Anda di halaman 1dari 20

HYDROPS

FETALIS
Rilla Saeliputri
Hydrops fetalis
◦ Hydrops adalah akumulasi berlebihan dari cairan serosa dalam tubuh.

Adanya kelebihan cairan ekstra-selular di dua tempat atau lebih:


◦ efusi perikardial
◦ efusi pleura
◦ ascites
◦ edema (terdapat penebalan kulit > 5 mm)
◦ penebalan plasenta (terdapat penebalan plasenta ≥ 4 cm pada trimester kedua atau ≥ 6
cm pada trimester ketiga)
Non-immune Hydrops Fetalis
Etiologi:

1. Immune Hydrops Fetalis (IHF) dengan angka kejadian 12,7%. Merupakan


komplikasi dari inkompatibilitas Rh.

2. Non-Immune Hydrops Fetalis (NIHF) dengan angka kejadian 87,3 % kasus.


Penyebab NIHF yang paling sering terjadi, yaitu kelainan jantung (20,1%),
displasis limfatik (15%), kelainan hematologi (9,3%), and kelainan
kromosom (9%), idiopatik (19,8%)
Pathogenesis
Pathogenesis
Anemia janin:
◦ cardiac output meningkat  gagal jantung  peningkatan tekanan vena
umbilical  hipertensi portal  peningkatan jaringan erythropoetic hati.
◦ Hipoksia dan asidosis predisposisi epitel kerusakan kapiler yang
memungkinkan hilangnya cairan untuk comp extravascular
Pathogenesis
Tingkat dan durasi anemia adalah faktor utama yang menyebabkan dan
mempengaruhi tingkat keparahan ascites
Faktor sekunder meliputi hypoproteinemia disebabkan oleh disfungsi
hati dan endotel kapiler kebocoran akibat hipoksia jaringan, kedua ini
menyebabkan hilangnya protein dan penurunan tekanan onkotik koloid
Jaringan Lunak
shadow dan
efusi pleura
pada neonatus
hidropik
Pemeriksaan Penunjang
1) indirect Coomb test untuk menilai alloimunisasi
2) pemeriksaan sonografi janin dan plasenta secara spesifik meliputi, penilaian
anatomi untuk melihat kelainan structural, MCA Doppler velocimetry untuk
menilai anemia pada janin, Ekokardiografi janin dengan evaluasi mode-M
3) amniosentesis untuk menilai kariotipe janin dan parvovirus B19
4) pemeriksaan Kleihauer-Betke jika terdapat perdarahan fetomaternal dan
curiga anemia
5) pemeriksaan α-thallasemia dan/atau kelainan metabolisme
Sekar, Renuka. (2019). Hydrops Fetalis. 10.5772/intechopen.83443.
Tatalaksana

Selama kehamilan:
Terminasi kehamilan
Sectio sesaria jika terjadi perburukan kondisi janin dan ibu
Transfusi darah ke janin intrauterine

Pengobatan pada bayi yang baru lahir:


Transfusi langsung sel darah merah
Efusi pleura  thoracentesis
Efusi perikardial  pericardiocenteses tunggal / serial
Diuretik
Oksigenisasi
KOMPLIKASI
◦ IBU
Sindrom cermin ibu (maternal mirror syndrom) karena ibu mengalami
preeklamsia disertai edema berat yang mirip dengan edema pada janin

◦ JANIN
Kernikterus merupakan kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek
pada otak terutama pada korpus striatum, thalamus, nucleus subtalamus,
hipokampus dan nucleus pada dasar ventrikel IV
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai