Anda di halaman 1dari 18

Kepribadian

Program Studi Magister Kebidanan


Fakultas Kedokteran
2013
Erickson’s Theory of
Personality Development

How do I acquire a sense of what I know


to be the “real” me?
Konsep dasar
• Personal Identity tumbuh dari “krisis” dalam
perkembangan psikososial seseorang
• “krisis” mengacu pada tantangan psikososial
tertentu
• “krisis” ini akan menuju pada:
– Personal growth
– Regression (kemunduran)
• Dalam perkembangannya manusia berinteraksi
dengan komunitas sosial yang semakin meluas
Tujuan perkembangan kepribadian
Self- actualized person
Persons who are happy to be doing
what they do and pleased with who
they have become

Bisa tercapai hanya jika krisis telah terlampaui


Table “Krisis”
Age Crisis
Infancy Trust vs. Mistrust
Early Childhood Autonomy vs. Shame & Doubt
Middle Childhood Initiative vs. Guilt
Elementary Childhood Accomplishment vs. Inferiority

Adolescence Identity vs. Role Confusion


Young Adulthood Intimacy vs. Isolation
Adulthood Generativity vs. Stagnation
Old Age Integrity vs. Despair
TUGAS

Berdasarkan pengalaman dan pengamatan


terhadap lingkungan sosial sekitar anda, coba
berikan contoh kemungkinan “krisis” yang
terjadi pada tahap usia di table “krisis”
Erikson:
Tahap-Tahap Perkembangan Psikososial
TRUST VS. MISTRUST (0-1)

Tantangan psikologis pertama yaitu mengembangkan


rasa percaya diri terhadap orang-orang lain melalui
pemberian perhatian & dukungan yang konsisten
kepada anak. Akibat pemberian kasih sayang yang
tidak menentu timbul rasa “MISTRUST” yang dapat
mewarnai kualitas hubungan sosial anak di masa-
masa berikutnya.
AUTONOMY VS. SHAME & DOUBT (1-3)

Setelah merasa “aman”, tantangan psikologis berikutnya


adalah mengembangkan otonomi (melakukan perbuatan
secara mandiri); misalnya makan, berpakaian, ke toilet sendiri

Anak yang diberi kesempatan untuk berhasil/mandiri akan


merasa lebih mampu menghadapi tantangan-tantangan
dalam hidupnya. Hukuman keras karena kegagalan yang
dialaminya pada permulaan dapat menyebabkan anak merasa
malu dan meragukan diri.
INITIATIVE VS. GUILT (3-6)

Dengan bekal “trust” serta “otonomi” anak


dapat mengeksplorasi & mengenal
lingkungannya. Bilamana inisiatif anak
terlampau dihambat, ia akan merasa
dosa/bersalah dan cenderung menarik diri
dari kegiatan baru
ACCOMPLISHMENT/INDUSTRY VS.
INFERIORITY (6-12)

• Tantangan pada masa ini yaitu mengembangkan kesadaran


terhadap:
– “Industry, or the enjoyment of mastery and competence through
success and recognition of accomplishment.”

• Dari ketiga faktor berikut yaitu taraf kecerdasan, latar


belakang keluarga dan “industry”, ternyata “industry” lebih
tinggi signifikansi hubungannya terhadap sukses dan
penyesuaian diri di masa dewasa
IDENTITY VS. CONFUSION (12-18)

• Masa gejolak yang ditandai banyak perubahan


fisik, intelektual, & emosional.
• Tantangan utama:
Mengembangkan identitas diri yang jelas dan peran
yang harus dibawakan kelak
INTIMACY VS. ISOLATION
(Young Adulthood, 18 -25)

Terjadi setelah identitas diri terbentuk, meski belum menetap.


Barulah seseorang dapat “membagi” sebagian dari dirinya
pada orang lain.

Keterbukaan, kesediaan membentuk hubungan yang dekat


dengan orang lain; kegagalan/hambatan menghadapi
tantangan ini ”emotional isolation”
GENERATIVITY VS. STAGNATION (Middle
Adulthood, 25-65)

– GENERATIVITY: Kreativitas, produktivitas, minat untuk


mengarahkan perkembangan generasi muda dan
dunianya. Memelihara & mengasuh

– STAGNATION : Tidak melakukan kegiatan berarti,


kebosanan
INTEGRITY VS. DESPAIR (Old Age)

• Masa ini ditandai oleh kesadaran bahwa keadaan


diri & hasil yang dicapai merupakan tanggung
jawab dari individu itu sendiri.
• Anak, Pasangan, Orangtua, Pekerjaan adalah
dirinya
• Tahap ini seseorang merasa memiliki harga diri
atau muncul perasaan “despair” atau kecewa jika
seseorang terlalu menyesali jalan hidupnya.
TUGAS

Apa kaitan dari setiap tahap psikososial dengan


proses pembelajaran?
Sebagai pendidik, tidak hanya sekedar
mengajarkan teori / materi namun juga
mengembangkan social development dari
muridnya, membantu mereka mengembangkan
kepribadian yang sehat dan terintegrasi
Kepribadian dan proses B-M
• Kepribadian dapat diartikan sebagai pola tingkah laku khas yang membedakan
individu dari sesamanya
• Tingkah laku merupakan hasil interaksi terus menerus antara siswa (P) dan
lingkungan yang dihadapinya (E)

B=f (P E)

P = Sifat-sifat/kecenderungan/”traits”
E = lingkungan proses B-M

• Tingkah laku siswa sebagian besar dikendalikan oleh reinforcement yang diberikan
dalam lingkungan B-M
• Dengan mengatur lingkungan B-M, sifat-sifat/”traits” siswa dapat dikendalikan agar
menunjang prestasi belajarnya.”Traits” siswa yang berpengaruh terhadap proses
belajarnya a.l
• Kecemasan
• Motif Prestasi

Anda mungkin juga menyukai