Anda di halaman 1dari 9

MODEL ANALISIS KAPASITAS PASAR

YANG BERKELANJUTAN PADA


ANGKUTAN PENYEBERANGAN STUDI
KASUS LINTASAN PENYEBERANGAN
JAKA MAHENDRA LESMANA
MERAK-BAKAUHENI
2103133
LATAR
Lintasan penyeberangan adalah jaringan jalan dan/atau jaringan kapal yang dipisahkan oleh perairan dengan

BELAKANG
menggunakan angkutan kapal untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta muatannya. Lintasan
Merak-Bakauheni merupakan lintasan terpadat di Indonesia karena dua pulau yang dihubungkan memiliki
karakteristik yang berbeda dan memiliki aktifitas yang padat (Direktorat LLASDP, 2015). Dimana tingkat
permintaan penyeberangan rata rata sebesar 3.081.914 penumpang dan 4.371.721 unit kendaraan (Data ASDP,
2018) dengan rata-rata peningkatan permintaan sebesar 3,2% yang setiap tahunnya. Dalam memenuhi
permintaan penyeberangan pada lintasan Merak-Bakauheni saat ini dilayani oleh 69 armada kapal, dengan
ukuran kapal yang beroperasi di lintasan ini bervariasi mulai dari 2000 GT sampai dengan 15000 GT.

Jumlah kapal yang beroperasi mengalami peningkatan sebesar 10% setiap tahunnya hal ini dikarenakan belum
adanya peraturan dari pihak pemerintah mengenai pengaturan batasan jumlah kapal yang beroperasi pada
lintasan Merak-Bakauheni. Dimana kondisi ini mengalami oversupply karena tidak seimbangnya antara total
kapasitas angkut (supply) dengan sarana pendukung (dermaga) dalam melayani kebutuhan permintaan. Hal
tersebut berdampak terhadap rendahnya tingkat okupansi kapal yang beroperasi, Dengan keadaan tersebut
pihak pelayaran mengalami peningkatan kerugian, dikarenakan jumlah pendapatan lebih kecil dibangdingkan
dengan jumlah pengeluaran atau biaya operasional kapal dimana yang ditimbulkan oleh setiap kapal
cenderung meningkat.
RUMUSAN
MASALAH
01 03
Bagaimana kapasitas pasar yang sesuai
BAGAIMANA KONDISI EKSISTING
dalam melayani Lintasan Penyeberangan
PADA LINTASAN PENYEBERANGAN Merak-Bakauheni agar dapa
MERAK-BAKAUHENI ? tberkelanjutan?

02
Bagaimana hubungan antara supply
(jumlah kapal dan dermaga) dengan
demand (jumlah permintaan) pada
LintasanMerak-Bakauheni?
FORMULA
DAPAT DIRUMUSKAN SEBAGAI BERIKUT
. 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙 X 𝐹𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 X
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑙
(2.1) FREKUENSI = 24 𝑗𝑎𝑚 (𝑃𝑜𝑟𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒 +𝑆𝑒𝑎 𝑡𝑖𝑚𝑒) X 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑙 (2.2)

Dalam menghitung kapasitas penyeberangan, setiap kendaraan memiliki luasan yang berbeda-beda
pada setiap jenis kendaraan. Jenis-jenis kendaraan telah diatur dalam KM No. 58 Tahun 2003
tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan Penyeberangan jo PM
No. 18 Tahun 2012 tentang Peruabahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 58
Tahun 2003 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Angkutan
Penyeberangan. Pada pasal 1 menentukan golongan kendaraan 12 menjadi IX golongan berdasarkan
tiap satuan unit produksi.
tinjauan pustaka
Penyeberangan merupakan salah satu penyelenggaraan transportasi, yaitu memindahkan
orang atau barang dari satu tempat ketempat lain. Angkutan penyeberangan adalah
angkutan yang berfungsi sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan
atauj aringan jalur kereta api yang terputus karena adanya perairan. Angkutan
penyeberangan digunakan untuk mengangkut penumpang dan kendaraan beserta
muatannya.

Fungsi angkutan penyeberangan sebagai jembatan bergerak menghubungkan daratan yang


terpisah oleh lautan. Beberapa kebijakan umum di bidang penyeberangan yang dibuat oleh
pemerintah untuk mendukung keterkaitan dan keterpaduan antar moda dan membuka
keterisoliran suatu daerah yang terpencil untuk mendukung pertumbuhan kegiatan
perekonomian disekitarnya
analisis
ANALISIS PADA BAB INI TERDIRI DARI PROYEKSI PERMINTAAN JASA ANGKUTAN
PENYEBERANGAN, ANALISIS POLA OPERASI ARMADA YANG BEROPERASI, DIGUNAKAN UNTUK
MENGIHITUNG ANALISIS BIAYA TRANSPORTASI LAUT, SEDANGAKAN ANALISIS BIAYA
TRANSPORTASI LAUT DIGUNAKAN UNTUK MENGHITUNG TOTAL BIAYA YANG MUNGKIN
UNTUK SATU KALI BERLAYAR KAPAL PADA LINTASAN PENYEBERANGAN MERAK –
BAKAUHENI, KEMUDIAN DILAKUKAN SIMULASI PENAMBAHAN JUMLAH KAPAL DENGAN
VARIASI JUMLAH DERMAGA UNTUK MELIHAT TOTAL BIAYA DAN PROFIT YANG DIHASILKAN,
SEHINGGA DAPAT DIKETAHUI KEBERLANJUTAN PERUSAHAAN PELAYARAN PADA LINTASAN
PENYEBERANGAN MERAK – BAKAUHENI DAN DIAKHIRI DENGAN ANALISIS SENSITIVITAS
perhitungan
BIAYA ARMADA DIPEROLEH DARI RATA RATA TOTAL BIAYA YANG DIHASILKAN OLEH
TIAP KAPAL, RATARATA TOTAL BIAYA YANG DIHASILKAN YAITU DIGOLONGKAN
BERDASARKAN BATAS GOLONGAN GRT KAPAL, KEMUDIAN DIHITUNG DENGAN
MELAKUKAN SIMULASI PENAMBAHAN DAN PENGURANGAN TERHADAP JUMLAH
KAPAL DAN JUMLAH DERMAGA DIMANA KEDUA KOMPONEN TERSEBUT SANGAT
MEMPENGARUHI TOTAL BIAYA YANG DIHASILKAN. ADAPUN PENGGOLONGAN RATA-
RATA TOTAL BIAYA SEBAGAI BERIKUT:
referensi
01 02 03
judul penulis TAHUN
MODEL ANALISIS FANDY PRATAMA 10 NOVEMBER 2018
KAPASITAS PASAR
YANG
BERKELANJUTAN
PADA ANGKUTAN
PENYEBERANGAN:
STUDI KASUS
LINTASAN
PENYEBERANGAN
MERAK – BAKAUHENI
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai