DISORDER
Chapter 19 Imunologi Serologi
Mujahidah Yunus
Penyebab Penyakit Hipersensitivitas
Pada semua kondisi ini, mekanisme perlukaan jaringan (tissue injury) itu sama
dengan fungsi normal tubuh untuk mengeliminasi infeksi patogen.
Mekanisme bergantung respon imun sel innate dan sel adaptif yang meibatkan
fagosit, antibodi, limfosit T, sel mast, dan leukoosit dan mediator inflamasi
lainnya
Penyebab Penyakit Hipersensitivitas
• Karena stimulus dari respon imun abnormal sulit untuk dihilangkan (self
antigen, mikroba komensal, antigen sekitar) dan sistem imun telah
menciptakan banyak umpan balik yang positif (mekanisme amplifikasi),
ketika respon imun dimulai, sulit untuk dikendalikan atau untuk dihentikan.
Mekanisme dan Penyakit hipersensitivitas biasanya diklasifikasikan
berdasarkan tipe respon imun dan mekanisme efektor yang
Klasifikasi Reaksi bertanggung jawab terhadap perlukaan sel dan jaringan
Hipersensitivitas
Mekanisme dan Klasifikasi Reaksi
Hipersensitivitas
Kompleks berikatan
imun dengan
• mengandung komponen peningkatan semakin
antigen kationik kerusakan yang Aktivasi sekresi sitokin
bermuatan permeabilitas banyak
berat dan leukosit dan sel dan mediator
negatif pada vaskular & kompleks imun
jangka panjang mast vasoaktif
pembuluh aliran darah yang terdeposit
darah dan
glomerulus
Contoh Penyakit yang Dimediasi Kompleks Imun
Penyakit Akibat Limfosit T
• Reaksi inflamasi timbul akibat sel T CD4+ dari Th1 dan Th17. Pada
beberapa kelainan akibat sel T, mekanisme prinsip kerusakan jaringan akibat
autoreaktif, atau spesifik terhadap antigen protein asing yang muncul atau
berikatan dengan sel atau jaringan
• Kerusakan jaringan yang dimediasi limfosit T juga diikuti respon imun
perlindungan yang kuat akibat mikroba persisten, khususnya mikroba
intraseluler yang tidak bisa dihilangkan fagosit dan antibodi
Penyakit akibat Limfosit T
Hipersensitifitas tipe
Lambat (Delayed Type
Hypersensitivity)
• Antagonis sitokin
• Antagonis sitokin pertama yang secara klinis terbukti: menargetkan antagonis sitokin
TNF, termasuk receptor TNF bentuk soluble dan antibodi anti-TNF -> mengikat dan
mentralisisr TNF
• Anti-TNF: Pada pasien dengan rheumatoid arthritis (RA), Crohn’s disease, psoriasis
• Antibodi terhadap IL-6: arthritis
• Antagonis proinflamasi dan reseptornya IL-1, IL-12, IL-17, Reseptor IL-12, IL-17,
IL-23 terbukti untuk berbagai penyakit infamasi, beberapa masih dalam penelitian
Contoh
Antagonis
Sitokin
• Antibodi monoklonal yang mendeplesi semua sel limfoid
hanya sel B atau hanya sel T yang digunakan untuk
mengobati penyakit inflamasi
• Ada beberapa usaha pada terapi yang lebih spesifik untuk penyakit infamasi akibat
imunitas adaptif, seperti menginduksi toleransi terhadap penyakit yang memproduksi sel T
• MS dan DMT1 kedua penyakit ini sudah diketahui target antigennya
• Risiko yang muncul dari banyaknya pengobatan yang memblok berbagai komponen imun
sistem akan menghalangi fungsi norma sistem imun dalam melawan mikroba sehinga lebih
susceptible terhadap infeksi. Antigen-spesific tolerance mencegah hal ini dengan secara
sselektif menargetkan limfosit penyebab penyakitnya