Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 3

SENI DAN ETIKA KEPEMIMPINAN


PARTNERSHIP

PRIMA ADI LAKSANA PUTRA


164010

RIDANDY PANGESTU
164022
POKOK BAHASAN

1 KEPEMIMPINAN SEBAGAI SENI

2 ETIKA KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
SEBAGAI SENI
Kepemimpinan dalam setiap organisasi
merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya bagi keefektifan pencapaian
tujuan.
Insentif berupa uang sebagai alat motivasi,
Frederick W. Taylor sekarang ini sudah dianggap tidaklah mutlak
lagi. Kebutuhan-kebutuhan manusia sudah
sangat beragam, baik itu yang bersifat materi
maupun non-materi. Oleh karena itu seorang
pemimpin dalam mendayagunakan sumber
daya manusia agar lebih produktif memerlukan
pernahaman yang baik mengenai garapan-
garapan, kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-
keinginan bawahannya. Disinilah peranan seni
dalam memimpin.
Seni dapat diartikan sebagai penerapan
secara sistematik kepemimpinan berarti
“PENERAPAN” bagaimana menerapkan keahlian dan
pengetahuan teori-teori kepemimpinan
dalam kehidupan nyata
Seseorang yang sudah memperoleh keahlian dan
pengetahuan secara teoritis melalui jenjang
pendidikan formal akan memasuki dunia praktek
dalam pekerjaan, khususnya yang memiliki
jabatan/posisi formal dålam organisasi. Sebagai
pemimpin, dia sudah memperoleh berbagai teori
dan gaya kepemimpinan melalui pendidikannya:
Dia memahami apa itu gaya otoriter, partisipasi.
demokratik. Dalam realita kehidupan organisasi,
berbagai teori kepemimpinan yang diperoleh
haruslah diterapkan (diaplikasikan) kepada para
bawahan.
01
Namun apakah hanya gaya
OTORITER demokratik yang dianggap
efektif bagi semua orang dan
pada setiap organisasi

02 PARTISIPASI manapun? Jawabnya adalah


TIDAK! Adakalanya gaya
otoriter pada situasi tertentu

03 DEMOKRATI
K
pada bawahan tertentu dan
pada organisasi tertentu dapat
di terapkan secara efektif dalam
pencapaian tujuan.

Disinilah letaknya seni memimpin, kalau perilaku


bawahan dianggap belum dewasa, mungkin dari
tanggung jawab, dan maunya diarahkan maka gaya
otoriter dianggap tepat. Seringkali gaya otoriter
diterapkan secara efektif pada organisasi militer.
penjara, dan Iain-Iain.
SIT
UA
SI
Jadi penerapan teori dalam praktek
mengharuskan pemimpin untuk jeli
membaca dan menganalisa situasi,
memahami kebutuhan dan kemauan
bawahan serta melihat akan
kemampuan dan kepribadian diri sendiri
barulah kemudian menentukan gaya
yang bagaimana yang dianggap tepat
dan cocok untuk diterapkan.
ETIKA
KEPEMIMPINAN
Bisnis dan lingkungannya tidak dapat dipisahkan. bahkan dapat
dikatakan bahwa pcrusahaan itu tidak akan pernah ada tanpa
kehadiran lingkungannya. baik itu lingkungan eksternal ataupun
lingkungan internal. Oleh karena itu. untuk kelangsungan hidupnya.
perusahaan perlu menjaga hubungan baiknya agar tercipta adanya
keharmonisan dan hubungan yang saling menguntungkan dan
menghargai.

Pemerintah, Pelanggan,
Pemasok, Kreditur. dan lain-
lain
EKSTERNAL

Para Pegawai dan Pemegang


Saham

INTERNAL
ETHICS

Etika merupakan landasan moral bagi para pemimpin


dalam mengambil keputusan. Kalau keputusan yang
sudah dibuat dan dilaksanakan ternyata banyak
merugikan konsumen seperti menjual barang yang
bemutu rendah dengan harga tinggi atau merusak
lingkungan seperti polusi. pencemaran sungai. dan lain-
lain, maka hal tersebut dianggap merupakan tindakan
yang tidak bermoral dan tidak bertanggung jawab.
Berbagai kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh perusahaan
merupakan hasil perumusan para pemimpin yang ada. Sehingga setiap
tindakan dan kebijaksanaan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral
yang berlaku dalam masyarakat umum maupun masyarakat di
lingkungan intemal organisasi akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.

Dengan menjual barang bermutu sangat rendah dengan harga tinggi


memang dapat meraih keuntungan dalam jangka pendek, tetapi
kalau konsumen mengetahui kecurangan tersebut maka nama baik
(citra) perusahaan akan hilang dan berpindah ke produk pesaing.
Akibatnya justru lebih buruk terutama bagi kelangsungan hidup
perusahaan selanjutnya.
1 JUJUR

2 ADIL

3 BERSIKAP MELINDUNGI BAWAHAN

4 BERTANGGUNG JAWAB

Pegawai di lingkungan perusahaan pada umumnya


akan menilai keefektifan kepemimpinan seseorang
dilihat dari tindakan-tindakannya apakah bertindak
jujur, adil, bersikap melindungi bawahan,
bertanggung jawab sosial kepada lingkungan dan
tindakan bermoral lainnya. Pemimpin yang demikian
akan dihormati dan dijadikan panutan oleh para
bawahan. Sehingga keharmonisan dan kekompakan
akan terbina dengan baik, dan pada gilirannya akan
meningkatkan loyalitas pegawai maupun konsumen.
“Dengan demikian jelaslah bahwa antara

THINK
kepemimpinan dan etika itu terkait satu dengan
yang lainnya. Kepemimpinan akan diuji dengan
sejauh mana tindakan-tindakan yang dibuatnya

BIGGER
tidak bertentangan dengan nilai dan norma
yang menjadi landasan dalam berperilaku pada
masyarakat baik internal maupun eksternal.”
Nilai-nilai sebagai suatu etika profesi kepemimpinan yang perlu menjadi
pedoman dan dipraktekkan antara lain:

Pemimpin wajib mengabdi Pemimpin harus berdiri di tengah-tengah,


kepada kepentingan umum. Pemimpin harus jujur. bersikap terbuka dan tidak memihak.

1 3 5
2 4 6
Pemimpin adalah otak dan Pemimpin harus selalu Pemimpin wajib mengabdi
hati bagi kehidupan kelompok. bijaksana. kepada kepentingan umum.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai