Anda di halaman 1dari 14

Di

PERSENTASI KELOMPOK
4
MENYUSUN ALUR
TUJUAN PEMBELAJARAN

Disusun oleh Kelompok 4

Siti Vicky Nuryan


t
Maspupah Armala i
Alur Tujuan Pembelajaran
ATP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang
tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase
secara utuh dan menurut urutan pembelajaran sejak
awal hingga akhir suatu fase.
Alur ini disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang di lakukan dari hari ke
hari untuk mengukur capaian pembelajaran.
Alur Tujuan Pembelajaran fungsinya sama
dengan SILABUS.

Alur tujuan pembelajaran dan rencana


pembelajaran digunakan Guru PAI dalam memandu
dalam mengajar yang dirancang dan dipilih oleh Guru
PAI sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
Prinsip- Prinsip menyusun
alur tujuan pembelajaran
 Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase,
tidak terpotong di tengah jalan
 Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan
secara kolaboratif Contohnya guru berkolaborasi
dengan pendidik yang beda kelas.
 dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi
yang dikembangkan setiap mata pelajaran.
Contohnya oleh pakar mata pelajaran tersebut,misal
mata pelajaran PAI oleh guru yang mahir dalam
pelajaran PAI
Metode penyusunan alur tujuan
pembelajaran
 Pengurutan dari yang Konkret ke yang
Abstrak
Metode pengurutan dari konten yang konkret
dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan
simbolis
Contoh: Murid perlu belajar tentang mengenal
alam/lingkungan sebagai ciptaan Allah sebelum
mengajarkan tentang iman kepada Allah
 Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke
konten yang spesifik.
Contoh: mengajarkan konsep ibadah terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang shalat, zakat, puasa haji

 Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit


Contoh : Dalam mengajarkan al-Quran, maka
prosedur yang harus dilalui mulai dari memahami
bacaan seperti melafalkan huruf hijaiyah sesuai
dengan makharijul huruf , melafalkan bacaan,
menerafkan hukum bacaan, menterjemahkan alQuran
secara mufradat, menterjemahkan alQuran secara utuh
baru tafsir al-Quran dan analisisnya
 Pengurutan Hierarki
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan
keterampilan komponen konten yang lebih mudah
terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh: sebelum mengajarkan keterampilan tata
cara membaca al-Quran maka terlebih dahulu
harus diajarkan membaca kalaimat perkalimat
Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

contoh, pada jenjang SD, satu fase terdiri atas 2


kelas. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan untuk
setiap CP. Dengan demikian, alur tujuan pembelajaran
untuk Fase A, misalnya, harus disusun untuk 2 tahun
(Kelas I dan Kelas II).
Oleh karena itu, dalam menyusun alur tujuan
pembelajaran, pendidik perlu berkolaborasi dengan
pendidik lain yang mengajar dalam fase yang sama
agar tujuan pembelajarannya berkesinambungan
Untuk mengetahui apakah peserta didik
telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, Guru PAI perlu
menetapkan kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran, baik
dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran ataupun modul ajar.

Menentukan Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
kriteria yang digunakan untuk menentukan capaian tujuan
pembelajaran
a. Menggunakan deskripsi
Contohnya, dalam tugas penulis laporan,
Guru PAI menetapkan kriteria ketuntasan: Laporan
peserta didik menunjukkan kemampuannya
menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan
pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan
pembaca.
b. Menggunakan rubrik
Contoh Rubrik untuk Kriteria Ketuntasan
Baru berkembang Layak Cakap Mahir

Mampu Mampu Mampu


membaca membaca membaca
Mampu membaca
sesuai sesuai kaidah sesuai kaidah
sesuai kaidah ilmu
kaidah ilmu ilmu tajwid 1-5 ilmu tajwid
Tajwid tajwid diatas 10
tajwid 6-10 kesalahan tanpa kesalahan
kesalahan/ belum
mampu membaca Al
Quran
c. Menggunakan interval nilai

Keterangan interval nilai:


0 - 40% belum mencapai remedial di seluruh bagian
41 - 60% belum mencapai ketuntasan,
remedial di bagian yang diperlukan
61 - 80% sudah mencapai ketuntasan,
tidak perlu remedial
81 - 100% sudah mencapai ketuntasan,
perlu pengayaan atau tantangan lebih

Anda mungkin juga menyukai