Anda di halaman 1dari 14

SALAM PRAMUKA DAN

MENGENAL SEJARAH
BENDERA MERAH PUTIH
SALAM PRAMUKA
mengenal sejarah
bendera merah
putih
◦ Makna filosofis bendera Indonesia berwarna merah
artinya berani, sedangkan putih artinya suci. Warna
putih menjadi simbol jiwa manusia, sementara merah
melambangkan tubuh manusia. Jadi, warna merah dan
putih saling melengkapi satu sama lain.
Bendera nasional Indonesia adalah sebuah bendera berdesain
sederhana dengan 2 warna yang di bagi menjadi 2 bagian secara
mendatar. Warna diambil dari warna kerajaan majapahit.
Sebenarnya tidak hanya kerajaan majapahit saja yang memakai
bendera merah putih sebagai lambang kebesaran. Sebelum kerajaan
majapahit, kerajaan Kediri telah memakai panji – panji merah
putih. Selain itu, bendera perang Sisingamaraja IX dari tanah
Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya,
berbagai pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala
dan putih. Warna merah dan putih ini adlah bendera Sisingamaraja
ke XII.
Dua pedang kembar melambangkan pisau Gajah Dompak pusaka raja – raja sisingamaraja yang
ke I – XII.

Ketika terjadi perang di Aceh pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang
berupa umbul – umbul dengan warna merah dan putih, dibagian belakang diaplikasikan gambar
pedang, bulan sabit, matahari, dan bingtang serta beberapa ayat Suci Al-qur’an.

Di zaman kerajaan Bugis Bone, Sulawesi Selatan sebelum arung Palaka, bendera merah putih
adalah symbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.
Bendera Bone itu dikenal dengan nama worom porang pada waktu perang Jawa
(1825 – 1830). Pangeran Diponegoro memakai panji – panji merah putih dalam
perjuangan melawan Belanda. Bendera yang dinamakan Sang Merah Putih ini
pertama kali digunakan oleh pelajar dan kaum nasional pada wal abad ke – 20
dibawah kekuasaan Belanda. Setelah perang dunia ke – 2 berakhir, Indonesia
merdeka dan mulai menggunakan bendera ini sebagai bendera nasional.
Sang saka merah putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera merah putih Negara
Indonesia. Bendera pusaka ini dibuat oleh Ibu Fatmawati istri Presiden Soekarno pada tahun 1944
dan berukuran 276 x 200 cm. Bendera ini berbahan dari katun Jepang, namun ada juga yang
mengatakan terbuat dari kain woll dari London yang saat itu memang khusus untuk membuat
bendera – bendera Negara didunia karena terkenal dengan keawetannya. Sejak tahun 1946 – 1968,
bendera tersebut hanya dikibarkan pada saat setiap HUTRI. Sejak 1969 bendera tersebut tidak
pernah di kibarkan lagi, dan sampai saat ini disimpan di Istana Negara (Istana Merdeka).
dan menurut undang-undang perlakuan yang benar terhadap bendera merah putih adalah seseorang
dilarang merusak merobek ataupun membakar bendera merah putih dan juga tidak boleh
menggunakan bendera merah putih sebagai Atap atap langit atau memberikan Lencana Kepada
bendera merah putih dan juga memberikan tulisan-tulisan dan memasang bendera merah putih yang
telah robek.
SELAMAT KEPADA
BARUNG HIJAU DAN
BARUNG BIRU
PANGGALAN SDIT
ANNIDA BERHASIL
MENJADI JUARA 1
PESTA SIAGA
TINGKAT RANTING
SOKARAJA
TERIMA KASIH SEMOGA
BERMANFAAT

TIGA KALI TEPUK PRAMUKA

SALAM PRAMUKA

Anda mungkin juga menyukai