Anda di halaman 1dari 11

SISTEM HUKUM

RUMAH TANGGA FORMIL


Kelompok 1
LATAR BELAKANG
Secara etimologi otonomi berasal dari kata oto (auto = sendiri) dan nomoi (nomos =
aturan/ undang-undang) yang berarti mengatur sendiri, wilayah atau bagian negara
atau kelompok yang memerintah sendiri. Di dalam tata pemerintahan, otonomi
diartikan sebagai mengurus dan mengatur rumah tangga sendiri (Muhammad
Fauzan, 2006 : 64).

Otonomi bermakna “memerintah sendiri” yang dalam wacana administrasi publik,


daerah yang yang memerintah sendiri dinamakan daerah otonomi yang sering
disebut “local self government” (Muhammad Fauzan, 2006 : 65).Otonomi juga
diartikan sebagai suatu kebebasan atau kemandirian, tetapi bukan kemerdekaan.
Kebebasan dan kemandirian ini menuntut adanya pertanggungjawaban, sehingga
disebut kebebasan yang terbatas .
ANALISIS KASUS
Cara Menganalis Kasus Sistem Rumah Tangga Formil
1) Pemahaman Kasus
2) Identifikasi Aspek Hukum
3) Pembagian Wewenang
4) Analisis Kesesuain hokum
5) Penyimpangan Atau Pelanggaran
6) Rekomendasi atau Solusi Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan, ajukan rekomendasi atau
solusi yang sesuai dengan kerangka hukum yang
berlaku.
7) Tinjau Ulang
TEORI
MENURUT PARA
AHLI
Koswara Kertapraja
Bahwa; dari batasan tentang konsep rumah tangga formil
tersebut bisa dilihat bahwa unsur dari pemerintah daerah
akan dapat lebih leluasa untuk bergerak (vrieje taak) dan
berinovasi untuk mengambil inisiatif, melihat alternatif, dan
mengambil keputusan dalam segala hal bidang yang
menyangkut kepentingan daerahnya.
Rochmat Soemitro
Dalam sistem otonomi formil, pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab antara pemerintah pusat dan daerah untuk
mengatur rumah tangganya sendiri tidak dirinci di dalam
undang-undang. Basis ajaran ini adalah tidak ada perbedaan
sifat urusan yang diselenggarakan oleh pusat dan daerah
Tresna

Sistem ini memberi keleluasaan kepada daerah untuk


mengatur dan mengurus urusan pemerintahan sebagai
urusan rumah tangga sendiri.
Koesoemahatmadja

Titik berat sistem otonomi formil adalah pertimbangan daya


guna dan hasil guna pembagian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab.
KESIMPULAN
Jadi daerah otonom, yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Identifikasi Aspek Hukum: Identifikasi unsur-unsur hukum yang terkait dengan kasus, seperti peraturan
daerah, peraturan pusat, atau undang-undang yang berlaku.Analisis Kesesuaian Hukum: Evaluasi
apakah tindakan atau keputusan yang diambil dalam kasus tersebut sesuai dengan hukum yang
berlaku

Rekomendasi atau Solusi Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ajukan rekomendasi atau solusi
yang sesuai dengan kerangka hukum yang berlaku. ingatlah bahwa analisis kasus dalam sistem
rumah tangga formil memerlukan pemahaman yang kuat tentang hukum yang berlaku di tingkat
pusat dan daerah serta kemampuan untuk menerapkan hukum tersebut pada situasi konkret.
SEKIAN &
TERIMAKASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai