Anda di halaman 1dari 11

DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

Kenapa harus desentralisasi?

• Sebagian besar negara yang tebelakang mengalami kurangnya


kemampuan politik dan administrasi yang cukup, dan dari ketidak
matangan sosial yang dihadapkan pada kebutuhan yang mendesak di era
modern.
• Pembangunan: membujuk individu dan komunitas mengubah cara
tradisional dalam hidup dan mencari nafkah, yang selanjutnya
tergantung pada pendidikan, peragaan dan kontak pribadi yang lain,
antara pemerintah sebagai pengarah dan rakyat sebagai bahan bakunya,
disamping juga orang yang mendapat manfaat dari pembangunan.
• Tapi pemerintah seringkali terlalu dibebani dan sering kali tanpa
dukungan untuk mencapai perubahan sosial dan perekonomian.
• Butuh desentralisasi agar dapat mencapai penyediaan
• barang dan jasa sampai pada masyarakat.
Kekuasaan
Pembagian Kekuasaan
• Dalam rangka menyelenggarakan kepentingan rakyat, Mencegah
kesewenang-wenangan
• (Fungsi Kekuasaan  Lembaga-lembaga Negara)
Hubungan Kekuasaan
• Horisontal: Hubungan antara kekuasaan (eksekutif, legislatif, dan
yudikatif)
• Vertikal: Hubungan yang bersifat atasan dan bawahan, dalam arti antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di dalamnya terdapat
semacam pembagian kerja antara pusat dan daerah
• Pembagian Kerja
Pembagian Kekuasaan
Vertikal
• Pembagian Kekuasaan menurut tingkatnya.
• Dalam hal ini yang dimaksud adalah Pembagian
Kekuasaan antara beberapa tingkat pemerintahan
• Carl J. Friedrich memakai istilah Pembagian
• Kekuasaan secara Teritorial (Territorial Division of Power).
• Pembagian Kekuasaan ini dengan jelas dapat kita
saksikan kalau kita melakukan perbandingan antara negara
KESATUAN,negara FEDERAL serta KONFEDERASI.
• (Dalam negara Kesatuan jelas sekali terlihat bhw) Pembagian
kekuasaan secara vertikal melahirkan garis hubungan antara pusat
dan daerah dalam sistem :
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Medebewind
OTONOMI

• OTONOMI
• Auto : sendiri
• Nomia (nomy) : aturan
• Otonomi mengatur diri sendiri
• Dalam pemerintahan
Pelimpaham sebagian kewenangan, tugas, kewajiban
dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah
PERKEMBANGAN OTONOMI
• 1903 Desentralisasi Wet Dh Swapraja
• 1945 UU No 1/1945 penekanan pd dekonsentrasi.
Komite Nasional Daerah diangkat Pemerintah Pusat.
KDH dipilih dr anggota Komite
• 1948 UU No 22/1948 Eksekutif ada di DPRD dan
sehari2 dilaksanakan oleh DPD. KDH adalah Ketua
DPD, diangkat oleh Pem Pusat dr calon usulan
DPRD. KDH bisa diangkat dr Pamong Praja secara
langsung
• 1957 UU No 1/1957 penekanan pd desentralisasi
(otonomi seluas2nya) menimbulkan keresahan di
kalangan Pamng Praja
• 1959 Penetapan Presiden No 6/1959 Pemda adalah
KDH dan DPRD. KDH juga Ketua DPRD. BPH dipilih dr
anggota DPRD dan membantu KDH debagai eksekutif
• 1965 UU No 18/1965 KDH tidak lagi sbg Ketua
DPRD, penekanan pd desentralisasi (otonomi
seluas2nya)
• 1974 UU No 5/1974 desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan.otonomi yang nyata dan
bertanggung jawab. Pemda adalah KDH dan DPRD
• 1999 UU No 22/1999 penekanan pd desentralisasi
(otonomi seluas2nya).Legislatif DPRD, Eksekutif
KDH. KDH diangkat, bertanggung jawab kpd dan
diberhentikan oleh DPRD.
• 2004 UU No 32/2004
Hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
PRINSIP OTONOMI
DAERAH(PENJELASAN UU
• Otonomi seluas-luasnya
32/2004)
• Otonomi yang nyata dan bertanggung jawab
• Berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat dengan selalu memperhatikan
kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam
masyarakat
• Menjamin keserasian hubungan antara Daerah dg
Daerah lainnya, Daerah dg Pusat
• Memelihara dan menjaga keutuhan NKRI
• Pemerintah wajib melakukan pembinaan dan
fasilitasi
• Pemberian Otonomi Luas diarahkan untuk Mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan
peran serta masyarakat
• Meningkatkan daya saing dengan memperhatikan
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan, serta keanekaragaman daerah
URUSAN WAJIB YANG MENJADI KEWENANGAN PEMDA
PROVINSI(UU NO. 32/2004)
Urusan dalam skala propinsi yang meliputi
• Perencanaan dan pengendalian pembangunan
• Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata
ruang
• Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat
• Penyediaan sarana dan prasaranan umum
• Penanganan bidang kesehatan
• Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumberdaya
potensial
• Penanggulangan masalah sosial lintaskabupaten/kota

• Pelayanan bidang ketenagakerjaan


lintaskabupaten/kota
KEWENANGAN PEMDA
PROVINSI (LANJUTAN)
• Fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil,
dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota
• Pengendalian lingkungan hidup
• Pelayanan pertanahan termasuk lintaskabupaten/kota
• Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
• Pelayanan administrasi umum pemerintahan
• Pelayann administrasi penanaman modal termasuk
lintas kabupaten/kota
• Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang
belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota
• Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh
peraturan perundangan

Anda mungkin juga menyukai