Anda di halaman 1dari 23

INFLASI,

PENGANGGU
RAN,
KONJUNGTU
R
Dr. Ariasa Hadibroto Supit

November 2023
Bagian I

INFLA
• PENGERTIAN
INFLASI
Inflasi adalah proses kenaikan
harga-harga umum yang terjadi
secara terus-menerus.
2. JENIS INFLASI
• Menurut Sifatnya
• Inflasi Merayap/Rendah besarnya <10%
(Creeping Inflation) pertahun

• Inflasi Menengah (Galloping besarnya 10-30%


Inflation) pertahun

• Inflasi Berat (High Inflation) besarnya 30-100%


pertahun
• Inflasi Sangat Tinggi (Hyper
Inflation) besarnya >100%
pertahun
2. Berdasarkan Sebabnya
• Demand Pull Inflation
Adalah inflasi yang timbul karena adanya permintaan
keseluruhan yang tinggi di satu pihak, sementara di
pihak produksi telah mencapai kesempatan kerja
penuh (full employment.

• Cost Push Inflation

Adalah inflasi yang timbul karena naiknya biaya


produksi yang disebabkan oleh berbagai macam
faktor.
3. Berdasarkan Asalnya
• Inflasi yang Berasal dari Dalam Negeri (Domestic Inflation)
Adalah inflasi yang timbul karena terjadinya defisit
dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat
pada anggaran belanja negara.

• Inflasi yang Berasal dari Luar Dalam Negeri


Adalah inflasi yang berasal dari luar negeri karena
negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu
negara mengalami inflasi yang tinggi tentu saja sangat
mempengaruhi harga barang yang diimpor.
3. TEORI
INFLASI
• Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume
uang yang beredar, baik penambahan uang kartal atau
penambahan uang giral.

• Teori Keynes
Inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas
kemampuan ekonominya.

• Teori Strukturalis/Teori Inflasi Jangka


Panjang
Teori ini menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari
kekakuan struktur ekonomi.
4. BIAYA
INFLASI
• Biaya Inflasi yang Diharapkan Muncul karena :
• Shoe Leather Cost (biaya kulit sepatu)
• Menu Cost
• Complaint and Opportunity Loss Cost
• Biaya Perubahan Peraturan/Undang-undang Pajak
• Biaya Ketidaknyamanan Hidup

2.Biaya Inflasi yang Tidak Diharapkan :


• Redistribusi Pendapatan antara Debitor dan Kreditor
• Penurunan Nilai Uang Pensiunan
5. DAMPAK
INFLASI
• Dampak Negatif Inflasi

• Jika harga barang terus naik, masyarakat akan panik,


menyebabkan perekonomian tidak berjalan normal sehingga
negara rentan menjadi chaos.

• Akibat kepanikan, orang cenderung menarik tabungan untuk


membeli dan menumpuk barang. Akibatnya, bank kekurangan
dana, yang menyebabkan tutup, bangkrut, atau rendahnya dana
investasi.
• Produsen biasanya memanfaatkan peluang kenaikan harga
untuk meningkatkan keuntungan mereka dengan mengatur
harga di pasaran, sehingga harga akan terus naik.

• Karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk di


wilayah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi
dan memiliki banyak uang, distribusi barang menjadi tidak
adil.

• Jika inflasi terus meningkat, banyak produsen akan bangkrut


karena harga produk mereka akan terus meningkat, membuat
tidak ada yang dapat membeli.

• Seiring berjalannya waktu, perbedaan yang ada antara orang


kaya dan miskin semakin terlihat, yang menyebabkan
kecemburuan ekonomi yang dapat menyebabkan penjarahan
dan perampasan.
2.Dampak Positif Inflasi
• Bagi pengusaha barang-barang mewah (high end), yang
barangnya lebih laku saat harganya naik (masalah prestise).

• Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi,


produksi akan dilakukan seefektif mungkin, dan
konsumtifisme dapat ditekan.

• Inflasi yang berkepanjangan dapat membuat industri kecil


dalam negeri menjadi lebih tangguh dan dipercaya.

• Karena masyarakat akan tergerak untuk melakukan aktivitas


produksi, seperti membuka usaha sendiri, tingkat
pengangguran cenderung akan menurun.

• Dan lain-lain.
Bagian 2

PENGANGGU
RAN
• PENGERTIAN
PENGANGGURAN
Adalah mereka yang tidak mempunyai
pekerjaan dan sedang aktif mencari
kerja yang mana mereka masih dalam
masa usia kerja.
2. JENIS PENGANGGURAN
Berdasarkan kenyataan yang ada, pengangguran terdiri atas tiga
jenis yaitu:
• Pengangguran Siklis 3.Pengangguran Struktural
Pengangguran yang terjadi Pengangguran yang disebabkan
apabila permintaan lebih oleh ketidak sesuaian antara
rendah dari output potensial struktur angkatan kerja,
perekonomian. berdasarkan pendidikan dan
keterampilan, jenis kelamin,
pekerjaan, industri, geografis,
2.Pengangguran Friksional informasi dan struktur
Pengangguran yang terjadi permintaan tenaga kerja.
karena adanya perputaran dalam
lingkup pekerjaan dan ketenaga
kerjaan.
3.PENGGOLONGAN
PENGANGGURAN
Berdasarkan Prakteknya Berdasarkan Struktural
• Penganggur penuh • Penganggur sukarela
Orang yang tidak dan belum memiliki Orang yang menolak pekerjaan karena tidak bersedia
pekerjaan/sedang mencari pekerjaan. ditempatkan, karena ingin menempuh pendidikan
yang lebih tinggi, serta orang yang bersedia
• Penganggur setengah mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai dengan
Orang yang bekerja tapi tenaganya tidak pendidikan/keahliannya.
proporsional dengan pekerjaan yang
seharusnya dikerjakan.
• Penganggur terpaksa
• Penganggur yang tidak menganggur Pengangguran yang terjadi karena adanya kebijakan
pemerintah terkait penentuan upah minimum dan pembayaran
Orang yang bekerja tidak sesuai dengan THR, sehingga banyak perusahaan yang tidak mau menambah
pendidikan/keahliannya. karyawan bahkan mem PHK karyawan lama, atau info
lowongan pekerjaan yang tidak dipublikasikan dan lain
sebagainya.
Bagian 3

KONJUNGTU
R
• PENGERTIAN
KONJUNGTUR
Dalam ekonomi, konjungtur adalah
fakta bahwa kegiatan ekonomi naik
atau turun secara konstan daripada
berkembang secara teratur.
2.TAHAP-TAHAP
KONJUNGTUR
1. Tahap Depresi (Kemerosotan)

2. Tahap Ekspansi (Prosperity)

3. Tahap Resesi (Kelesuan)

4. Tahap Recovery (Pemulihan)


Berdasarkan hal tersebut, kondisi ekonomi
dapat digambarkan sebagai gelombang
naik– turun aktivitas ekonomi yang terdiri
dari empat elemen, yaitu:

• Gerakan Menaik (Upturn/Expansion)

• Titik Puncak atau kulminasi (Peak)

• Gerakan Menurun (Downturn atau


Recession)

• Titik Terendah (Trough)

Business Cycle with trendline

brickwalltheory.blogspot.com/2019/11/the-business-cycle
3.TEORI
TERJADINYA
KONJUNGTUR
Beberapa ahli telah menyimpulkan beberapa penyebab terjadinya
konjungtur diantaranya:
• Jevons dan Moore (1923): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena
adanya perubahan alam.
• Pigou (1927): Fluktuasi kegiatan ekonomi terjadi karena adanya
faktor psikologis para pelaku bisnis (harapan pesimistis atau
optimistis).
• Malthus (1936): penyebab munculnya krisis ekonomi karena
adanya kekurangan konsumsi (under consumption). Alasan: sektor
industri manufaktur makin berkembang dan masyarakat lebih
banyak melakukan kegiatan ekonomi pada sektor tersebut.
• Mitchell (1951): Fluktuasi kegiatan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sistem ekonomi kapitalis-liberalis.
• Hawtrey (1928) dan Friedman (1957): Fluktuasi ekonomi disebabkan oleh sistem moneter dan sistem kredit.
• Shcumpeter (1934) menyebut penyebab utama tidak stabilnya inovasi teknologi.
• Lucas dan Barro (1976), Fisher (1979), dan Phelps (1997): Ekspektasi masyarakat yang rasional sebagai
penyebab fluktuasi ekonomi.
• Keynes: Sistem moneter dan kredit bukan penyebab, tetapi merupakan akibat. Penyebab utama adalah tidak
stabilnya investasi.
• Siklus konjungtur kegiatan ekonomi menurut Ellis (1991) berbeda-beda:
- Kondratif: setiap 50 tahun sekali
- Juglar: 11 tahun sekali
- Kitchin: 4 tahun sekali
- Batra (1990): 60 tahun sekali
• Mubyarto: 7 tahun sekali untuk perekonomian Indonesia (jawa: pitu-lungan)
4.PENGELOLAAN
KONJUNGTUR
• Kebijakan Jangka Pendek
Mengatasi perbedaan antara output riil dan output
natural adalah tujuan utama kebijakan jangka pendek
dengan kebijakan moneter dan fiskal yang memengaruhi
penawaran dan permintaan agregat dalam jangka
pendek.

2.Kebijakan Jangka Panjang


Tujuan utama kebijakan jangka panjang adalah untuk
mengurangi gap pertumbuhan ekonomi dan mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
TERI
MA
KASI
Dr. Ariasa Hadibroto Supit
November 2023

Anda mungkin juga menyukai