Anda di halaman 1dari 38

PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL

KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA


GURU DI SMP TAHFIZH AL-BASYIR BOGOR

Lutfiatul Azkia (NIM. A.201701023)

SIDANG MUNAQOSYAH / INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR


1

Latar Belakang Masalah

01 Rendahnya Kualitas Pendidikan

02 Lemahnya Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah

03 Lemahnya Profesionalisme Kinerja Guru


2
Rumusan Masalah

Bagaimana kinerja guru di


SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor?

Bagaimana kompetensi
manajerial kepala sekolah
di SMP Tahfizh Al-Basyir Bagaimana pengaruh
Bogor? kompetensi manajerial kepala
sekolah terhadap kinerja guru
di SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor?
3
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kompetensi manajerial


kepala sekolah di SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor

Untuk mengetahui kinerja guru di SMP


Tahfizh Al-Basyir Bogor

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi


manajerial kepala sekolah terhadap kin-
erja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor
6
Tinjauan Pustaka Supardi (2013)
Kinerja Guru merupakan kemampuan seorang guru
dalam melaksanakan tugas pembelajaran di sekolah
dan bertanggungjawab atas peserta didik di bawah
bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar
peserta didik. Oleh karena itu, kinerja guru dapat
diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam menjalankan
tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya
suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau
selama melakukan aktivitas pembelajaran.

Soebagio Atmodiwirio (2002)


Kompetensi manajerial kepala sekolah adalah
seperangkat keterampilan yang dimiliki oleh kepala
sekolah dalam upaya untuk mengelola sekolah
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang
ada untuk diarahkan pada pencapaian tujuan sekolah
yang telah ditetapkan.
7

Kinerja

Dalam Islam sudah mengajarkan kepada umatnya bahwa kinerja harus di nilai. Ayat yang harus
menjadi rujukan penilaian kinerja itu, tertera pada Firman Allah dalam surat
At-Taubah ayat 105, yakni:

‫َو ُقِل ٱۡع َم ُلوْا َفَسَيَر ى ٱُهَّلل َع َم َلُك ۡم َو َر ُسوُل ۥُه َو ٱۡل ُم ۡؤ ِم ُنوَۖن َو َس ُتَر ُّد وَن ِإَلٰى َٰع ِلِم ٱۡل َغ ۡي ِب َو ٱلَّش َٰه َد ِة‬
١٠٥ ‫َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتۡم َتۡع َم ُلوَن‬
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Menge-
tahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.”
8
Guru

Dalam konteks Pendidikan Islam, Abudin Nata dalam Novan Ardy Wiyani mengungkap kan
bahwa guru berarti mu’allim. Mu’allim berasal dari kata dasar ‘ilm yang berarti menangkap
hakikat sesuatu. Ia mengartikan guru atau mu’allim sebagai orang yang menguasai ilmu dan
mampu mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan, menjelaskan di-
mensi teoritis dan praktisnya, sekaligus melakukan transfer ilmu pengetahuan, internalisasi
serta implementasi. Berkenan dengan istilah mua’allim, terdapat dalam al-Qur’an, surat Al-
Baqarah ayat 151 sebagai berikut:

‫َك َم ٓا َأۡر َس ۡل َنا ِفيُك ۡم َر ُس واٗل ِّم نُك ۡم َيۡت ُل وْا َع َلۡي ُك ۡم َء اَٰي ِتَن ا َو ُي َز ِّك يُك ۡم َو ُيَع ِّلُم ُك ُم ٱۡل ِكَٰت َب َو ٱۡل ِح ۡك َم َة‬
١٥١ ‫َو ُيَع ِّلُم ُك م َّم ا َلۡم َتُك وُنوْا َتۡع َلُم وَن‬
“Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nikmat Kami kepadamu) Kami telah
mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada
kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.”
9

Manajemen/Manajerial

Dalam sudut pandang Islam manajemen diistilahkan dengan menggunakan kata al-tadbir (pengat-
uran). Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak
terdapat dalam Al-Qur’an seperti firman Allah SWT dalam surat As-Sajdah ayat 5 :

‫ُيَد ِّبُر ٱَأۡلۡم َر ِم َن ٱلَّس َم ٓاِء ِإَلى ٱَأۡلۡر ِض ُثَّم َيۡع ُرُج ِإَلۡي ِه ِفي َي ۡو ٖم َك اَن ِم ۡق َد اُر ٓۥُه َأۡل َف َس َنٖة ِّمَّم ا‬
٥ ‫َتُع ُّد وَن‬
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu
hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”
“METODOLOGI PENELITIAN

SIDANG MUNAQOSYAH / INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR


11
Adapun yang menjadi lokasi tempat penelitian
Waktu dan Tempat Penelitian penulis berada di sekolah SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor Jl. Kapten Dasuki Bakri, Cibereum, RT 02/
RW 03, Desa Cibatok II, Kecamatan Cibungbulang,
Kabupaten Bogor 16630

Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian yang dilakukan dimulai


pada bulan November sampai bulan Maret
12
Waktu Penelitian

November Desember Januari Februari Maret


No. Kegiatan
Minggu ke: Minggu Ke: Minggu Ke: Minggu Ke: Minggu Ke:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul penelitian
2 Seminar judul
3 Penyusunan proposal penelitian
4 Seminar proposal
5 Penentuan sampel
6 Penyusunan instrumen

Pengujian validitas dan reabilitas


7
instrumen
8 Pengumpulan data
9 Analisis data
10 Seminar hasil
11 Sidang munaqosah/skripsi
12 Perbaikan
13 Penyerahan laporan
13

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru di SMP


Tahfizh Al-Basyir Bogor dengan jumlah populasi sebanyak 20
orang.

Sampel yang digunakanakan dalam penelitian


ini adalah sampel jenuh. Sampel jenuh meru-
pakan teknik penentuan sampel bila anggota
populasi kurang dari 30 orang. Maka sampel
penelitian ini adalah seluruh guru yang berjum-
lah 20 orang.
14

Metode Penelitian

Pendekatan Teknik Pengumpulan Instrumen Penelitian


Penelitian Data
Observasi Angket dengan
Kuantitatif dengan
Angket Skala Likert
Metode Korelasional
Dokumentasi

Teknik Analisis
Teknik Keabsahan Data
Data
Analisis Deskriptif Kuantitatif
Uji Validitas Uji Normalitas
Uji Reliabilitas Uji Linearitas
Uji Hipotesis

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

SIDANG MUNAQOSYAH / INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR


15
Uji Keabsahan Data

Uji Validitas
Hasil uji coba yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 20 responden
maka diketahui bahwa kuesioner skala kompetensi manajerial dan kinerja guru
yang disebarkan oleh penulis berjumlah total 30 butir item
dinyatakan VALID. Tabel 3.6 dan 3.7

Uji Reliabilitas
Hasil uji coba instrumen kompetensi manajerial kepala sekolah mempunyai r alpha
sebesar 0,930, variabel kinerja guru mempunyai r alpha sebesar
0,903. Dengan nilai tersebut, maka nilai r alpha yang dihasilkan bernilai
positif dan lebih besar dari r tabel (0,443) sehingga dapat dinyatakan bahwa in-
strumen variabel mempunyai tingkat keterhandalan dan bisa digunakan
sebagai alat ukur dalam pembuatan angket kuesioner. Tabel 3.8
16
Hasil Analisis Data

1 Analisis Deskriptif Kuantitatif

Data mengenai kompetensi manajerial kepala sekolah berhasil dikumpulkan


dari 20 responden secara kuantitatif menunjukkan kecenderungan bahwa skor
total minimum yang didapat sebesar 97 dan skor total maksimumnya adalah
144. Nilai mean atau rata-rata adalah 128 dan standar deviasi adalah 11,8.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas =
1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan
diketahui bahwa n = 20 sehingga diperoleh banyak kelas K = 1 + 3,3 log (20) =
5,29 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus
nilai maksimal – nilai minimal + 1, sehingga diperoleh rentang data sebesar
R = 144 - 97 + 1 = 48. Sedangkan panjang kelas yaitu rentang/jumlah kelas,
maka P = 48/5 = 9,6 dibulatkan menjadi 10.
17
1
Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana
gambar di atas, maka dapat dijelaskan bahwa se-
Diagram Kompetensi banyak 6
30%
Manajerial
30% responden (30%) dalam kategori mempunyai tingkat
25%
6 kompetensi manajerial yang sangat tinggi, 5 responden
5
4
(25%) dalam kategori mempunyai tingkat kompetensi
10%
manajerial yang tinggi, 6 responden (30%) dalam
Interval

3 5%
2 kategori mempunyai tingkat kompetensi manajerial
1
0 yang sedang, 2 responden (10%) dalam kategori
f
mempunyai tingkat kompetensi manajerial yang rendah
(Frekuensi)
dan 1 responden (5%) dalam kategori mempunyai
Sangat Tinggi Tinggi Sedang tingkat kompetensi manajerial yang sangat rendah.
Rendah Sangat Rendah
Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
kecenderungan sebagian besar responden meny-
Gambar Diagram Kompetensi Manajerial Kepala atakan bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah
Sekolah
dikategorikan sedang dengan presentase 30%..
18
Tabel Hasil Penskoran Masing-Masing Aspek Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Aspek
Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Pengawasan
Rangkuman

Jumlah butir 7 10 6 7

Nmak 700 1000 600 700

Nmin 140 200 120 140

Perolehan skor 598 883 483 596

Persentase 85,4% 88,3% 80,5% 85,1%

Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik


19
Hasil Analisis Data

2 Analisis Deskriptif Kuantitatif

Data mengenai kinerja guru berhasil dikumpulkan dari 20 responden secara


kuantitatif menunjukkan kecenderungan bahwa skor total minimum yang didapat
sebesar 106 dan skor total maksimumnya adalah 146. Nilai mean atau rata-
rata adalah 133,1 dan standar deviasi adalah 11,1. Untuk menentukan jumlah
kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n
adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 20
sehingga diperoleh banyak kelas K = 1 + 3,3 log (20) = 5,29 dibulatkan
menjadi 5 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal –
nilai minimal + 1, sehingga diperoleh rentang data sebesar R = 146 - 106 + 1 =
41. Sedangkan panjang kelas yaitu rentang/jumlah kelas, maka P = 41/5 = 8,2
dibulatkan menjadi 9. Pembulatan yang digunakan adalah pembulatan keatas
menuju bilangan satuan menurut gurukatro.
20
2
Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana tabel
Diagram45%Kinerja Guru di atas, maka dapat dijelaskan bahwa sebanyak 4
responden (20%) dalam kategori mempunyai tingkat
9
8 kinerja yang sangat tinggi, 9 responden (45%) dalam
7
6 20% 20%
kategori mempunyai tingkat kinerja yang tinggi, 2
5 responden (10%) dalam kategori mempunyai tingkat
Interval

10%
4
3 5% kinerja yang sedang, 4 responden (20%) dalam
2
1 kategori mempunyai tingkat kompetensi manajerial
0
f yang rendah dan 1 responden (5%) dalam kategori
(Frekuensi) mempunyai tingkat kompetensi kinerja yang sangat
rendah. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Rendah Sangat Rendah
bahwa kecenderungan sebagian besar responden
menyatakan bahwa kinerja guru dikategorikan tinggi
Gambar Diagram Kinerja Guru dengan persenteasi 45%.
21
Tabel Hasil Penskoran Masing-Masing Aspek Kinerja Guru

Aspek
Perencanaan
Proses Pembelajaran Penilaian Pembelajaran
Rangkuman Pembelajaran

Jumlah butir 7 16 7

Nmak 700 1600 700

Nmin 140 320 140

Perolehan skor 636 1431 596

Persentase 90,8% 89,4% 85,1%

Kategori Sangat baik Sangat baik Sangat baik


22
Uji Prasyarat Regresi

Uji Normalitas
Dalam tabel tersebut disajikan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
0,808 > 0,05 sehingga bisa dinyatakan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
nilai residual berdistribusi normal.
23
24

Uji Linearitas
Berdasarkan uji linieritas dalam penelitian ini maka diketahui bahwa nilai
signifikansi dari deviation from linierity adalah 0,725. Dengan demikian,
maka dapat dinyatakan bahwa nilai signifikansi dari semua variabel lebih
besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa garis regresi variabel
tersebut berbentuk linier antara variabel bebas dan variabel terikat.
24

Uji Korelasional
Hasil nilai signifikansi Sig. (2-tailed): Dari hasil pengujian diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara
Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y) adalah
sebesar 0,12 < 0,05.

Hasil nilai r hitung (Pearson Correlations): Diketahui nilai r hitung untuk hubungan Kom-
petensi Manajerial Kepala Sekolah (X) dengan Kinerja Guru (Y) adalah sebesar
0,548 > r tabel 0,444.

Berdasarkan nilai r hitung (Pearson Correlations) yaitu 0,548 yang diperoleh maka kriteria
kekuatan hubungan antara variabel kompetensi manajerial kepala sekolah dengan kinerja
guru mempunyai hubungan yang sedang.
26
Pembuktian Hipotesis

Tabel Hasil Uji Regresi

Berdasarkan tabel hasil uji regresi di atas, besarnya nilai korelasi/


hubungan antar variabel secara umum (R) yaitu sebesar 0,548.
Sedangkan koefisien
determinasi (R Square) sebesar 0,300. Hasil ini menunjukkan bahwa
kemampuan manajerial kepala sekolah memiliki pengaruh sebesar 30%
yang menyatakan bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap
kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor dikategorikan sedang.
27

Tabel Anova Uji Regresi

Berdasarkan uji regresi di atas, dapat diketahui bahwa nilai F_hitung


sebesar 7,713 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 < 0,05, maka model
regresi dapat dipakai untuk memprediksi bahwa Ha yang berbunyi ada
pengaruh
kemampuan manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh
Al-Basyir Bogor diterima.
Tabel Koefisien Uji Regresi 28

Berdasarkan tabel koefisien uji regresi tersebut, dapat dianalisis bahwa


tabel di atas menunjukkan model persamaan regresi untuk memperkirakan
tingkat kinerja guru yang dipengaruhi oleh kemampuan manajerial kepala
sekolah
adalah Y = 67,675 + 0,512X. Dimana Y adalah kinerja guru, sedangkan X
adalah kemampuan manajerial kepala sekolah.

Nilai koefisien regresi kompetensi manajerial kepala sekolah adalah 0,512,


artinya jika variabel kompetensi manajerial kepala sekolah (X) meningkat
sebessar 1% dan konstanta (a) adalah 0 (nol), maka kinerja guru meningkat
sebesar 0,512.
Tabel Hasil Uji t (Parsial) 29

Variabel kompetensi manajerial kepala sekolah (X) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor. Hal ini terlihat dari
signifikansi kompetensi manajerial (X) 0,012 < 0,05, dan nilai t_tabel = t (α/2; n-k-
1) = t (0,025; 18) = 2,101. Berarti nilai t_hitung lebih besar dari t_tabel (2,777 >
2,101), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hipotesis yang berbunyi
terdapat pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap konerja
guru di
SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor secara parsial diterima.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh kompetensi manajerial


kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor.
30
3
Pembahasan

1 Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan manajerial kepala sekolah memi-


liki nilai rata-rata 128 dengan pesentase 30% dengan kategori sedang.

Penelitian ini difokuskan pada kemampuan kepala sekolah dalam hal 4 in-
dikator yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian dan pengawasan,
Pada aspek perencanaan mendapat perolehan skor 598 atau dengan persen-
tase 85,4% dengan kategori sangat baik, aspek pengorganisasian mendapat
skor 883 dengan persentase sebesar 88,3%, kategori sangat baik, aspek pen-
garahan memperoleh skor 483 atau dengan persentase 80,5% dengan kate-
gori sangat baik, aspek pengawasan mendapatkan skor 596 dengan persen-
tase sebesar 85,1%, dengan kategori sangat baik.
31
3

 Analisis yang dilakukan pada dimensi perencanaan terdiri dari indikator


sebagai berikut yaitu: kepala sekolah mengembangkan menyusun dan
menerapkan strategi, mengefektifkan perancanaan seperti penyusunan RKA dengan
program lainnya, merumuskan visi dan misi dan kepala sekolah melengkapi
program dengan keterlaksanaan dan pencapaian program.

 Analisis yang dilakukan pada dimensi pengorganisasian terdiri dari indikator


sebagai berikut yaitu: mengelola guru dan mengelola pengembangan
kurikulum.

 Analisis yang dilakukan pada dimensi pelaksanaan terdiri dari indikator


sebagai berikut yaitu: mengambil keputusan, menjalin komunikasi seperti
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang terdiri atas: keterbukaan,
menciptakan rasa kebersamaan dan rasa nyaman.

 Analisis yang dilakukan pada dimensi pengawasan terdiri dari indikator


sebagai berikut yaitu: monitoring, evaluasi, pelaporan pelaksanaan program
kegiatan prosedur yang tepat, mengadakan tindakan perbaikan/koreksi.
32
3
2 Kinerja Guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor

Berdasarkan hasil penelitian kemampuan manajerial kepala sekolah memi-


liki nilai rata-rata 133,1 dengan pesentase 45% dengan kategori tinggi.

Penelitian ini di fokuskan pada kinerja guru dalam hal 3 indikatir yaitu
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran. Aspek perencanaan pembelajaran mendapatkan skor 636 den-
gan persentase sebesar 90,8%, dengan kategori sangat baik., aspek proses
pembelajaran mendapatkan skor 1431 dengan persentase sebesar 89,4%,
dengan kategori sangat baik, aspek penilaian pembelajaran mendapatkan
skor 596 persentase sebesar 85,1%, dengan kategori sangat baik.
33
3

 Analisis yang dilakukan pada dimensi perencanaan pembelajaran terdiri dari


indikator sebagai berikut yaitu: mengembangkan silabus dan RPP,
merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas, merumuskan indikator sesuai dengan
tujuan pembelajaran, mengembangkan materi sesuai dengan tujuan, menyesuaikan
media serta strategi dengan materi dan tujuan, mengevaluasi sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

 Analisis yang dilakukan pada dimensi pelaksanaan pembelajaran terdiri dari


indikator sebagai berikut yaitu: pengelolaan kelas, penggunaan media dan sumber
belajar, penggunaan metode pembelajaran.

 Analisis yang dilakukan pada dimensi penilaian pembelajaran terdiri dari


indikator sebagai berikut yaitu: menyusunan evaluasi pembelajaran,
pengelolaan evaluasi, penggunaan hasil evaluasi seperti memiliki buku daftar nilai,
melaksanakan UH, memberikan penugasan terstruktur, melaksanakan penilaian
keterampilan, akhlak mulia, melaksnakan program remedial dan pengayaan serta
analisis hasil UH.
34
3
Pengaruh Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
3 di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor

Dari hasil analisis data terbukti bahwa ada pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja
guru di SMP Tahfizh Al-Basyir Bogor dengan signifikansi t sebesar 2,777 > 2,101. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen di sekolah memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Adapun pengaruh tersebut bersifat positif artinya semakin
tinggi tingkat kompetensi manajerial kepala sekolah semakin meningkat tingkat kinerja guru.

Berdasarkan data hasil nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai R Square sebesar 0,300 yang menyatakan
bahwa kompetensi manajerial kepala sekolah dikategorikan sedang karena berdasarkan hasil observasi dan
wawancara tidak terstruktur ada beberapa program-program yang belum terlaksana dan kurangnya komunikasi
dari kepala sekolah. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sebesar 30%
sisanya 70% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Dari hasil penelitian penulis baik secara teoritik maupun empirik menemukan bahwa ada pengaruh
positif signifikan kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Tahfizh Al-Basyir
Bogor.
“ SIMPULAN DAN SARAN

SIDANG MUNAQOSYAH / INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR


35
Simpulan

1 Kemampuan manajerial kepala sekolah memiliki nilai rata-rata 128 den-


gan persentase 30% dengan kategori sedang. Pada aspek perencanaan
mendapat perolehan skor 598 atau dengan persentase 85,4% dengan
kategori sangat baik, aspek pengorganisasian mendapat skor 883
dengan kategori baik atau persentase sebesar 88,3%, kategori sangat
baik, aspek pengarahan memperoleh skor 483 atau dengan persentase
80,5% dengan kategori sangat baik, aspek pengawasan mendapatkan
skor 596 dengan persentase sebesar 85,1%, dengan kategori sangat
baik.

2 Kinerja guru memilii nilai rata-rata 133,1 dengan persentase 45%


dengan kategori tinggi. Pada aspek perencanaan pembelajaran
mendapatkan skor 636 dengan persentase sebesar 90,8%, dengan
kategori sangat baik., aspek proses pembelajaran mendapatkan skor
1431 dengan persentase sebesar 89,4%, dengan kategori sangat baik,
aspek penilaian pembelajaran mendapatkan skor 596 dengan kategori
sangat baik atau sama dengan persentase sebesar 85,1%, dengan
kategori sangat baik.
36
Simpulan

Pengaruh kompetensi manajerial kepala sekolah terhadap kinerja guru


3 terbukti bahwa ada pengaruh dengan signifikansi t sebesar 2,777 >
2,101. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh tersebut bersifat
positif,
artinya semakin tinggi tingkat kompetensi manajerial kepala sekolah
semakin meningkat tingkat kinerja guru.

Berdasarkan data hasil nilai koefisien determinasi terdapat pada nilai


R Square sebesar 0,300 yang menyatakan bahwa kompetensi manajerial
kepala sekolah dikategorikan sedang karena berdasarkan hasil observasi
dan wawancara tidak terstruktur ada beberapa program-program yang
belum terlaksana dan kurangnya komunikasi dari kepala sekolah. Hal ini
berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat
sebesar 30% sisanya 70% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini seperti kemampuan guru dalam mengem-
bangkan profesionalitasnya, ketersediaan fasilitas pendukung yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran, dukungan moril dan material
dari pimpinan sekolah.
Jazakallah
SIDANG MUNAQOSYAH / INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI BOGOR

Anda mungkin juga menyukai