Bagaimana kompetensi
manajerial kepala sekolah
di SMP Tahfizh Al-Basyir Bagaimana pengaruh
Bogor? kompetensi manajerial kepala
sekolah terhadap kinerja guru
di SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor?
3
Tujuan Penelitian
Kinerja
Dalam Islam sudah mengajarkan kepada umatnya bahwa kinerja harus di nilai. Ayat yang harus
menjadi rujukan penilaian kinerja itu, tertera pada Firman Allah dalam surat
At-Taubah ayat 105, yakni:
َو ُقِل ٱۡع َم ُلوْا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ۡم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَۖن َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َٰع ِلِم ٱۡل َغ ۡي ِب َو ٱلَّش َٰه َد ِة
١٠٥ َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتۡم َتۡع َم ُلوَن
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Menge-
tahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.”
8
Guru
Dalam konteks Pendidikan Islam, Abudin Nata dalam Novan Ardy Wiyani mengungkap kan
bahwa guru berarti mu’allim. Mu’allim berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap
hakikat sesuatu. Ia mengartikan guru atau mu’allim sebagai orang yang menguasai ilmu dan
mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan di-
mensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi
serta implementasi. Berkenan dengan istilah mua’allim, terdapat dalam al-Qur’an, surat Al-
Baqarah ayat 151 sebagai berikut:
َك َم ٓا َأۡر َس ۡل َنا ِفيُك ۡم َر ُس واٗل ِّم نُك ۡم َيۡت ُل وْا َع َلۡي ُك ۡم َء اَٰي ِتَن ا َو ُي َز ِّك يُك ۡم َو ُيَع ِّلُم ُك ُم ٱۡل ِكَٰت َب َو ٱۡل ِح ۡك َم َة
١٥١ َو ُيَع ِّلُم ُك م َّم ا َلۡم َتُك وُنوْا َتۡع َلُم وَن
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
9
Manajemen/Manajerial
Dalam sudut pandang Islam manajemen diistilahkan dengan menggunakan kata al-tadbir (pengat-
uran). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak
terdapat dalam Al-Qur’an seperti firman Allah SWT dalam surat As-Sajdah ayat 5 :
ُيَد ِّبُر ٱَأۡلۡم َر ِم َن ٱلَّس َم ٓاِء ِإَلى ٱَأۡلۡر ِض ُثَّم َيۡع ُرُج ِإَلۡي ِه ِفي َي ۡو ٖم َك اَن ِم ۡق َد اُر ٓۥُه َأۡل َف َس َنٖة ِّمَّم ا
٥ َتُع ُّد وَن
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”
“METODOLOGI PENELITIAN
“
Tempat Penelitian
Waktu Penelitian
Metode Penelitian
Teknik Analisis
Teknik Keabsahan Data
Data
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Uji Validitas Uji Normalitas
Uji Reliabilitas Uji Linearitas
Uji Hipotesis
“
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
“
Uji Validitas
Hasil uji coba yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 20 responden
maka diketahui bahwa kuesioner skala kompetensi manajerial dan kinerja guru
yang disebarkan oleh penulis berjumlah total 30 butir item
dinyatakan VALID. Tabel 3.6 dan 3.7
Uji Reliabilitas
Hasil uji coba instrumen kompetensi manajerial kepala sekolah mempunyai r alpha
sebesar 0,930, variabel kinerja guru mempunyai r alpha sebesar
0,903. Dengan nilai tersebut, maka nilai r alpha yang dihasilkan bernilai
positif dan lebih besar dari r tabel (0,443) sehingga dapat dinyatakan bahwa in-
strumen variabel mempunyai tingkat keterhandalan dan bisa digunakan
sebagai alat ukur dalam pembuatan angket kuesioner. Tabel 3.8
16
Hasil Analisis Data
3 5%
2 kategori mempunyai tingkat kompetensi manajerial
1
0 yang sedang, 2 responden (10%) dalam kategori
f
mempunyai tingkat kompetensi manajerial yang rendah
(Frekuensi)
dan 1 responden (5%) dalam kategori mempunyai
Sangat Tinggi Tinggi Sedang tingkat kompetensi manajerial yang sangat rendah.
Rendah Sangat Rendah
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
kecenderungan sebagian besar responden meny-
Gambar Diagram Kompetensi Manajerial Kepala atakan bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah
Sekolah
dikategorikan sedang dengan presentase 30%..
18
Tabel Hasil Penskoran Masing-Masing Aspek Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah
Aspek
Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan
Rangkuman
Jumlah butir 7 10 6 7
10%
4
3 5% kinerja yang sedang, 4 responden (20%) dalam
2
1 kategori mempunyai tingkat kompetensi manajerial
0
f yang rendah dan 1 responden (5%) dalam kategori
(Frekuensi) mempunyai tingkat kompetensi kinerja yang sangat
rendah. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Rendah Sangat Rendah
bahwa kecenderungan sebagian besar responden
menyatakan bahwa kinerja guru dikategorikan tinggi
Gambar Diagram Kinerja Guru dengan persenteasi 45%.
21
Tabel Hasil Penskoran Masing-Masing Aspek Kinerja Guru
Aspek
Perencanaan
Proses Pembelajaran Penilaian Pembelajaran
Rangkuman Pembelajaran
Jumlah butir 7 16 7
Uji Normalitas
Dalam tabel tersebut disajikan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
0,808 > 0,05 sehingga bisa dinyatakan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
nilai residual berdistribusi normal.
23
24
Uji Linearitas
Berdasarkan uji linieritas dalam penelitian ini maka diketahui bahwa nilai
signifikansi dari deviation from linierity adalah 0,725. Dengan demikian,
maka dapat dinyatakan bahwa nilai signifikansi dari semua variabel lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa garis regresi variabel
tersebut berbentuk linier antara variabel bebas dan variabel terikat.
24
Uji Korelasional
Hasil nilai signifikansi Sig. (2-tailed): Dari hasil pengujian diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y) adalah
sebesar 0,12 < 0,05.
Hasil nilai r hitung (Pearson Correlations): Diketahui nilai r hitung untuk hubungan Kom-
petensi Manajerial Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y) adalah sebesar
0,548 > r tabel 0,444.
Berdasarkan nilai r hitung (Pearson Correlations) yaitu 0,548 yang diperoleh maka kriteria
kekuatan hubungan antara variabel kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja
guru mempunyai hubungan yang sedang.
26
Pembuktian Hipotesis
Variabel kompetensi manajerial kepala sekolah (X) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor. Hal ini terlihat dari
signifikansi kompetensi manajerial (X) 0,012 < 0,05, dan nilai t_tabel = t (α/2; n-k-
1) = t (0,025; 18) = 2,101. Berarti nilai t_hitung lebih besar dari t_tabel (2,777 >
2,101), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap konerja
guru di
SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor secara parsial diterima.
Penelitian ini difokuskan pada kemampuan kepala sekolah dalam hal 4 in-
dikator yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan,
Pada aspek perencanaan mendapat perolehan skor 598 atau dengan persen-
tase 85,4% dengan kategori sangat baik, aspek pengorganisasian mendapat
skor 883 dengan persentase sebesar 88,3%, kategori sangat baik, aspek pen-
garahan memperoleh skor 483 atau dengan persentase 80,5% dengan kate-
gori sangat baik, aspek pengawasan mendapatkan skor 596 dengan persen-
tase sebesar 85,1%, dengan kategori sangat baik.
31
3
Penelitian ini di fokuskan pada kinerja guru dalam hal 3 indikatir yaitu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Aspek perencanaan pembelajaran mendapatkan skor 636 den-
gan persentase sebesar 90,8%, dengan kategori sangat baik., aspek proses
pembelajaran mendapatkan skor 1431 dengan persentase sebesar 89,4%,
dengan kategori sangat baik, aspek penilaian pembelajaran mendapatkan
skor 596 persentase sebesar 85,1%, dengan kategori sangat baik.
33
3
Dari hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja
guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor dengan signifikansi t sebesar 2,777 > 2,101. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen di sekolah memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Adapun pengaruh tersebut bersifat positif artinya semakin
tinggi tingkat kompetensi manajerial kepala sekolah semakin meningkat tingkat kinerja guru.
Berdasarkan data hasil nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai R Square sebesar 0,300 yang menyatakan
bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah dikategorikan sedang karena berdasarkan hasil observasi dan
wawancara tidak terstruktur ada beberapa program-program yang belum terlaksana dan kurangnya komunikasi
dari kepala sekolah. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sebesar 30%
sisanya 70% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian penulis baik secara teoritik maupun empirik menemukan bahwa ada pengaruh
positif signifikan kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor.
“ SIMPULAN DAN SARAN
“