BPJS

Ketenagakerjaan
Sonia Valerina Mandala
10100120161
 BPJS Ketenagakerjaan
 Badan Hukum Publik yang bertanggung jawab kepada Presiden dan dibentuk untuk
menyelenggarakan program ::
1. JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK);
2. JAMINAN KEMATIAN (JKM);
3. JAMINAN HARI TUA (JHT);
4. JAMINAN PENSIUN (JP).

 BPJS KETENAGAKERJAAN MERUPAKAN TRANSFORMASI DARI PT.

JAMSOSTEK (PERSERO), TERBENTUK SEJAK 1 JANUARI 2014 DAN MULAI
BEROPERASI PADA 1 JULI 2015
 UUD 1945
PASAL 28 H AYAT (3) UUD
1945

UU SJSN
NO.40 TH 2004
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermartabat.

UU BPJS
NO.24 TH 2011
1. SETIAP ORANG BERHAK ATAS JAMINAN SOSIAL AGAR DAPAT MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR
HIDUP LAYAK DAN MENINGKATKAN MARTABATNYA MENUJU MASYARAKAT INDONESIA YANG
SEJAHTERA, ADIL DAN MAKMUR (PASAL 28 H AYAT (3) UUD 1945)

2. UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN SOSIAL YANG MENYELURUH, NEGARA MENGEMBANGKAN SISTEM

JAMINAN SOSIAL NASIONAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA (DIKELUARKAN UU NO.40 TH 2004
TTG SJSN)

3. UNTUK MELAKSANAKAN SJSN, PERLU DIBENTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

DENGAN UNDANG-UNDANG (UU NO.24 TH 2011 TENTANG BPJS)

4. TUJUANNYA :
1. MEMBERIKAN JAMINAN TERPENUHINYA KEBUTUHAN DASAR HIDUP LAYAK BAGI SETIAP
PESERTA DAN ANGGOTA KELUARGANYA.
2. MEMBERI KEPASTIAN PERLINDUNGAN, BILA TERJADI HAL-HAL YG MENGAKIBATKAN
HILANG ATAU BERKURANGNYA PENDAPATAN KARENA SAKIT, KECELAKAAN, KEHILANGAN
PEKERJAAN, MEMASUKI USIA LANJUT/ PENSIUN.
01
Kepesertaan
(PERPRES NO.109/ 2013)
 Peraturan yang meregulasi
 UUD 1945 PASAL 28 H AYAT (3) SETIAP ORANG BERHAK ATAS JAMINAN SOSIAL YANG
MEMUNGKINKAN PENGEMBANGAN DIRINYA SECARA UTUH SEBAGAI MANUSIA YANG
BERMARTABAT.

 UU NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL

 UU NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)

 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM

JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

 PERATURAN PEMERINTAH RI NOMOR 82 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN

PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN
KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 37 TAHUN 2021 TENTANG PROGRAM JAMINAN KEHILANGAN

PEKERJAAN. (LAUNCHING TAHUN 2022 AWAL)
 Peserta Program
Jaminan Sosial
PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA SELAIN
PENYELENGGARA NEGARA, MELIPUTI :
A. PEKERJA PADA PERUSAHAAN.
B. PEKERJA PADA ORANG PERSEORANGAN.
C. ORANG ASING YG BEKERJA DI INDONESIA PALING SINGKAT 6 BULAN
 Peserta Program
Jaminan Sosial
PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH, MELIPUTI :
A. PEMBERI KERJA.
B. PEKERJA DI LUAR HUBUNGAN KERJA (LHK) ATAU PEKERJA MANDIRI
C. PEKERJA YG TIDAK TERMASUK HURUF B YG BUKAN MENERIMA UPAH
Penahapan Peserta
PENAHAPAN PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA
PENYELENGGARA NEGARA :

 PEMBERI KERJA PENYELENGGARA NEGARA WAJIB MENDAFTARKAN PEKERJANYA DALAM

PROGRAM JKK DAN JKM , SEDANGKAN UNTUK PROGRAM JHT DAN JP PALING LAMBAT TAHUN
2029.

PENAHAPAN PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA
NEGARA :

 PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA PADA USAHA BESAR DAN USAHA
MENENGAH WAJIB MENDAFTARKAN PEKERJANYA KEPADA BPJS KETENAGAKERJAAN DALAM
PROGRAM JKK, JKM, JHT DAN JP.
Penahapan Peserta
 PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA PADA USAHA KECIL WAJIB MENDAFTARKAN

PEKERJANYA KEPADA BPJS KETENAGAKERJAAN DALAM PROGRAM JKK, JKM DAN JHT

 PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA PADA USAHA MIKRO WAJIB MENDAFTARKAN

PEKERJANYA KEPADA BPJS KETENAGAKERJAAN DALAM PROGRAM JKK DAN JKM.

KEWAJIBAN PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA UNTUK MENDAFTARKAN

PEKERJANYA

KEPADA BPJS KETENAGAKERJAAN.

 Penahapan Peserta
 DALAM HAL SKALA USAHA (BESAR, MENENGAH, KECIL DAN MIKRO ), BERGERAK DIBIDANG
USAHA JASA KONSTRUKSI YG MEMPEKERJAKAN TENAGA HARIAN LEPAS, BORONGAN DAN
ATAU MUSIMAN, WAJIB MENDAFTARKAN PEKERJANYA DALAM PROGRAM JKK DAN JKM.

PESERTA BUKAN PENERIMA UPAH :

 PEMBERI KERJA WAJIB MENGIKUTI PROGRAM JKK, JKM DAN JHT, JUGA DAPAT MENGIKUTI
PROGRAM JP SECARA SUKARELA.

 PEKERJA LHK ATAU PEKERJA MANDIRI DAN PEKERJA YG TIDAK TERMASUK LHK DAN
PEKERJA MANDIRI : WAJIB MENGIKUTI PROGRAM JKK DAN JKM, , JUGA DAPAT
MENGIKUTI PROGRAM JHT DAN JP SECARA SUKA RELA.
02
IURAN
 IURAN Jaminan Kecelakaan Kerja
●I. IURAN JKK :

● BAGI PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA SELAIN PENYELENGGARA NEGARA, DIDASARKAN PADA 5(LIMA)
KELOMPOK TINGKAT RESIKO LINGKUNGAN KERJA, MELIPUTI :

1. RESIKO SANGAT RENDAH 0,24% X UPAH SEBULAN

2. RESIKO RENDAH 0,54% X UPAH SEBULAN

3. RESIKO SEDANG 0,89% X UPAH SEBULAN

4. RESIKO TINGGI 1,27% X UPAH SEBULAN

5. RESIKO SANGAT TINGGI 1,74% X UPAH SEBULAN

● IURAN DIBAYAR SELURUHNYA OLEH PEMBERI KERJA

 Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua
II. IURAN JKM :

● BAGI PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA SELAIN

PENYELENGGARA
● NEGARA SEBESAR 0,30% X UPAH SEBULAN
● IURAN DI BAYAR SELURUHNYA OLEH PEMBERI KERJA

III. IURAN JHT :

● BAGI PESERTA PENERIMA UPAH YG BEKERJA PADA PEMBERI KERJA SELAIN

PENYELENGGARA NEGARA SEBESAR 5,7 % X UPAH SEBULAN (PESERTA 2% ; PEMBERI
KERJA 3,7%)

● UPAH SEBAGAI DASAR PEMBAYARAN IURAN TERDIRI DARI

● UPAH POKOK + TUNJANGAN TETAP

LAYANAN BPJS KETENAGAKERJAAN PERHITUNGAN IURAN BPJS KETENAGAKERJAAN

JAMINAN HARI TUA (JHT) KARYAWAN : 2% X RP.5.000.000 = RP.100.000

PERUSAHAAN : 3,7% X RP.5.000.000 = RP.185.000

SANGAT RENDAH: 0,24%XRP.5.000.000=RP12.000

RENDAH: 0,54%XRP.5.000.000=RP.27.000
JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK) SEDANG: 0,89%XRP.5.000.000=RP.44.500
TINGGI: 1,27%XRP.5.000.000=RP.63.500
SANGAT TINGGI: 1,74%XRP.5.000.000=RP.87.000

JAMINAN PENSIUN (JP) KARYAWAN:1% X RP.5.000.000 = RP.50.000

PERUSAHAAN:2% X RP.5.000.000 = RP.100.000

JAMINAN KEMATIAN (JKM) 0,3%XRP.5.000.000=RP.15.000