Anda di halaman 1dari 3

Nama : Moh.

Nur Romadan
Nim : 201831069
UTS Otonomi Daerah (c)

Soal :

1. Berikan pengertian Otonomi Daerah menurut Syahda Garuh dan Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 !
2. Sebut dan jelaskan nilai dasar dan tujuan Otonomi Daerah !
3. Sebut dan jelaskan 4 (empat) hal berikut :
a. Desentralisasi !
b. Dekonsentrasi !
c. Tugas Pembantuan !
d. Azas dan prinsip otonomi daerah !
4. Sebut dan jelaskan 3 (tiga) hal berikut :
a. Visi Otoonomi Daerah !
b. Faktor pendukung otonomi daerah !
c. Pembagian kekuasaan, baik secara horizontal maupun vertikal !

Jawaban :

1.

• Otonomi daerah berasal dari Bahasa Yunani “autonomos/autonomia” berarti


keputusan sendiri atau self ruling (Syahda Guruh).
• (UU Nomor 32 Tahun 2004) definisi otonomi daerah sebagai berikut: “Otonomi
daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

2.
Nilai :
• Kebebasan nilai yang pertama menjelaskan tentang kebebasan pemerintah daerah dan
masyarakat dalam mengambil tindakan beserta kebijakan bersama dalam mencari
solusi.

• Parstisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kebijakan publik


masyrakat diberikan hak untuk dapat berpartisipasi secara langsung.

• Efektifitas dan efisiensi dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan dapat


membantu aktivitas pemerintah agar lebih efisien dan efektif.

Tujuan :

• Distribusi regional yang merata dan adil


• Peningkatan terhadap pelayanan masyarakat yang semakin baik
• Adanya sebuah keadilan secara nasional
• Adanya pengembangan dalam kehidupan demokratis
• Menjaga hubungan yang harmonis antara pusat, daerah, dan antardaerah terhadap
integritas NKRI.
• Mendorong pemberdayaan masyarakat
• Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta masyarakat dan
mengembangkan peran dan fungsi DPRD.

3.
a) Desentralisasi : penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah (pusat) kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
NKRI.
b) Dekonsentrasi : pelimpahan wewenang pemeritahan oleh pemerintah (pusat) kepada
Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau perangkat (pemerintah) pusat di daerah.
c) Tugas pembantuan : penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari
pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten /kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
d) Azas Otonomi Daerah
1. Azas desentralisasi
Azas ini bermakna adanya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada
daerah-daerah otonomi berdasarkan struktur Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
2. Azas dekonsentrasi
Azas ini bermakna adanya pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat
kepadagubernur sebagai representasinya di tingkat daerah.
3. Azas tugas pembantuan
Azas ini bermakna bahwa terdapat sebuah penugasan yang dilakukan oleh pemerintah
pusat kepada suatu daerah otonomi dan oleh kepala daerah kepada kepala desa dalam
rangka melaksanakan tugas tertentu yang disertai adanya ketentuan tentang
pembiayaan, sarana, dan prasarana, serta sumber daya manusia.
Prinsip Otonomi Daerah
Ada lima prinsip penyelenggaraan pemerintah daerah yaitu:
1. Prinsip Kesatuan
Otonomi daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat untuk memperkokoh
negara kesatuan dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakat lokal.
2. Prinsip Riil dan tanggung jawab
Otonomi daerah nyata dan bertanggung jawab untuk kepentingan seluruh masyarakat.
Pemda berperan mengatur proses pemerintahan dan pembangunan daerah.
3. Prinsip Penyebaran Asas desentralisasi dan dekonsentrasi bermanfaat untuk
masyarakat melakukan inovasi pembangunan daerah.
4. Prinsip Keserasian Daerah otonom mengutamakan aspek keserasian dan tujuan di
samping aspek demokrasi
5. Prinsip Pemberdayaan Tujuan otonomi daerah adalah bisa meningkatkan daya guna
dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah di daerah. Utamanya dalam aspek
pelayanan dan pembangunan masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan pembinaan
kestabilan politik dan kesatuan bangsa.

4.
a)
Visi atau pandangan otonomi daerah didasari oleh kepercayaan yang diberikan
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Melalui pelaksanaan otonomi daerah,
pemerintah daerah dirangsang agar secara kreatif mampu menemukan solusi untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi daerah

b)
1. Kemampuan atau Kualitas Sumber Daya Manusia
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu kunci kelancaran otonomi
daerah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa
adanya kerjasama masyarakatnya dengan pemerintah, dengan demikian dapat kita
simpulkan bahwa sumber daya manusia yang berkualitas tinggi (secara pendidikan,
kemampuan, keterampilan dan kemauan) mampu menciptakan tenaga kerja yang
berkualitas.
2. Kemampuan Keuangan/Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan mempengaruhi otonomi daerah. Dengan
pendapatan masyarakatnya tinggi, penyelenggaraan otonomi daerah akan meningkat.
c)
1.Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi
lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif),
2. Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut
tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai