Anda di halaman 1dari 15

TEK.

AROMA DAN KOSMETIK


FORMULASI SEDIAAN WEWANGIAN
Kelompok 7 :
Claudy Friesta Melanie 212114134
Hastri Kholifah 212114161
Nurul Hasanah 212114148
Rahma Maulidia Fitri 212114147
Asmarani 212114146
Daniel Abed Nego 212114162
FORMULASI GEL PENGHARUM RUANGAN MENGGUNAKAN KARAGENAN DAN
XANTHAN GUM DENGAN MINYAK KOPI SEBAGAI PEWANGI DAN MINYAK NILAM
SEBAGAI FIKSATIF

Abstrak
Gel pengharum ruangan salah satu bentuk pengharum ruangan yang digunakan meredam bau
taksedap di dalam ruangan. Kelebihan gel pengharum ruangan adalah pengharum yang
dihasilkan memiliki kekuatan wangi yang stabil dan ketahanan wangi yang lama sesuai
kebutuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi
minyak nilam pada formulasi sediaaan. Metode penelitian ini adalah ekpremental laboratorium
dengan prosedur memvariasikan formula minyak nilam (F1:1%; F2:0,5%; F3:0,24%; F4:0,25;
F5:0%) sebagai pengikat dengan penambahan karagenan dan xhantan gum sebagai kompenen
pembentuk gel dan minyak kopi sebagai bahan pewangi, selanjutnya dilakukan pengujian
penguapan zat cair dan pengujian ketahanan wangi selama 4 minggu pada 3 suhu ruangan yaitu
ruang diberi kipas angin, ruang diberi AC dan ruangan biasa (suhu kamar). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa Formulasi sediaan gel pengharum ruangan yang baik didapat pada formula
F3 dengan konsentrasi minyak nilam 0,24%.
Gel pengharum ruangan menggunakan karagenan dan Xanthan gum sebagai
komponen pembentuk gel. Karagenan yang dijadikan sebagai bahan
pembuat gel pengharum ruangan berfungsi melepaskan minyak aroma secara
perlahan. Xanthan gum merupakan pengentaldan penstabil terbaik karena
memiliki sifat fisikokimia terbaik dibandingkan polisakarida lainnya
Kombinasi karagenan dan xanthan gum dapat menghasilkan matrik gel
pengharum ruangan secara optimal (Kariza, 2015).
Zat pengikat umumnya berasal dari nabati golongan gum, resin, lilin atau
beberapa jenis minyak atsiri yang bertitik didih tinggi misalnya minyak akar
wangi, minyak kayu cendana dan minyak nilam (Kaya, 2018).
Minyak nilam dalam industri farmasi digunakan sebagai fiksatif (zat
pengikat) kemapuan mengikat dari minyak nilam belum dapat tergantikan
sampai saat ini minyak nilam memiliki komponen titik didih tinggi (Faizal,
dkk., 2018).
Tujuan adanya penambahan minyak nilam pada formula adalah untuk
mencegah pelepasan wangi yang terlalu cepat (Sofiani, dkk., 2018). Bahan
pewangi dari alam dapat berasal dari buah, bunga, batang dan biji. Aroma
dari Biji kopi saat ini banyak diminati masyarakat sebagai pewangi runagan,
karena kopi memliki aroma khas dan jantan serta membuat penikmat aroma
menjadi rilex (Ambarita, 2019).
Tabel Formulasi Bahan

Keterangan : F1 : Formula minyak nilam 1 %; F2 : Formula minyak nilam 0,50%; F3 :


Formula minyak nilam 0,24%; F4 : Formula minyak nilam 0,20%; F5 : Formula minyak
nilam 0%.
PEMBUATAN GEL PENGHARUM
RUANGAN
Alat dan bahan yang digunakan disiapkan. Semua bahan ditimbang. Gelas beker
dikalibrasi 50 mL kemudian dipanaskan aquadest hingga suhu 75℃. Karagenan,
xanthan gum dan natrium benzoat dimasukkan ke dalam gelas beker kemudian
ditambahkan akuades yang telah dipanaskan, dipindahkan gelas beker ke penangas
air agar suhu tetap stabil dan diaduk cepat hingga larut dan homogen. Gelas beker
yang berisi campuran karagenan, xanthan gum dan sodium benzoat dipindahkan dari
penangas air, agar suhunya menurun hingga 65℃ sambil terus diaduk dengan cepat.
Setelah suhu mencapai 65℃, ditambahkan propilen glikol, aduk hingga homogeny.
Minyak nilam dan minyak kopi ditambahkan ke dalam campuran tersebut, diaduk
cepat hingga homogen dan ditambahkan sisa akuades sampai batas kalibrasi, aduk
hingga homogen. Campuran tersebut dituang ke dalam cetakan, dibiarkan pada suhu
ruangan hingga mengeras.
EVALUASI SEDIAAN
Uji Penguapan Zat Cair Uji Ketahanan Wangi
Uji penguapan zat cair dilakukan Uji ketahanan wangi dilakukan
untuk mengetahui bobot gel yang untuk mengetahui seberapa lama
tersisa yang telah disimpan selama gel pengharum dapat melepaskan
4 minggu pada 3 ruangan yaitu wangi sampai wanginya habis atau
ruangan suhu kamar, ruangan tidak tercium lagi.
diberi kipas angin dan ruangan AC.
PENGARUH CAMPURAN SEMI REFINED CARRAGEENAN (SRC)
DAN LOCUST BEAN GUM (LBG) TERHADAP SIFAT FISIK DAN
SENSORI GEL PENGHARUM RUANGAN
Abstrak
Penelitian penggunaan campuran semi refined carrageenan (SRC) dan locust been gum (LBG) (1:1)
dalam b/v sebagai bahan pembentuk gel dalam pembuatan gel pengharum ruangan telah dilakukan.
Campuran bahan divariasi konsentrasinya yaitu 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; dan 3,0%, terhadap formulasi
yang terdiri atas surfaktan, carrying agent, fragrance, dan pengawet. Parameter yang diamati untuk
mengetahui kualitas produk meliputi kekuatan gel, sineresis dan uji organoleptik (pembedaan
atribut dan mutu hedonik terhadap takstur dan bau). Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran
SRC can LBG dengan konsentrasi 2,0-3,0% menghasilkan gel pengharum ruangan dengan nilai
sineresis yang lebih rendah (0,96-1,24%) bila dibandingkan dengan gel pengharum ruangan
komersial yang sineresisnya 1,63%. Produk gel pengharum ruangan yang kualitasnya paling
mendekati produk komersial adalah gel pengharum ruangan yang menggunakan campuran SRC dan
LBG dengan konsentrasi 2,0% berdasarkan hasil uji sineresis dan uji organoleptik (tekstur dan bau).
Formulasi gel pengharum ruangan
Bahan/Material Persentase
SCR+LGB 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5
KCl 0,30
CaCl2 0,30
Propilen glikol 5,00
Etanol 4,00
Empilen nonyl phenol 10 5,00
Lemon oil sebagai fragrance 4,00
Methyl paraben 0,15
Propyl paraben 0,15
Air Selebihnya sampai total 100
Cara Pembuatan
Pembuatan Gel
Pembuatan SRC
Pengharum Ruangan
Pencampuran bahan kering sampai
Rumput laut dicuci dengan air
homogen. Air dipanaskan sampai
bersih sampai kotorannya
suhu 60-65℃ kemudian
hilang, dipanaskan dalam
dikeringkan dan diaduk. Kemudian
larutan KOH 8% pada suhu 60-
dipanaskan suhu 70-80℃, suhu
70℃ selama 2 jam. Setelah
dipertahankan selama 15 menit.
disaring dicuci dengan air
Ditambahkan propilen glikol,
sampai PH netral, dipotong,
etanol, tersitol, pewangi dan methyl
dikeringkan dan digiling.
paraben sambal diaduk. Dituang
Tepung yang diperoleh diayak.
kedalam wadah dan didinginkan
sampai suhu ruang.
Semirefined carrageenan (SRC) adalah salah satu
produk karagenan. Kegunaan karagenan dalam
pembuatan pengharum ruangan adalah sebagai bahan
pengemulsi minyak wangi. Karagenan dijadikan sebagai
pembentuk gel dengan fungsi menahan atau
memperlambat penguapan wangi atau aroma yang
terdapat pada gel pengharum ruangan (Hargreaves
2003).

Propil paraben digunakan sebagai pengawet


antimikroba dalam farmasi dan kosmetik; dan
Metil paraben digunakan sebagai digunakan sebagai antiseptik dan antimikroba
pengawet. Dapat digunakan secara (Elder, 1984).
kombinasi dengan senyawa paraben
lainnya atau dengan zat antimikroba lainnya
(Hanifah, 2013).
Etanol digunakan sebagai pelarut yang
paling umum digunakan untuk
pengenceran pengharum adalah etanol
atau campuran etanol dan air selain itu
etanol juga membuat minyak essence
memendar lebih cepat sehingga menjadi
lebih harum dari yang seharusnya.

Empilene nonyl phenol sebagai


surfaktan yang memiliki sifat co-
Surfaktan dimana dapat Air sebagai pelarut zat aktif pada pengharum
digunakan untuk meningkatkan ruangan yaitu stabil dan tahan lama dilihat dari
kemampuan dari surfaktan. kestabilan cairan pengharum ruangan. Karena sifat
air dan minyak yang berbeda kepolaran dan tidak
saling melarutkan maka dibutuhkan surfaktan
sebagai pengemulsi dan pengharum ruangan
diformulasikan dengan gas CO2.
Karakteristik Produk Gel Pengharum
Ruangan
1. Kekuatan Gel
2. Sineresis
3. Uji Organoleptik :
a. Uji Pembedaan Atribut Tekstur dan Bau
b. Uji Mutu hedonik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai