Anda di halaman 1dari 54

HUKUM PEMERINTHAN

DAERAH
Undang-Undang Nomor 23
TAHUN 2014
stilah dan Pengertian
1. Hukum
2. Pemerintahan
3. Daerah

Apakah yang dimaksud dengan hukum ?


1. Penggolongan hukum
2. Unsur-unsur hukum
Hk. Adat
Tidak Tertulis
Hk.Kebiasaan
Hukum
Dikodifikasi
Per-UU-an
Tdk Dikodifikasi
Tertulis
Jurisprudensi
Traktat
Unsur-unsur Hukum Kumpulan peraturan :
• Perintah
• Larangan
• Sanksi bagi yang melanggar
PEMERINTAH DAN PEMERINTAHAN

• Pemerintahan bestuurvoering pelaksanaan tugas


pemerintah
• Pemerintah organ/alat atau aparat yang
menjalankan pemerintahan
• Pemerintah
• - Luas (in the broad sense) semua alat
kelengkapan negara
• - Sempit (in the narrow sense) kekuasaan
eksekutif
ISTILAH PEMERINTAHAN

• Pemerintahan sbg fungsi (bestuur als functie)


melaksanakan tugas-2 pemerintahan
• Pemerintahan sbg organisasi (bestuur als orgaan)
mempelajari ketentuan-2 susunan organisasi,
termasuk di dalamnya fungsi, penugasan,
kewenangan, dan kewajiban masing-2 departemen,
badan, dinas dan instansi pemerintahan
Pengertian Daerah

Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai


1. batas wilayah tertentu
2.Berwenang mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat
3. atas prakarsa sendiri
KESIMPULAN
Hukum Pemerintahan Daerah :
Kumpulan peraturan baik tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur penyelenggaraan
pemerintahan dari suatu kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat
LAHIRNYA PEMERINTAHAN DAERAH

Konsekuensi adanya teorti pembagian kekuasaan


1. pembagian kekuasaan secara horizontal
• a. eksekutif
• b. legislatif
• c. yudikatif

2. Pembagian kekuasaan secara vertikal


• a. satuan pemerintah pusat
• b. satuan pemerintah daerah
• Dianutnya konsep negara kesatuan
• Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 Negara Indonesia
ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik
• Negara Kesatuan ?
• 1. kedaulatan tertinggi ada pada pemerintah
nasional
• 2. penyerahan suatu kekuasaan atau wewenang
kepada satuan pemerintah local hanya dapat
dilaksanakan atas kuasa undang-undang yang
dibuat oleh badan legislatif nasional
• 3. tidak ada satuan pemerintah yang lebih
rendah yang mempunyai sifat staat.
ALASAN PEMBAGIAN KEKUASAAN SECARA VERTIKAL
• Kemampuan Pemerintah berikut perangkatnya yang
ada di daerah terbatas
• Wilayah negara sangat luas, terdiri lebih dari
3000 pulau-pulau besar dan kecil
• Pemerintah tidak mungkin mengetahui seluruh dan
segala macam kepentingan dan kebutuhan rakyat
yang tersebar di seluruh pelosok negara
• Hanya rakyat setempatlah yang mengetahui
kebutuhan, kepentingan dan masalah yang dihadapi
dan hanya mereka yang mengetahui bagaimana cara
yang sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan
tersebut
• Dilihat dari segi hukum, Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 18 menjamin adanya daerah dan wilayah
• Adanya sejumlah urusan pemerintahan yang bersifat
kedaerahan dan memang lebih berdaya guna jika
dilaksanakan oleh daerah
• Daerah mempunyai kemampuan dan perangkat yang
cukup memadahi untuk menyelenggarakan urusan
rumah tangganya, maka desentralisasi dilaksanakan
dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
Azas Penyelenggaraan Pemerintahan

• azas desentralisasi,
• azas dekonsentrasi,
• azas tugas pembantuan (medebewind)
• azas Kebijaksanaan (vrijsbestuur)
DESENTRALISASI
• Secara etimologis ? berasal dari bahasa latin ?
berarti de lepas dan centrum pusat ?
melepaskan dari pusat
• sudut ketatanegaraan ? pelimpahan kekuasaan
Pemerintah dari Pusat kepada Daerah-daerah yang
mengurus rumah tangganya sendiri
• the transfer of planing, decission making, or
administrative authority from the central
government to its field organizations, local
administrative units, .
• Pasal 1 huruf (e) UU No. 22 Tahun 1999
?Desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintahan dari Pemerintah kepada Daerah Otonom
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Pasal 1 ayat (7) UU No. 32 Tahun 2004 ?
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemrintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dalam sistem Negara Keatuan Republik Indonesia.
• KESIMPULAN (1) desentralisasi baru terwujud
apabila terdapat penyerahan atau overdragen
wewenang pemerintahan
KESIMPULAN
1. desentralisasi baru terwujud apabila
terdapat penyerahan atau overdragen
wewenang pemerintahan
2. pengakuan hanya ada satu bentuk
desentralisasi, yakni otonomi. Padahal ?
otonomi hanyalah salah satu bentuk dari
desentralisasi, di samping tugas pembantuan
(zelfsbestuur).
ALASAN DIANUTNYA DESENTRALISASI
• memperlancar roda pemerintahan
• luasnya wilayah Indonesia
• ketidak mampuan Pemerintah Pusat untuk
menyelenggarakan semua urusan pemerintahan
• Keadaan Indonesia yang pluralistik
• Untuk terciptanya daya guna dan hasil guna
pemerintahan dan pembangunan.
• Dilihat dari aspek pemberian wewenang, ? Terdapat
pemberian wewenang kepada Pemerintah Daerah untuk

• melaksanakan atau menangani urusan-urusan


pemerintahan tertentu sebagai urusan rumah tangga
sendiri

Ditinjau dari sudut penyelenggaraan pemerintahan,


desentralisasi antara lain bertujuan
1. meringankan beban pekerjaan Pusat.
2. tugas dan pekerjaan dialihkan kepada Daerah.
3. Pusat dengan demikian dapat memusatkan
perhatian pada hal-hal yang bersangkutan
dengan kepentingan nasional atau negara secara
keseluruhan
DESENTRALISASI DIDASARKAN KEPADA
• sudut politik sebagai permainan kekuasaan, ?
untuk mencegah penumpukan kekuasaan pada satu
pihak
• desentralisasi ? tindakan pendemokrasian, untuk
menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan
• Desentralisasi? semata-mata untuk mencapai suatu
pemerintahan yang efisien
DIMENSI UTAMA DESENTRALISASI
• dimensi ekonomi, dimana rakyat memperoleh
kesempatan dan kebebasan untuk mengembangkan
kegiatan ekonominya
• dimensi politik, yakni berdayanya masyarakat
secara politik yang ditandai dengan lepasnya
ketergantungan organisasi-organisasi rakyat dari
pemerintah
• dimensi psikologis, yakni perasaan individu yang
terakumulasi menjadi perasaan kolektif (bersama)

1. bahwa kebebasan menentukan nasib sendiri


menjadi sebuah keniscayaan demokrasi.
2. Tidak ada perasaan bahwa orang pusat lebih
hebat dari pada orang daerah, dan sebaliknya
Ciri-ciri atau indikator desentralisasi

• bentuk pemencaran adalah penyerahan


• pemencaran terjadi kepada daerah (bukan
perorangan)
• yang dipencarkan adalah urusan pemerintahan dan
• urusan pemerintahan yang dipencarkan menjadi
urusan pemerintah daerah.
URUSAN PEMERINTAHAN

Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi


pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban
setiap tingkatan dan/atau susunan pemerintahan
untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi
tersebut yang menjadi kewenangannya dalam
rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan
menyejahterakan masyarakat. (Ps. 1 (5) PP No.
38/2007)
Urusan Pemerintahan Meliputi :
• Urusan pemerintahan terdiri atas urusan
pemerintahan yang sepenuhnya menjadi
kewenangan
Pemerintah
• urusan pemerintahan yang dibagi bersama
antar
tingkatan dan/atau susunan pemerintahan.
URUSAN PEMERINTAHAN PUSAT
• meliputi politik luar negeri
• Pertahanan
• Keamanan
• Yustisi
• moneter dan fiskal nasional
• serta agama.
urusan pemerintahan yang dibagi bersama antar
tingkatan dan/atau susunan pemerintahan, meliputi

• pendidikan
• kesehatan
• pekerjaan umum
• perumahan
• penataan ruang
• perencanaan pembangunan
• perhubungan
• lingkungan hidup
• pertanahan
• kependudukan dan catatan sipil
• pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
• keluarga berencana dan keluarga sejahtera
• sosial
• ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
• koperasi dan usaha kecil dan menengah
• penanaman modal
• kebudayaan dan pariwisata
• kepemudaan dan olah raga kesatuan bangsa dan
politik dalam negeri
• otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi
keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian,
dan persandian
• pemberdayaan masyarakat dan desa
• statistik
• kearsipan
• perpustakaan
• komunikasi dan informatika
• pertanian dan ketahanan pangan
• kehutanan
• energi dan sumber daya mineral
kelautan dan perikanan
• perdagangan dan
• perindustrian.
Kelebihan Desentralisasi
• Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di Pusat
Pemerintahan
• Dalam menghadapi masalah yang mendesak yang
membutuhkan tindakan yang cepat, Daerah tidak
perlu menunggu instruksi lagi dari Pemerintah
Pusat
• Dapat mengurangi birokrasi
• Dapat diadakan pembedaan (defferensiasi) dan
pengkhususan (spesialisasi) yang berguna bagi
kepentingan tertentu.
• Mengurangi kemungkinan kesewenang-wenangan dari
Pemerintah Pusat
• Melatih rakyat untuk bisa mengatur urusannya
sendiri (selfgovernment)
• Meningkatkan kontrol masyarakat setempat.
KELEMAHAN DESENTRALISASI
• Struktur pemerintah bertambah kompleks yang
mempersulit koordinasi
• Keseimbangan dan keserasian antara bermacam-macam
kepentingan dan daerah dapat lebih terganggu
• Khusus mengenai desentralisasi teritorial, dapat
mendorong timbulnya apa yang disebut dengan
daerahisme atau provinsialisme
• Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang
lambat karena memerlukan perundingan yang
bertele-tele
• Dalam menyelenggarakan desentralisasi, diperlukan
biaya yang lebih banyak dan sulit untuk
memeperoleh keseragaman/uniformitas dan
kesederhanaan.
TUJUAN DIANUTNYA DESENTRALISASI
• tidak terjadi penumpukan kekuasaan (concentration
of power)
• diharapkan terjadi distribusi kekuasaan
(distribution of power) maupun transfer kekuasaan
(transfer of power )
• terciptanya pelayanan masyarakat (public
services) yang efektif, efisien dan ekonomis
• terwujudanya pemerintahan yang demokratis
(democratic government)
NILAI DESENTRALISASI BAGI PEMERINTAH
PUSAT
NILAI DESENTRALISASI BAGI PEMDA

• pendidikan politik (political education)


• latihan kepemimpinan (trainning of leadership)
• stabilitas politik.
• political equality
• local accountability
• local responsiveness
DEKONSENTRASI
• pelimpahan wewenang dari alat perlengkapan negara
tingkatan lebih atas kepada bawahannya guna
melancarkan pekerjaan di dalam melaksanakan tugas
pemerintahan
• UU No. 5 Tahun 1974 Pasal 1 huruf (f)
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari
pemerintah atau Kepala Wilayah atau Kepala
Instansi Vertikal tingkat atasnya kepada
pejabat-pejabatnya di daerah.
• berdasarkan Pasal 1 huruf (f) UU No. 22 Tahun
1999 yang menentukan bahwa Dekonsentrasi
adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah
kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau
perangkat pusat di daerah.
• Pasal 1 ayat (8) UU No. 32 Tahun 2004
dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh Pemrintah kepada Gubernur
sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi
vertikal di wilayah tertentu.
CIRI-CIRI DEKONSENTRASI
• bentuk pemencaran adalah pelimpahan
• pemencaran terjadi kepada pejabat sendiri
(perorangan)
• yang dipencarkan (bukan urusan pemerintahan)
tetapi wewenang untuk melaksanakan sesuatu
• yang dilimpahkan tidak menjadi urusan rumah
tangga sendiri.
KEUNTUNGAN DEKONSENTRASI
• mengurangi keluhan-keluhan daerah
• membantu pemerintah dalam merumuskan
perencanaan
dan pelaksanaan melalui aliran informasi yang
intensif yang disampaikan dari daerah ke pusat
• memungkinkan terjadinya kontak secara langsung
antara Pemerintah dengan yang diperintah/rakyat
HUBUNGAN DESENTRALISASI DAN
DEKONSENTRASI
• pertama dekonsentrasi hakekatnya sama dengan
desentralisasi, hal ini disebabkan keduanya
mengandung pemencaran
• Kedua dekonsentrasi hakekatnya merupakan
subsistem desentralisasi, karena desentraslisasi
bersifat kenegaraan, sehingga penyelenggaraan
desentralisasi merupakan bagian dari organisasi
negara dan menunjukan tatanan penyelenggaraan
negara. Sedangkan dekonsentrasi bersifat
kepegawaian (ambtelijke)
 Dekonsentrasi adalah unsur desentralisasi
Dekonsentrasi tidak lain dari pada salah satu
jenis desentralisasi, dekonsentrasi adalah pasti
desentralisasi tetapi desentralisasi tidak selalu
berarti dekonsentrasi
DESENTRALISASI gtlt SENTRALISASI
• Sentralisasi pemusatan, desentralisasi
pemencaran
• Kelebihan sentralisasi
• ? menjadi landasan kesatuan kebijaksanaan
lembaga atau masyarakat
• ? mencegah nafsu memisahkan diri dari negara
dan dapat meningkatkan rasa persatuan
• meningkatkan rasa persamaan dalam
perundang-undangan, pemerintahan dan pengadilan
sepanjang meliputi kepentingan serluruh wilayah
dan bersifat serupa
• terdapat hasrat lebih mengutamakan umum dari pada
kepentingan daerah, golongan atau perorangan
• Sentralisasi meletakan (dasar) kesatuan politik
masyarakat (de politieke eenheid van de
• memperkokoh perasaan persatuan (perasaan
setia
kawan) (versterking van het
saamhorigheidsgevoel)
• Mendorong kesatuan dalam pelaksanaan hukum
(de
eenheid van rechtsbedeling)
• membawa kepada penggalangan kekuatan
(bundeling
van krachten)
ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN
• pembantuan (medebewind)
• Secara etimologi otonomi berasal dari kata oto
(auto sendiri) dan nomoi ( nomoi nomos
undang-undang/aturan) yang berarti mengatur
sendiri, wilayah atau bagian negara atau kelompok
yang memerintah sendiri
• Di dalam tata pemerintahan otonomi diartikan
sebagai mengurus dan mengatur rumah tangga
sendiri
• Otonomi juga diartikan sebagai sesuatu yang
bermakna kebebasan atau kemandirian
(Zelfstandigheid) tetapi bukan kemerdekaan
(Onafhankelijkheid).
KESIMPULAN
• otonomi tidak lain adalah suatu kemandirian atau
kebebasan daerah untuk mengatur sendiri
(selfregeling) atau (zelfwetgeving) dan
menyelenggarakan urusan serta kepentingannya
berdasarkan inisiatif dan prakarsa serta
aspirasi masyarakat daerah
JENIS OTONOMI
OTONOMI MATERIIL
• urusan yang diserahkan menjadi urusan rumah
tangga diperinci secara tegas, pasti dan diberi
batas- batar (limitative), zakelijk
dalam prakteknya penyerahan ini dilakukan
dalam UU pembentukan Daerah yang bersangkutan

OTONOMI FORMAL
• urusan yang diserahkan tidak dibatasi dan
tidak zakelijk
• Daerah mempunyai kebebasan untuk mengatur dan
mengurus segala sesuatu yang menurut
pandangannya adalah kepentingan Daerah
• Daerah tidak boleh mengatur urusan yang telah
diatur oleh undang-undang atau peraturan yang
lebih tinggi tingkatannya.
• merupakan kombinasi atau campuran otonomi
materiil dan otonomi formal
• OTONOMI RIIL
• Pemerintah Pusat menentukan urusan- urusan
yang dijadikan pangkal untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga Daerah ? unsur materiil
• setiap waktu Daerah dapat meminta tambahan
urusan kepada Pemerintah Pusat untuk dijadikan
urusan rumah tangganya sesuai dengan
kesanggupan dan kemampuan Daerah ? unsur formal
TUGAS PEMBANTUAN (MEDEBEWIND)
• Secara etimologis tugas pembantuan merupakan

terjemahan dari bahasa belanda medebewind yang


berasal dari kata mede serta, turut dan bewind
berkuasa atau memerintah
• di Belanda disebut dengan medebewind atau
zelfbestuur yang merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris selfgovernment

zelfbestuur diartikan menjadi pembantu
penyelenggaraan kepentingan-kepentingan dari
pusat atau daerah-daerah yang tingkatannya lebih
atas oleh alat-alat perlengkapan dari
daerah-daerah yang lebih bawah
• Pasal 1 huruf (g) UU No.22 Tahun 1999 Tugas
pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah
kepada Daerah dan Desa dan dari Daerah ke Desa
untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai
pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber
daya manusia dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya
kepada yang menugaskan

55Pasal 1 huruf (d) UU No. 5 Tahun 1974 dimaksud
dengan tugas pembantuan adalah tugas untuk turut
serta dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang
ditugaskan kepada Pemerintah Daerah oleh
Pemerintah atau Pemerintah Daerah tingkat atasnya
dengan kewajiban mempertanggung jawabkan kepada
• Pasal 1 ayat (9) UU No. 32 Tahun 2004
• Tugas pembantuan adalah penugasan dari
Pemerintah kepada Daerah dan/atau Desa dari
pemerinthan provinsi kepada Kabupaten/Kota
dan/atau Desa serta dari Pemerintah
Kabupaten/Kota kepada Desa untuk melaksanakan
tugas tertentu
Dasar pertimbangan perlunya asas tugas
pembantuan
• Keterbatasan kemampuan pemerintah Pusat
atau
Daerah yang lebih tinggi dalam hal yang
berhubungan dengan perangkat atau sumber
daya
menusia maupun biaya
• Untuk mencapai daya guna dan hasil guna
yang
lebih baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan
• Sifat urusan yang dilaksanakan
PARAMETER MATERI MUATAN TUGAS
PEMBANTUAN
• urusan tersebut berakibat langsung kepada
masyarakat
• urusan yang secara tidak langsung tidak memberi
dampak terhadap kepentingan masyarakat, karena
semata-mata membantu urusan pusat
• urusan yang meningkatkan efisiensi dan
keefektifan pelayanan
• urusan yang tidak bersifat strategis nasional dan
urusan yang tidak memerlukan keseragaman
nasional.
HUBUNGAN OTONOMI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
• Tidak ada perbedaan pokok antara otonomi dan
tugas pembantuan
• tugas pembantuan terkandung unsur otonomi
(walaupun terbatas pada cara melaksanakannya)
• Tugas pembantuan sama halnya dengan
otonomi, mengandung unsur penyerahan
(overdragen) bukan penugasan (opdragen).
• otonomi adalah penyerahan penuh, sedangkan
tugas pembantuan adalah penyerahan tidak
penuh
JENIS OTONOMI AJARAN RUMAH TANGGA
DAERAH

• Pengertian
• Sistem Rumah Tangga Daerah ? tatanan yang
bersangkutan dengan cara-cara
• membagi wewenang,
• tugas dan tanggung jawab mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan antara Pusat dan
Daerah
Penggolongan Sistem Rumah Tangga Daerah
sistem rumah tangga formal
• sistem rumah tangga materiil
• sistem rumah tangga nyata (riil)
Rumah Tangga Formal (formale
huishoundingsbegrip
• tatanan pembagian wewenang, tugas dan danggung
jawab antara Pusat dan Daerah untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan tidak
ditetapkan secara rinci
• urusan-urusan yang menjadi kewenangan Daerah
tidak ditentukan secara limitatif di
dalam peraturan perundangan
• didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang
rasional dan praktis, sehingga dapat
dilaksanakan sebaik-baiknya dan berhasil guna
serta dapat dipertanggungjawabkan
Kesulitan Sistem Rumah Tangga Formal
• ingkat hasil guna dan daya guna sistem rumah
tangga formal sangat tergantung pada kreatifitas
dan aktifitas Daerah
• Hambatan lain adalah aspek keuangan Daerah
• hambatan teknis ? Daerah tidak dapat secara
mudah mengetahui urusan yang belum
diselenggarakan oleh Pusat atau pemerintah Daerah
tingkat lebih atas.
SISTEM RUMAH TANGGA MATERIIL(materiele huis
hound ingsbegrip)

• berpangkal tolak pada pemikiran bahwa memang ada


perbedaan mendasar antara urusan pemerintah
Pusat dan Daerah
• pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab
antara Pusat dan Daerah ditentukan secara pasti
atau limitatif
• Otonomi daerah menurut sistem rumah tangga
materiil sifatnya terbatas
• Daerah yang bersangkutan tidak mempunyai peluang
untuk berinisiatif atas pemanfaatan dan
peruntukan sumber-sumber keuangan Daerah
• tidak menguntungkan untuk mewujudkan hubungan
antara Pusat dan Daerah yang baik.
KELEMAHAN SISTEM RUMAH TANGGA
MATERIIL(materiele huis hound ingsbegrip)
• Sistem rumah tangga materiil bertolak dari asumsi
yang keliru, yaitu menganggap urusan
pemerintahan dapat dirinci dan karena itu dapat
dibagi-bagi secara rinci pula
• Sistem rumah tangga materiil lebih merasa
mengekang, karena terikat pada urusan
pemerintahan yang secara rinci ditetapkan
sebagai urusan rumah tangga
• Sistem rumah tangga materiil akan lebih
banyak mengandung spanning hubungan antara Pusat
dan Daerah
Sistem Rumah Tangga Riil (reele
huishoundingsbegrip)
• Jalan Tengah atau "midle range" antara sistem
materiil dan formil
• Isi rumah tangga daerah didasarkan pada keadaan
dan faktor-faktor yang nyata.
• Ciri-ciri Sistem Rumah Tangga
• ? Adanya urusan pangkal yang ditetapkan pada
saat pembentukan suatu daerah otonom,
membe rikankepastian mengenai urus dan rumah
tangga daerah
• Daerah-daerah dalam rumah tangga nyata, dapat
mengatur dan mengurus pula urusan pemerintahan
yang menurut pertimbangan adalah penting bagi
daerahnya sepanjang belum diatur dan diurus
oleh Pusat atau Daerah tingkat lebih atas
• didasarkan pada faktor-faktor nyata suatu
daerah.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai