Anda di halaman 1dari 13

LOGIKA DAN METODE

BERPIKIR KRITIS
PERTEMUAN KE 8
“MEMAHAMI KONSEP DASAR BBERPIKIR
KRITIS DENGAN DIDASARI OLEH NILAI-
NIAI ISLAM”
Dosen:
Dr. Muhammad Thamrin Hidayat
KELOMPOK 1
 Rizki Dwi Amalia 5230020021
 Rohma Sukma B’tari 5230020022
 Muzayyanah 5230020027
 Fadila Amelia Azaroh 5230020036
 Sevita Eka Anggraini 5230020037
 Wahyu Illahi 5230020038
 Ulfatul Munawaroh 5230020045
memahami
konsep dasar
berpikir kritis
1. Mahasiswa mampu menjelaskan
Objek kajian ilmu pengetahuan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
Cara memperoleh ilmu
pengetahuan.
3. Mahasiswa mampu
mendeskripsikan Pentingnya
berpikir kritis dalam
mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Objek kajian ilmu
pengetahuan
Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Sebaliknya kumpulan ilmu
adalah pengetahuan. Kumpulan pengetahuan agar dapat dikatakan ilmu
harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang dimaksudkan
adalah objek material dan objek formal.
 Objek material adalah sesuatu hal yang dijadikan sasaran pemikiran,
sesuatu hal yang diselidiki atau sesuatu hal yang dipelajari.
 Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan
oleh peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang
digunakannya.
Berdasarkan bidang kajiannya, ilmu dibagi ke dalam tiga bidang pokok yaitu
:

1. Ilmu Pengetahuan Abstrak


2. Ilmu Pengetahuan Alam
3. Ilmu Pengetahuan Humanis
CARA MEMPEROLEH ILMU
PENGETAHUAN
Menurut Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani dalam buku Filsafat
Umum, mengatakan bahwa ”pengetahuan diperoleh dengan tiga cara
 Gagasan Dalam Pikiran Atau Ide
 Penagalaman
 Intuisi
Adapun menurut Yuyun S. Suryasumantri (2001: 50) pada dasarnya ada dua cara yang
pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.
a. Mendasarkan diri kepada rasio
b. Mendasarkan diri kepada pengalaman
Metode memperoleh ilmu dalam konsep Islam tidak hanya terbatas pada yang empiris
saja atau rasio saja, tetapi juga menggunakan intuisi atau wahyu.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencari ilmu pengetahuan.
Rasionalisme, Empirisme, Fenomenalisme, Intusionisme, Wahyu, Metode Ilmiah Pengetahuan
dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu pendekatan non-ilmiah dan ilmiah.
 Pendekatan Non Ilmiah
1. Akal sehat
2. Intuisi
3. Prasangka
4. Penemuan coba-coba
5. Pikiran kritis
 Pendekatan Ilmiah
Percobaan ini dibangun diatas teori-teori terdahulu sehingga ditemukan pembenaran-
pembenaran atau perbaikan-perbaikan atas teori sebelumnya. Ilmu pengetahuan dianggap
ilmiah apabila memenuhi 4 syarat yaitu:
1. Objektif
2. Metodik
3. Sistematis
4. Berlaku Umum/ Universal
Menurut Notoatmodjo (2005) dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:

1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan


a. Cara coba-coba (Trial and Error)
b. Berdasarkan pengalaman pribadi
c.Melalui jalan pikiran
2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi
penelitian (research methodology).
• Segala sesuatu yang positif
• Segala sesuatu yang negative
• Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi
pentingnya berpikir kritis dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan
1.Menjadi lebih open-mindedsudut pandang subyektif oleh penulisnya.
2.Mudah menyelesaikan masalah
3.Meminimalkan salah persepsi
4.Mengetahui kemampuan diri
5.Mampu berkomunikasi lebih baik
6.Tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain

Berikut ini tiga Alasan Kenapa Berpikir Kritis Itu Penting


1. Kamu bisa Mengambil Keputusan yang Tepat pada Saat Diperlukan
2. Berpikir Kritis Membuatmu Menjadi Orang yang Berkarakter
3. Kamu bisa Melihat Sekolah dan Belajar dengan Cara Pandang yang Berbeda
Ilmu Pengetahuan
Kata ilmu berasal dari bahasa arab " alima ". Namun, ada berbagai macam
pengetahuan. Dengan“pengetahuan” dimaksud pengetahuan yang pasti, eksak, dan betul . Jadi,
pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan tersusun baik.
Burhanuddin Salah mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat,
1. Pengetahuan Biasa
2. Pengetahuan Ilmu
3. Pengetahuan Filsafat
4. Pengetahuan Agama
Untuk memperjelas pemahaman kita, perlu juga dibedakan antara pengetahuan yang
sifatnya pra Ilmiah dan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang bersifat pra ilmiah belum
memenuhi syarat-syarat ilmiah pada umumnya. Sebaliknya ,pengetahun ilmiah adalah
pengetahuan yang harus memenuhi syarat-syarat ilmiah. Pengetahuan pertama disebut sebagai
pengetahuan biasa dan pengetahuan kedua di sebut pengetahuan ilmiah. Adapun syarat-syarat
yang dimiliki oleh pengetahuan ilmiah adalah:
- harus memiliki objek tertentu (objek formal dan materil),
- harus bersistem,
- memiliki metode tertentu, dan
- sifatnya umum.
DISKUSI

1. Berdasarkan bidang kajiannya, ilmu dibagi menjadi tiga sebutkan dan jelaskan?
2. Apa saja syarat syarat kumpulan pengetahuan yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan
ilmu?
3.Bagaimana cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar
menurut Yuyun S. Suryasumantri?
4.Jelaskan apa yang dimaksut dengan pengetahuan ?
5. Sebutkan 3 alasan mengapa berpikir kritis penting?
6. Mengapa dengan berpikir kritis dapat meminimalkan salah presepsi ?
Daftar pustaka
Kurnialloh, N. 2014. OBJEK KAJIAN ILMU PENGETAHUAN.
URL: http://nasrikurnialloh.blogspot.com/2014/01/objek-
kajian-ilmu-pengetahuan.html?m=1. Diakses tanggal 8 Mei
2022.

Bertens, K. 1989. Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah


Pengantar Filsafat Ilmu. Jakarta: Gramedia

Kerlinger. 1973. Metode penelitian. Jakarta: Erlangga


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai