Anda di halaman 1dari 18

Pasta

Doddy Rusli
Pengertian Pasta
• Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal mengandung air, misalnya Pasta Natrium
Karboksimetilselulose, kelompok lain adalah pasta berlemak, misalnya Pasta Zink Oksida,
merupakan salep yang padat, kaku, yang tidak meleleh.
• Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan susah menyerap dibandingkan dengan
salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air.
• Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum, dan mempunyai daya penetrasi
dan daya maserasi lebih rendah dari salep, oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut
yang cenderung membentuk kerak, menggelembung dan mengeluarkan cairan.
• Cara pemakaian dengan mengoleskan lebih dahulu dengan kain kassa. Penyimpanan dalam
wadah tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube.
• Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada selaput lendir untuk memperoleh efek lokal,
misal Pasta gigi Triamsinolon Asetonida.
Defenisi Pasta
• Berdasarkan Farmakope indonesia IV : Pasta merupakan sediaan semi
padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan
untuk pemakaian topikal
• Dispensing of Medicaton (Husa’s Pharm) : Pasta adalah produk seperti
ointment untuk penggunaan eksternal yang dikarakterisasi dengan adanya
bagian serbuk padat yang lebih banyak. Pasta lebih kental dan keras, serta
kurang oklusif dibandingkan ointment lain
• Pharmaceutcal Practice: Pasta merupakan ointment yang mengandung
sekitar 50% serbuk yang terdispersi dalam basis berlemak, namus pasta
kurang berlemak dibandingkan ointment karena serbuk akan
mengabsorpsi sebagian hidrokarbon air
Penggolongan Pasta
• Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal
mengandung air, misalnya pasta natrium
karboksimetilselulose.
• Kelompok lain adalah pasta berlemak misalnya pasta
zinc oksida, merupakan salep yang padat, kaku, tidak
meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan
pelindung pada bagian yang diolesi.
Macam-macam Pasta
• 1. Pasta Berlemak
• Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50%
zat padat (serbuk).
• Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap
dibandingkan dengan salep karena tingginya kadar obat yang
mempunyai afinitas terhadap air.
• Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan
mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rendah dari
salep. Contoh pasta berlemak adalah Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta
(RN. 1978), Zinci Pasta (RN. 1978) dan Resorcinoli Sulfurici
Pasta(F.N. 1978).
• a. Acidi Salicylici Zinci Oxydi
Pasta(FN 1978) = Pasta Zinci b. Zinci Pasta (FN 1978) = Pasta
Oxydi Salicylata (Ph Ned. ed.VI) Zinci Oxydi (Ph.Ned.Ed VI)
R/ Acid. Salicyl 2 R/ Zinci oxydi 25
Zinci Oxyd 25 Amyl. Tritici 25
Vaselin flavi 50
Amylum tritici 25
Cara pembuatan :
Vaselin ad 100 - Zinc oxyd diayak terlebih
Cara pembuatan : dahulu dengan ayakan no. 100
- Zinc oxyd diayak terlebih dahulu - Vaselin dilelehkan diatas
dengan ayakan no. 100 penangas air
- Vaselin dilelehkan diatas
penangas air - Campurkan bahan padat
- Acid Salicyl ditetesi sedikit etanol kedalam lelehan vaselin, gerus
sampai larut, keringkan dengan sampai homogen
ZnO
- Campurkan bahan padat kedalam
lelehan vaselin, gerus sampai
homogen
• 2. Pasta Kering
• Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak
mengandung ± 60% zat padat (serbuk). Dalam
pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam
resep tertulis ichthanolum atau Tumenol
Ammonim, zat ini akan menjadikan pasta
menjadi encer.
• Contoh :
• R/ Bentoniti 1
Sulfur praecip 2
Cara pembuatan :
- Zinc Oxyd diayak terlebih dahulu dengan ayakan
Zinci Oxydi 10
no 100
Talci 10 - Bentonit dicampur dengan serbuk yang ada
lchthamoli 0,5 kemudian tambahkan cairan yang
Glycerini tersedia, akan terjadi masa yang mengembang
Aquae aa 5 - Campurkan Ichthamol kedalam masa yang
mengental, gerus sampai homogen
S ad us. ext
• 3. Pasta Pendingin
• Pasta pendingin adalah campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal dengan Salep
Tiga Dara.
• Contohnya pada penggunaan zat aktif berupa zink oxide.
• Zinc oxide merupakan suatu zat aktif yang memiliki aktivitas sebagai mild astringent dan UV
protecting.
• Pasta Zinc Oxide ini dimaksudkan untuk menormalkan ketidakseimbangan fungsi kulit.
• Mild astringent yang dimaksud adalah mengecilkan jaringan kulit sehingga dapat melindungi
jaringan kulit.
• Sediaan pasta dipilih karena tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan sebagai salep
penutup atau pelindung.
• Pasta Zinc Oxide ini dimaksudkan untuk menormalkan ketidakseimbangan fungsi kulit,
membantu mencegah kelainan, dan meregulasi kelenjar sebacea (Morkoc,2009).
Cara pembuatan :
• R/ Zinci Oxydi - Zinci oxydi digerus dan ayak dengan ayakan No 100
Olei Olivae - Masukkan Aqua Calcis dan campur sampai homogen
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10 - Terakhir tambahkan Oleum Olivarum kedalam campuran diatas sekaligus,
aduk
sampai diperoleh masa yang salep yang homogen
- Terjadi emulsi tipe A/M, sebagai stabilisator sering ditambahkan Cera alba
dalam
minyak sebanyak 3% untuk pengganti minyak.
- Pengadukan masa salep jangan terlalu lama, karena emulsi yang terbentuk
dapat
pesah, atau minyak dan air akan terpisah.
• 4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)
• Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah
suatu campuran kental terdiri dari
serbuk dan Glycerinum yang digunakan
untuk pembersih gigi.
• Pasta gigi digunakan
untuk pelekatan pada selaput lendir
untuk memperoleh efek lokal.
• Misalnya, pasta gigi Triamsinolon
Asetonida.
Karakteristik Pasta
• Karakteristik dari sediaan pasta yaitu meliputi :
1. Daya absorbsi pasta lebih besar.
2. Sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan serosal pada
tempat pemakaian.
3. Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu.
4. Mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk
pemakaian topikal.
5. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
6. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
7. Memiliki presentase bahan padat lebih besar daripada salep
yaitu mengandung bahan serbuk (padat) antara 40%-50%
Kelebihan Pasta
1. Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik
dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi
mengeluarkan cairan
2. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit
sehingga meningkatkan daya kerja lokal
3. Konsentrasi lebih kental dari salep
4. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang
berlemak dibandingkan dengan sediaan salep.

Kekurangan Pasta
1. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada
umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang
berbulu.
2. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
3. Dapat menyebabkan iritasi kulit
Cara Absorbsi Pasta
a. Penetrasi
• Penetrasi pasta ke dalam kulit dimungkinkan melalui dinding folikel
rambut. Apabila kulit utuh maka cara utama untuk penetrasi masuk umumnya
melalui lapisan epidermis lebih baik dari pada melalui folikel rambut atau
kelenjar keringat. Absorpsi melalui epidermis relatif lebih cepat karena luas
permukaan epidermis 100 sampai 1000 kali lebih besar dari rute lainnya Stratum
korneum, epidermis yang utuh, dan dermis merupakan lapisan penghalang
penetrasi obat ke dalam kulit.
b. Disolusi
• Disolusi didefinisikan sebagai tahapan dimana pasta mulai masuk ke
dalam larutan dari bentuk padatnya atau suatu proses dimana suatu bahan kimia
atau obat menjadi terlarut dalam pelarut. Dalam sistem biologis pelarut
obat dalam media aqueous merupakan bagian penting sebelum kondisi
absorpsi sistemik.
c. Difusi
• Difusi adalah suatu proses perpindahan massa molekul suatu zat yang
dibawa oleh gerakan molekul secara acak dan berhubungan dengan adanya
perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas, misalnya membran
polimer. Difusi pasif merupakan bagian terbesar dari proses trans-membran bagi
umumnya obat.
Basis atau Pembawanya
• Basis atau Pembawanya
• Pada dasarnya basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta
tidak jauh berbeda dengan basis yang digunakan dalam formulasi
sediaan salep, yaitu:
• a. Vasellnum Album
• Vaselln terdiri dari vaselin putih dan kuning. Vaselin putih adalah
bentuk yang telah dimurnikan warnanya, karena pemucatan
menggunakan asam sulfat anhydrous tidak larut dalam air, tidak
tercucikan dengan air.
• Kerugiannya adalah berlemak dan tidak dapat dikombinasikan dengan
cairan yang mengandung air, hanya dapat menyerap air 5%, jarang
dipengaruhi oleh udara, kelembaban kebanyakan bahan obat dan
bahan kimia.
• Vaselin digunakan pula sebagai pelumas, pelindung, penutup kulit,
karena merupakan film penutup pada kulit yang mencegah penguapan.
• b. Gliserol
• Gliserol dipakai sebagai zat tambahan, antimikroba dan kelembapan.
Pada dasarnya basis formulasi sediaan pasta tidak jauh berbeda dengan
basis yang digunakan dalam formulasi sediaan salep, yaitu :
• c. Basis Hidrokarbon
Karakteristik :
• Tidak diabsorbsi oleh kulit
• Inert
• Tidak bercampur dengan air
• Daya adsorbsi air rendah
• Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan
tahan air dan meningkatkan absorbsi obat melalui kulit. Dibagi
menjadi 5, yaitu : Soft paraffin, Hard paraffin, Liquid paraffin, Paraffin
substitute, paraffin ointment Contoh : vaselin,
• White Petrolatum/paraffin, White Ointment
• d. Basis Absorbsi
• Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu
air dan larutan cair.
• Terbagi : Non emulsi, basis ini menyerap air untuk
memproduksi emulsi air dalam minyak .
• Terdiri atas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.
• Emulsi A/M , terdiri atas : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
• e. Larut Air
• Misalnya PEG (polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat
aktif yang tak larut dalam air dan meningkatkan penyebaran obat.
Bersifat stabil, tersebar merata, dapat mengikat pygmen dan
higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat memberikan
kenyamanan pada pemakaian sediaan pasta.
• f. Air-misibel,
• misalnya salep beremulsi
Teknik Pencampuran dalam
Pembuatan Sediaan Semi
Padat
• Pencampuran adalah salah satu operasi farmasi yang paling umum.
Sulit untuk menemukan produk farmasi dimana pencampuran tidak
dilakukan pada tahap pengolahan.
• Pencampuran dapat didefinisikan sebagai proses di mana dua atau
lebih komponen dalam kondisi campuran terpisah atau kasar
diperlakukan sedemikian rupa sehingga setiap partikel dari salah satu
bahan terletak sedekat mungkin dengan partikel bahan atau komponen
lain.
• Proses ini melibatkan pencampuran gas, cairan atau padatan dalam
setiap kombinasi dan rasio dua atau lebih komponen yang mungkin
(Madinah, 2008)
• Tujuan pencampuran adalah sebagai berikut.
• Untuk memastikan bahwa ada keseragaman bentuk antara bahan
tercampur yang dapat ditentukan dengan mengambil sampel dari
bagian terbesar bahan dan menganalisisnya, yang harus mewakili
komposisi dari keseluruhan campuran.
• Untuk memulai atau meningkatkan reaksi fisika atau kimia seperti
difusi, disolusi, dan lain-lain (Madinah, 2008)
Cara Penyimpanan Sediaan Pasta
• Simpan dalam wadah aslinya beserta label dan petunjuknya.
• Simpan pada tempat sejuk dan kering yaitu pada suhu kamar yang jauh
dari sumber panas.
• Ikut petunjuk penyimpanan pada label kemasan obat.
• Hindari meninggalkan obat di kamar mandi, mobil, atau di tempat
yang lembab dan terlalu panas.
Cara Pemakaian Obat Pasta
• Cuci tangan
• Sediakan peralatan yang dibutuhkan, seperti obatnya dan tissue
• Posisikan diri dengan tepat dan nyaman, pastakan hanya membuka area yang akan diberi obat.
• Periksa kondisi kulit.
• Cuci area yang sakit, bersihkan semua kotoran pada kulit.
• Keringkan atau biarkan area kering oleh udara
• Oleskan obat (pasta) pada area kulit yang sakit
• Pastakan tangan yang digunakan untuk mengoleskan sudah bersih
• Jika sudah dioleskan, cuci tangan kembali

Anda mungkin juga menyukai