Paparan Sosialisasi WBS COI Gratifikasi (Aplikasi Sang Integritas)
Paparan Sosialisasi WBS COI Gratifikasi (Aplikasi Sang Integritas)
Inspektur I dan II
Jakarta, 11 Juli 2022
1
OUTLINE
01 WHISTLEBLOWING
SYSTEM (WBS)
02 BENTURAN
KEPENTINGAN
03 GRATIFIKASI
Digitalisasi Pengawasan Intern
“Pengenalan Aplikasi Sang Integritas”
01 Pelaporan
Whistleblowing System (WBS)
Latar Belakang dan Dasar Hukum
Whistleblowing System (WBS)
GOOD GOVERNANCE
Pengertian
Pelanggaran
Whistleblowing System (WBS)
Perbuatan yang melanggar perundang-
sistem pelaporan pelanggaran yang undangan, peraturan/standar, kode etik, dan
memungkinkan peran aktif pegawai dan pihak kebijakan, serta tindakan lain yang sejenis
eksternal organisasi untuk menyampaikan berupa ancaman langsung atas kepentingan
pengaduan mengenai tindakan pelanggaran dan umum, serta Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai (KKN) yang terjadi di lingkungan Badan
Badan POM. Pengawas Obat dan Makanan.
Pengaduan Berkadar Pengawasan
Dalam penanganan pengaduan, Pejabat yang terlibat Penanganan difokuskan pada kebenaran substansi
dalam penanganan pengaduan bertindak profesional pelanggaran dan tidak diarahkan pada kepentingan
dan bebas dari pengaruh pihak manapun. untuk mencari identitas pelapor.
Memberikan
perlindungan
bagi
Whistleblower
Fasilitas untuk
Fasilitas bagi
mengadukan
pimpinan untuk
penyimpangan
mendeteksi dini
tanpa
akan adanya
mengungkap
pelanggaran
identitas
Manfaat
WBS
Kapan pelaporan
WBS dilakukan?
Ketika mengetahui/melihat/mendengar
terkait adanya indikasi pelanggaran
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku yang terjadi di lingkungan Badan POM
= 5W + 1H
“What, Who, When, Why, Where, How”
dan dapat dipertanggung jawabkan
faktanya
Tindak Lanjut Oleh
Inspektorat Utama
atas Pelaporan WBS 4. Laporan
Membuat laporan
pengelolaan Pengaduan,
3. Pemeriksaan pemeriksaan, dan tindak
lanjut atas rekomendasi
2. Analisa
Melakukan pemeriksaan dan
memberikan rekomendasi
Menganalisis Pengaduan
1. Administrasi untuk menentukan dapat atau
tidaknya suatu Pengaduan
ditindaklanjuti ke
Mengadministrasikan pemeriksaan
Pengaduan
SUMBER :
Pasal 6, Perka BPOM RI No HK.03.1.23.12.11.10050 Tahun 2011
Tentang Tata Cara Pengelolaan Dan Tindak Lanjut Pelaporan
Pelanggaran (Whistleblowing) di Lingkungan Badan POM
Kerahasiaan Data
Pelapor WBS
Inspektur Auditor
Inspektur Utama Menyampaikan hasil tindak lanjut ke Menindaklanjuti laporan dan
Menerima Laporan hasil tindak lanjut Inspektur Utama berupa status pengaduan menyampaikan Hasil Tindak
dari Inspektur. SELESAI (TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI) dan Lanjut ke Inspektur
memberikan pengesahan atas pengaduan.
KETERANGAN:
Garis COKLAT : dilakukan Pelapor
Garis MERAH : dilakukan Verifikator Unit Kerja
Garis BIRU : dilakukan Inspektorat
Pelaporan Benturan Kepentingan / Conflict Of In-
2 terest (COI)
DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin
1 Pegawai Negeri Sipil
n d a k Pidana
Ti Benturan Kepentingan terjadi pada saat penggunaan
i
K o ru p s wewenang baik dalam bentuk keputusan, penilaian
yang dilakukan atau tindakan terkait jabatan.
a n g g a ra n
Pel
Etika Benturan Kepentingan yang tidak ditangani dapat
meningkatkan risiko pada kemunculan pelanggaran
1. AKTUAL 2. POTENSIONAL
Situasi dimana seseorang memegang jabatan Situasi dimana seseorang yang memegang
atau kewenanagan, dan saat ini dalam posisi jabatan atau kewenangan, dapat
dapat dipengaruhi oleh kepentingan pribadi terpengaruh oleh kepentingan pribadi atau
atau kelompok ketika hendak/sedang pihak lain di masa yang akan datang.
melaksanakan tugas.
Kenapa harus
menghindari kondisi
benturan kepentingan?
Setiap pegawai memiliki peranan dan tanggung
jawab dalam pengambilan keputusan sesuai dengan
bidang tugas dan tingkatannya.
Nihil
Apabila tidak memiliki kondisi “Potensi
Benturan Kepentingan / Benturan Ke-
pentingan”
Dilakukan evaluasi atas kebenaran pela-
Potensi Benturan Kepentingan poran, analisis dan Keputusan Tindakan
Pencegahan Penanganan oleh Kepala
Apabila memiliki kondisi “Potensi Bentu- Unit Kerja.
Zero ran Kepentingan