Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI GOOD AGRICULTURAL

PRACTICES (GAP) DAN GOOD


HANDLING PRACTICES (GHP) PADA
TANAMAN PADI
management tanaman perkebunan
dan pangan

Fajrul Citra Muharry 71230724009


Latar
01
Belakang
Latar Belakang
Produksi padi terus meningkat, namun untuk menjaga pertumbuhan ini, perlu ada
inovasi. Fokus pada peningkatan produksi tidak cukup, tetapi ada kebutuhan untuk
menyesuaikan pertanian dengan tuntutan pasar dan kebutuhan konsumen.

Teknologi penggilingan padi di tingkat Konsep GAP merupakan landasan untuk


petani menjadi faktor penting yang memastikan kesejahteraan petani,
memengaruhi mutu beras. Pemahaman keamanan pangan yang berkualitas bagi
tentang standar mutu beras juga terkait konsumen, serta kelestarian lingkungan.
erat dengan faktor harga dan penawaran Penerapan GAP dapat mengatasi masalah
pasar. lingkungan yang diakibatkan oleh
penggunaan input kimia berlebihan.
Implementasi Good Agricultural Practices
(GAP) dan Good Handling Practices (GHP)
pada tanaman padi merupakan langkah
penting dalam memastikan produksi padi
yang berkualitas, aman dikonsumsi, dan
ramah lingkungan.
Good agricultural practices (GAP)

1 2 3
Pengetahuan dan
Konsep GAP Tujuan Utama
Implementasi:
GAP adalah sistem sertifikasi proses GAP memberikan jaminan akan Salah satu tantangan adalah
produksi pertanian yang menggunakan kesejahteraan petani, kualitas dan pemahaman petani terhadap praktik
teknologi maju, ramah lingkungan, dan keamanan produk bagi konsumen, pertanian yang benar. Peningkatan
berkelanjutan. Ini memastikan produk serta kelestarian lingkungan. Teknik pemahaman dan implementasi GAP
panen aman dikonsumsi, memperhatikan budidaya pertanian organik juga akan membantu mengurangi
kesejahteraan pekerja, dan memberikan menerapkan GAP, menggunakan penggunaan bahan kimia sintetis dan
keuntungan ekonomi bagi petani. bahan-bahan alami tanpa bahan kimia meningkatkan kualitas produk.
sintetis.
Good handling practices (GHP)

Definis GHP adalah cara penanganan pasca panen hasil pertanian yang baik.
Tujuannya adalah menekan kerugian hasil, mempertahankan mutu
01 i GHP produk, meningkatkan efisiensi, dan nilai ekonomis produk, serta
meningkatkan daya saing.

Faktor-faktor
Beberapa faktor seperti umur, tingkat pendidikan, luas lahan,
Keberdayaan
02 Anggota
partisipasi petani, dan peran penyuluh mempengaruhi
kemampuan petani dalam menerapkan GHP pada padi sawah.
Kelompok Tani
Masalah dan hambatan
implementasi GAP dan GHP
Salah satu masalah utama adalah penggunaan
berlebihan bahan kimia sintetis dalam pertanian, yang
mengakibatkan tanah, air, dan lingkungan tercemar. Hal
ini meningkatkan residu kimia pada produk pangan

Sebagian besar petani belum sepenuhnya memahami


praktik GAP dan GHP. Kurangnya pemahaman tentang
teknik pertanian yang tepat dan perlunya penanganan
pasca panen yang baik menjadi hambatan.
Masalah dan hambatan
implementasi GAP dan GHP
Mutu beras hasil penggilingan padi dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti kondisi gabah, teknologi
penggilingan, penyimpanan, dan pengemasan.
Kurangnya pemahaman petani tentang GHP
mempengaruhi kualitas produk pangan.

Penggilingan padi di Indonesia didominasi oleh


penggilingan skala kecil dengan mesin yang belum
optimal. Hal ini memengaruhi kualitas beras yang
dihasilkan.
Masalah dan hambatan implementasi GAP dan GHP
- Tingkat pendidikan yang rendah dan kurangnya pemahaman tentang manfaat serta penerapan
GAP dan GHP menjadi hambatan utama.
- Tidak semua petani terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan atau program yang mendukung
penerapan GAP dan GHP.
- Terbatasnya sumber daya seperti modal, akses terhadap teknologi, serta informasi yang tepat
tentang praktik-praktik terbaru dalam GAP dan GHP menjadi hambatan.
- Struktur penggilingan padi yang masih didominasi oleh penggilingan skala kecil dan kurangnya
infrastruktur yang mendukung juga menjadi hambatan dalam menerapkan standar kualitas GAP
dan GHP.
- Mendapatkan pendampingan yang konsisten dari penyuluh atau ahli pertanian, serta kurangnya
pendidikan kontinu tentang GAP dan GHP, menjadi hambatan dalam meningkatkan pemahaman
dan implementasi petani.
Masalah dan hambatan implementasi GAP dan GHP
Untuk mengatasi masalah dan hambatan tersebut, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah,
institusi pendidikan, para ahli pertanian, serta komunitas petani. Dukungan dalam bentuk
pelatihan, pendidikan yang berkelanjutan, akses terhadap teknologi yang tepat, dan pembangunan
infrastruktur yang mendukung menjadi kunci dalam meningkatkan implementasi GAP dan GHP
pada tanaman padi.
Evaluasi GAP dan
GHP

Implementasi GAP dan GHP pada tanaman padi memiliki tujuan yang jelas
untuk memastikan kualitas produk yang lebih baik, keselamatan konsumen, dan
keberlanjutan lingkungan. Namun, masih ada tantangan nyata terkait kesadaran,
pendidikan, akses terhadap teknologi, dan infrastruktur yang membutuhkan
perhatian lebih lanjut. Diperlukan upaya kolaboratif yang lebih besar dari
berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman, pendidikan, serta memberikan
sumber daya dan akses yang lebih baik kepada petani untuk menerapkan GAP
dan GHP dengan lebih efektif dan luas.
Kesimpulan
Implementasi GAP dan GHP pada tanaman padi
menyoroti kebutuhan akan edukasi yang lebih luas, akses
terhadap teknologi yang lebih baik, serta kolaborasi
antara pemerintah, institusi pendidikan, dan petani untuk
mencapai pertanian yang lebih berkualitas, aman, dan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai