Anda di halaman 1dari 35

9 UNSUR KEBUDAYAAN

DALAM SONGKET PALEMBANG

Dicky Maryoga Hutadjulu


SONGKET PALEMBANG

• SONGKET = wastra multikultural warisan kerajaan Sriwijaya.


• Kain tenun songket memiliki sejarah panjang dan bukti kebesaran bangsa
Indonesia di masa lalu

• Kain tenun songket ini berubah fungsi dari pakaian kebesaran raja menjadi
pakaian pernikahan
S O N G K E T PA L E M B A N G
9 UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT
PROF. I NYOMAN SEDANA

1. MATA PENCAHARIAN
2. PENGETAHUAN
3. SISTEM SOSIAL
4. TEKNOLOGI
5. KEPERCAYAAN
6. KESEHATAN
7. KESENIAN
8. KEBIJAKSANAAN
1. MATA PENCAHARIAN

• Hubungan dagang dalam dan luar negeri (China, Arab, India)


• Sumber mata pencaharian sejak jaman Kerajaan Sriwijaya Songket Lepus
Palembang diperjual-belikan antara bangsawan dan
KERAJAAN MARITIME SRIWIJAYA

• Songket Palembang lahir di Palembang pusat dari Kerajaan Maritim Sriwijaya.


• Letak strategis penghubung Cina dan India
• Perdagangan yang terjadi salah satunya adalah bahan baku benang emas.
• Ekspor emas yang melimpah dari Sriwijaya / Swarnadwipa ke China dan
Thailand dan import kembali ke Palembang menjadi benang emas.
BUKTI ARKEOLOGI KEJAYAAN
SRIWIJAYA
KOTA PALEMBANG ABAD XVII
2. PENGETAHUAN

• Diajarkan secara turun temurun dari Bangsawan ke anak gadisnya


• Songket lahir di istana kerajaan Sriwijaya
• Puteri bangsawan yang belajar dan diturunkan kepada anak-anaknya
• Sekarang sudah menjadi pengetahuan masyarakat Palembang dan masih
diajarkan oleh turun-temurun.
PENGETAHUAN DARI KAUM NINGRAT
PENGETAHUAN TURUN-TEMURUN
3. SOSIAL

• Lambang status social


• Raja dan bangsawan memakai kain songket dengan benang emas (lepus)
• Khusus Raja dan Ratu selain lepus juga dengan permata
• Lambang status apakah lajang, sudah menikah atau janda.
SONGKET DIPAKAI RAJA
MOTIF SONGKET LEPUS PALEMBANG
R A J A - R A J A & B A N G S AWA N
AESAN GEDE
4. TEKNOLOGI

• Dalam proses pembuatannya diperlukan Teknik tertentu dengan memakai alat


tertentu
• Alat tenun gedog (yang sederhana)
• ATBM = Alat Tenun Bukan Mesin
• Alat pintal benang
• (alat2 dan gambar alat tenun songket lepus)
• Lungsi dan pakan
ALAT TENUN SONGKET PALEMBANG
5. SISTEM EKONOMI

• Barter pada jaman Kerajaan Sriwijaya


• Alat persekutuan Raja-raja di semenanjung Melayu
• Cinderamata (alat politik)
• Sekarang sudah menjadi industry di Palembang
SENTRA DAN KAWASAN INDUSTRI
6. KEPERCAYAAN

• Pengaruh Cina sehingga terdapat motif Naga


• Songket sebagai penjaga dari bala, contoh jenis songket lepus nago besaung
• Aesan gede, baju adat pernikahan harus dipakaikan oleh perias yang
mendoakan pemakainya dengan serangkaian upacara khusus
• Saat masa kesultanan Palembang yang beragama Islam maka lambang binatang
tidak boleh digunakan kecuali secara simbolik, Nago Besaung
• Motif tumbuhan yang sering dipakai
MOTIF SONGKET LAMBANG KEPERCAYAAN
MOTIF BUNGA
7. KESEHATAN

• Kelahiran, khitanan, pernikahan dengan harapan pemakainya senantiasa sehat


dan makmur
• Satu motif spesifik yaitu motif bungo mawar bermakna filosofis penawar sakit
atau menjaga pemakainya agar sehat
• Penelitian dari Universitas Sriwijaya bahwa dengan menenun dengan alat yang
tepat dengan memperhatikan sikap / postur tubuh tentunya akan menjadi
sebuah olahraga.
MOTIF BUNGO MAWAR
8. KESENIAN

• Makna estetis kain songket lepus, ditenun oleh para maestro dengan
menceritakan motif-motif yang ada di lingkungan kehidupan Raja dan
bangsawan, contoh motif yang diambali dari makanan penganan kesukaan Raja
yaitu wajik, atau juga dengan tumbuhan atau bunga.
• Motif-motif songket (bungo pacik)
9. KEBIJAKSANAAN

• Songkat Palembang yang bermakna dan menyampaikan kebijaksanaan


• Nago Besaung yang dahulu dipakai Raja dan sekarang dipakai pasangan
menikah dalam Aesan Gede memilki filosofi yang memakainya senantiasa
bijaksana dan dapat mengarungi kehidupan dengan baik
• Sebagai saksi sejarah dimana Raja Sriwijaya di masa lalu yang menghormati
perbedaan kepercayaan
• Membuka taman indah yang berharap bahwa semua mahkluk yang
menikmatinya hidup harmonis
MOTIF NAGO BESAUNG LAMBANG KEBIJASANAAN
MAKNA FILOSOFIS SONGKET PALEMBANG

• Motif Nago Besaung memiliki makna filosofis : Seorang raja atau penguasa selalu dekat dengan
kekuasaan, kejayaan. Dan kemakmuran.
• Motif Nampan Perak memiliki makna filosofis mengenai kejayaan dan sikap patuh para pangeran dan
priyayi kepada pimpinannya (Sultan).
• Motif Pucuk Rebung memiliki makna filosofis setiap orang yang memakainya akan dilindungi dari
semua rintangan dan cobaan dalam kehidupaan dunia dan akhirat. Makna filosofis lain adalah sebagai
lambang kehidupan dan kesejahteraan.
• Motif Jando Beraes memiliki makna filosofis, eorang janda yang memakainya akan terlihat lebih
anggun dan terlihat bersahaja.
• Motif Bungo Jatuh memiliki makna filosofis keanggunan sikap kalangan priyayi dalam kehidupan,
dengan air yang diibaratkan sebagai falsafah politik dan budaya kraton.
• Motif Bungo Melati memiliki makna filosofis sebagai motif yang melambangkan kesucian dan sopan
santun bagi yang memakainya.
• Motif Bungo Mawar memiliki makna filosofis sebagai penawar atau obat untuk orang sakit, dan juga
sebagai penawar rindu bagi yang memakainya.
• Motif Bungo Matahari memiliki makna filosofis Matahari yang memberi sinarnya yang melambangkan
kehidupan
JENIS-JENIS MOTIF SONGKET PALEMBANG
TERIMA KASIH
MATUR SUSKMA.

Anda mungkin juga menyukai