Anda di halaman 1dari 12

CT OF THE WRIST JOINT

Optimisasi Citra Rekonstruksi Multiplanar Pada Ct Wrist Joint Dengan


Perubahan Slice Thickness Dan Reconstruction Interval
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah CT Lanjut 2
Dosen Pengampu : Nanang Sulaksono, SST, M.Kes

Kelompok 2 :
1. Aditia Cobra (P1337430223128)
2. Anisa Laily Zulfa (P1337430223189)
3. Astuti Rumuar (P1337430223129)
4. Aulan Nisa HR (P1337430223182)
5. Dini anggraeni (P1337430223107)
6. Domingos Martins (P1337430223193)
7. Geovana Angelina (P1337430223195)
8. Lensy Novitasari (P1337430223175)
9. M Faiz Umar Faruq (P1337430223134)
10. Mohammad Arif S (P1337430223150)
11. Sopyan rusifa (P1337430223167)
12. Srirahayu Sutiasih (P1337430223156)
13. Triyani Dharmayanti (P1337430223191)
14. Windar Budi Prasetyo (P1337430223158)
Latar Belakang
• Wrist joint atau sendi pergelangan tangan merupakan sendi tipe elipsoid, ialah sendi
yang paling bebas dari tulang bawah radius bersendi langsung dengan dua tulang
carpal yaitu scaapoid dan lunatum, sedangkan ulna hanya bersendi dengan radiu
yang menjadi sendi radioulna distal. Tulang triquetrum merupakan bagian dari sendi
pergelangan tangan karena di sebrang diskus artikular. Diskus artikular adalah
bagian darai sendi pergelangan tangan, termasuk sendi antara radius distal dan ulna
lengan bawah yaitu sendi radiulnar distal (Bontrager, 2018).
• Trauma merupakan salah satu sumber penyebab kecacatan dan kematian yang
sering terabaikan pada negara berkembang hingga mencapai lima juta kematian
setiap tahunnya. Trauma menyebabkan 40% kematian dewasa muda di dunia dan
diperkirakan setiap kematian ada tiga hingga lima yang mengalami disabilitas
akibat trauma. Fraktur femur adalah salah satu akibat dari trauma yang sering
terjadi karena kecelakaan lalu lintas. Angka kejadian fraktur femur di dunia
diestimasikan berjumlah satu hingga dua koma sembilan juta per tahun, sebanyak
91% terjadi di negara berkembang dengan rerata insiden 15,7 hingga 45,4 per
100.000 populasi (Taufik Rahman, 2020).
• Computed Tomography (CT) scan merupakan salah satu alat penunjang diagnosa
bertujuan untuk menghasilkan citra cross sectional anatomi dengan resolusi yang
tinggi. CT-Scan mampu mendeteksi kelainan-kelainan pada seluruh tubuh termasuk
pada organ gerak. CT-Scan memiliki keunggulan spasial resolusi yang tinggi. Dengan
irisan yang sangat tipis (di bawah 1 mm) maka organ-organ dengan ukuran yang kecil
dapat terdeteksi. Dengan irisan yang sangat tipis (di bawah 1 mm) maka organ-organ
dengan ukuran yang kecil dapat terdeteksi.
• Rekontruksi CT scan terdiri dari multiplanar reconstruction (MPR), shaded surface
display (SSD), maximum intensity projection (MIP) dan volume rendering (VR). Teknik
MPR berguna untuk menampilkan obyek dari berbagai sudut (axial, sagital, coronal,
serta oblique) terutama pada CT scan anggota gerak yang membutuhkan tampilan dari
sudut pandang yang banyak, seperti pada wrist joint dengan struktur anatomi yang
kecil. Kualitas citra rekonstruksi multiplanar (MPR) ditentukan oleh parameter dalam CT
yaitu slice thickness dan reconstruction interval. Semakin kecil slice thickness, semakin
tinggi spatial resolution yang dihasilkan. Sementara reconstruction interval juga
memiliki pengaruh terhadap spatial resolution yang sama dengan slice thickness. Pada
sisi yang lain, jika slice thickness dan reconstruction interval diperkecil nilainya maka
noise yang ditimbulkan meningkat (Seeram, 2001).
Rumusan Masalah Tujuan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan nilai
bagaimana menentukan nilai dari slice thickness dan dari slice thickness dan rekontruksi interval yang
rekontruksi interval yang mampu menghasilkan citra mampu menghasilkan citra optimal.
optimal?
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Hasil pemeriksaan CT Scan wrist joint yang telah dilakukan rekontruksi MPR dengan perubahan
slice thickness dan variasi slice interval ialah:
Dari penilaian yang dilakukan oleh dokter spesialis radiolog, maka diperoleh:
Untuk menentukan variasi slice thickness dan recon interval terbaik dalam
memvisualisasikan wrist joint yang optimal yaitu dengan menggunakan grafik yang
akan mendapatkan titik temu antara skor visualisi tulang-tulang carpal dan skor
visualisasi soft tissue. Pada grafik di bawah dapat diketahui titik temu antara skor
tulang dan skor soft tissue yaitu pada variasi ke 3 atau pada slice thickness 0,5mm
dan recon interval 1,5.
Pembahasan

Hasil penelitian ini ialah skor visualisasi tulang-tulang carpal tertinggi adalah
pada variasi nilai slice thickness 0.5 mm dan recon interval 0.5. Akan tetapi
penggunaan slice thickness dan recon interval yang kecil juga akan
menghasilkan noise yang tinggi. Hasil penelitian diperoleh untuk mendapatkan
visualisasi yang optimal pada struktur soft tissue adalah dengan variasi slice
thickness 1.5 mm dengan recon interval 0.5. Pemilihan variasi terbaik pada
variasi yang tebal untuk mendapatkan gambaran yang optimal pada soft tissue
hal ini sesuai dengan pendapat Seeram E, (2001), bahwa semakin tebal slice
thickness semakin mudah membedakan struktur dengan kerapatan yang hampir
sama.
• Evaluasi soft tissue low contrast resolution lebih penting dari high contrast resolution
atau spatial resolution, oleh karena itu pada soft tissue penggunaan slice thickenss
yang terlalu tipis justru akan memperburuk low contrast resolution, sehingga akan
semakin sulit untuk membedakan jaringan soft tissue pada kasus seperti rupture
ligamen, benda asing karena meningkatnya noise yang dihasilkan. Dari hasil skoring
yang dilakukan observer diperoleh bahwa nilai noise tertinggi pada variasi slice
thickness 0,5 mm dengan variasi recon interval 0,5. Hal dibuktikan berdasarkan pada
nilai standart deviasi yang didapatkan dari pemberian ROI pada tulang dan soft tissue
dimana nilai standart deviasi tertinggi pada soft tissue berada pada variasi slice
thickness 0,5 mm dengan variasi recon interval 0,5.

• Dari hasil penelitian ini untuk nilai baik untuk memperlihatkan gambaran soft tissue
dan tulang adalah sesuai dengan grafik yang mempertemukan skoring soft tissue dan
skoring tulang carpalia yaitu pada slice thickness 0,5mm dan recon interval 1,5 yang
diperoleh dari skor visualisasi yang tajam dari tulang carpal 12 atau berarti setiap
responden memberikan skor 4 (baik), Visualisasi yang tajam dari persendian
Metacarpal 13 yang berarti setiap responden memberikan skor 4 (baik) dan 5 (sangat
baik),
 Visualisasi yang tajam ujung distal antebrachi 13 yang berarti setiap
responden memberikan skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik), Visualisasi
yang optimal pada struktur soft tissue 13 yang berarti setiap responden
memberikan skor 4 (baik) dan 5 (sangat baik), Spatial Resolusi 14 yang
berarti masing-masing responden memberikan skor 4 (baik), kemudian
nilai noise 9 yang berarti setiap responden memberikan nilai 3 (cukup),
sedangkan untuk artefak 6 yang berarti setiap responden memberikan
skor 2 (sedikit ada artefak), serta distorsi 5 yang berarti setiap responden
memberikan skor 2 (sedikit distorsi), sedangkan 5 (tidak ada distorsi).

 Dari hasil penelitian menunjukan bahwa meningkatnya spatial resolusi


akan meningkatkan visualisasi dari tulang-tulang carpal. Namun,
penggunaan slice thickness yang tipis akan memperoleh noise yang
tinggi sehingga akan mengganggu visualisasi gambaran soft tissue.
Hasil penelitian menunjukan bahwa visualisasi soft tissue akan menurun
bila penggunaan slice thickness dengan hasil noise tinggi.
Kesimpulan Saran

Kesimpulan
Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Sebaiknya dalam menampakkan
skor visualisasi tlang-tulang carpal kasus dengan indikasi fraktur dan
tertinggi adalah pada variasi nilai slice fisure dengan variasi slice
thickness 0,5 mm dan recon interval 0,5. thickness 1.0 mm dengan recon
Akan tetapi, penggunaan slice thickness interval 0,5, dengan variasi
dan recon interval yang kecil juga akan tersebut nilai standart deviasi
memnghasilkan noise yang tinggi. Hasil tulang paling rendah.
penelitian didapatkan untuk 2. Sebaiknya dalam menampakkan
mendapatkan visualisasi yang optimal soft tissue pada indikasi ruftur
pada struktur soft tisur adalah pada atau massa bisa digunakan
varian nilai slice thickness 1,5 mm variasi slice thickness 1,0 mm
dengan variasi recon interval 0,5. dengan recon interval 1,0.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai