Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH

KETERAMPILAN,
PENGALAMAN, DAN
PELATIHAN SDM
TERHADAP KINERJA
KARYAWAN
(STUDI KASUS CV. RIMA)

Lutfi Indriyanto
NPM. 0117064271
BELAKANG
• Menurut Hasibuan (2012:94) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Kinerja karyawan dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya seperti keterampilan, pengalaman, dan
pelatihan.
• Dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan keterampilan sangatlah
dibutuhkan, keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk
melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan. Bagi karyawan yang telah
mempunyai keterampilan kerja yang baik, maka akan mempercepat
pencapaian tujuan organisasi, sebaliknya pegawai yang tidak terampil
akan memperlambat tujuan organisasi
• Kemudian pengalaman kerja juga sangat diperlukan dalam suatu
organisasi atau perusahaan, karena perusahaan harus dapat memilih
dan menentukan karyawan yang berpengalaman untuk mengisi jabatan
yang kosong agar tugas pokok pada jabatan tersebut dapat
dilaksanakan sehingga dapat tercapainya tujuan perusahaan
• Kinerja karyawan selain dipengaruhi oleh keterampilan dan
pengalaman juga dipengaruhi oleh pelatihan yang pernah diikuti oleh
karyawan, karena pelatihan akan memberikan kesempatan bagi
karyawan mengembangkan keahlian dan kemampuan dalam bekerja,
agar apa yang diketahui dan dikuasai dapat membantu karyawan untuk
mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus
dikerjakan
TUJUAN PENELITIAN
1 Untuk menguji dan menganalisis apakah keterampilan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan di CV. Rima
2 Untuk menguji dan menganalisis pengalaman memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di CV. Rima

3 Untuk menguji dan menganalisis pelatihan memiliki


pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di CV. Rima
KERANGKA BERPIKIR
Kerterampilan
(X1) H1

Pengalaman H2 Kinerja
(X2) Karyawan (Y)
H3

Pelatihan
(X3)
HIPOTESIS
H1 Keterampilan berpengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
H2 Pengalaman berpengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
H3 Pelatihan berpengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Populasi Metode Pengambilan Metode Metode Analisis


Sampel Pengumpulan Data Data

Penelitian ini termasuk Populasi dalam Menggunakan teknik • Data primer: Analisis regresi linier
dalam kategori penelitian ini adalah Proportionate Stratified kuesioner atau berganda
penelitian asosiatif karyawan CV. Rima yang Random Sampling sehingga angket.
kausal dengan berjumlah 1.045 didapatkan sampel • Data sekunder:
menggunakan sebanyak 91 orang jurnal dan buku
pendekatan kuantitatif terkait
HASIL
PENELITIAN
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.400 2.481 3.385 .001
Keterampilan (X1) .227 .093 .232 2.452 .016
Pengalaman (X2) .310 .118 .247 2.633 .010
Pelatihan (X3) .328 .109 .287 2.996 .004
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Pengaruh Keterampilan
Terhadap Kinerja Karyawan
• Berdasarkan dari hasil penelitian ini dengan uji pengaruh menunjukan bahwa nilai signifikasi keterampilan sebesar 0,016 < 0,05 dan nilai uji t 2,452. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpengaruh positif signfikan terhadap kinerja karyawan CV. Rima yang berarti juga H 1 diterima.
• Hasil tersebut sejalan dengan apa yang peneliti lihat ketika melakukan observasi, pada saat observasi peneliti melihat bahwa perbandingan 2 (dua) karyawan
yang memiliki keterampilan yang baik dan yang kurang dapat mempengaruhi kinerja mereka. Peneliti mengamati bahwa karyawan pertama memiliki
keterampilan menjahit yang baik dan terampil menggunakan mesin jahit, sedangkan karyawan kedua memiliki keterampilan yang minim dan belum terbiasa
menggunakan mesin jahit. Dalam waktu yang sama, karyawan pertama dapat menyelesaikan tugas menjahit dengan hasil yang rapi dan presisi. Sedangkan
karyawan kedua membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan tugas, hasilnya tidak sebaik karyawan pertama, dan mungkin memerlukan
penyesuaian atau perbaikan tambahan. Dalam hal ini, peneliti melihat bahwa keterampilan karyawan pertama memiliki pengaruh yang positif terhadap
kinerjanya. Karyawan tersebut mampu bekerja dengan efisien, menghasilkan produk yang berkualitas, dan menghindari kesalahan yang memerlukan waktu
dan sumber daya tambahan. Sebaliknya, karyawan kedua yang kurang terampil dalam menjahit dan menggunakan mesin jahit, cenderung mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan tugas dengan cepat dan berkualitas, dan hal ini dapat menghambat produktivitas perusahaan dan bahkan dapat
mengakibatkan penurunan kepuasan pelanggan jika produk yang dihasilkan tidak memenuhi standar kualitas. Kasus lain ialah pada saat peneliti melakukan
observasi di lapangan peneliti juga melihat perbedaan yang signifikan pada 2 (dua) karyawan bagian cutting yaitu karyawan pertama memiliki keterampilan
dan teknik memotong yang baik sedangkan karyawan kedua bisa memotong namun keterampilannya kurang baik, hasilnya ialah hasil pekerjaan cutting
karyawan pertama lebih rapi dan bagus dibandingkan karyawan kedua. Oleh karena itu dari kedua kasus yang peneliti lihat di lapangan, hal ini memperkuat
bahwa keterampilan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
• Jadi dapat disimpulkan keterampilan yang baik dapat memberikan pengaruh positif pada kinerja karyawan. Keterampilan yang baik dapat meningkatkan
produktivitas, kualitas, inovasi dan membuka peluang karir bagi karyawan. Pengembangan keterampilan merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan daya saingnya pada pasar kerja.
Pengaruh Pengalaman
Terhadap Kinerja Karyawan
• Berdasarkan dari hasil penelitian ini dengan uji pengaruh menunjukan bahwa nilai signifikasi keterampilan sebesar 0,010 < 0,05 dan nilai uji t 2,633.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa pengalaman berpengaruh positif signfikan terhadap kinerja karyawan CV. Rima yang berarti juga H 2 diterima.
• Hasil dari tersebut sejalan dengan apa yang peneliti peroleh ketika melakukan observasi, pada saat observasi peneliti mengamati 2 (dua) orang
karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang berbeda, karyawan pertama memiliki lama bekerja > 3 tahun, dan karyawan kedua memiliki lama
bekerja < 1 tahun. Peneliti mengamati bahwa karyawan pertama yang telah > 3 tahun dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses
produksi, teknik yang efisien, dan pemecahan masalah yang mungkin muncul dalam produksi garmen. Karyawan kedua, di sisi lain, baru bekerja <
1 tahun dan masih perlu belajar banyak tentang proses produksi. Pada saat melakukan pekerjaannya dan terjadi permasalahan seperti mesin jahit
rusak, karyawan pertama dengan pengalaman yang luas segera mengidentifikasi masalah tersebut dan dengan cepat memperbaikinya. Ia tahu
persis langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut berdasarkan pengalamannya, dan hasilnyapun, mesin jahit segera
beroperasi kembali dan produksi tidak terhambat. Namun di sisi lain, karyawan kedua dengan pengalaman yang terbatas, tidak cukup yakin atau
tidak tahu bagaimana mengatasi masalah mesin jahit yang rusak. Ia perlu mengandalkan bantuan karyawan lain untuk memperbaikinya.
Akibatnya, produksi bisa terhambat selama beberapa waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalaman memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa pengalaman karyawan memainkan peran penting dalam meningkatkan kinerja mereka. Semakin banyak
pengalaman yang dimiliki seorang karyawan, semakin besar kemungkinannya untuk menjadi karyawan yang dihargai dan berkinerja baik di tempat
kerja.
Pengaruh Pelatihan Terhadap
Kinerja Karyawan
• Berdasarkan dari hasil penelitian ini dengan uji pengaruh menunjukan bahwa nilai signifikasi pelatihan sebesar 0,004 <
0,05 dan nilai uji t 2,996. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif signfikan terhadap kinerja
karyawan CV. Rima yang berarti juga H3 diterima.
• Hasil tersebut juga sejalan dengan apa yang peneliti peroleh ketika melakukan observasi, pada saat observasi peneliti
mengamati 2 (dua) orang karyawan, karyawan pertama merupakan karyawan lama yang juga pernah mendapatkan
pelatihan lanjutan, sedangkan karyawan kedua merupakan karyawan baru yang belum pernah mendapatkan pelatihan
lanjutan. Peneliti mengamati bahwa karyawan pertama memiliki hasil pekerjaan yang baik yaitu seperti mampu
menggunakan mesin terbaru, menyelesaikan tugas dengan cepat dan efisien dengan kualitas yang baik. Sedangkan
karyawan kedua memiliki hasil pekerjaan yang kurang seperti sering mengalami kesalahan dalam proses jahit
(menghasilkan produk cacat), sulit memenuhi target, serta belum bisa menggunakan mesin terbaru yang ada di
perusahaan. Sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa pelatihan yang baik mampu membantu karyawan dalam
meningkatkan kinerjanya.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa pelatihan karyawan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kemampuan
karyawan, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja mereka pada perusahaan
KESIMPULAN
1 2 3
Keterampilan berpengaruh Pengalaman berpengaruh Pelatihan berpengaruh positif
positif signfikan terhadap positif signfikan terhadap signfikan terhadap kinerja
kinerja karyawan CV. Rima, kinerja karyawan CV. Rima, karyawan CV. Rima, dimana
dimana hal ini dapat dilihat dimana hal ini dapat dilihat hal ini dapat dilihat dari nilai
dari nilai signifikasi sebesar dari nilai signifikasi sebesar signifikasi 0,004 dan nilai uji t
00,016 dan nilai uji t sebesar 0,010 dan nilai uji t sebesar sebesar 2,996, nilai signifikasi
2,452, nilai signifikasi 0,016 < 2,633, nilai signifikasi 0,010 < 0,004 < 0,05, artinya H3
0,05, artinya H1 diterima. 0,05, artinya H2 diterima. diterima.
Thank you
Lutfi Indriyanto
NPM. 0117064271

Anda mungkin juga menyukai