NPM : 221C0147
Prodi/Kelas : 3B
Buatlah rangkuman materi terkait Symtom Management in Palliatie Care dengan komponen
sebagai berikut :
5. medicatin
6. Nonpharmacologic Intervention
9. Constipation
10. Fatigue
Hasil
1. ASSASMENT AT THE END OF LIFE
End of life care (EOLC) adalah terminologi yang dipakai untuk mendeskripsikan
dukungan dan perawatan medis yang diberikan kepada pasien dalam menghadapi akhir
hayatnya. Tujuan EOLC adalah meringankan penderitaan baik fisik, psikologis dan
spiritual yang dialami oleh pasien dan keluarganya.
➢ OPIOID
Agen oral atau parenteral berguna pada pasien yang terus mengalami dispnea sedang
hingga berat meskipun penyakit yang mendasari dioptimalkan dan kebutuhan oksigen
meningkat.Opioid memberikan bantuan yang signifikan dari dispnea melalui sejumlah
mekanisme, dan ada semakin banyak bukti bahwa ketika digunakan dengan tepat, sangat
efektif dan aman. Penggunaannya tidak perlu terbatas pada fase terminal penyakit saja.
➢ BRONKODILATOR
Inhalasi beta-agonis atau agen antikolinergik memperbaiki dispnea pada sebagian besar
pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau penyakit saluran napas
obstruktif. Peran mereka terbatas pada dispnea yang berhubungan dengan penyakit paru
lainnya, kecuali jika disertai penyempitan saluran napas dengan mengi.
➢ GLUKOKORTIKOID
Berguna sebagai tambahan dalampenatalaksanaan dispnea terkait dengan karsinomatosis
limfangitis, sindrom vena kava superior, bronkospasme (pada asma atau PPOK), dan
pneumonitis akibat radiasi. Umumnya digunakan dalam jangka pendek untuk membantu
mengendalikan krisis dispnea yang terkait dengan salah satu penyakit ini. Pengurangan
dosis diperlukan jika pasien telah meminumnya selama >5 sampai 7 hari. Dexamethasone
dengan dosis awal 4 mg atau 8 mg sehari biasanya merupakan opioid sistemik pilihan
dalam konteks perawatan paliatif.
➢ BENZODIAZEPIN
Hanya benzodiazepin berguna untuk paliatif dyspnea jika dispnea diinduksi atau
diperburuk oleh serangan panik atau jika menyebabkan kecemasan yang signifikan dan
berkelanjutan. Jika tidak, mereka tidak memiliki peran pengurangan dispnea khusus yang
melekat. Benzodiazepin, khususnya midazolam, juga dapat digunakan untuk memberikan
sedasi paliatif ketika pasien terminal dan dispnea tidak dapat diatasi dan merespons
semua modalitas lainnya.
5. MEDICATION
Pendekatan paliatif biasanya dilakukan oleh suatu tim yang fokus terhadap empat aspek yaitu
fisik, psikologis, sosial dan spiritual. Terapi ini biasanya diberikan pada pasien-pasien yang
menderita penyakit berat dan progresif seperti pada pasien kanker. Sebagai contoh pada
pasien kanker, target pengobatan paliatif dapat berupa
➢ Meredakan nyeri yang hebat
➢ Mengurangi kesulitan bernapas
➢ Mengurangi kelemahan dan kelelahan serta meningkatkan nafsu makan
➢ Mengurangi efek mual dan muntah
➢ Mengurangi ketidaknyamanan kibat kanker seperti kanker yang mem-block
organ/saraf/usus/saluran kemih yang kemudian menyebabkan
sesak/begah/kesulitan BAB dan BAK.
➢ Menangani masalah depresi, kecemasa dan kesedihan
➢ Melibatkan keluarga dalam pengobatan dan dukungan emosional
➢ Manajemen seksualitas bersama pasangannya
➢ Pendekatan spiritual
➢ Pengelolaan pengasuh
Untuk mencapai target-target tersebut, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
angka harapan hidup pada pasien-pasien kanker.
6. NONPHARMACOLOGIC INTERVENTION
➢ Terapi Akupuntur
adalah metode pengobatan yang dapat diterima secara scientifik yang mana menjaga
keseimbangan dengan melakukan beberapa stimulasi di beberapa titik yang berfokus pada
tubuh dengan menggunakan jar-um. Mekanisme ini dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori gate control yaitu dapat menstimulasi sensori yang dapat ditekan
dengan stimulasi lainnya Oar-um) melalui sistem syaraf. Akupuntur mempunyai potensi
memproduksi efek analgesik secara efektif dan cepat ketika jarum diinsersi cukup dalam.
➢ Terapi Message
Terapi massage dapat mengurangi nyeri pada pasien paliatif. Terapi massage ini
melibatkan manipulasi jaringan lunak tubuh dengan menggunakan berbagai macam
teknik manual dan mengaplikasikan penarikan dan penekanan. Reseptor perifer
distimulasi mencapai otak melalui spinal cord. Massage dapat meningkatkan symptom
manajemen dan kualitas hidup pasien kanker.
➢ Guided imagery
adalah salah satu intervensi yang dapat mengurangi nyeri pada pasien kanker. Metode
guided imagery adalah pasien diajarkan untuk fokus pada perasaan senang atau distraksi
seperti menarnpilkan suara, gambar dan mencium sesuatu yang menyenangkan. Sebuah
penelitian yang mereview 21 jurnal, 3 jurnal mendukung keefektifan guided imagery
dapat mengurangi nyeri pada pasien kanker terminal. Efek analgesic dapat mengurangi
nyeri ini dapat terlihat setelah 3 minggu diberikan guided imagery. Untuk melakukan
guided imagery ini adalah perawat yang sudah tersertifikasi sehingga memiliki efek
terapeutik (Nurmalisa, 2020).
Gangguan kecemasan adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia dengan biaya
psikologis, sosial, dan ekonomi yang cukup besar ( Beddington et al., 2008 ). Dampak
kecemasan pada fungsi kognitif merupakan faktor utama penyebab biaya ini; gangguan
kecemasan dapat meningkatkan fokus yang melumpuhkan pada peristiwa kehidupan yang
negatif dan mempersulit konsentrasi, yang dapat menyebabkan masalah baik di lingkungan
sosial maupun lingkungan kerja. Dalam situasi seperti itu keadaan kecemasan dapat dilihat
sebagai maladaptif . Namun, kecemasan juga dapat meningkatkan kemampuan untuk
mendeteksi dan menghindari bahaya yang, dalam keadaan yang tepat seperti berjalan pulang
sendirian dalam kegelapan dapat menjadi adaptif.
9. CONSTIPATION
a. PHARMACOLOGIC MANAGEMENT
Lexatives: beberapa pasien memerlukan beberapa obat lexatives, yang menunjukkan
tingkat keparahan masalah dan relatif kurangnya perawatan untuk meredakan sembelit.
10. FATIGUE
a. PHARMACOLOGIC MANAGEMENT
Meth ylphenidate: obat stimulan yang meningkatkan konsentrasi, efektif untuk
pengelolaan CRF, tetapi sampel yang kecil berarti diperlukan lebih banyak penelitian
untuk memastikan kemanjurannya dalam meningkatkan hasil kelelahan.
Erythropoietin dan darbopoe tin: obat yang memperbaiki anemia, efektif dalam
penatalaksanaan CRF pada pasien yang anemia akibat kemoterapi. Namun, obat ini
memiliki efek samping, dan harus digunakan di bawah pengawasan ahli dan efeknya
dipantau secara ketat.
b. NONPHARMACOLOGIC MANAGEMENT
Intervensi psikososial :Intervensi terdiri dari 3 sesi individu yang diberikan oleh perawat
onkologi, mendidik pasien tentang kelelahan, mengajarkan teknik perawatan diri atau
koping, dan menekankan manajemen aktivitas.Intervensi ini mengatasi tekanan
psikologis, suasana hati, dan gejala fisik, dan sangat bervariasi dalam durasi dan konten.