 E + L + 0,2 S
6. 0,9 D + 1,0 W
7. 0,9 D + 1,0 E

39
……………. standar pembebanan

Kombinasi Dasar :

D = Beban mati Fa = Beban banjir


E = Beban gempa R = Beban hujan

L = Beban hidup W = Beban angin


T = Beban peregangan sendiri Wi = Beban angin pada es
S = Beban salju Lr = Beban hidup atap
Fa = Beban banjir Di = Berat es
Ak = Beban atau efek beban yang timbul dari kejadian luar biasa
F = Beban akibat fluida dengan tekanan yang ditentukan dengan jelas tinggi
maksimum
H = Beban akibat tekanan tanah lateral tekanan air tanah, atau tekanan
material dalam jumlah banyak

40
2. Berat Jenis Bahan

No. Bahan kg/m³ No. Bahan kg/m³


1 Air tawar 1.000 14 Pasir jenuh air 1.800
2 Air laut 1.020 15 Batu hancur 1.602
3 Minyak 800-900 16 Bata merah 1.700
4 Beton tumbuk 2.200 17 Besi tempa 7.750
5 Beton tulang 2.400 18 Besi tuang 7.250
6 Semen 3.150 19 Emas 19.320
7 Pasir 1.400 20 Granit 2.611
9 Tanah lempung basah 2.200 21 Karet 1.522
10 Tanah lempung kering 1.700 22 Kerikil, koral 1.800
11 Asbes 1.600 23 Marmer padat 2.563
12 Baja 7.850 24 Almunium 2.712
13 Batu alam 2.600 25 Seng 7.135

41
………………………………. berat jenis bahan

Berat jenis bahan, dalam konstruksi untuk perhitungan struktur akan menjadi
beban mati akibat berat sendiri struktur.
Contoh:
Pada balok beton bertulang dengan ukuran 30 cm x 40 cm, membentang dan
diletakan pada tumpuan dengan Panjang L, maka beban mati atau berat sendiri
dapat dihitung dengan cara mencari volume dikalikan berat jenisnya;

q = 0,3 m x 0,40 m x 1,00 m x 2400 kg/m³ = 288 kg untuk setiap meternya


maka berat sendiri ditulis q = 288 kg/m

Begitu juga bentuk struktur lain seperti; plat lantai beton bertulang, plat baja,
rangka baja, balok baja, atap kayu, atap baja ringan, plapond, dan sebagainya.

42
3. Tegangan/Daya Dukung Yang Diizinkan

Tegangan/daya dukung yang diizinkan tergantung dari jenis material dan mutu
material, untuk struktur tegangan/daya dukung yang diizinkan umumnya sudah
dimasukan angka keamanan/factor keamanan yang biasa digunakan lebih besar dari
1, besar factor tergantung dari fungsi struktur semakin besar kerugian/bencana/akibat
yang ditimbulkan kalua gagal maka harga factor ini semakin besar.
Bahan/elemen struktur tegangan/daya dukung yang diizinkan tidak boleh dilampaui
doleh tegangan/daya dukung yang timbul/terjadi.

Beberapa bahan struktur sudah ada spesifikasi-nya untuk masing-masing bahan yang
dikeluarkan oleh pabrikan yang dijamin berdasarkan regulasi yang berlaku, pada
umumnya tertuang dalam spesifikasi bahan tersebut, dan ada yang sudah dibuktikan
dalam sertifikat

Bahan bangunan diantaranya: Semen, pasir, tulang besi/baja untuk beton, besi siku,
besi kanal, pipa baja, pipa PVC, Pipa PE, kayu, bata merah dan lain-lain.

43
…………… tegangan/daya dukung yang diizinkan

Contoh bahan konstruksi:

44
…………… tegangan/daya dukung yang diizinkan

Contoh bahan konstruksi


dan spesifikasi:

Untuk kekuatan tegangan baja


Tergantung mutu baja

45
Contoh bahan konstruksi prpfil baja

46
Contoh bahan konstruksi prpfil baja

47
…………… tegangan/daya dukung yang diizinkan

Contoh bahan konstruksi hubungan tegangan ijin dan Mutu

Tabel: Mutu Baja Profil Tabel: Mutu Baja Tulangan


Jenis Tegangan leleh baja Tegangan Izin baja Jenis Tegangan leleh Tegangan Izin baja
Baja σi(kg/cm²) σa(kg/cm²) Baja baja σi(kg/cm²) σau(kg/cm²)
Bj 33 2000 1333 U-22 1250 2200
Bj 34 2100 1400 U-24 1400 2400
Bj 37 2400 1600 U-32 1850 3200
Bj 41 2500 1666 U-39 2250 3900
Bj 44 2800 1867 U-48 2750 4800
Bj 50 2900 1933 U-50 2900 5000
Bj 52 3600 2400 U-52 3000 5200
Bj. Umum - σi/1,5 Bj. Umum σau -

48
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

Mata Kuliah : Pengetahuan Struktur


Semester : 3
Bobot : 3 sks

Tatap Muka Ke : 4
D. ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN TEKNIK LINGKUNGAN

Pada dasarnya untuk bangunan disederhanakan


terbagi dalam dua bagian yaitu bagian atas (struktur
atas) dan bagian bawah (struktur bawah) untuk
struktur bawah umumnya disebut fondasi,
keseimbangan bangunan berada di fondasi.

Pemilihan jenis dan dimensi fondasi akan tergantung


dari karakteristik tanah dibawahnya yang
menanggung beban bangunan tersebut. Kekuatan
menahan beban untuk pondasi ada dua besaran
utama yang harus diketahui yaitu daya dukung tanah
yang mengandalkan luas telapak dibawahnya.
Sedangkan untuk pondasi tiang selain daya dukung
tanah diperhitungkan juga daya lekat tanah.

50
Contoh bangunan teknik lingkungan

51
Contoh bangunan teknik lingkungan

52
Contoh bangunan teknik lingkungan

53
Contoh bangunan teknik lingkungan

54
Contoh bangunan teknik lingkungan

55
1. Pondasi Pasangan Batu Kali
Pondasi sederhana pasangan batu kali, umumnya dipakai
untuk bangunan-bangunan sederhana dan beban yang dipikul
oleh fondasi dan disalurkan ketanah tidak terlalu berat dan
momen-momen terjadi pun kecil diselesaikan di bagian atas
oleh tiang dan slop. Beban yang disalurkan hanya dari berat F
diatasnya
Lihat gambar di sebelah. Gaya horizontal yang timbul dianggap
dilawan dinding-dinding galian pasangan batu kali tidak mampu σt
menahan momen yang menimbulkan tegangan positif
b
σt = F/A
σt = tegangan yang terjadi dipikul oleh tanah (kg/cm²) .
F = gaya yang dipikul fondasi (kg) a A=axb
A = luas telapak fondasi (cm²)
σa = tegangan tanah yang diijinkan (kg/cm²)

Persyaratan :
σt < σa
56
Contoh pondasi pasangan batu kali
Diketahui: a
Lihat gambar di sebelah kanan
a = 60 cm σtanah ijin = 2 kg/cm²
b = 150 cm Koefisien Cg = 0,65
h1= 50 cm
h2= 200 cm
c = 30 cm
h2
ϒpasangan batu = 2000 kg/m³ (ϒpb)
ϒtanah = 1600 kg /m³ (ϒt)
Sudut geser dalam tanah Ɵ = 30º
Diminta:
h1
a. Gaya berat sendiri dinding & tanah (V)
b. Tegangan tanah yang timbul akibat gaya c
c
vertical V
b
c. Gaya horizontal tanah H
d. Momen guling (Mg)
e. Momen tahan (Mt)
f. Tegangan tanah akibat momen
g. Stabilitas strutur

57
……………………… pondasi pasangan batu
kali
Jawab:
Perhitungan dibuat Panjang pondasi 1 m a
a. Gaya berat dinding + tanah = V

G1 = a x (h2-h1) x ϒpb x 1m
G1 = 0,6 x (2 – 0,5) x 2000 x 1 m = 1.800 kg
G2 = ½ x (b – 2c – a) x (h2- h1) x ϒpb x 1 m G4
h2
G2 = ½ x {1,5 –( 2x0,30) – 0,6} x (2- 1,5) x 2000 x 1 m = 750 kg
G3 = h1 x b x ϒpb x 1 m G1
G5
G2
G3 = 0,5 x 1,5 x 2000 = 1.500 kg
G4 = ½ (b-2c- a) x (h2-h1) x ϒt x 1 m
h1
G4 = ½ (0,3) x (1,5) x 1.800 = 405 kg
G5 = c x (h2-h1) x ϒt x 1m c
c G3
G5 = 0,3 x (2-0,5) x 2000 x 1m = 900 kg
G = G1+G2+G3+G4+G5
V = 1.800 + 750 + 1.500 + 405 + 900 = 5.055 kg b
V = 5.055 kg

58
……………………… pondasi pasangan batu
kali
λa = tg (45º - Ø/2) λp = tg (45º+ Ø/2)
λa = tg (45º - 30/2) λp = tg (45º + 15º) a
λa = tg (30º) = 0,577 λp = tg (60º) = 1,732

Ha = ½ x (λa x ϒt x h2 x h2 x 1 m
Ha = ½ x λa x ϒt x h2² x 1 m
Ha = ½ x 0,577 x 1600 x 2² x 1 m
Ha = 1.846,4 kg h2

Hp = ½ x (λa x ϒt x h1 x h1 x 1 m Ha
Hp = ½ x λa x ϒt x h1² x 1 m
Hp = ½ x 0,577 x 1600 x 0,5² x 1 m h1 Hp
Hp = 346,4 kg T

λp x ϒt x h1
λa x ϒt x h2
b

59
……………………… pondasi pasangan batu
kali Y
Menghitung Momen terhadap sumbu Y-Y:
 Momen Guling (Mg) a=0,60 m d=0,3 m

Mg = Ha x h2/3
Mg = 1.846,4 kg x 2/3 m = 1230,933 kgm L4
G4
 Momen tahan (Mt) L1
Mt =Hp x t1/3 + G1L1+G2L2+G3L3+G4L4+G5L5 L5 h2=2 m
Hp x t1/3 = 346,4 x 0,5/3 = 57,733 kgm L2
G1L1 = 1800 x 0,6 = 1080 kgm G1 Ha
G2 G5
G2L2 = 750 x 1 = 750 kgm
G3L3 = 1500 x 0,75 = 1125 kgm Hp t2
G4L4 = 405 x 1,1 = 445,5 kgm h1=0,5 m
t1
G5L5 = 900 x 1,35 = 1215 kgm c=0,3 m G3 C =0,30m
Mt = 4673,233 kgm L3 λa x ϒt x h2

Me = 4673,233 – 1230,933 λp x ϒt x h2
b = 1,5 m
Me = 3442,3 kgm Y

60
Stabilitas pondasi pasangan batu kali
b. Tegangan tanah yang timbul akibat V f. Tegangan tanah akibat momen

σt = V / A  A = b x 1 m = 1,5 x1 = 1,5 m² σtm = ± Me/W  1/6 hx b²


σt = 5.055 kg / 1,5 m² σtm = ± 3442,3 / (1/6 x 1m x 1,5²)
σt = 3370 kg/m² σtm = ± 3442,3 / 0,375 m²
σt = 0,337 kg/cm² (-) σtm = ± 9179,467 kg/m²
σtm = ± 0,918 kg/cm²
c. Gaya Horizonal (H)
Ha = 1.846,4 kg
c. Stabilitas Struktur
Hp = 346,4 kg
Geser : ngs > 1,5
ngs = VxCg / (Ha – Hp) > 1,5
d. Momen Guling (Mg)
ngs = 5.055 x 0,65 / (1,846 – 346,4) > 1,5
Mg = 1230,933 kgm
ngs = 3.285,75/1.499,6 > 1,5
ngs = 2,19 > 1,5 OK tidak tergeser
e. Momen tahan (Mt)
Mt = 4673,233 kgm
Guling : ng > 2
ng = Mt/Mg = 4673,233/1230,933
ng = 3,80 > 2 OK tidak terguling

61
……………………… pondasi pasangan batu
kali
Ambles σt < σi

σt.1.2 = - V/A ± Me/W


σt.1.2 = - 0,337 ± 0,918

Super posisi : _ 0,337


0,337
σt.1 = - 0,337 + (- 0,918) = - 1,255 kg/cm²
σt.2 = - 0,337 + (+0,918) = + 0,588 kg/cm² 0,918 _

Karena tanah tidak bisa menahan Tarik ( + ) + 0,918


Maka struktur ini tidak stabil ambles
1,255 _
Dimensi harus diper besar agar hasil super
posisi harus negative seluryhnya.
+ 0,588

62
Pondasi pasangan batu kali untuk reservoir
Diketahui :
Seperti gambar di sebelah kanan.
 Reservoir :
 Ukuran dalam: 10 m x 20 m x 5 m
 Ukuran luar : 10,60 m x 20,60 m x 5,60 m
 Tinggi air maksimum h = 4,50 m
 Bahan dari beton bertulang
 Pondasi pasangan batu kali :
 Lebar 11,20 m
 Panjang 21,20 m
 Tinggi 0,60 m

Diminta:
Tanpa beban gempa
 Hitung gaya-gaya yang bekerja pada pondasi batu
kali
 Hitung tegangan tanah yang terjadi
 Bila tegangan diijinkan σi =0,80 kg/cm²
63
……………… pondasi reservoar

Jawab:
Beban yang terjadi (V) V = G + W + Bk + P
 Berat sendiri reservoir dari beton bertulang (G) V = 1.720.186 kg
 Berat air pada reservoir (W)
 Berat sendiri pasangan batu kali (Bk) σt. = V/A
 Berat operasional orang dan lain-lain (P) σt. = 1.720.186/(11,2 x 21,20)
σt. = 7244,7187 kg/m²
 G = Vol. Luar – Vol. Dalam x ϒbt σt. = 0,7245 kg/cm²
VL = 10,60 m x 20,60 m x 5,60 m = 1222,816 m³ σt. = 0,7245 kg/cm² < 0,8 kg/cm²
Vd = 10 m x 20 m x 5 m = 1000 m³ Struktur tidak ambles. OK
G = 1222,816 m³ – 1000 m³ x 2400 kg/m³ = 534.758,4 kg
 W = lebar x panjang m x tinggi air x ϒa
W = 10 m x 20 m x 4,5 m x 1000 kg/m³ = 900.000 kg
 Bk = lebar x panjang x tinggi x ϒbk
Bk = 11,20 m x 21,20 m x 0,60 m x 2000 kg/m³ = 284928 kg
 P = 500 kg ditaksir

64
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL


TA. 2023/2024

Mata Kuliah : Pengetahuan Struktur


Semester : 3
Bobot : 3 sks

Tatap Muka Ke : 5
Soal Latihan
Diketahui :
Seperti gambar di sebelah kanan.
 Gorong-gorong
 Ukuran buis beton bertulang diameter D = 1,5 m
 Jalan diatasnya bobot tersalur satu ban G = 8 ton
 Berat jenis beton tulang = 2400 kg/m³
 Air yang lewat bisa penuh gorong-gorong
 Pondasi pasangan batu kali, spesi 1:3
 Lebar 2,50 m
 Panjang diambil untuk perhitungan 1 m
 Tinggi 0,60 m

Diminta:
Tanpa beban gempa
 Hitung gaya-gaya yang bekerja pada pondasi batu
kali
 Hitung tegangan tanah yang terjadi
 Bila tegangan diijinkan σi =0,80 kg/cm²
66
Soal Latihan :

Pondasi batu kali untuk jembatan pipa


Lihat gambar sebelah kanan

Diketahui :
 Bentang jembatan L = 3 m
 Diameter pipa 600 mm (DIP)
 Dipasang air valve di Tengah b
 Berat orang P = 100 kg memasang
air valve 2 orang ditengah-Tengah d
 Berat air valve 100 kg
 Tekanan tanah pasif tidak dihitung
 Sudut geser dalam 28º
 ϒt =1600 kg/m³ berat jenis tanah
 ϒpb =1900 kg/m³ berat jenis ps. Batu Lebar pondasi b = 120 cm
 ϒa =1000 kg/m³ berat jenis air Panjang pondasi d = 150 cm
 Daya dukung tanah σ = 0,85 kg/cm² Bentang jembatan L = 300 cm

67
……………… pondasi jembatan pipa
a
Jawab:
Beban vertikal yang terjadi (V)
 Berat pasangan batu
 Berat pipa (Wp)
 Berat air dalam pipa (Wa)
 Berat operasional orang (P)
h
Gaya horizontal (H)
 Tekanan tanah (Ht) h1
 Tekanan air dalam pipa (Ha)
t
Momen:
 Momen guling b c
 Momen tahan

68
2. Pondasi Plat Beton Bertulang
b a b
 N adalah gaya beban total V
 Mo momen terjadi pada kolom dengan
pondasi sebagai jepit Mo
 d adalah tebal plat pondasi
 a adalah sisi-sisi kolom
 L adalah sisi-sisi plat pondasi
 b adalah jarak ujung sisi kolom dan d
ujung plat pondasi
 Tegangan yang timbul pada tanah L
menjadi beban untuk penulangan plat
pondasi b
 Tegangan yang timbul akibat V (-) dan
akibat momen (±) L a
 Beban makimum adalah tegangan
akibat super posisi akibat V dan M b

69
………………….. pondasi plat beton bertulang

b a b
 V adalah gaya beban total
 Mo momen terjadi pada kolom dengan V
pondasi sebagai jepit
 d adalah tebal plat pondasi Mo
 a adalah sisi-sisi kolom
 L adalah sisi-sisi plat pondasi d
 b adalah jarak ujung sisi kolom dan T
ujung plat pondasi
 Tegangan yang timbul pada tanah - σ
Akibat V
menjadi beban untuk penulangan plat σ +
pondasi
Akibat momen - σ
 Tegangan yang timbul akibat V (-) dan
akibat momen (±) σmak
 Beban makimum adalah tegangan super + σmak
posisi, akibat V dan Mo Super posisi

70
………………………… pondasi plat beton bertulang

Untuk memperoleh Mo dapat diperhatikan pada


gambar sebelah kanan. Besar momen tergantung
kondisi tumpuannya
 Gambar A, kolom atas bebas, tumpun bawah jepit
 Gambar B, kolom atas sendi, tumpun bawah jepit
Gambar A Gambar B Gambar C
 Gambar C, kolom atas jepit, tumpun bawah jepit

Besarnya Mo pada ujung jepit (kolom dan pondasi)


tergantung beban, jenis beban yang bekerja pada
kolom.
Untuk mencari Mo detailnya dapat ditelusuri lagi pada
mata kuliah; Statika, Mekanika Teknik/Mekanika
Rekayasa

71
……………. pondasi plat beton bertulang

½L ½L
Momen untuk penulangan plat pondasi (MT)
Q = ½ L x σmak x L
MT = Q x ¼ L

Persyaratan :
Tegangan yang terjadi tidak boleh ada nilai d
positif seluruhnya harus negative, digunakan T
nilai maksimum hasil super posisi. σmak

Setelah syarat tersebut di atas terpenuhi Q Q


baru perhitungan tulangan beton dilakukan
¼L ¼L
dengan tumpuan jepit bebas, dan beban
bekerja reaksi dari tegangan tanah
maksimum.

72
Contoh:
200 cm

Diketahui:
Seperti gambar sebelah kanan
Konstruksi Tiang baliho 100 cm
100 cm
Dimensi lihat gambar
 Berat baligo V1 = 250 kg
 Beban angin wt = kg/m²
 Berat jenis beton tulang = 2400 kg/m³
 Berat jenis tanah = 1800 kg/m³
 Beban berguna P = 100 kg 200 cm 30/30 300 cm
 Daya dukung tanah yang diizinkan = 0,95 kg/ cm² cm

Diminta:
 Kontrol tegangan tanah yang terjadi
 Penulangan pondasi plat beton 100 cm

30 cm
100 cm
100 cm

73
……………. pondasi plat beton bertulang

½L ½L
Momen untuk penulangan plat pondasi (MT)
Q = ½ L x σmak x L
MT = Q x ¼ L

Persyaratan :
Tegangan yang terjadi tidak boleh ada nilai d
positif seluruhnya harus negative, digunakan T
nilai maksimum hasil super posisi. σmak

Setelah syarat tersebut di atas terpenuhi Q Q


baru perhitungan tulangan beton dilakukan
¼L ¼L
dengan tumpuan jepit bebas, dan beban
bekerja reaksi dari tegangan tanah
maksimum.

74
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA TARUNA
(STTST)

Sekian,

Daun Selasih
Daun Kayu

TERIMAKASIH THANK YOU

75

Anda mungkin juga menyukai