Anda di halaman 1dari 20

TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

Pokok Bahasan:
1. Pengertian perkembangan psikososial
2. Perkembangan kepercayaan vs Ketidak percayaan
3. Perkembangan otonomi vs rasa malu & keraguan
4. Perkembangan prakarsa vs rasa bersalah
5. Perkembangan industry vs inferioritas
6. Perkembangan identitas vs kebingungan
7. Perkembangan keintiman vs isolasi
8. Perkembangan generatitas vs stagnasi
9. Perkembangan integritas vs keputusasaan
10. Usaha kesejahteraan sosial dalam penanganan krisis perkembangan
Bab I
Pengertian psikososial

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Memahami pengertian psikososial
• Menjelaskan tentang perkembangan psikososial

Masalah yang dialami seseorang tidak hanya disebabkan faktor pribadi


individual tetapi dihasilkan oleh interaksi antara individu dengan lingkungan
sekitarnya. Stressor dari lingkungan seperti keluarga, tradisi,adat istiadat,politik,
ekonomi global akan mempengaruhi respon,reaksi dan kemampuan transaksi sosil
individu yang bersangkutan.

1. Pengertian Psikososial

Psikososial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara


kondisi sosial seseorang dengan kesehatan mental/emosionalnya. Dari katanya, istilah
psikososial melibatkan aspek psikologis dan sosial. Contohnya, hubungan antara
ketakutan yang dimiliki seseorang (psikologis) terhadap bagaimana cara ia
berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosialnya. (informasitips.com).
Pendekatan psikososial melihat pada individu dalam konteks tentang kombinasi
pengaruh antara faktor psikologi dengan lingkungan sosial sekitar individu terhadap
kesejahteraan fisik dan mental serta kemampuan individu untuk berfungsi.
(wikipedia.org/wiki/Psychosocial ,Aug 12 2019)

2. Perkembangan psikososial

Menurut Erikson, perkembangan kepribadian seseorang berasal dari pengalaman


sosial sepanjang hidupnya sehingga disebut sebagai perkembangan psikososial.
Perkembangan ini sangat besar mempengaruhi kualitas ego seseorang secara sadar.
Identitas ego ini akan terus berubah karena pengalaman baru dan informasi yang
diperoleh dari interaksi sehari-hari dengan orang lain. Selain identitas ego, persaingan
akan memotivasi perkembangan perilaku dan tindakan. Secara sederhananya, apabila
seseorang ditangani dengan baik, maka ia akan memiliki kekuatan dan kualitas ego
yang baik pula. Namun, jika penanganan ini dikelola dengan buruk, maka yang akan
muncul adalah perasaan tidak mampu
Erik Erikson memiliki keyakinan yang sama seperti Sigmund Freud. Ia percaya
bahwa perkembangan kepribadian seseorang terjadi dalam serangkaian tahapan. Teori
ini tidak seperti teori Freud tentang tahapan psikoseksual, teori perkembangan
psikososial ini menggambarkan dampak dari pengalaman sosial di seluruh umur.
Erikson tertarik pada bagaimana interaksi dan hubungan sosial berperan dalam
pengembangan dan pertumbuhan manusia.
Setiap tahapan dalam teori Erikson dibangun berdasarkan tahapan sebelumnya dan
membuka jalan untuk periode pengembangan berikutnya. Dalam setiap tahap,
Erikson percaya bahwa orang mengalami konflik yang berfungsi sebagai titik balik
dalam perkembangan. Dalam pandangan Erikson, konflik ini berpusat pada baik
perkembangan kualitas psikologis atau kegagalan untuk mengembangkan kualitas
tersebut. Selama masa ini, individu memiliki potensi pertumbuhan pribadi yang
tinggi, tetapi juga memiliki potensi kegagalan. Jika individu yang bersangkutan
berhasil menangani konfliknya, maka muncul tahapan kekuatan psikologis yang akan
menolongnya sepanjang hidup. Jika ia gagal untuk berurusan secara efektif dengan
konflik ini, ia mungkin tidak mengembangkan keterampilan penting yang diperlukan
untuk rasa diri yang kuat.
Erikson juga memercayai bahwa rasa mampu memotivasi perilaku dan tindakan.
Setiap tahap dalam teori Erikson. Tiap tahap dalam teori Erikson prihatin/peduli
terhadap menjadi kompeten dalam kehidupan (being comptent). Apabila setiap tahap
perkembangan dapat dilalui dengan baik maka individu yang bersangkutan akan
memiliki perasaan mampu dimana perasaan ini didasarkan pada kekuatan atau
kualitas ego. Apabila tahapan ini dikelolah secara lemah, individu tersebut akan
merasa ketidakseimbangan dalam aspek-spek perkembangannya.
Gambar Daur perkembangan manusia

Verywell / Joshua Seong

Bab II
Stage 1 – Usia mulai lahir sampai sekitar 18 bulan
Trust vs. Mistrust (kepercayaan VS ketidakpercayaan)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan keterampilan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan tentang indikator keberhasilan perkembangan psikososial
pada tahap pertama
Tahap pertama dalam teori perkembangan psikososial Erikson terjadi mulai ketika individu
lahir sampai berusia 1 tahun, dan merupakan tahap yang sangat penting dalam kehidupan
individu. Karena pada masa bayi, individu benar-benar bergantung dan mengembangkan
kepercayaan berdasarkan ketergantungannya pada dan kualitas pengasuhan orang dewasa.
Apapun yang diperlukan untuk bertahan hidup termasuk
makanan,cinta,kehangatan,keamanan dan pemeliharaan. Jika pengasuh gaga untuk
memberikan perawatan dan cinta,bayi tersebut akan merasa bahwa ia tidak dapat memercayai
atau bergantung pada orang dewasa sepanjang hidupnya.

Bila bayi/individu tersebut dapat mengembangkan kepercayaan, ia akan merasa aman di


dunianya. Pengasuh yang tidak konsisten , beremosi labil, atau memiliki perasaan tertolak
akan berkontribusi pada perasaan tidak percaya anak-anak yang berada dalam
pengasuhannya. Kegagalam untuk mengembangkan kepercayaan akan berakibat pada
munculnya perasaan takut dan keyakinan bahwa dunia tidak konsisten dan tidak dapat
diprediksi.

Tidak ada anak yang mengembangkan perasaan percaya atau perasaan ragu serratus persen.
Erikson meyakini bahwa perkembangan yang sukses adalah segala sesuatu mengenai
keseimbangan antara dua sisi yang berlawanan. Kalau hal ini terjadi anak mendapat harapan
yang digambarkan oleh Erikson sebagai keterbukaan untuk mengalami dan mewaspadai
situasi marah dan berbahaya.
Bab III
Psychosocial Stage 2 –pada usia sekitar 2-3 tahun
Autonomy vs. Shame and Doubt (otonomi VS rasa malu & keraguan)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan keterampilan yang dialami pada tahap
perkembangan kedua
• Menguraikan tentang indicator keberhasilan dan kegagalan individu pada
tahap kedua

Tahap kedua dari teori perkembangan pskiososial Erikson adalah pada usia awal kanak-kanak
yang berfokus pada pengembangan perasaan control diri yang lebih besar. Pada tahap ini,
anak-anak baru memulai sedikit mandiri. Mereka mulai menampilkan tindakan dasar
terhadap diri mereka sendiri dan membuat keputusan sederhana terhadap apa yang mereka
sukai. Pengasuh dapat menolong anak-anak mengembangkan perasaan otonomi dengan cara
memberi kesempatan untuk memilih dan memperoleh kontrol.

Sama seperti Freud, Erikson meyakini bahwa latihan ke toilet menjadi bagian penting pada
proses ini. Namun, penalaran Erikson sangat berbeda dari Freud. Erikson percaya bahwa
belajar untuk mengendalikan fungsi tubuh seseorang mengarah pada perasaan kontrol dan
rasa kemandirian. Peristiwa penting lainnya termasuk memperoleh control lebih terhadap
pilihan makanan, mainan dan pakaian yang paling disukai.
Anak-anak yang sukses melewati tahap ini secara lengkap merasa aman dan percaya diri,
sedangkan mereka yang tidak sukses secara lengkap akan merasa tidak seimbang dan ragu
terhadap diri sendiri. Erikson percaya bahwa perolehan kesimbangan antara otonomi dan
rasa malu & keraguan dapat mengarahkan anak-anak pada kemauan yaitu keyakinan bahwa
anak-anak dapat bertindak dengan niat,alasan dan batasan.

Bab IV
Psychosocial Stage 3 pada usia sekitar 3-5 tahun
Initiative vs. Guilt (prakarsa vs rasa bersalah)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan tentang ciri-ciri individu yang mengalami kesuksesan dan
kegagalan dalam melewati tahap ketiga

Tahap ketiga perkembangan psikososial adalah usia pra sekolah. Pada titik ini, anak-anak
mulai menunjukkan kekuatan dan kendali mereka terhadap dunia melalui pengarahan
permainan dan interaksi sosialnya
Anak-anak yang sukses pada tahap ini merasa mampu dan bisa memimpin anak-anak lainnya.
Mereka yang mengalami kegagalan untuk memperoleh keterampilan ini akan tertinggal dan
merasa bersalah , ragu dan kurang memiliki inisiatif. Bila keseimbangan ideal dari insiatif
individu dan kemauan untuk bekerja dengan orang lain tercapai, kualitas ego yang dikenal
sebagai tujuan akan muncul.
Bab V
Psychosocial Stage 4-pada usia sekitar 6-11 tahun
Industry vs. Inferiority (industri vs inferioritas)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan ciri-ciri kesuksesan dan kegagalan individu dalam melewati
tahap perkembangan keempat

Tahap keempat perkembangan psikososial adalah pada usia 5 sampai 12 tahun yaitu pada
awal usia sekolah. Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan perasaa bangga
terhadap kemampuan dan prestasi. Mereka didorong dan diperintahkan oleh orangtua dan
gurunya untuk mengembangkan perasaan mampu dan yakin akan keterampilan yang
dimilikinya. Mereka yang menerima sedikit atau tidak mendapat dorongan dari orangtua,guru
atau teman sebaya akan meragukan kemampuannya untuk sukses. Perolehan keseimbangan
secara sukses pada tahap perkembangan psikososial ini menumbuhkan kekuatan yang dikenal
sebagai kompetensi, dimana anak-anak mengembangkan keyakinan terhadap kemampuan
untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.

Bab VI
Psychosocial Stage 5-pada usia sekitar 12-18 tahun
Identity vs. Confusion (identitas vs kebingungan)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan ciri-ciri kesuksesan dan kegagalan individu dalam melewati
tahap perkembangan kelima

Tahap kelima perkembangan psikososial terjadi pada usia remaja. Pada usia ini remaja sering
mengalami pergolakan. Tahap ini memainkan peran esensial dalam perkembangan perasaan
memiliki identitas diri yang akan mempengaruhi perilaku dan perkembangan hidup
selanjutnya. Selama masa remaja, anak-anak mengeksplor kemandirian dan mengembangkan
perasaan terhadap diri sendiri, mereka yang menerima dorongan dan penguatan yang sesuai
melalui eksplorasi diri akan memunculkan perasaan diri, kemandirian dan Kontrol yang kuat.
Mereka yang tetap tidak pasti akan keyakinan diri dan keinginan akan merasa tidak aman dan
bingung terhadap diri sendiri dan masa depannya.

Ketika psikolog berbicara tentang identitas, mereka merujuk pada semua keyakinan, hal-hal
yang ideal dan nilai-nilai yang dapat menolong membentuk dan menuntun perilaku
seseorang. Pencapaian tahap ini secara lengkap menimbulkan ketaatan yang di gambarkan
oleh Erikson sebagai suatu kemampuan untuk hidup sesuai standar dan harapan masyarakat.
Erikson meyakini bahwa setiap tahap dalam perkembangan psikososial adalah penting, ia
memberi penekanan khusus pada perkembangan identitas ego. Identitas ego adalah kesadaran
diri yang berkembang melalui interkasi sosial dan menjadi fokus utama selama tahap
perkembangan psikososial identitas Vs kebingungan. Menurut Erikson, identitas ego berubah
secara konstan karena pengalaman baru dan informasi yang diperoleh tiap hari melalui
interaksi dengan orang lain. Sebagaimana pengalaman baru yang diperoleh seseorang ia juga
menghadapi tantangan yang dapat membantu atau menghambat perkembangan identitanya.

Identitas pribadi memberikan tiap orang perasaan diri yang terintegrasi dan kohesif yang
bertahan sepanjang hidup kita. Perasaan terhadap identitas pribadi terbentuk melalui
pengalaman dan interaksi dengan orang lain dan membantu sebagai tuntunan
tindakan,keyakinan dan perilaku sepanjang usia.
Bab VII
Psychosocial Stage 6
usia sekitar 19-40 tahunIntimacy vs. Isolation ( Keintiman Vs Isolasi)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan ciri-ciri kesuksesan dan kegagalan individu dalam melewati
tahap perkembangan keenam

Tahap ini meliputi periode dewasa awal ketika orang mengeksplorasi relasi pribadinya.
Erikson memercayai bahwa adalah vital bahwa seseorang mengembangkan dan berkomitmen
terhadap relasi dengan orang lain. Mereka yang berhasil pada tahap ini akan membentuk
relasi yang bertahan dan aman. Setiap tahap membentuk keterampilan yang dipelajari dalam
tahap sebelumnya. Erikson meyakini bahwa perasaan yang kuat terhadap indentitas pribadi
adsalah sangat penting untuk mengembangkan hubungan yang akrab. Studi menunjukkan
bahwa mereka yang kurang memiliki perasaan terhadap diri sendiri cenderung kurang
berkomitmen dalam berelasi dan mereka lebih mengalami penderitaan isolasi
emosional,kesepian dan depresi. Resolusi yang berhasil pada tahap ini menghasilkan
kebajikan yang dikenal sebagai cinta yang ditandai dengan kemampuan untuk membentuk
hubungan dengan orang lain secara bermakna dan berjangka Panjang.

Bab VIII
Psychosocial Stage 7 – usia 40-65 tahun
Generativity vs. Stagnation (Generativitas vs stagnasi)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan ciri-ciri kesuksesan dan kegagalan individu dalam melewati
tahap perkembangan ketujuh

Selama masa dewasa, seseorang terus membangun kehidupan yang berfokus pada karir dan
keluarga. Mereka yang berhasil selama tahap ini akan merasa bahwa mereka berkontribusi
kepada dunia dengan menjadi aktif di rumah dan komunitas. Mereka yang gagal untuk
memperoleh keterampilan pada tahap ini akan merasa tidak produktif dan tidak terlibat
dsalam dunianya. Kepedulian merupakan kebajikan yang dicapai bila tahap ini dilalui dengan
berhasil. Orang menjadi bangga akan keberhasilannya,melihat anak-anaknya bertumbuh
menjadi dewasa, dan mengembangka perasaan menyatu dengan pasangan hidup menjadi
pencapaian penting dalam tahap perkembangan ini.

Bab IX
Psychosocial Stage 8 berusia >65
Integrity vs. Despair (integritas dan keputusasaan)

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tahap
ini
• Menguraikan ciri-ciri kesuksesan dan kegagalan individu dalam melewati
tahap perkembangan kedelapan

Tahap perkembangan psikososial yang terakhir terjadi selama usia tua dan terfokuskan pada
refleksi kembali kepada kehidupan. Pada masa perkembangan ini, orang melihat kembali
pada kejadian-kejadian dalam kehidupannya dan menentukan apakah mereka Bahagia dengan
kehidupannya selama ini atau menyesali hal-hal yang telah diperbuatnya atau tidak
diperbuatnya. Mereka yang sukses selama tahap ini akan merasa bahwa kehidupan mereka
telah tersia-siakan dan akan mengalami banyak penyesalan. Individu tersebut akan
memendam perasaan kepahitan dan putus asa. Mereka yang merasa bangga akan
keberhasilnnya akan merasa memiliki integritas. Keberhasilan melewati tahap ini berarti
mengenang kembali masa lalu dengan perasaan puas dan dengan sedikit penyesalan.
Individu ini akan memperoleh kearifan, bahkan berani menghadapi kematian/ siap berpulang.
Bab X
Usaha dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi
individu yang mengalami masalah atau krisis perkembangan psikososial

Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mampu:
• Menjelaskan tentang krisis dan kemampuan yang berkembang pada tiap
tahap perkembangan psikososial
• Mengenali usaha dan pelayanan kesejahteraan sosial yang sesuai bagi
individu yang mengalami hambatan,krisis dan masalah perkembangan
psikososial
Sumber bacaan
Kendra Cherry . 2018. Trust vs. Mistrust: Psychosocial Stage 1
https://www.verywellmind.com/trust-versus-mistrust-2795741

QUIZ

1. Sigmund Freud mengarahkan kajian tentang tahap perkembangan manusia


pada
a. Psikososial
b. Psikoedukasi
c. Psikoseksual
d. Psikodinamika
2. Teori perkembangan Erikson melihat pentingnya pengaruh lingkungan sosial
terhadap perkembangan kepribadian individ. Karena itu,
a. Dampak dan pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sosial
penting bagi individu
b. Pandangan terhadap diri sendiri harus disesuaikan dengan pandangan
orang lain terhadap diri sendiri
c. Perlu memodifikasi lingkungan sosial yang adil dan seimbang bagi
perkembangan psikososial individu
d. Individu harus belajar mengelola emosi agar mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan sosial

1. 3. Isu penting
Sigmund Freuddalam teori perkembangan
mengarahkan psikososial
kajian tentang adalah :
tahap perkembangan manusia pada
a. a. Pertumbuhan manusia pada umumnya
Psikososial
b. b. Kematangan hormonal individu
Psikoedukasi
c. c. Krisis dan pertumbuhan kapasitas individu
Psikoseksual
d. d. Normalitas dan abnormalitas
Psikodinamika
4. Usia keemasan dalam perkembangan individu adalah pada
1. Usia 0-3 tahun
2. Usia 4-10 tahun
3. Usia 11-18 tahun
4. Usia >18 tahun
5. Individu akan mengalami kebutuhan integrity pada tahap perkembangan
a. Ketiga
b. Kelima
c. Keenam
d. kedelapan
6. Bayangkanlah s dan identifikasikan 3 hal terkait dengan usia perkembangan KPM
dampingan anda
7. Bila anak KPM dampingan anda sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah
dan pergaulannya, fakta kunci apa yang dapat anda ungkap terkait tahap
perkembangannya?
8. Identifikasikan jenis usaha kesejahteraan sosial atau pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan krisis perkembangan KPM dampingan anda!

Anda mungkin juga menyukai