I
EM
P
AN
AH
UB
ER
N
A ENA
P
U
T R
IIU
K AN K
A
B E
BA RSUBAR
PEEMB
P
PENDAHULUAN
Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila
perjanjian bersama yang semula diadakan untuk
menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir.
Misalnya, kematian seorang anggota berakibat
dengan sendirinya perjanjian kerja sama berakhir
dan dengan demikian persekutuan dibubarkan.
Adanya persengketaan di antara para anggota
pengadilan dapat memutuskan pembubaran atas
permintaan seorang atau lebih dari anggota.
Demikian pula pengunduran diri seorang anggota
dengan menjual haknya juga membubarkan
persekutuan yang semula.
KEADAAN YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PEMBUBARAN
PERSEKUTUAN
1. Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan (act of the
parties), karena:
Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian
atau tercapainya tujuan.
Persetujuan bersama
Pengunduran diri seorang anggota persekutuan.
Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan
pembagian laba (rugi) kepada pihak lain, maka pembukuan didalam
persekutuan terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke
rekening modal pihak pembeli.
Misal: PT. WIKA dibentuk pada Januari 2000, di mana tuan A & B masing2
memilki modal sebesar Rp. 600.000 & Rp. 400.000. Pada akhir tahun, tuan C
ingin bergabung dalam persekutuan dengan membeli ¼ bagian hak penyertaan
A dan B dengan membayar sebesar Rp. 250.000,00.
Jurnal :
Modal A Rp. 150.000
Modal B Rp. 100.000
Modal C Rp. 250.000
Komposisi modal yang terbentuk :
Pada saat itu Tuan O, ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dan
diterima oleh anggota-anggota pemilik lama. Untuk itu Tuan O menyerahkan
uang sebesar Rp. 40.000,00 untuk penyertaan modal sebanyak 25% dari modal
persekutuan yang baru. Kelebihan setoran modal tuan O, merupakan bonus
yang dibagikan kepada pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba –
rugi yang ada.
Jurnal untuk mencatat masuknya Tuan O, adalah sebagai berikut:
Kas ……………………….. Rp. 40.0000,00
Modal L……………….. Rp. 2.250,00
Modal M…………….. Rp. 1.750,00
Modal N……………… Rp. 1.000,00
Modal O……………… Rp. 35.000,00
LANJUTAN…
Perhitungan :
Jumlah modal persekutuan (sebelum masuknya Tuan O)…….. Rp. 100.000,00
Setoran Modal Tuan O ……………………………………….. Rp. 40.000,00
Modal Tuan O dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru : 25% x Rp.
140.000,00 = Rp. 35.000,00
Setoran Modal Tuan O ……………………………………….. Rp. 40.000,00
Bagian modal yang diperhitungkan …………………………. Rp. 35.000,00
Bonus tersebut dibagi sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi) sebagai
berikut:
Tuan L menerima : 45% x Rp. 5.000,00 = Rp. 2.250,00
Tuan M menerima : 35% x Rp. 5.000,00 = Rp. 1.750,00
Tuan N menerima : 20% x Rp. 5.000,00 = Rp. 1.000,00
jumlah bonus Rp. 5.000,00
PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA PEMILIK LAMA
Bonus sebesar Rp. 16.000,00 dikurangkan dari saldo modal anggota pemilik lama,
dengan perhitungan sebagai berikut:
Tuan L : 45% x Rp. 16.000 Rp. 7.200,00
Tuan M : 35% x Rp. 16.000 Rp. 5.600,00
Tuan N : 20% x Rp. 16.000 Rp. 3.200,00
Jumlah Rp. 16.000,00
Jurnal untuk mencatat masuknya tuan O adalah :
Kas ……………………… Rp.40.0000
Modal L (45% x 16.000)………………… Rp.7.200,00
Modal M (35% x 16.000)………………… Rp.5.600,00
Modal N (20% x 16.000)………………… Rp.3.200,00
Modal O ……………………. Rp. 56.000,00
……………………………
PEMBENTUKAN GOODWILL UNTUK ANGGOTA YANG BARU
Pemberian Bonus
Misalnya pada contoh di atas, Tuan U menyetujui untuk
menerima Rp. 170.000,00 guna menyelesaikan pengunduran
diri dari jumlah penyertaan sebesar Rp. 200.000,00. Jika
perbedaan sejumlah Rp. 30.000,00 dihitung sebagai bonus
untuk anggota – anggota yang melanjutkan usaha, maka jurnal
untuk mencatat pengunduran diri tuan U adalah :
Modal, V Rp 146.000 -
Modal, W Rp 194.000 -
Modal saham - Rp 340.000
JURNAL YANG DIPERLUKAN APABILA PERSEROAN
MEMBUKA BUKU-BUKU BARU TERSENDIRI
1. Pencatatan (jurnal) pada waktu persekutuan Tuan V dan W ditutup, sesudah
penilaian kembali (dalam buku lama) :