Oleh:
dr. Sarah Vera Nicha
Pendahuluan
• Hidrops Fetalis (fetal hydrops) adalah akumulasi cairan abnormal dalam dua atau lebih
kompartemen janin, termasuk asites, efusi pleura, efusi perikardial, dan edema kulit
• Hidrops dikenal dengan pemeriksaan USG pada trimester 1 atau 2 kehamilan
• Hingga abad ke – 20 penyebab hydrops fetalis adalah isoimunisasi Rhesus
• Sejak tahun 1970 penyebab utama hidrop imun diatasi dengan penggunaan profilaksis
immunoglobulin pada ibu yang beresiko imunoprofilaksis + transfusi dalam rahim
untuk terapi hydrops kekebalan tubuh meningkat penyebab non – imun 85%
Pendahuluan
• Isoimunisasi Rhesus adalah penyebab sering anemia janin
• Di Amerika Serikat rasio janin yang berisiko anemia memiliki rasio 35 per 100.000
kelahiran hidup dan dari j10 persen yang memerlukan transfusi darah intrauterin karena
anemia berat
• Indikasi utama transfusi janin intrauterin: anemia janin yang diinduksi alloimunisasi
eritrosit
• Skrining Rhesus D (RhD) dan imunoprofilaksis dalam skrining rutin dan imunoprofilaksis
penyakit hemolitik Rhesus perinatal menurun
Pendahuluan Alat skrining yang tidak memadai
• Hidrops fetalis nonimun adalah kelompok yang tidak terkait dengan alloimunisasi eritrosit,
dan dapat berkembang karena beberapa alasan anatomis dan fungsional janin, serta kelainan
genetik dan metabolisme
• Menentukan prosedur intrauterin atau tidak transfuse janin intrauterine meningkatkan
kelangsungan hidup
Pendahuluan
• Anemia janin middle cerebral artery peak systolic velocity (MCA – PSV)
• Mengumpulkan sampel darah tali pusat ketika MCA-PSV ≥ 1,50 MOM ketika
hemoglobin di bawah 2 SD tranfusi intrauterine
• Transfusi janin intrauterin adalah metode manajemen standar dalam pengobatan penyakit
hemolitik janin
• Risiko Transfusi intrauterine ini:
• Persalinan premature
• Ketuban pecah dini
• Korioamnionitis
• Seksio sesarea darurat
• Kematian janin dan bayi baru lahir
Tinjauan Pustaka
Definisi
• Hidrops Fetalis adalah istilah Yunani yang menggambarkan akumulasi cairan patologis
(“ὕẟꞷρ,” Yunani : air) dalam jaringan lunak janin dan rongga serosa.
• Hidrops Fetalis (HF) adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam kompartemen
ekstravaskuler janin dan rongga tubuh
• Hidrops fetalis di identifikasi dengan pemeriksaan USG
• Nonimmune Hidrops Fetalis (NIHF) merujuk secara khusus pada kasus-kasus yang tidak
disebabkan oleh alloimunisasi sel darah merah.
• Prevalensi NIHF adalah 90% dari kasus hydrops dengan prevalensi 1 dari 1700 – 3000
kehamilan.
Etiologi
etiologi hidrops fetalis adalah ketidakseimbangan dalam pengaturan
pergerakan cairan antara ruang vaskular dan interstitial,dengan peningkatan
produksi cairan interstitial atau penurunan pengembalian limfatik
Penyakit Vaskular
• Hemangioma (> 5 cm hemangioma korion plasenta, teratoma, hemangioma lokal)
dapat menyebabkan hydrops fetalis
• Hemolisis ertirosit dan pendarahan destruksi trombosit anemia hemoragik
• Shunt arteriovenosa perifer pada korioangioma plasenta yang besar peningkatan
curah jantung hipertrofi gagal jantung, edema, anemia dan polihidramnion
Penyakit Pembuluh Darah Limfatik
• Kelainan pembuluh darah limfatik primer : Chylothorax dan sindroma dilatasi limfatik
sistemik
• Kerusakan pada ductus thoracicus atau sumbatan dan kelainan vena paru
• Sindroma oonan dengan limfangiectasia
Edema Idiopatik
• Hidrops janin tanpa alasan jelas adalah edema idiopatik.
Faktor Resiko
Fetal:
• NIHF disebabkan oleh kelompok heterogen dari kondisi
yang hadir dari berbagai tanda dan gejala, seperti gagal
hati, gagal jantung, dan berkurangnya aliran getah bening.
Diagnostik
Hidrops Fetalis
Diagnosa –
Anmnesis
● Riwayat medis dan reprodusi ibu yang sebelumnya (kematian
janin, neonatal atau bayi)
● Usia kehamilan
● Riwayat pajanan/penyakit virus
● Riwayat perjalanan
● Riwayat perdarahan
● Riwayat penggunaan obat
● Riwayat medis orang tua, latar belakang etnis dan kerabat
● Silsilah 3 generasi
Tahapan Investigasi Hidrops Fetalis
Diagnosis – Pemeriksaan laboratorium
Pengukuran spesifik
Kelainan lisosomal pada
metabolit di dalam cairan
amniosit hasil kultur
amnion
Diagnosis – Pemeriksaan Non invasif
• Untuk menilai fungsi dan anatomi jantung
• Malformasi jantung kongenital sering terjadi pada
Fetal sindrom genetic atau anomaly kromosom.
Echocardiogram • Gagal jantung kongestif sekunder akibat penyebab
sistemik perlu di evaluasi
• Sebaiknya transfusi sebelum terjadinya hidrops, tetapi transfusi intrauterine juga efektif
dilakukan setelah hidrops fetalis terjadi.
• Rhesus Isoimunisasi (RI) penyebab anemia janin antibodi ibu dari plasenta
menghancurkan sel darah merah janin
• Di Amerika Serikat rasio janin di bawah risiko anemia karena RI memiliki rasio 35 per
100.000 angka hidup kelahiran dan janin-janin ini hanya 10 persen yang membutuhkan
transfusi darah intrauterine karena anemia berat
• Teknik invasif seperti amniosentesis (AC) dan cordocentesis (CC) digunakan untuk
mengidentifikasi janin dengan anemia berat.
Transfusi intrauterine pada Hidrops Fetalis
Penelitian
• Dengan pemeriksaan MCA-PSV e90 dari 125 janin dihindari dari
Zimmermann
AC atau CC (prosedur invasif)
et al
Berdasarkan Ekmekci et al: empat dari delapan kasus yang menjalani transfusi
intrauterin karena hidrops fetalis imun mengalami kehilangan janin dalam 24 jam
pertama setelah prosedur, dan tingkat kelangsungan hidup janin 50%
Banyak penelitian melaporkan korelasi negated antara tingkat keparahan anemia fetal
dan bertahan hidup nya fetus setelah transfusi
Keberhasilan Terapi
• Secara keseluruhan, tingkat kematian janin akibat prosedur ini adalah 1-2%.
• Tingkat kematian tampaknya lebih tinggi pada usia kehamilan <22 minggu (5,6%)
• Dalam penelitian yang dilakukan oleh Al Riyami et al, mayoritas kematian terjadi di
antara janin <30 minggu kehamilan prematur yang tinggi
• Kesulitan melakukan teknik transfusi tersebut tanpa dilakukan paralisis fetus
mungkin menjelaskan terjadinya kematian janin
Kesimpulan
• Istilah “Hidrops Fetalis” menggambarkan akumulasi cairan yang berlebihan di dalam
kompartemen ekstra vaskular pada tubuh rongga janin
• Terdapat beberapa penyebab dari hidrops fetalis yaitu abnormalitas struktur organ, faktor
sistemik seperti infeksi, anemia, kelinan kromosom, kelainan metaboli, kemudian penyakit
vaskular, penyakit pembuluh darah limfatik, serta idiopatik
• Hidrops fetalis dibagi menjadi dua jenin yaitu tipe imun dan nonimum.
• Hidrops fetalis hampir selalu didiagnosa dengan ultrasonografi antenatal.
• Doppler Velocimetri adalah salah satu prediktor paling penting untuk kematian janin atau
neonatal dalam berbagai kondisi janin, termasuk pembatasan pertumbuhan janin dan hidrops
janin
Kesimpulan