Anda di halaman 1dari 19

Komunikasi

Ilmiah

DR. DR. TJOK GA SENAPATHI, SPAN-KAR.


Komunikasi ilmiah adalah bagian dari ilmu
informasi dan sosiologi.

Komunikasi
Ilmiah
Ilmu yang mempelajari penggunaan saluran
informasi formal dan informal oleh peneliti,
peran komunikasinya, pemanfaatan sistem
penerbitan formal, dan hal-hal sejenisnya.
SARANA DAN TEKNIK BERKOMUNIKASI ILMIAH
PENDAHULUAN
Untuk memperoleh pengetahuan

Untuk menyampaikan hasil pikiran

Perlu sarana komunikasi

Sarana Komunikasi :
◦ Lisan
Bahasa
◦ Tulisan

 Menelusuri kepustakaan suatu teori


◦ Perlu membaca berbagai literatur
◦ Memerlukan kemampuan penguasaan bahasa
Ilmu yg diperoleh tdk berarti tanpa
komunikasi & diamalkan orang lain

 Utk menyampaikan ilmu perlu ditulis dlm karangan ilmiah


 Karangan ilmiah berbeda dgn jenis penulisan lain
 Karangan ilmiah Reproduktif

Pengertian informasi tdk berobah & tdk bias

Mencegah diskomunikasi

Salah presepsi
Komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk saling memahami satu sama lain.
Komunikasi Oleh karenanya setiap

orang memerlukan komunikasi efektif.


Definisi Komunikasi
Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu
menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan
makna dalam lingkungan mereka

(West Turner, 2007: 5).

LINGKUNGAN

SOSIAL
MAKNA

KOMUNIKASI

SIMBOL PROSES

Gambar 1. Istilah penting yang digunakan dalam mendifinisikan komunikasi


Tujuan dasar komunikasi terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Memberikan informasi, meningkatkan pengetahuan,


menambah wawasan. Tujuan ini sering disebut dengan
tujun kognitif.

2. Menumbuhkan perasaan tertentu, menyampaikan


Tujuan pikiran, ide atau pendapat. Tujuan ini sering disebut
dengan tujuan afektif.
Komunikasi
3. Mengubah sikap, perilaku dan perbuatan. Tujuan ini
sering disebut dengan tujuan konatif atau
psikomotorik

HEAD – HEART – HAND .


KOMUNIKASI LISAN DAN
TULIS
Komunikasi lisan berarti bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Misalnya pada saat orang berpidato
atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah.

Sedangkan, komunikasi tulis adalah


bahasa yang ditulis atau yang
tercetak.
Misalnya: buku-buku pelajaran, teks,
majalah, surat kabar, poster, iklan.
Komunikasi Lisan vs tulis Ragam Tulis

1. Ragam Lisan 1. Tidak memerlukan orang kedua/teman


bicara;
2. Memerlukan orang kedua/ teman bicara;
2. Tidak tergantung kondisi, situasi &
3. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
ruang serta waktu;
4. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu
3. Harus memperhatikan unsur
intonasi serta bahasa tubuh.
gramatikal;
5. Berlangsung cepat
4. Berlangsung lambat
6. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
5. Selalu memakai alat bantu;
Komunikasi Lisan vs tulis
 Ragam Lisan Ragam Tulis

6. Kesalahan dapat langsung dikoreksi; 6. Kesalahan tidak dapat


7. Dapat dibantu dengan gerak tubuh langsung dikoreksi;

dan mimik wajah serta intonasi 7. Tidak dapat dibantu dengan gerak
tubuh dan mimik muka, hanya
terbantu dengan tanda baca.
SEJARAH "tradisi" komunikasi ilmiah antar-para ilmuwan sudah
dimulai di Eropa Barat sejak abad 16. Pada waktu itu bentuknya
adalah surat-surat pribadi, diskusi informal, serta "majalah ilmiah"
yang diedarkan di lingkungan akademisi.

Tradisi komunikasi ilmiah itu didukung oleh semboyan "publish or


perish", yang demikian lekat dalam budaya akademik mereka.
Sejarah
Komunikasi Ini adalah salah satu faktor yang memacu ilmuwan untuk selalu
Ilmiah berkomunikasi dengan ilmuwan lain melalui jurnal ilmiah.

Karena tradisi ini maka para ilmuwan Barat kini menjadi


penyumbang utama jurnal ilmiah dunia.
3.300 judul jurnal ilmiah di SCI (Science Citation
Index)
Jurnal Ilmuwan Amerika Jurnal Ilmuwan Inggris
Jurnal Ilmuwan Jerman Negara lainya

Sejarah
31%
Komunikasi
Ilmiah
54%

8%

7%
Indeks jurnal ilmiah SCI untuk ASEAN

0.179

§Membanjirnya produk pikir mereka


melalui berbagai jurnal itulah yang
menyebabkan "ketergantungan" kita
terhadap hasil temuan dan penelitian
0.086 terbaru mereka. Hegemoni ini
demikian kuat karena didukung oleh
0.064 infrastruktur hasil penelitian yang
demikian canggih dan telah terlembaga.
0.035
§BAGAIMANA ILMUWAN
0.012 INDONESIA???

Singapura Thailand Malaysia Filipina Indonesia


Menulis adalah aktivitas komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah
merupakan transformasi ide, pemikiran, gagasan dari suatu subjek terhadap
objek, atau dari suatu subjek kepada subjek lewat bahasa dan tulisan,
dilengkapi dengan argumentasi serta penalaran yang bersifat ilmiah.

Komunikasi Ilmiah

Ciri komunikasi ilmiah:


Sistematis, empiris, objektif, dan jauh dari sikap justifikasi terhadap apa
yang diangapnya benar.
Media Komunikasi
Ilmiah

Hakikatnya, komunikasi ilmiah diwujudkan dalam bentuk


tulisan.

Namun, cara penyampainya yang akan berbeda-beda.

Tulisan yang berupa karya ilmiah akan disampaikan


dengan media:
• Cetak: Jurnal, majalah, buku, makalah, esei yang
disebarkan luas.
• Elektronik: karya ilmiah yang dibuat secara elektronik.

• Lisan/langsung: diskusi-diskusi ilmiah.


Keberhasilan
Komunikasi
Dari segi komunikator dan komunikan :

1. Kecakapan komunikator
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Sistem sosial
5. Kondisi lahiriah

Komunikasi ilmiah:
6. Adanya kesamaan antara apa yang
disampaikan dan diterima terkait karya ilmiah.
7. Update pengetahuan.
8. Penggunaan bahasa
9. Karya ilmiah yang menarik.
Kendala
Komunikasi
Kendala komunikasi:

1. Kecakapan kurang

2. Pengetahuan kurang

3. Sikap yang kurang tepat

4. Prasangka (prejudice) tanpa alasan.

5. Kesalahan bahasa

6. Jarak fisik

7. Verbalistis (kebanyakan kata-kata)

8. Komunikasi satu arah.


Kendala
Komunikasi

Kendala komunikasi ilmiah:

1. Kurangnya kemampuan menulis

2. Penggunaan kata ambigu

3. Subjektifitas penulis

4. Kurangnya data

5. Hasil akhir yang tidak bermanfaat


untuk masyarakat

6. Plagiarisme
Pustaka

Björk, B.C. (2005). A lifecycle model of the scientific communication process. LEARNED PUBLISHING, 18(3), 165-176.

Fjordback Søndergaard, Trine; Andersen, Jack & Hjørland, Birger (2003). Documents and the communication of scientific and scholarly information.
Revising and updating the UNISIST model. Journal of Documentation, 59(3), 278-320. (Available at:
http://web.archive.org/web/20050320083023/http://www.db.dk/bh/UNISIST.pdf)

Hurd, J. M. (2000). The transformation of scientific communication: A model for 2020. Journal of the American Society for Information Science, 51(14), 1279-
1283.

Kling, R. & McKim, G. (2000). Not just a matter of time: Field differences and the shaping of electronic media in supporting scientific communication.
JOURNAL OF THE AMERICAN SOCIETY FOR INFORMATION SCIENCE, 51(14), 1306-1320.

Nelson, C. E. & Pollock, D. K. (Eds.). (1970). Communication Among Scientists and Engineers. Lexington, Massachusetts: Health Lexington Books.

Meadows, A. J. (1974). Communication in Science. London: Butterworths.

Meadows, A. J. (1998). Communicating Research. San Diego, CA: Academic Press.

Vickery, B. (2000). Scientific Communication in History. Lanham, MD: Scarecrow Press.

Wojick, D. E.; Warnick, W. L.; Carroll, B. C. & Crowe, J. (2006). The Digital Road to Scientific Knowledge Diffusion. A Faster, Better Way to Scientific
Progress? Commentary. D-Lib Magazine, 12(6). Available at: http://www.dlib.org/dlib/june06/wojick/06wojick.html

Anda mungkin juga menyukai