Anda di halaman 1dari 28

Bab 10

Pengangguran, Inflansi,
dan kebijakan
pemerintah
Nama anggota kelompok:
1
2
3
Masalah Pengangguran
Pengangguran adalah keadaan tanpa pekerjaan yang
dihadapi oleh segolongan tenaga kerja, yang telah
berusaha mencari pekerjaan, tetapi tidak
memperolehnya. Individu yang menghadapi masalah
tersebut dinamakan penganggur.
Masalah
Pengangguran
Jenis Pengangguran berdasarkan penyebabnya:
• Pengangguran normal atau friksional
Apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen
dari jumlah tenaga kerja maka ekonomi dipandang sbg kesempatan kerja penuh.
Pengangguran inilah yang dinamakan pengangguran normal (pengangguran friksional)
• Pengangguran siklikal
Penambahan pengangguran akibat dari terjadi kemerosotan permintaan agregat
dimana perusahaan mengurangi pekerja atau menutup perusahaannya.
• Pengangguran struktural
Terjadi akibat adanya perubahan struktur dan kegiatan ekonomi sebagai akibat
perkembangan ekonomi.
• Pengangguran teknologi
Pengangguran yang ditimbulkan oleh adanya penggantian tenaga kerja manusia seperti
mesin dan bahan kimia sebagai akibat dari adanya kemajuan teknologi.
Masalah
Pengangguran
Jenis pengangguran berdasarkan cirinya:

• Pengangguran terbuka
Pengangguran yang tercipta akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah
dari pertambahan tenaga kerja
• Pengangguran tersembunyi
Pengangguran ini terjadi di sektor pertanian atau jasa dimana jumlah tenaga kerja
sangat berlebihan akibat dari kelebihan tenaga kerja tsb sebagian tenaga kerja di
kegiatan tersebut dipindahkan ke kegiatan ekonomi yang lain tanpa mengurangi tingkat
produksi di kegiatan yang pertama.
• Pengangguran bermusim
Pengangguran yang terjadi pada waktu” tertentu di dalam satu tahun, biasanya
terdapat pada sektor pertanian dan perikanan..
• Setengah menganggur
Tenaga kerja yang bekerja dalam jumlah jam kerja yang terbatas tetapi tidak
sepenuhnya bekerja dan juga bukan penganggur., karena itu digolongkan sebagai
setengah menganggur (underemployment)
Dampak Buruk Pengangguran :

Pengangguran
menyebabkan Pengangguran
1 masyarakat tidak menyebabkan
memaksimumkan pendapatan pajak
tingkat kemakmuran 2
pemerintah berkurang
dan tidak adanya
pertumbuhan ekonomi
suatu negara
Pengangguran dapat
menyebabkan
Pengangguran 4 kehilangan
3 menyebabkan keterampilan Pengangguran
kehilangan mata
menimbulkan
pencarian dan 5 ketidakstabilan
pendapatan
sosial dan politik
Kebijakan Pemerintah
Mengatasi
Pengangguran
Tujuan bersifat ekonomi
Menyediakan lowongan pekerjaan
Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
Memperbaiki pembagian pendapatan

Tujuan bersifat sosial dan politik


Meningkatkan kemakmuran keluarga dan
kestabilan keluarga
Menghindari masalah kejahatan
Mewujudkan kestabilan politik
Inflansi
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian.
Tingkat inflasi (persentasi kenaikan harga) berbeda
dari satu periode dengan periode lainnya, dan negara
yang satu dengan negara yang lainnya.
Jenis-jenis Inflansi

Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi
dibedakan atas 3 berikut:
Inflasi tarikan permintaan
Inflasi ini terjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu dengan cepat melayani
permintaan masyarakat yang wujud dalam pemasaran (permintaan agregat yang tinggi).
Inflasi desakan biaya
Inflasi desakan biaya adalah masalah kenaikan harga-harga dalam perekonomian yang
diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi (goncangan penawaran).
Inflasi diimpor
Inflasi bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor, apabila barang yang
diimpor mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan
pengeluaran perusahaan.
Sumber Inflansi
• Tingkat pengeluaran agregate
melebihi kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan produk.
• Pekerja di berbagai kegiatan
ekonomi menuntut kenaikan
upah
Inflansi & Implikasinya
• Tingkat inflasi yaitu presentasi kecepatan
kenaikan harga-harga dalam suatu tahun
tertentu, biasanya digunakan sebagai
ukuran untuk menunjukkan samapi
dimana buruknya masalah ekonomi yang
dihadapi.
• Dalam perekonomian yang pesat
berkembang inflasi yang rendah
tingkatnya dinamakan inflasi merayap.
Jenis-jenis Inflansi
Inflasi tarikan permintaan
Inflasi ini terjadi apabila sektor perusahaan tidak mampu
dengan cepat melayani permintaan masyarakat yang wujud
dalam pemasaran (permintaan agregat yang tinggi).

Inflasi desakan biaya


Inflansi desakan biaya adalah masalah kenaikan harga-harga
dalam perekonomian yang diakibatkan oleh kenaikan biaya
produksii

Inflasi diimpor
Inflansi yang diiimpor dari kenaikan harga barang-barang yang
diimpor apabila barang-barang mengalami kenaikan harga
mempunyai peranan penting dalam pengeluaran kegiatan
perusahaan
Inflansi Tarikan Permintaan
Inflansi desakan biaya
Inflansi diimpor
Akibat Inflansi:

Cenderung
menurunnya tingkat Prospek pembangunan
1 kemakmuran ekonomi dalam jangka
segolongan panjang akan memburuk
masyarakat 2

Pengurangangan
insvestasi yang
3 produktif
memperlambat laju
pertumbuhan
ekonomi
Inflasi Merayap &
Hiperinflasi
• Inflasi merayap adalah proses kenaikan
harga” yang lambat jalannya.
• Yang tergolong pada inflasi ini adalah
kenaikan harga yang tingkatnya tidak
melebihi dua atau tiga persen setahun.
• Hiperinflasi terjadi dalam perekonomian
yang sedang menghadapi perang atau ke
kacauan politik
Akibat inflasi dapat dibedakan kepada dua
aspek:
Akibat buruknya kepada perekonomian
• Inflasi menggalakan penanaman modal
spekulatif
• Tingkat bunga meningkat dan akan
mengurangi investasi
• Inflasi menimbulkan ketidakpastian
mengenai keadaan ekonomi di masa
depan
• Menimbulkan masalah neraca
pembayaran
Akibat buruknya kepada individu dan
masyarakat
• Memperburuk distribusi pendapatan
• Pendapatan rill merosot
• Nilai riil tabungan merosot
Pergeseran Permintaan Agregat Menyebabkan Fluktuasi Jangka Pendek
Bentuk Kurva
Philips

Sifat umum kuva Philips: “pada mulanya


penurunannya sangat curam, tetapi semakin lama
semakin bertambah landai”
Kurva tersebut menggambarkan sifat berikut:
Apabila tingkat pengangguran sangat rendah,
tingkat upah semakin cepat kenaikannya.
Apabila tingkat pengangguran relatif tinggi,
kenaikan upah yang relatif lambat berlakunya.
Inflasi Pengangguran &
Kurva Philips
• Trade off antara inflasi dengan pengangguran ini disebut
dengan kurva Philips.
• Kurva philips merupakan refleksi dari kurva penawaran
agregat jangka pendek: ketika para pembuat kebijakan
menggerakkan perekonomian sepanjang kurva penawaran
agregat jangka pendek, pengangguran dan inflasi bergerak ke
arah berlawanan.
• Kurva Philips (Philips Curve) dalam bentuk modrennya
menyatakan bahwa tingkat inflasi tergantung pada tiga
kekuatan:
• Inflasi yang diharapkan
• Deviasi pengangguran dari tingkat alamiah (pengangguran
siklis)
• Guncangan penawaran
Kebijakan Fiskal
• Kebijakan fiskal meliputi langkah-langkah pemerintah
membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan
pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Kebijakan Moneter
• Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah
yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (di Indonesia Bank
Sentral adalah Bank Indonesia) untuk mempengaruhi
(mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Kebijakan Fiskal atau kebijakan
moneter?
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dijalankan
oleh dua pihak yang berbeda. Kebijakan fiskal
dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan dan
kebijakan moneter dijalankan oleh Bank Sentral.
Kedua institusi ini haruslah menyesuaikan kebijakan
ekonominya dalam mengatasi masalah yang
dihadapi.
Apabila tidak demikian, yaiu apabila langkah mereka
menimbulkan efek yang bertentangan yaitu satu
pihak menjalankan langkah-langkah untuk mengatasi
inflasi dan pihak lainnya menjalankan kebijakan
mengatasi pengangguran, kebijakan yang
bertentangan itu tidak akan mencapai tujuannya.
Kebijakan Fiskal atau kebijakan
moneter? Untuk meningkatkan keefektifan kebijakan pemerintah masing-
masing institusi di atas perlu menjalankan hal berikut:
Untuk mengatasi pengangguran: Bank Sentral perlu menurunkan
suku bunga dan Kementerian Keuangan menambah pengeluaran
pemerintah yang dapat diikuti pula dengan pengurangan pajak.
Langkah tersebut akan menyebabkan kenaikan dalam pengeluaran
agregat sebagai akibat: kenaikan investasi, kenaikan pengeluaran
pemerintah, dan kenaikan pengeluaran rumah tangga (konsumsi).
Untuk mengatasi inflasi: Tindakan yang perlu dijalankan Bank
Sentral adalah mengurangi penawaran uang dan menaikkan suku
bunga. Kebijakan moneter ini akan mengurangi investasi dan
pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterusnya Kementerian
Keuangan perlu pula mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak
individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat mengurangi
pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi, dan mengurangi
pengeluaran rumah tangga.
Kebijakan Pemerintah untuk
Mengatasi Inflasi

Untuk mewujudkan inflasi nol persen atau “zero


inflation” secara terus menerus dalam
perekonomian yang berkembang sukar untuk
dicapai.
Dalam jangka panjang perlu dijaga agar tingkat
inflasi berada pada tingkat yang rendah (2-4%
setahun).
Untuk menurunkan tingkat inflasi ini perlu adanya
kebijakan fiskal dan moneter dengan pendekatan Y
= AE dan pendekatan analisis AD-AS.
Kebijakan Segi Penawaran
• Kebijakan segi penawaran bertujuan untuk
mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-
perusahaan sehingga dapat menawarkan barang-
barangnya dengan harga yang lebih murah atau
dengan mutu yang lebih baik.
Kebijakan segi penawaran
Bentuk kebijakan pemerintah tersebut untuk mengatasi masalah inflasi dan
pengangguran adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengatasi pengangguran:


Mendorong lebih banyak investasi, mengembangkan infrastruktur,
meningkatkan efisiensi administrasi pemerintahan, memberi subsidi dan
mengurangkan pajak perusahaan dan individu.

b. Untuk mengatasi inflasi:


Melakukan langkah-langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan
menstabilkan harga seperti mengurangi pajak impor dan pajak ke atas bahan
mentah, melakukan penetapan harga, menggalakkan pertambahan produksi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai