By Fardiah tilawati S,
Hipersensitivitas
A. Histamin
mirip dengan reaksi tipe 1 . Ditimbulkan oleh anti mikroba, penisilin, pelemas
otot
d. Perbedaan anafilaksis dan anafilaktoid
II. Reaksi tipe 2 / Sitotoksik/sitoliik
• A. Reaksi transfusi
• Individu gol drh A ditranfusi gol drh B tjd rx tranfusi→ anti B
isohemaglutinin berikatan dg sel drh B → kerusakan darah direk o/
hemolisis masif intravascular
• Dapat cepat dan lambat
• Reaksi cepat pada Inkompatibilitas Gol. darahABO
• Hemoglobinuria dan menjadi bilirubin : toksik
• Reaksi lambat pada individu yg pernah mendapat transfuse berulang dan
terjadi pada 2-6 hati
• B. Penyakit hemolitik bayi baru lahir
• Dikarenakan inkompatibilitas Rh dalam kehamilan : Ibu Rh – dan janin Rh +
• C. Anemia Hemolitik
• Diakibatkan oleh antibiotic spt penicillin m sefalosforin dan streptomisin
yang diserap oleh SDM dan membentuk kompleks molekul hapten pembawa
• Menimbulkan lisis dan anemia progresif
III. Reaksi tipe III (Komplek imun)
Pd keadaan normal kompleks imun dlm sirkulasi diangkut eritrosit kehati dan
dimusnahkan oleh sel fagosit mononuclear tanpa bantuan komplek imun
a. Dermatitis kontak→ peny CD4+ yg dpt tjd ok kontak dg bhn yg tdk berbahaya
mis: formaldehid, nikel, terpentin, bahan aktif cat rambut dermatitis
kontak melalui sel Th1.
b. Hipersensitivitas tuberkulin
Btk alergi bakterial spesifik thd produk filtrat biakan M.TBC.
Yg berperan sel limfosit CD4+ T.
c. Rx Jones Mote
Rx thd Ag protein yg berhubungan dg infiltrasi basofil mencolok di kulit di
bwh dermis
• D. T cell mediated cytolysiss ( Penyakit CD8
• Kerusakan melalui CD8+/ CTL/Tc yg langsung membunuh sel
sasaran.
• Cenderung terbatas pd bbrp organ saja dan tdk sistemik