Anda di halaman 1dari 28

SISTEM PENCERNAAN

MANUSIA
Fig. 41-10

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Lidah Sfingter Kelenjar


Rongga mulut ludah
Faring Mulut
Kelenjar ludah Esofagus
Esophagus

Hati Sfingter
Lambung

Kantung
Empedu lambung
Usus besar Kantong
(bagian naik) Empedu
Duodenum
Pankreas (usus 12 jari) Usus
halus
Hati
Usus halus Usus Halus (intestinum tenue)
Pankreas
Usus
Usus besar (colon) besar

Rektum Rektum
Anus Anus
Appendix Gambar skematik sistem
Pencernaan manusia
Fig. 41-10

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Sfingter X
Fig. 41-10

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

2 X
3

4
Rongga Mulut

• Terjadi pencernaan mekanik dan kimiawi


• Terdapat alat bantu : gigi, lidah, dan kelenjar ludah

Gigi
Fungsi gigi:
Palatum keras • Seri: memotong
Palatum lunak
• Taring: mencabik
• Graham: mengunyah
Tonsil Uvula

Graham besar/ Molar (3)

Graham kecil/ Premolar (2)


Lidah

Taring/ Kaninus (1)

Seri/ Insisivus (2)


Struktur gigi:

Email/ enamel Mahkota

Gusi/ gingiva
Leher
Dentin, tulang gigi
Pulpa/ Sumsum gigi

Kanal akar
Akar
Cementum

Ligemen periodonalis

Alveolar gigi
Pembuluh darah dan
Syaraf pada
foramen apikal
Lidah

Tonsilpalatina
Epiglotis Tonsil lingualis Fungsi :
• Mengaduk
• Membersihkan rongga
mulut
• Membantu bersuara
• Mendorong makanan
• Indra pengecap
Kelenjar Ludah (Glandula salivalis)

Fungsi ludah :
Kelenjar ludah:
Rongga mulut • Memudahkan menelan
Parotid
Lidah • Mencerna makanan secara
sublingualis
kimia (oleh enzim ptialin
submandibularis dan amilase)
• Melindungi selaput rongga
esofagus mulut dari panas, asam,
dan basa
Gangguan Pada
Rongga Mulut
• Parotitis : infeksi pada kelenjar parotis
• Xerostomia : produksi air liur yang amat sedikit
• Gingivitis : pembengkakan pada gusi sehingga berdarah saat
gosok gigi (kalau parah menjadi Periodonitis)
Kerongkongan (esofagus)
• Terjadi gerakan peristaltik: gerakan mendorong
makanan dari rongga mulut ke lambung

Epiglotis
naik

Glotis Sfingter
terbuka Esofagus
kontraksi
Otot
relaksasi
Otot
kontraksi
Otot
relaksasi Sfingter
relaksasi

Lambung
Fig. 41-11-3

Proses menelan
makanan

Epiglotis
Lidah naik Epiglotis
naik
faring
Sfingter
Epiglotis
Glotis Esofagus Glotis
turun Sfingter
Laring kontraksi terbuka Esofagus
Trakea Esofagus kontraksi
Sfingter
Glotis Esofagus Otot
Ke paru-paru Ke lambung tertutup relaksasi relaksasi
Otot
kontraksi
Otot
relaksasi Sfingter
relaksasi

Lambung
Lambung (Ventrikulus)
esofagus FUNDUS • Hormon gastrin > memacu sekrsi
getah lambung
KARDIA
longitudinal
• Fungsi HCL :
Sfinter sirkuler
3 lapis
• Membunuh kuman yang masuk
duodenum pilorik Otot polos • Mengaktifkan enzim
Oblik
(miring) pepsinogen sehingga menjadi
TUBUH
pepsin
• Merangsang sekresi getah usus
• Produksi HCL dipengaruhi jumlah
PILORIK makanan yang masuk serta emosi
Lipatan-lipatan (rugae)

Daerah lambung:
• Kardia
• Fundus > menghasilkan getah lambung
(lendir, HCL, pepsinogen, renin)
• Tubuh • Dalam lambung mkanan diaduk oleh
• Pilorik kontraksi dan relaksasi otot
sehingga terbentuk kim (chyme)
Fig. 41-12
Esofagus

Sfingter
Lambung

Fingter
pilorik
5 µm Usus
halus
Lipatan jaringan epitel

Permukaan dalam Epithelium


lambung
3

1 Pepsinogen dan HCl


Pepsinogen Pepsin disekresikan
2
Kelenjar HCl
gastrik 2 HCl mengubah
1 pepsinogen menjadi
pepsin.
3 Pepsin aktif
Sel mukosa H+
Cl–

Chief cells
Chief cell

Parietal cells Parietal cell


Gangguan Pada
Lambung

• Ulkus : radang pada dinding lambung akibat produksi HCL


berlebih
• Kolik : rasa nyeri akibat makan cabai atau minuman beralkohol
Usus Halus (Intestine)
• Terjadi pencernaan kimiawi saja
Daerah usus:
• Usus 12 jari (duodenum)
• Jejunum
• Usus penyerapan (ileum) lambung
duodenum
Regulasi enzim:

HCL jejunum
mesentrium
Sekretin Kolesistokinin

Pankreas Empedu ileum

Getah Bilirubin
pankreas
Kandungan Getah Penkreas :
• Tripsinogen : diaktifkan menjadi tripsin (menghidrolisis
pepton menjadi asam amino)
• Disakarase : menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida
– Maltase : Maltosa → glukosa + glukosa
– Sukrase : Sukrosa → glukosa + fruktosa
– Laktase : Laktosa → glukosa + galaktosa
• Lipase: hidrolisis lemak → asam lemak + gliserol
• Garam NaHCO3 : memberikan lingkungan getak pankreas
menjadi bersifat basa
Fig. 41-15

Struktur Dinding Usus Halus

Vena yang membawa darah Microvilli (brush


Ke vena porta hepatika border) pada permukaan
(lumenal) atas Lumen usus

Kapiler
darah

Sel-sel
epitel Permukaan
Lapisan otot
basal
Lipatan-lipatan Sel-sel epitel
Villi melingkar Pembuluh
limfe

Key Lymph
Nutrient vessel
Villi
absorption Intestinal wall
Struktur Dinding Usus Halus

MUCOSA

mesentrium

vena
arteri
SUBMUCOSA Pembuluh limfe

lumen
Serabut saraf

MUSCULARIS
Otot sirkular
Serabut saraf
Otot longitudinal

SEROSA
Penyerapan Sari Makanan
• Sari-sari makanan diserap dalam ileum

Penyerapan Karbohidrat
Penyerapan Lemak
Penyerapan Protein
Pencernaan Karbohidrat Pencenaan Protein Pencernaan Asam Amino Pencernaan Lemak
Rongga mulut,
Polysaccharides Disaccharides
Faring,
(starch, glycogen) (sucrose, lactose)
Esofagus
Salivary amylase

Smaller polysaccharides,
maltose
Lambung
Proteins
Pepsin

Small polypeptides
Lumen usus Polysaccharides Polypeptides DNA, RNA Fat globules
halus
Pancreatic amylases Pancreatic trypsin and Pancreatic
chymotrypsin nucleases
Maltose and other Bile salts
disaccharides
Fat droplets
Nucleotides
Smaller
polypeptides

Pancreatic lipase
Pancreatic carboxypeptidase

Glycerol, fatty
Asam Amino acids, monoglycerides
Epitel usus
Small peptides Nucleotidases
halus
(brush
border) Nucleosides
Disakarida Dipeptidases, carboxypeptidase,
and aminopeptidase Nucleosidases
and
phosphatases

Monosakarida Asam Amino Basa Nitrogen


, gula, fosfat
Usus Besar (Colon)
• Sisa makanan yang telah diserap akan bibusukkan dengan bantuan
Escherichia coli COLON
TRANSVERSAL
Gangguan Pada
Usus

• Diare : pengeluaran feses dalam bentuk cair akibat infeksi


atau salah makan.
• Sembelit atau konstipasi : feses yang dikeluarkan keras karena
sedikit mengandung air (sehingga harus banyak makan
makanan berserat)
• Apendiksitis : peradangan pada apendix akibat infeksi
Gangguan Pada
Usus

• Cholera : infeksi akibat bakteri Vibrio cholerae yang


menghasilkan eksotoksin sehingga usus mengeluarkan banyak
cairan dan elektrolit.
• Tifus : disebabkan infeksi bakteri Salmonella thyposa

Anda mungkin juga menyukai