Anda di halaman 1dari 18

METROLOGI LEGAL

Kreatif dan Inovatif


(Tata Kelola UML)
Bandung, 26 Juli 2022

Herosobroto, ST. M.S.E


Ketua Tim Kelembagaan Dan Penilaian (KP)
Direktorat Metrologi
Ditjen Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga
Kementerian Perdagangan
1 2

PENDAHULUAN

“Strive not to be a success, but


rather to be of value.”
- Albert Einstein
Landasan Hukum Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Metrologi Legal
Urusan Metrologi Legal (Permendag 115/2018)
3

Mandat UU No 23 Tahun 2014 Siapa Pelaksana UML?


Apa Tusinya?
Dibentuk oleh
Gubernur DKI Jakarta/
Bupati/Walikota
Bagaimana Cara
Pelaksanaan Tera/Tera ulang membentuknya?
Dipimpin oleh Kepala,
UTTP yang telah ikut Pelatihan
Provinsi DKI Jakarta dan
Kab/Kota melaksanakan kegiatan Jika belum ikut
Pengawasan Kemetrologian metrologi legal [Pasal 2] pelatihan, 2 tahun
setelah menjabat
wajib ikut

Kegiatan metrologi legal:


Tera/Tera Ulang dan
Pengawasan Dilaksanakan oleh
Persyaratan Pembentukan UML Kemetrologian Unit Metrologi Legal (UML)

(Permendag 115/2018)
1. Tusi Kemetrologian pada Struktur Organisasi dan
1  Memenuhi Syarat
 6 Syarat
SYARAT PENERBIT DELEGASI
Menteri Delegasikan kepada
UML Memperoleh SKKPTTU UTTP Dirjen PKTN,Dirjen PKTN
Tata Kerja (SOTK) - SKKPTTU UTTP diterbitkan oleh Menteri
2
Delegasikan kepada Dirmet
 Lulus Penilaian -Cap Tanda Tera/CTT
2. SDM: min 1 orang Penera, Lulus Pelatihan dan  Dilakukan Tim Penilai
Lulus ujian kompetensi
3. Tersedia Ruang Pelayanan TTU dan Penyimpanan
Standar yang terkondisi Pengawasan Kemetrologian (Permendag 26/2017)
4. Tersedia standar ukuran min [massa & volume] yg “Pengawasan adalah serangkaian kegiatan untuk memastikan UTTP, BDKT dan Satuan
tertelusur dan peralatan pendukung Ukuran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”
5. Tersedia SOP dan Instruksi Kerja Sesuai RL
6. Memenuhi Syarat Manajemen dan Teknis Untuk dapat menyelenggarakan kegiatan metrologi legal dibutuhkan berbagai dukungan
(Lampiran II) serta komitmen dan goodwill dari pimpinan daerah yaitu
Bupati/Walikota, BAPPEDA, Sekretaris Daerah, BKPSDM, DPRD
(berdasarkan Permendagri No 90 Tahun 1999 tentang Klasifikasi,
Komponen Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah)
kegiatan 4

kemetrologian
yang perlu
memperoleh
dukungan dari
stakeholder di
kabupaten
dan kota
SURVEILLANCE UNIT METROLOGI LEGAL
5
Surveillance sebagai skema untuk melihat
kompetensi UML dan diarahkan untuk
menentukan level kompetensi UML
Surveillance adalah kegiatan kunjungan ke UML
untuk memastikan bahwa UML tersebut memelihara
kompetensinya dari waktu ke waktu berdasarkan
Sasaran Surveillance adalah Persyaratan kriteria yang telah ditentukan oleh Menteri.
Teknis dan Manajemen (Surat Keputusan (Permendag 115/2018)
Dirjen PKTN No 120 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penilaian,
Surveillance dan Penilaian Ulang UML)
Memastikan UML
• Dalam Juknis telah terdapat arah penilaian kualitas layanan Arah kebijakan Umum
tera/tera ulang, namun dipandang belum jelas mencapai Nilai
Pelaksanaan Surveillance
Kompetensi Min B

Nilai Arah Kebijakan


Kompetensi UML
intinya Kompetensi UML dimaknai
Perubahan
diusulkan
yang
(Inovasi
sebagai pemenuhan tercapainya tata A didorong untuk mengikuti kontestasi ZI menuju
kelola yang baik serta kinerja yang WBK/WBBM
Surveillance) :
saat ini sedang
unggul baik untuk pelayanan tera,
tera ulang UTTP dan pengawasan
B didorong untuk mengikuti kontestasi DTU dan
dilakukan perbaikan memastikan semua pasar mencapai PTU
kemetrologian
Juknis C+, C dan D akan dilakukan pembinaan hingga mencapai nilai
A (Sempurna); B+ (sangat Baik) ; B (Baik); C (Kurang); C+(Cukup); D (Sangat Kurang)
PENENTUAN KELAS KOMPETENSI UML KAB XXX SURVEILLANCE TA
Aspek No 2021 Kriteria Nilai Rujukan Nilai Akhir
Kelas Pemenuhan
Kompetensi UML
6
Tata Kelola A. Organisasi 60 42
B. Monitoring dan Evaluasi Internal. 50 44,21
C. Pelaksanaan Tera dan Tera Ulang 50 41,96667
Nilai Kriteria

D
Klausul Pengelolaan Peralatan Standard dan Cap
D. 50 35 No Klausul Kriteria Proporsi Kelompok
Tanda Tera Tertimbang
E. Standar Operasional Prosedur 50 42,5
Melakukan pemeriksaan visual terhadap sarana A. Organisasi 6,00% 60
F. 30 15
prasarana pendukung
G. Pemeriksaan Standar Minimum 50 50 B. Monitoring dan Evaluasi Internal. 5,00% 50
H. Tingkat Kepatuhan UML terhadap Regulasi 50 47,5
I. Kelembagaan Pengawasan 60 25 C. Pelaksanaan Tera dan Tera Ulang 5,00% 50
Kinerja Kinerja Pelayanan Tera, Tera Ulang UTTP dan
J. 550 174,1667
Pengawasan Kemetrologian D. Klausul Pengelolaan Peralatan Standard dan Cap Tanda Tera 5,00% 50
Jumlah Akhir 1000 516,9417

E. Standar Operasional Prosedur 5,00% 50 Kriteria Tata Kelola


Nomor Deskripsi Kelas Pemenuhan Ketentuan UML
A = Sempurna, dicapai jika Nilai Kompetensi(NK) yang diperoleh lebih dari 967,5 ; NK >967,5; (Good Melakukan pemeriksaan visual terhadap sarana prasarana
Governance UML terselenggara; Kinerja Layanan TTU dan pengawasan Kemetrologian terlaksana : 95% F. 3,00% 30
1
Potensi UTTP < Layanan ≤ 100% Potensi UTTP)
pendukung
B+ = sangat Baik, dicapai jika Nilai Kompetensi (NK) yang diperoleh lebih dari 902,5 dan paling besar 967,5
G. Pemeriksaan Standar Minimum 5,00% 50
2 ; 902,5<NK ≤967,5; (Good Governance UML terlengara;Kinerja Layanan TTU dan pengawasan
Kemetrologian terlaksana : 85%Potensi UTTP < Layanan ≤ 95% Potensi UTTP)
H. Tingkat Kepatuhan UML terhadap Regulasi 5,00% 50
B = Baik , dicapai jika Nilai Kompetensi (NK) yang diperoleh lebih dari 837,5 dan paling besar 902,5,5 ;
I. Kelembagaan Pengawasan 6,00% 60
3 837,5<NK ≤902,5; (Good Governance UML terselenggara; Kinerja Layanan TTU dan pengawasan
Kemetrologian terlaksana : 75%Potensi UTTP <Layanan ≤ 85% Potensi UTTP) Nilai Sub Total Proporsi dan Nilai Klausul Tertimbang 45,00% 450
C+ = Cukup,dicapai jika Nilai Kompetensi (NK) yang diperoleh lebih dari 746,5 dan paling besar 837,5 ; Kinerja UML : Pelayanan Tera dan Tera Ulang dan
4 740<NK ≤ 837,5; (Good Governance UML terselenggara; Kinerja Layanan TTU dan pengawasan J. 55% 550
Kemetrologian terlaksana : 60%Potensi UTTP < Layanan ≤ 75% Potensi UTTP) Pengawasan Kemetrologian Kriteria Kinerja
UML Kelas/Level C : Kurang, jika Nilai Kompetensi (NK) yang diperoleh lebih dari 675 dan paling besar 740; Nilai Sub Total Kinerja dan Nilai Klausul Tertimbang 55% 550
5 675<NK ≤ 740; (Good Governance UML terselenggara; TTU terlaksana :50%Potensi UTTP <TTU ≤ 60%
Potensi UTTP)
Nilai Total 100,00% 1000
UML Kelas/Level D : Sangat Kurang, jika Nilai Kompetensi (NK) yang diperoleh paling besar 675; NK ≤ 675;
6 (Good Governance UML terselenggara;TTU terlaksana : TTU ≤ 50% Potensi UTTP)
CONTOH PENILAIAN KLAUSUL A : KRITERIA ORGANISASI
7
Range
Nilai
Nilai Nilai Temuan
No Klausul Acuan Panduan Penilaian
Nilai Klausul Nilai Sub Klausul 0,0 s.d Akhir
Tertimbang Tertimbang 1,0
A. Organisasi 60
(a).Diberi nilai 1 jika SOTK tersedia
1) UML harus mempunyai tugas dan substansinya memuat fungsi
dan fungsi pelayanan tera dan pelayanan tera, tera ulang; (b) Diberi
tera ulang UTTP pada Struktur Lampiran II nilai 0 Jika SOTK tidak tersedia, atau
40% 24 1 24
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Klasul A.1 Jika SOTK Tersedia namun tidak
dinas yang membidangi sesuai fungsinya
Perdagangan.

(a).Diberi nilai 1 jika terdapat SK Penanggung jawab Puncak


2) UML harus memiliki
Kepala Dinas terkait penunjukkan agar disesuaikan dengan
penanggung jawab puncak yang
Lampiran II Penanggung Jawab Puncak; (b) Diberi posisi Kabid Perdagangan
memegang peranan penting 30% 18 0 0
Klasul A.2 nilai 0 Jika jika tidak terdapat SK yang baru
terhadap efektivitas sistem
Kepala Dinas terkait penunjukkan
manajemen.
Penanggung Jawab Puncak
(a).Diberi nilai 1 jika terdapat SK
Kepala Dinas terkait penunjukkan
3) UML harus memiliki para
Penanggung Jawab Teknis,
penanggung jawab teknis, mutu
Lampiran II administrasi, dan mutu ; (b) Diberi
dan administrasi dalam 30% 18 1 18
Klasul A.3 nilai 0 Jika jika tidak terdapat SK
pelaksanaan tugas pokok dan
Kepala Dinas penunjukkan
fungsi organisasi.
Penanggung Jawab Teknis,
administrasi, dan mutu
Jumlah 42
BAGAIMANA MEMBANGUN TATA KELOLA YANG BAIK 8

(GOOD GOVERNANCE) DAN KINERJA UNGGUL UML?

Adalah Jawabannya……

Inovasi untuk sebagian atau seluruh lingkup pelayanan


Inovasi pada komponen tata kelola dan kinerja surveillance
2 9

PEMBAHASAN

“The only way to do great work is to


love what you do.”
- Steve Jobs
10

WHAT IS
INNOVATION??
“Inovasi adalah suatu proses untuk mengubah kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi juga adalah suatu
kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep
melalui implementasi.”
(Machfoedz, M., & Machfoedz, M. 2004. Kewirausahaan: Suatu Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Gramedia).

“Dalam inovasi, banyak tantangan yang di hadapi organisasi yang sama dalam proses yang kreatif yang hadir, dan
manajemen memainkan peranan penting. Kreatifitas juga merupakan sebuah proses untuk memunculkan ide di mana Inovasi
adalah hasilnya, tapi kreativitas dan inovasi saling terkait.” (Gupta Praveen. 2007. Business innovation in the 21st century. North Charleston, South Carolina:
Dipak Jain, Dean Kellogg School of Management)
METROLOGI DAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0
11

Peranan penting Metrologi : “Penyiapan SDM yang siap menghadapi era


“Bila anda dapat mengukur apa yang anda katakan dan big data, kecerdasan buatan (artificial intelligent),
menyatakannya dalam bentuk angka, anda mengetahui sesuatu dan internet untuk segala (internet of things). Hal Ini
menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu,
tentang itu, tetapi jika anda tidak dapat mengukurnya dan Presiden Jokowi mengajak Jerman menjadi mitra
menyatakannya dalam angka, pengetahuan anda tentang yang anda Sumber : cnnindonesia.com dalam penguatan SDM Indonesia melalui vokasi, penguatan
riset, dan mengembangkan universitas berbasis teknologi.” (sambutan Presiden
katakan sangat lemah dan tidak memuaskan” - Lord Kelvin (1883) Joko Widodo pada pembukaan Hannover Messe, 12 April 2021)

Revolusi Industri 4.0 “Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014)


berpendapat bahwa Industry 4.0
• Internet telah merevolusi cara kerja dunia begitu cepat.
adalah transformasi komprehensif dari
• Miliaran perangkat pintar telah terkoneksi mulai dari smartphone, smarthome, asisten virtual, keseluruhan aspek produksi di industri
hingga mesin produksi yang ada di pabrik-pabrik. melalui penggabungan teknologi digital
dan internet dengan industri konvensional.”
• Internet of Things (IoT) telah berkembang secara masif. Sumber : detik.com

Sumber : Savitri, Astrid. 2019. Revolusi Industri 4.0 : Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0. Yogyakarta : Genesis

Peran metrologi dalam industry 4.0 :


 Di bidang industri (metrologi industry): sebagai kontrol
kualitas dari industri tersebut.
 Di bidang ekonomi : kontrol kualitas industri akan
menciptakan suatu standar kualitas produk dari suatu negara
yang dapat menjadi daya jual dalam ekonomi internasional.

Sumber : kompasiana.com
CONTOH INOVASI UML DI INDONESIA (1)
12
UML Kabupaten Purwakarta
CONTOH INOVASI UML DI INDONESIA (2)
13
UML Kabupaten Mojokerto
CONTOH INOVASI UML DI INDONESIA (3)
14
UML Kabupaten Blora
CONTOH INOVASI UML DI INDONESIA (4)
15

UML Kabupaten Sijunjung UML Kota Solok


CONTOH INOVASI UML DI INDONESIA (5)
16
UML Kota Padang

Untuk mendorong dan meningkatkan


partisipasi masayarakat di bidang
Metrologi Legal, UPTD Metrologi
Legal Kota Padang juga memberikan
GIFT AWAY untuk masyarakat yang
memberikan laporan dalam hal
pengaduan yang akan menjadi salah
satu poin dalam perbaikan kinerja
UPTD Metrologi Padang kedepannya.
3 17

KESIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
“If you cannot do great things, do
small things in a great way.”
- Napoleon Hill
Terima
Kasih.
Tim Kelembagaan dan Penilaian
Direktorat Metrologi

subditkp.ditmet@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai