Kerusakan-Penyimpanan Daging
Kerusakan-Penyimpanan Daging
Kerusakan BM Gol.
Daging
-TANDA KERUSAKAN / BAHAYA
-PENANGANAN
Penyimpanan
Pengertian :
Suatu upaya memperlakukan bahan makanan segar
sedemikian rupa, sehingga pemanfaatannya
bahan makanan tersebut dapat diatur menurut
keperluan dan kebutuhan serta terjaminnya mutu
dan jumlahnya
Suatu upaya untuk mengurangi, mancegah atau
menghambat terjadinya kerusakan sehingga dapat
memperpanjang masa simpan
PRINSIP
Menunggu dipasarkan
Pengontrolan untuk kondisi lingkungan
Persediaan untuk dikonsumsi
Keperluan benih
Keadaan mendesak
Penyimpanan dalam sistem tata
niaga
Petani, peternak, nelayan, baik untuk
kebutuhan sendiri, menunggu dijual
maupun tahap pengangkutan
Pengumpul, pedagang, koperasi,
industri pengolahan
stok nasional
Konsumen, restoran dan swalayan
Penyusutan bahan pangan
Penyusutan kualitatif : terjadi akibat perubahan-
perubahan biologi (mikroba, serangga, respirasi),
perubahan fisik (tekanan, getaran, suhu,
kelembaban) serta perubahan kimia dan biokimia
(reaksi pencoklatan, ketengikan, penurunan nilai gizi
dan aspek keamanan
Penyusutan kuantitatif :kehilangan jumlah atau
bobot hasil pertanian, akibat pasca panen yang tidak
memadai, dan juga karena adanya gangguan biologi
(proses respirasi, serangga dan tikus)
Kerusakan bahan pangan
Kerusakan biologis & mikrobiologis :
Mikroba : bakteri, kapang dan khamis
Faktor berpengaruh : aktivitas air, suhu, ketersediaan
oksigen, pH, kandungan gizi.
Kerusakan Fisik dan mekanik:
tekanan fisik, shuting/gesekan, vibrasi/getaran, benturan
antar bahan dan alat, serangan serangga, penggunaan
suhu yang terlalu tinggi, reaksi enzimatis
Kerusakan kimiawi:
Reaksi pencoklatan, baik enzimatis maupun nonenzimatis
Reaksi ketengikan, baik oksidatif maupun hidariolisis
DAGING
JENIS & ALAT
Pendinginan (Chilling): Lemari es (bawah
Freezer)
Suhu, Kelembaban relative, Ventilasi,
Cahaya Matahari
Perawatan (Curing): + garam dapur
(NaCl)
Pembekuan (Freezing): Lemari es
(Freezer)
suhu - 12oC sampai - 24oC
Pelayuan (Aging)
PENDINGINAN (Chilling)
Jangka pendek sebelum diolah lanjut
Suhu < 4oC (beberapa hari)
-18oC sampai -23oC untuk penyimpanan lebih lama
Kelembaban relatif
Ventilasi
Cahaya ultraviolet
Menurunkan suhu dgn cepat penting untuk menahan
air dengan daging shg aktivitas enzim terhambat.
PERAWATAN (CURING)
Memperpanjang masa
simpan
Formula 10-20% garam, 2-
3% gula, 1-2% nitrat, dan
0,1% nitrit
Green cured meat (daging yg
telah dicuring)
PEMBEKUAN (Freezing)
Suhu -12oC sampai -24oC
Pembekuan cepat : -24oC sampai -40oC
Metode Pembekuan :
1. Pembekuan lambat : 3-27 jam, -15oC
2. Pembekuan cepat : 30 menit, pencelupan
daging ke larutan dingin, lalu hembusan
udara dgn suhu -15oC sampai -35oC
Kelayakan daging
- TANDA KERUSAKAN / BAHAYA
- PENYEBAB KERUSAKAN /
- BAHAYA
- PENANGANAN
Kelayakan Pangan
Codex 1997
RESIKO BAHAN MAKANAN
• Cryptosporidium
Protozoa
• Entamoeba histolytica
• Giardia
• Toxoplasma
• Angiostrongylus • Fasciola
Helmints • Anisakis • Fasciolopsis
• Ascaris • Haplorchis
• Capillaria • Opisthorchis
• Gnathostoma • Paragonimus
• Trichinella • Cysticercus cellulosae
Kontaminasi Salmonella pada ??
Poultry
Meat
Milk
Eggs
Vegetables
Shellfish
Spices and herbs
Untreated water
RANTAI KONTAMINASI DAGING
Cross
contamination
Cross
contamination
Infected Cross Cross
portion contamination contamination Slaughter
Butcher
Jointed Pass
meat Cross
contamination Fail --
diseased or
contaminated
Blood and tissue drip
BAHAYA BIOLOGIS / MIKROBIOLOGIS
PADA DAGING & PRODUKNYA
Salmonella
Staphylococcus aureus
Yersinia enterocolitica
Clostridium perfringens
Clostridium botulinum
Pathogenic Escherichia
coli
Listeria monocytogenes
Bahan Pangan Organisme patogen
Crops
Processing
Agricultural
practices
Livestock Cooking
Retail
Landfills
Storage
Seafood
Industrial emissions
and effluents
Distribution
PENGELOMPOKAN BAHAN MAKANAN RUSAK
suhu
waktu
pH
ketersediaan air
oksigen
Daging merupakan bahan yang baik
untuk pertumbuhan mikrobia karena :
1. Daging mempunyai kadar air yang tinggi
(75%)
2. Daging kaya akan zat yang mengandung
nitrogen
3. Daging kaya akan mineral untuk
pertumbuhan mikrobia
4. Daging mempunyai ph yang
menguntungkan bagi sejumlah mikrobia
Pemotongan daging
• Metode yang digunakan mempengaruhi
kualitas dan cita rasa daging
• Pemotongan dilakukan dengan
menggunakan pisau, bakteri pencemar pada
pisauyang digunakan untuk pemotongan
dapat disebarkan keseluruh bagian tubuh
melalui sirkulasi darah pada proses
pengeluaran darah (Banwart, 1983)
• Salah satu atau lebih dari faktor yang berhubungan
dengan kerusakan fisik atau kimiawi daging beku
adalah : (1) sifat dan lokasi kristal es yang
terbentuk didalam jaringan otot, (2) kerusakan
mekanik struktur selular karena perubahan
volume, dan (3) kerusakan kimiawi yang
disebabkan oleh partikel terlarut, termasuk garam-
garam dan gula. Adalah pertikel terlarut tersebut
menyebabkan penurunan titik beku daging (titik
beku daging, kira-kira -2oC sampai -3oC, bukan
0oC.
PENANGANAN
Didasarkan pada :
pengendalian suhu
pengendalian aw
pengendalian pH
pengendalian potensial redoks
antimikrobia
Temperature zones
Boiling
point 100°
SAFETY
SAFETY
Pasteurizing 72°
temperature
60°
Body
temperature 36.5° DANGER
Fridge 10°
0°
Freezer SAFETY
SAFETY
Suhu penyimpanan bahan basah
Penggunaan ( C)
Bahan 3 hr 1 mgg 1
mgg
suhu °C
Min. Opt. Max.
Salmonella 5 35 - 37 47
Campylobacter 30 42 47
E. coli 10 37 48
S. aureus 6.5 37 - 40 48
C. botulinum (proteolytic) 10 50
C. botulinum (non - proteolytic) 3.3 25 - 37
B. cereus 4 30 - 35 48 - 50
Rentang a dan gol.mikroba
w
Pseudomonas
• aw diturunkan dengan :