Anda di halaman 1dari 20

PENGANTAR

PERAWATAN
PALIATIF
Siswi Oktariani
KSM Ilmu Penyakit Dalam
Hematologi-Onkologi Medik
RSST Klaten
Pendahuluan
Tatalaksana kanker berkembang pesat namun angka
kesembuhan dan harapan hidup belum sesuai harapan.

Usaha preventif primer/ sekunder belum terlaksana


dengan baik dan terapi kuratif belum mampu memberikan
kesembuhan yang diharapkan

Angka mortalitas dan morbiditas kanker masih tinggi

Pelayanan paliatif (PP) mengurangi penderitaan akibat


kanker
Definisi Perawatan Paliatif
 pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarganya dalam
menghadapi masalah penyakit yang mengancam jiwa.

 berpusat pada pasien/keluarga/pengasuh; berfokus pada


pengelolaan gejala-gejala yang mengganggu secara optimal;
menggabungkan perawatan psikososial dan spiritual sesuai
dengan kebutuhan, nilai, keyakinan, dan budaya
pasien/keluarga/pengasuh.
Siapa yang membutuhkan PP?
● Secara global, diperkirakan bahwa perawatan paliatif diperlukan
pada 40-60% dari semua kematian.
● Mayoritas pasien dewasa yang membutuhkan perawatan paliatif
memiliki penyakit kronis seperti :
○ penyakit kardiovaskular (38,5%) Kondisi lain:
○ kanker (34%)  gagal ginjal
 penyakit hati kronis
○ PPOK (10,3%)
 demensia
○ AIDS (5,7%)  rheumatoid arthritis
○ diabetes (4,6%).  TBC retensi obat
 penyakit saraf
 anomali kongenital/ cacat
Kebutuhan PP di negara berkembang
● Sebanyak 78% pasien yang membutuhkan perawatan paliatif tinggal
di negara miskin dan negara berkembang.
○ Kebutuhan perawatan paliatif pada anak : 98%
○ Namun hanya 14% yang mendapat perawatan paliatif.
● Tatalaksana nyeri merupakan kebutuhan terbesar dalam perawatan
paliatif, diikuti dengan kebutuhan support psikososial.
Ruang lingkup PP
• Perawatan paliatif mencegah dan mengurangi
penderitaan melalui :
• identifikasi awal,
• penilaian secara benar.
• pengobatan nyeri dan masalah lain
fisik; psikologis; sosial; spiritual pada pasien
dengan penyakit terminal.
• Mempromosikan martabat, kualitas hidup dan
kemampuan beradaptasi terhadap penyakit progresif
 menggunakan bukti klinis terbaik yang ada.
Indikasi PP
1. Nyeri atau keluhan fisik yang tidak dapat diatasi.
2. Stres berat sehubungan dengan diagnosis atau terapi kanker .
3. Penyakit penyerta yang berat dan akibat sosialnya.
4. Permasalahan dalam mengambil keputusan tentang terapi yang akan/
sedang dilakukan
5. Pasien/ keluarga meminta untuk dirujuk ke perawatan paliatif.
6. Angka harapan hidup <12 bulan (ECOG > 3 atau karnofsky < 50% ,
misalnya kasus metastasis otak).
7. Pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan terapi.
Prinsip PP

○ Menghilangkan nyeri dan gejala ○ Memberikan dukungan sampai


fisik lain. masa dukacita.
○ Menghargai kehidupan dan ○ Menggunakan pendekatan tim
kematian sebagai proses normal. interdisiplin.
○ Tidak bertujuan mempercepat ○ Memberikan dukungan agar
atau menghambat kematian . pasien hidup aktif.
○ Mengintegrasikan aspek ○ Menghindari tindakan sia sia.
psikologis, sosial dan spiritual.
Tempat perawatan paliatif
Komposisi Tim Paliatif
Rohania
Dokter
wan

Perawat Relawan

TIM
PALIATIF
Pekerja
Apoteker
sosial

Terapis
Psikolog
alternatif
Asesmen PP komprehensif
Evaluasi manfaat dan beban terapi antikanker

Kapasitas pengambilan keputusan

Gejala fisik, tekanan psikososial atau spiritual


Diinisiasi oleh
tim onkologi Tujuan, nilai-nilai, dan harapan

Kebutuhan pendidikan dan informasi

Potensi toksisitas finansial

Faktor budaya yang mempengaruhi perawatan


Langkah kegiatan PP
Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien

Membantu pasien dalam membuat wasiat atau keinginan terakhir

Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul

Tata laksana gejala

Informasi dan edukasi perawatan pasien

Dukungan psikologis, kultural dan sosial

Layanan pada fase terminal


Nyeri adalah problem tersering
● Nyeri dan kesulitan bernapas adalah dua gejala yang paling sering
dan serius dialami oleh pasien yang membutuhkan perawatan
paliatif.
● Data symptom nyeri sedang/berat :
○ 80% pasien dengan AIDS atau kanker;
○ 67% pasien dengan penyakit kardiovaskular atau PPOK.

Opioid sangat penting untuk mengelola rasa sakit


Anoreksia/ Cachexia
● Cachexia adalah pengecilan fisik karena hilangnya tulang dan visceral,
massa otot  banyak pada pasien kanker stadium lanjut.

Terapi :
○ mengobati gejala.
○ menghentikan obat yang
mengganggu makan.
anorexigenic prophagic
○ menambah asupan.
○ memberi obat untuk
optimalisasi motilitas usus,
meningkatkan nafsu makan.
AgRP,agouti-related protein; CART, cocaine-amphetamine-regulated
transcript; NPY, neuropeptide Y; POMC, pro-opiomelanocortin
Akibat cachexia

kegagalan pengobatan antikanker


asthenia
(kelemahan)
peningkatan toksisitas pengobatan
kegagalan hipoalbum
otonom inemia
penundaan inisiasi pengobatan

Cachexia
penghentian pengobatan dini
disfungsi tubuh
metabolik kurus kelangsungan hidup lebih pendek
gangguan
kekebalan gangguan psikososial
tubuh
Bukti klinis ‘Megestrol Asetat (MA)’

APETITE WEIGHT GAIN QoL

Lopez et al.,2004. Journal of pain and Symptom Management


Kesimpulan:
Terapi MA vs placebo : meningkatkan nafsu makan, berat badan dan kualitas hidup
terutama pada pasien kanker
Obat-obat suportif dalam PP

NCCN Guidelines® Insights: Palliative Care, Version 2.2021


Dukungan psikososial

Hambatan dalam berkomunikasi tentang end of life

Prognosis tidak pasti Khawatir berakibat stress

Pengetahuan kesiapan
Petugas tidak siap
keluarga

Atasi dengan pelatihan dan praktek


Kesimpulan
1. Perawatan paliatif sangat diperlukan bagi pasien
dengan penyakit yang mengancam jiwa.
2. Perawatan paliatif bertujuan untuk mengurangi
penderitaan secara fisik, psikososial, spiritual dan
meningkatkan kualitas hidup.
3. Perawatan paliatif diinisiasi oleh tim onkologi dan
dilanjutkan dengan asesmen dan tatalaksana secara
komprehensif oleh tim perawatan paliatif.
4. Perawatan paliatif meliputi terapi yang optimal
sesuai gejala dan memberi dukungan psikososial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai