Anda di halaman 1dari 5

Critical Review

Management Laba

Materi Tambahan
 Creative Accounting
 Financial Reengineering
 Financial Shenanigans
 Manajemen Laba
 Pengelolaan Laba

 Mengapa Manajemen Laba Terjadi?


 Standar Akuntansi Keuangan menawarkan beragam metode akuntansi
 Manajer mempunyai fleksibilitas yang tinggi untuk memilih metode akuntansi dengan
latar belakang yang beragam
 Upaya yang dilakukan manajemen untuk melakukan pemilihan metode atau kebijakan
akuntansi yang berpotensi menyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan

 Earnings Management: Etis/Non Etis? Fraud atau Non Fraud?


 Tidak etis karena berpotensi menyesatkan pengambilan keputusan → terutama bagi EM
yang bad side
 Pemilihan metode/kebijakan akuntansi masih dalam kondor standar akuntansi?
 Bukan fraud karena jika kecurangan akan ada konsekuensi hukum

 Perspektif Earnings Management


 Good side of earnings management
- Manajemen laba dilakukan dengan alasan kontraktual yang efisien
 Bad side of earnings management
- Manajemen laba dilakukan karena adanya perilaku opportunistic dan self interest

 Motivasi Earning Management


 Bonus plan hypothesis
 Debt covenant hypothesis
 Political cost hypothesis
 IPO
 Pergantian CEO
 Pergantian KAP
 Tax motives
 Etc
 Bentuk Manajemen Laba (Scott (2009))
 Taking a bath
 Income minimization
 Income maximization
 Income smoothing

 Pola Manajemen Laba


 Membuat estimasi akuntansi
Estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aset tetap,
amortisasi aset tidak berwujud, estimasi biaya garansi
 Mengubah metode akuntansi
Metode depresiasi aset tetap, metode persediaan, capital ekspenditure/revenue
ekspenditure
 Menggeser periode biaya atau pendapatan
Fob shipping point, fob destination, installment sales, barang konsinyasi, biaya depresiasi

 Simulasi Manajemen Laba

Net Income 20X1 20X2 20X3 20X4


Tidak EM 200 200 440 900
Income 300 300 300 900
Smoothing
Income 100 300 500 900
Innovating
Income 500 300 100 900
Decreasing
Taking Bath 0 350 550 900

 Akun-Akun yang Dapat Digunakan untuk melakukan EM


 Aset tetap
 Inventory
 Account receiveable
 Revenue
 Beban

 Proksi Menghitung Manajemen Laba


 EM Akrual
- Jones Model, Jones Modified, Model
 EM Akrual Matched Performance
- Kothan Model
 EM Aktivitas Riil → manufaktur
- EM dilakukan dengan menggunakan aktivitas seperti overproduction, overexpenses
(Roychowdhury)
 EM pada Banking Sector
- Non performing loan → Beaver and Engel
 Jones Modified Model
 Total accrual = discretionary accrual + non discretionary accrual
 Total accrual = DA + NDA
 Total accrual = net income – cash flow from operation (CFO)
 NDA → tidak bisa dirubah oleh manajemen karena bukan diskresi
 DA → manajemen punya diskresi untuk mengatur pelaporan laba → proxy earning
management

 Bagaimana Mengurangi Praktik Manajemen Laba?


 Perkuat tata kelola perusahaan (GCG) → perkuat
 Perbaiki kompensasi eksekutif → gaji, bonus plan, kepemilikan manajerial
 Mengatur manajemen tenure
 Re evaluasi standar akuntansi keuangan
 Perkuat regulasi korporasi dari otoritas

 Kasus Earning Management


 Arthur Anderson (KAP) dan Enron → financial statement
 Kimia farma → overstated inventory

Pertanyaan:
1. Sulistiana
Apakah manajemen laba baik atau tidak?
Jawab: manajemen laba tidak dapat dikatakan baik maupun buruk, karena setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda. Sebagian orang mengatakan manajemen laba merupakan
perlakuan tidak etis (black area) karena berpotensi menyesatkan pengambilan keputusan.
Manajemen laba yang tidak etis dapat terjadi karena adanya perilaku opportunistic dan self
interest. Sebagian orang lainnya mengatakan manajemen laba etis untuk dilakukan (white
area) selama ada alasan kontraktual yang baik. Hal ini menyebabkan manajemen laba berada
pada grey area, bukan black area maupun white area.
2. Zohriatun
Manakah yang lebih menguntungkan, perusahaan berbasis kas atau perusahaan berbasis
akrual?
Jawab: perusahaan yang menggunakan basis kas artinya perusahaan tersebut mengakui
transaksinya saat ada pemasukan dan pengeluaran kas, sedangkan perusahaan yang
menggunakan basis akrual adalah perusahaan yang melakukan pengakuan saat terjadinya
transaksi. Dalam contoh kasus ini, perusahaan yang menggunakan basis akrual lebih
menguntungkan daripada perusahaan berbasis kas, karena pendapatan dan beban sudah
diakui saat terjadinya transaksi, sehingga perusahaan dapat melakukan manajemen laba.

3. Yunita Sri Ningsih


Bagaimana cara mengaplikasikan tiap pola manajemen laba dalam perusahaan?
Jawab: manajemen laba dapat mengaplikasikan pola dengan cara sebagai berikut:
 Membuat estimasi akuntansi seperti estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun
waktu depresiasi aset tetap, amortisasi aset tidak berwujud, estimasi biaya garansi
 Mengubah metode akuntansi seperti metode depresiasi aset tetap, metode persediaan,
capital ekspenditure/revenue ekspenditure
 Menggeser periode biaya atau pendapatan seperti fob shipping point, fob destination,
installment sales, barang konsinyasi, biaya depresiasi

4. Tari Ayu Glaucha


Bagaimana cara mencegah manajemen laba untuk menjaga kepercayaan stakeholder?
Jawab: untuk menjaga kepercayaan para stakeholder, manajemen laba dapat diminimalkan
dengan cara berikut ini:
 Perkuat tata kelola perusahaan (GCG)
 Perbaiki kompensasi eksekutif seperti gaji, bonus plan, kepemilikan manajerial, sehingga
tidak ada lagi karyawan yang menuntut kenaikan gaji atau bonus.
 Mengatur manajemen tenure (masa kerja karyawan pada perusahaan). Hal ini karena
semakin lama karyawan bekerja pada perusahaan tersebut, semakin pandai karyawan
dalam memahami keadaan perusahaan. Terdapat selah kecil saja langsung dijadikan suatu
kesempatan untuk melakukan manajemen laba oleh karyawan.
 Re evaluasi standar akuntansi keuangan
 Perkuat regulasi korporasi dari otoritas

5. Rahayu Syabaniari
Apakah manajemen laba harus dilakukan, dan adakah dalam aturan PABU/SAK?
Jawab: manajemen laba tidak harus dilakukan, dan alangkah baiknya untuk meminimalisir
manajemen laba. Manajemen laba dapat dilakukan apabila pemilihan metode/kebijakan
akuntansi masih dalam kondor standar akuntansi
6. Robby Pujatman Maulia
Bagaimana cara memilih metode yang efektif dalam manajemen laba?
Jawab: metode manajemen laba dipilih sesuai dengan tujuan perusahaan masing-masing,
karena setiap metode memiliki tujuan yang berbeda. Berikut ini adalah metode manajemen
laba yang dapat digunakan:
 Taking a bath
Metode ini efektif digunakan oleh perusahaan yang bertujuan untuk melakukan
pergantian CEO. Metode ini dilakukan dengan cara menurunkan laba sebelum
dilakukannya pergantian kemudian menaikan laba secara perlahan setelah dilakukannya
pergantian CEO. Hal tersebut dilakukan agar para stakeholder menyadari bahwa
pergantian CEO tersebut merupakan hal yang tepat dilakukan.
 Income minimization
Metode ini efektif dilakukan oleh perusahaan yang sedang mengalami tekanan regulasi.
Metode ini dilakukan dengan cara menurunkan laba.
 Income maximization
Metode ini efektif digunakan oleh perusahaan yang ingin menawarkan saham kepada
stakeholder. Metode ini dilakukan dengan cara meningkatkan laba terus menerus dalam
kurun waktu tertentu, sehingga laba perusahaan terlihat cantik dan stakeholder tertarik
untuk menanamkan sahamnya.
 Income smoothing
Metode ini efektif digunakan oleh perusahaan yang ingin mendapatkan pinjaman kredit,
dengan cara menstabilkan laba perusahaan dalam periode tersebut, sehingga kreditor
percaya bahwa perusahaan tersebut memiliki laba yang stabil dan dapat memenuhi
kewajibannya.

Anda mungkin juga menyukai