Anda di halaman 1dari 2

Priscillia Khairunnisa Rusli (28)—XII IPS 4

AAN BA
AJ N
R

JA
KE

R
Apa Itu Kerajaan Banjar?
Kesultanan Banjar adalah kerajaan Islam di Kalimantan yang didirikan
oleh Raden Samudera atau Sultan Suriansyah. Kerajaan Banjar berdiri
pada abad ke-16 hingga abad ke-20, lebih tepatnya dari tahun 1520
hingga 1905.

Selama hampir empat abad berdiri, kesultanan ini mengalami


beberapa kali perpindahan ibu kota pemerintahan, hingga yang
terakhir di Kayu Tangi atau sekarang dikenal sebagai Martapura,
Kalimantan Selatan.

Sistem Kehidupan
Kerajaan Banjar
Sistem Pemerintahan Sistem Budaya
Sistem pemerintahan Kesultanan Banjar Saat itu, Banjar telah memiliki gamelan yang
masih mengikuti Negara Daha, di mana dipukul dengan lemah lembut, seni sastra
jabatan raja diturunkan kepada golongan berkembang dengan menggunakan huruf
tutus (keturunan raja). Sedangkan jabatan Arab Melayu (Jawi), dan kemungkinan, juga
tertinggi setelah raja, yaitu perdana menteri telah berkembang suatu seni, hasil
yang bergelar Mangkubumi, ditempati oleh
perpaduan antara tonil Melayu dan cerita
golongan jaba (rakyat biasa yang berjasa
Seribu Satu Malam.
besar terhadap kerajaan).

Sistem Sosial
Dalam kehidupan masyarakat Banjar
terdapat susunan dan peranan sosial
yang berbentuk limas (lapisan). Lapisan
paling atas adalah golongan penguasa.
Mereka adalah kaum bangsawan atau
“bubuhan raja-raja”. Mempunyai gelar-
Sistem Ekonomi
gelar seperti sultan, pangeran, ratu,
gusti, andin, antung, dan nanang. Perkembangan perekonomian di Kalimantan
Selatan mengalami kemajuan yang pesat pada
Golongan kedua adalah pejabat kerajaan, abad-16 sampai abad-17. Banjarmasin menjadi kota
ulama-ulama, mufti, dan penghulu. dagang yang sangat berarti untuk mencapai
Golongan ini langsung berhubungan
suatu kemakmuran kerajaan. Dalam perdagangan,
dengan penduduk.
lada merupakan komoditas ekspor terbesar
dalam Kerajaan Banjar.
Golongan ketiga merupakan golongan
terbesar, yaitu rakyat biasa. Mereka itu
Dalam hal industri, Kerajaan Banjar juga
adalah golongan yang hidup dari bertani
menghasilkan besi dan logam. Industri logam dan
dan perdagangan kecil-kecilan, nelayan,
besi ini terdapat di daerah Negara. Kemampuan
kerajinan, industri, dan pertukangan.
dan keahlian mereka mencor logam seperti
perunggu, yang dapat menghasilkan bermacam
Golongan bawah adalah golongan
barang-barang untuk di ekspor.
pandeling. Golongan pandeling adalah
mereka yang kehilangan setengah
kemerdekaan akibat hutang-hutang yang
tak dapat mereka bayar. Biasanya,
merekalah yang menjalankan
perdagangan dari golongan bangsawan.
Puncak Kejayaan
Kesultanan Banjar

Puncak kejayaan Kerajaan Banjar berlangsung pada masa


pemerintahan Sultan Mustain Billah (1595-1638 M).

Di bawah pemerintahan Sultan Mustain Billah, Banjar


menjadi bandar perdagangan besar dengan komoditas
utamanya terdiri dari lada hitam, madu, rotan, emas,
intan, damar, dan kulit binatang.

Sedangkan wilayahnya berhasil diperluas hingga Sambas,


Lawai, Sukadana, Kotawaringin, Pembuang, Sampit,
Mendawai, Kahayan Hilir, Kahayan Hulu, Kutai, Pasir, Pulau
Laut, Satui, Asam Asam, Kintap, dan Swarangan.

RAJA RAJA
KERAJAAN BANJAR

Pangeran Antasari S. Hidayatullah S. Mustain Billah

S. Adipati Anom S. Tahmidullah S. Suriansyah

Peninggalan Kerajaan Banjar


Sebagai sebuah
Kesultanan besar di
Kalimantan, Kerajaan
Banjar meninggalkan
banyak warisan sejarah
Beberapa diantaranya
yang masih berdiri
sampai saat ini, yakni
Masjid Sultan
Suriansyah dan makam
para raja.

Anda mungkin juga menyukai