Anda di halaman 1dari 4

Critical Review

Whistleblowing

1. Definisi
Definisi Wishtleblower (knkg 2008)

a. Apa yang diungkapkan?


Pengunggkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan yang melawan hukum,
perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan organisasi
maupun pemangku kepentingan
b. Siapa yang melakukan?
Dilakukakn oleh karyawan atau pimpinan organisasi atau lembaga lain yang dapat
mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut
c. Pengungkapan ini umumnya dilakukan secara rahasia
d. Tindakn di dasari itikad baik dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi atas suatu
kebijakan perusahaan tertentu ataupun di dasari kehendak buruk/fitnah

Definisi WBS (BPKP)

Wishtleblowing system (WBS) adalah sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan


peran aktif pegawai dan pihak eksternal organisasi untuk memyampaikan pengaduan mengenai
tindakan pelanggaran dan dugaan pelanggaran

 Seorang yang meniup peluit pada tindak korupsi, kejahatan dan pelanggaran lainnya termasuk
perilaku tidak etis
 Peras wishtleblower sangatlah penting dalam mengungkapkan suatu tindakan melawan hukum di
dalam internal organisasi
 Peran wishtleblower sebagai salah satu bentuk pengawasan kinerja organisasi
 Wishtleblower dapat diperankan oleh siapa saja yang mengetahui tindakan kecurangan dalam
organisasi

2. Siapa yang dapat menjadi wishtleblower


a. Wishtleblower Internal
Ketika seorang karyawan mengetahui kerucangan yang di lakukan karyawan lainnya
kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya.
b. Wishtleblower Eksternal
Ketika seorang keryawan mengetahi kecurangan yang di lakukan perusahaan dan kemudian
memberitahukannya kepada masyarakat karena kecurangan tersebut akan merugikan
masyarakat

3. Risiko Wishtleblower
a. Tak sedikit risiko yang harus dihadapai, bahkan sulit dihindari dan solusinya mereka lebih
memilih untuk diam
b. Pemecatan untuk pihak organisasi tempat ia bekerja
c. Tindakan pembalasan dan ancaman terkapor pada dirinya dan keluarganya
4. Resgulasi WBS
a. Perlindungan wishtleblower
Undang- undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, Pasal 10
Ayat
“seorang saksi atau korban dan perlapor tidak dapat dituntut secara hukum baik pidana
maupun perdata atas laporan kesaksian yang akan, sedang, atau telah diberikan.
b. Peran komite audit
 Peraturan OJK Nomor IX.1.5 → mewajibkan komite audit untuk menangani
pengaduan, dan Sarbanes
 Oxley Act of 2002 Section tentang public company audit committee →
mengharuskan komite audit untuk menerima, menelaah, dan menindaklanjuti
pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal, dan
auditing, dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas pelapor
5. Motivasi Wishtleblower
a. Seorang wishtleblower memiliki motivasi pilihan etis yang kuat untuk berani
mengungkapkan skandal kejahatan terhadap public
b. Wishtleblower memiliki suara hati yang memberi petunjuk kuat mengenai pentingnya sebuah
skandal untuk diungkap
6. Dilema Wishtleblower
a. Pembalasan dendam yang ingin “menjatuhkan” perusahaan tempatnya bekerja
b. Mencari “selamat”
c. Niat untuk menciptakan lingkungan perusahaan tempatnya bekerja menjadi lebih baik dan
lebih beretika
7. Mekanisme WBS
a. Anonimitas → laporan bersifat rahasia, tanpa identitas
b. Adanya saluran pelaporan → PO Box, call center, website WBS
c. Tindak lanjut terhadap pelaporan →adanya komitmen dan prosedur untuk menagani
pelaporan
d. Perlindungan terhadap pelapor dari tindakan pembalasan (retalitaon) → jaminan keamanan
keuangan, karir individu (keluarga) dan balas dendam, justice collaborator
8. Penerimaan Pelaporan

Pelaporan dari Respon dari Hasil analisis dari Laporan Berkala


wishtleblower wishtleblower wishtleblower
officer officer

Laporan WBS Officer


Laporan diterima WBS Officer melapor kepada
berdikasi
oleh menaggapi Direksi dan Dewan
pelanggaran
wishtleblower laporan dan Komisaris
officer melakukan
analisis
Laporan tidak WBS Officer
berdikasi melapor kepada
pelanggaran Direksi dan Dewan
Komisaris

9. Analisis laporan

Laporan Berindikasi Pelanggaran

Laporan dari WBS Officier menyampaikan


wishtlebloower Pelaporan
laporan dan rekomendasi investigasi
berindikasi perlu tidaknua investigasi
pelanggaran kepada

10. Hasil Ivestigasi

Hasil Ivestigasi

Laporan hasil Direktur yang


investigasi kepada GCG
direktur yang menyampaikan
kepada Komite
Dewan Komisaris
yang
11. Grand theory fenomena WBS
a. Prosocial Organizatinal Behavuor Theory
Perilaku/tindakan yang dilakukan oleh anggota sebuah organisasi terhadap individu, kelompok,
atau organisasi yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahtraan individu, kelompok, atau organisasi
tersebut
b. Theory of Planned Behavior
Niat seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku dipengaruhi oleh dua penentu
dasar , yang pertam berhubungan dengan sikap dan norma subjekif
12. Riset tentang WBS
a. WBS dan pendeteksian dan pencegahan fraud
b. WBS dan efentivitas GCG
c. WBS dan kinerja/kualitas auditor
d. WBS dan efektifias audit internal/komite audit
e. WBS dn transparansi keungan
f. WBS dan corporate disclousure
g. WBS dan budaya
h. Intensi/minat melakukan WBS
i. Determinan/Faktor penyebab WBS
j. Accounting student’s perception on WBS
13. Bagaimana mengetahui implementasi praktik WBS
a. Data sekunder
Laporan tahunan → bagian tata kelola perusahaan
b. Data primer
 Survey menggunakan kuisioner tentang praktik WBS pada organisasi
 Interview tentang praktik WBS
 Pendekatan kualitas/case study pada organisasi yang menggunakan WBS

Anda mungkin juga menyukai