KESULTAN
AN
BANJAR
LATAR
BELAKANG
KESULTANAN
Kesultanan Banjar berdiri diawali dengan perebutan tanah
BANJAR
antara anggota kerajaan Negara Daha yang saat itu
dimpimpin oleh Maharaja Sukarama. Sebelum wafat,
Maharaja Sukarama berwasiat agar kelak penggantinya
adalah Raden Samudera, yakni cucu dari perkawinan
putrinya Galuh Intan Sari dan Raden Manteri Jaya.
WILAYAH
KEKUASAAN
KERAJAAN
Kesultanan Banjar merupakan penerus dari kerajaan Hindu di
Kalimantan Selatan dengan wilayah inti meliputi 5 distrik besar di
Kalimantan Selatan yaitu
5
1
Kuripan
BANJAR
2
Daha(Nagara-
3
Gagelang
4
Pudak Sategal Pandan
Margarsari) (Kalua) Arum
(Amuntai) (Alabio)
(Tanjung)
PUSAT
KERAJA
Kerajaan Banjar berdiri pada
tahun 1526 M dengan pusat
kerajaan di
AN •
KUIN, suatu daerah di
BANJAR
banjarmasin yang
🤴
Sultan Suriansyah, Sultan ke-1, berkedudukan di Kuin (1520-1545)
Sultan Rahmatullah, Sultan ke-2, berkedudukan di Kuin (1545-1570)
Sultan Hidayatullah, Sultan ke-3, berkedudukan di Kuin (1570-1595)
🤴
Sultan Mustain Billah, berkedudukan di Kuin (1595-1638)
Sultan Inayatullah (1642-1647)
Sultan Saidullah (1647-1660)
Sultan Ri'ayatullah/Adipati Halid (1660-1663)
MASA
KEJAYAAN
Pada abad ke-16 hingga abad ke-17, Kesultanan
Banjar menjadi pusat kekuasaan yang signifikan di
Kalimantan .
Kesultanan Banjar juga mendapatkan keuntungan besar karena daerah barat daya,
tenggara, dan timur Kalimantan membayar upeti kepada mereka. Eksistensi
2 Kesultanan Banjar semakin kuat ketika pada 1636 berhasil menaklukkan banyak
daerah lain di Boreno, seperti Sambas, Lawai, Sukadana dan lainnya
Peninggalan
Kesultanan
Banjar
1
Candi Agung, dibangun pada abad ke-Namun, ada pula
pendapat yang menyatakan bahwa Candi Agung
sebenarnya telah ada sejak tahun 750.