ENERGI DAN KONTROL DALAM

PROSES MAKANAN

Oleh:
• Nailatul Ifadhoh 202069050014
• Sundari Apriliyani 202069050016
• Mukhammad Sholeh Khudin 2020690500
 Halaman 3

Latar Belakang

Pabrik pengolahan makanan modern tidak dapat berfungsi tanpa memadai

penyediaan utilitas dasar. Penggunaan air dalam jumlah banyak tidak terduga karena
penanganan makanan di dalam air dan kebutuhannya air sebagai media pembersih.
Listrik digunakan sebagai utilitas listrik banyak motor dan peralatan terkait selama
pemrosesan makanan.
Udara dan air panas digunakan untuk berbagai tujuan, dengan energi
disediakan dari beberapa sumber bahan bakar, termasuk gas alam, batu bara, atau
minyak.

Utilitas tersebut meliputi

(1) pembangkitan dan pemanfaatan uap, (2) pemanfaatan
gas alam, dan (3) tenaga listrik
pemanfaatan.
 Halaman 5

sistem pembangkit uap

Sistem pembangkitan uap dapat dibagi menjadi dua sistem besar klasifikasi: fi re-tube dan water-tube.
Kedua sistem tersebut digunakan di industri makanan, namun sistem pipa air dirancang untuk aplikasi
yang lebih modern. Sistem pembangkitan uap atau ketel adalah wadah yang dirancang untuk membawa
air bersentuhan dengan permukaan panas, sesuai kebutuhan untuk mengubah cairan menjadi uap.
Perpindahan panas yang dihasilkan menyebabkan perubahan keadaan yang diinginkan, dengan uap
yang dihasilkan terkandung di dalam bejana yang menampung air.
 Halaman 5

pemanfaatan bahan bakar

Kebutuhan energi untuk pengolahan makanan dipenuhi dalam berbagai cara.
Secara umum, sumber energi tradisional dimanfaatkan untuk menghasilkan uap serta untuk
menyediakan utilitas lain yang digunakan di pabrik pengolahan. jenis energi meliputi gas alam, listrik,
produk minyak bumi, dan batu bara. Komponen bahan bakar utama yang terlibat dalam reaksi termasuk
karbon, hidrogen, dan belerang, dengan yang terakhir merupakan komponen yang tidak diinginkan.
Oksigen untuk reaksinya disediakan oleh udara, yang harus dicampur dengan bahan bakar di dalamnya
cara yang paling efisien.
 Halaman 5

pemanfaatan tenaga listrik

Tenaga listrik sudah menjadi hal yang lumrah dalam industri makanan
pembangkit modern tidak dapat beroperasi tanpa sumber listrik ini. Nyatanya,
sebagian besar pembangkit listrik dengan ukuran signifikan telah memiliki generator listrik “cadangan”
yang dapat digunakan jika terjadi gangguan pada pasokan utama. Jelas sekali bahwa tenaga listrik
merupakan sumber tenaga yang paling serbaguna dan fleksibel. Selain itu, biaya tenaga listrik sangat
menarik jika dibandingkan dengan sumber lainnya.. sebagian besar peralatan proses memerlukan energi
listrik untuk pengoperasiannya.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025

 Halaman 5

PENGENDALIAN PROSES DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

Pabrik pengolahan makanan pada umumnya melibatkan sejumlah unit operasi yang dilakukan dengan
peralatan pemrosesan berbeda:
pemompaan, pencampuran, pemanasan, pendinginan, pembekuan, pengeringan, dan pengemasan.
Seringkali peralatan pemrosesan beroperasi dalam mode kontinyu, yang menghasilkan efisiensi
pemrosesan lebih tinggi daripada mode batch.
Dalam merancang pabrik pengolahan makanan, peralatan pengolahannya adalah diatur dengan cara
yang logis sehingga ketika makanan mentah masuk ke dalam tanaman, hal itu terjadi disampaikan dari
satu peralatan ke peralatan berikutnya saat menjalani pengolahan yang diinginkan

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025

 Halaman 5

karatristik respon dinamis sensor

sensor digunakan dalam pengendalian dan pengukuran variabel dalam pengolahan makanan. Untuk
Misalnya, termokopel, termometer, atau termistor digunakan untuk
mengukur suhu. Demikian pula sifat-sifat lain seperti tekanan, kecepatan, dan kepadatan sering diukur
dengan sensor yang sesuai. Dalam memilih sensor, kriteria utamanya adalah respons dinamisnya.
Karakteristik respons dinamis dari setiap sensor diukur dengan menentukan konstanta waktunya, yang
memberi kita ukuran seberapa cepat atau lambat sensor tertentu merespons perubahan masukan.

Murad Naser | Universitas Fauget | Ekonomi | 2025

Terima Kasih