REAKSI HIPERSENSITIVITAS
Respon imun pd umumnya menguntungkan,
berfungsi protektif ttp kadang dpt
menimbulkan hal yg tdk menguntungkan bagi
tubuh reaksi hipersensitivitas
Hipersensitivitas→ p↑ reaktivitas atau
sensitivitas thd antigen yg pernah dipajankan
atau dikenal sebelumnya.
Pembagian Rx hipersensitivitas
menurut waktu
A .Rx cepat
tjd dlm hitungan detik, hilang dlm 2 jam.
Ikatan silang antara alergen dan IgE pd sel mast
menginduksi pelepasan mediator vasoaktif.
Manifestasi : anafilaksis sistemik atau lokal.
B. Rx Intermediet
Tjd beberapa jam dan menghilang 24 jam.
Melibatkan pembentukan kompleks imun IgG dan
kerusakan jar melalui aktivasi komplemen dan atau
sel NK/ ADCC
Manifestasi rx intermediet:
- Rx tranfusi darah, eritroblastosis fetalis dan
anemia hemolitik autoimun.
- Rx Arthus lokal dan rx sistemik spt serum
sickness, vaskulitis nekrosis, dan LES
Rx intermediet diawali o/ IgG dan kerusakan
jaringan pejamu yg disebabkan o/ neutrofil
dan sel NK
C. Reaksi lambat
A. Histamin
Puncak rx tjd dlm 10-15 menit
Fase aktivasi→ perubahan dlm membran sel mast akibat
metilasi fosfolipid yg diikuti influks Ca
→ aktivasi fosfolipase
Dlm fase ini energi lepas akibat glikolisis dan bbrp
enzim diaktifkan dan menggerakkan granul2 ke
permukaan sel.
Degranulasi di pengaruhi kadar cAMP dan CGMP,
anafilatoksin , C3a dan C5a
Histamin → komponen utama granul sel mast dan
10 % dr berat granul
Histamin akan diikat o/ reseptornya
Ada 4 reseptor histamin ( H1,H2, H3, H4)
B. PG dan LT
Mediator sekunder yg dibentuk dr
metabolisme asam arakidonat atas pengaruh
fosfolipase A2
Efek lebih lambat dan berlangsung lebih lama
dr histamin
LT → bronkokontriksi, ↑ permeabilitas
kapiler, dan produksi mukus
C. Sitokin
Sel mast dan basofil melepas IL-3, IL-4, IL-5,IL-
6, IL-10, IL-13, GM-CSF dan TNF –α
berperan dlm manifestasi klinis rx tipe I.
Sitokin tsb mengubah lingkungan mikro dan
mengerahkan sel inflamasi spt neutrofil dan
eosinofil
IL-4 dan IL-13 ↑ prod IgE o/ sel B
c. Anemia hemolitik
Antibiotik tt spt penicillin, sefalosforin, dan
streptomisin dpt diabsorbsi non spesifik pd
membran SDM yg membentuk komplek serupa
kompleks molekul hapten pembawa.
Pd org tt kompleks membentuk antibodi yg
selanjutnya mengikat obat pd membran SDM dan
dg bantuan komplemen menimbulkan lisis dg dan
anemia progresif.
C. Rx Tipe III atau komplek imun
b. Rx Jones Mote
Rx thd Ag protein yg berhubungan dg infiltrasi
basofil mencolok di kulit di bwh dermis
hipersensitivitas basofil kutan.
Rx > lemah dibanding rx tipe IV lain dan timbul
bbrp hari.
Tdk tjd nekrosis dan dpt diinduksi dg suntikan ag
larut (ovalbumin dg ajuvan Freund)
d. T cell Mediated Cytolysis ( peny CD8+)
Kerusakan melalui CD8+/ CTL/Tc yg langsung
membunuh sel sasaran.
Cenderung terbatas pd bbrp organ saja dan tdk sistemik
Sel CD8+ yg spesifik u/ Ag atau sel autologus dp
membunuh sel dg langsung.
Pd peny autoimun yg tjd melalui mekanisme seluler,
biasanya ditemukan CD4+ dan CD8+ spesifik u/ self
Ag dan kedua jenis sel tsb dpt menimbulkan
kerusakan.