Anda di halaman 1dari 17

BAB 13

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap


Perekonomian Indonesia

PENERBIT ERLANGGA
www.erlangga.co.id
Pendahuluan

 Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter pada


semester kedua tahun 1997 merupakan krisis yang paling
parah sepanjang masa orde baru.
 Teori yang menjelaskan terjadinya krisis ekonomi antara
lain teori konspirasi, teori contagion, dan teori business
cycle.
 Krisis ekonomi yang terjadi di Asia termasuk Indonesia
menunjukkan kerapuhan fundamental ekonomi baik di
tingkat makro, meso, maupun mikro.
 Krisis yang terjadi hingga kini telah membawa dampak yang
mendalam terhadap kemiskinan, pengangguran, dan daya
beli masyarakat, sehingga Indonesia sempat terpuruk ke
dalam negara terbelakang.
2
Kerangka Pemikiran

3
Definisi dan dampak depresiasi rupiah

Depresiasi rupiah
adalah kondisi di
mana nilai tukar
rupiah menurun

4
Pembahasan

5
Pengaruh kurs rupiah terhadap
pertumbuhan ekonomi

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Grafik menunjukkan:


Tahun 1998–2014 Sektor perkembangan
dan penggalian
mengalami penurunan
pertumbuhan terbesar
akibat melemahnya
permintaan, tekanan
nilai tukar, kelangkaan
likuiditas, dan
beberapa kebijakan
pemerintah untuk
memperlambat
pertumbuhan sektor
tersebut

6
Regresi nilai tukar terhadap
pertumbuhan ekonomi
Regresi Output Reviews

Note: Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi ,dimana
1. Koefisien regresi (X) menunjukkan kemiringan positif sebesar 317,7769, artinya setiap perubahan nilai tukar sebesar 1% akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi berubah sebesar 317,7%.
2. Koefisien korelasi (R-squared) menunjukkan hubungan antara nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi termasuk dalam kriteria moderat dengan nilai
sebesar 0,38%. 7
3. Besarnya pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi (Adjusted R-squared)adalah 0,34%.
Pengaruh kurs rupiah terhadap tingkat
pengangguran

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Tingkat Pengangguran Grafik menunjukkan:


Tahun 1998–2014 Persentase
pengangguran dari
tahun 1998-2014
mengalami fluktuasi
akibat bertambahnya
jumlah
pengangguran,
ketidakmampuan
untuk bersaing di
pasar tenaga kerja,
dan banyaknya
perusahaan yang
pailit

8
Regresi nilai tukar terhadap tingkat
pengangguran
Regresi Output Reviews

Note: Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengangguran ,dimana
1. Koefisien regresi (X) menunjukkan kemiringan positif sebesar 0,298369, artinya setiap perubahan nilai tukar sebesar 1% akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi berubah sebesar 0,3%.
2. Koefisien korelasi (R-squared) menunjukkan hubungan antara nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi termasuk dalam kriteria moderat dengan nilai
sebesar 0,03%. 9
3. Besarnya pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi (Adjusted R-squared)adalah 0,04%.
Pengaruh kurs rupiah terhadap
perkembangan utang luar negeri Indonesia

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Perkembangan Utang Grafik menunjukkan:


Luar Negeri Indonesia Tahun 1998–2014 Pertumbuhan utang
luar negeri pada tahun
2006 sebesar 11,26%
mengakibatkan krisis
utang luar negeri
berkepanjangan dan
krisis perbankan yang
berat

10
Regresi nilai tukar terhadap perkembangan
utang luar negeri Indonesia
Regresi Output Reviews

Note: Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap utang luar negeri,dimana
1. Koefisien regresi (X) menunjukkan kemiringan positif sebesar 62,16802, artinya setiap perubahan nilai tukar sebesar 1% akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi berubah sebesar 62,17%.
2. Koefisien korelasi (R-squared) menunjukkan hubungan antara nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi termasuk dalam kriteria moderat dengan nilai
sebesar 0,46%. 11
3. Besarnya pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi (Adjusted R-squared)adalah 0,42%.
Pengaruh kurs rupiah terhadap
investasi/penanaman modal

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Penanaman Modal Grafik menunjukkan:


Tahun 1998–2014 Penanaman modal di
Indonesia secara
keseluruhan mengalami
penurunan drastis pada
2006 sebesar –114,88 juta
US$ (mencakup PMA
sebesar –58,9 US$ dan
PMDN sebesar –55,98
US$) akibat krisis
kepercayaan investor
terhadap pemerintah
Indonesia sebagai dampak
dari krisis politik

12
Regresi nilai tukar terhadap
investasi/penanaman modal
Regresi Output Reviews

Note: Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap investasi/penanaman modal,dimana


1. Koefisien regresi (X) menunjukkan kemiringan positif sebesar 18,28774, artinya setiap perubahan nilai tukar sebesar 1% akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi berubah sebesar 18,29%.
2. Koefisien korelasi (R-squared) menunjukkan hubungan antara nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi termasuk dalam kriteria moderat dengan nilai
sebesar 0,22%. 13
3. Besarnya pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi (Adjusted R-squared)adalah 0,17%.
Pengaruh kurs rupiah terhadap neraca
perdagangan Indonesia

Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Neraca Grafik menunjukkan:


Perdagangan Indonesia Tahun 1998–2014 • Peningkatan ekspor
komoditas tertentu
menunjukkan bahwa
melemahnya nilai tukar
rupiah berpengaruh
positif terhadap ekspor
• Perkembangan ekspor
terjadi karena
depresiasi rupiah yang
besar menyebabkan
eksportir lebih tertarik
menjual produk di
pasar internasional
ketimbang di pasar
domestik
14
Regresi nilai tukar terhadap neraca
perdagangan Indonesia
Regresi Output Reviews

Note: Nilai tukar memiliki pengaruh positif terhadap neraca perdagangan Indonesia,dimana
1. Koefisien regresi (X) menunjukkan kemiringan negatif sebesar –1,036405, artinya setiap perubahan nilai tukar sebesar 1% akan mengakibatkan
pertumbuhan ekonomi berubah sebesar –1,03%.
2. Koefisien korelasi (R-squared) menunjukkan hubungan antara nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi termasuk dalam kriteria moderat dengan nilai
sebesar 0,008%. 15
3. Besarnya pengaruh nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi (Adjusted R-squared)adalah – 0,05%.
Kesimpulan

 Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter


menunjukkan rapuhnya fundamental ekonomi
Indonesia.
 Dampak positif diterima oleh kinerja ekspor nonmigas
yang menggunakan bahan baku impor yang rendah.
 Dampak negatif tampak dari menurunnya
pertumbuhan ekonomi dan jumlah investasi serta
meningkatnya utang luar negeri dan pengangguran.
 Untuk keluar dari krisis ekonomi sangat diperlukan
upaya reformasi total, baik yang menyangkut sektor
riil maupun sektor moneter demi memperkuat
fundamental ekonomi Indonesia. 16
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai