Anda di halaman 1dari 83

ِ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمة‬

.ُ ..ُ‫هللا َوبَ َر َكاتُه‬ َ ‫سالَ ُم‬


َّ ‫ل‬
salam sejahtera untuk kita semua
Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Diskripsi Singkat

Pengertian
Pada
Pertemuan ini Tujuan
Pelaksanaan
membahas di Sekolah
Tentang : Tahapan

Aplikasi
TUJUAN
Setelah Penyampaian Paparan 1. Memahami latar belakang, pengertian,
ini Diharapkan: tujuan dan alasan diterapkannya ptk.

2. Memahami konsep dasar ptk.

3. Dapat menyusun proposal PTK

4. Dapat melaksanakan ptk.

5. Dapat membuat laporan ptk


DASAR MELAKSANAKAN PTK
1. Keputusan Menpan Nomor 84/1993 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya.

2. Keputusan Menpan Nomor 84/1993 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya.

3. Keputusan Menpan Nomor 84/1993 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tanggal 4 Mei 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru.

5. Peraturan Menteri Penddidikan Nasional No: 16 Tahun 2007. Tentang Standar


Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No: Per/16/M.Pan/11/2009 Tgl.10


Nopember 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 16 TANGGAL 4 MEI 2007 TENTANG
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN


Kompetensi Pedagogik
10. Melakukan tindakan 10.3 Melakukan penelitian tindakan
reflektif untuk peningkatan kelas untuk meningkatkan kualitas
kualitas pembelajaran. pembelajaran dalam mata pelajaran
yang diampu.
(salah satu tuntutan dari BSNP)
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
NOMOR 16 TANGGAL 4 MEI 2007 TENTANG
STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

Kompetensi Profesional
23. Mengembangkan 23.3 Melakukan PenelitianTindakan Kelas
keprofesionalan untuk peningkatan keprofesionalan.
secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan
reflektif.
Pengembangan Profesi Guru
Adalah kegiatan guru dalam rangka pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dan keterampilan

untuk
peningkatan
mutu bagi proses belajar mengajar

profesionalisme tenaga kependidikan lainnya,

dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat


bagi pendidikan dan kebudayaan.
KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI MELIPUTI

a. Karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.

b. Menemukan teknologi tepat guna.

c. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat


bimbingan.

d. Menciptakan karya seni.

e. Mengikuti pengembangan kurikulum.


BERBAGAI MACAM KARYA TULIS (KTI) DI BIDANG
PENDIDIKAN

1. Karya (tulis) ilmiah hasil penelitian, pengkajian,


survey, dan atau evaluasi pendidikan.

2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau


ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang
pendidikan.

3. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan


kebudayaan yang disebarluaskan melalui media
masa
BERBAGAI MACAM KARYA TULIS (KTI) DI BIDANG
PENDIDIKAN

4. Prasarana yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah


yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.

5. Buku pelajaran atau modul.

6. Diktat pelajaran.

7. Karya penerjemahan buku palajaran / karya ilmiah yang


bermanfaat bagi pendidikan.
• Untuk meningkatkan kinerja Guru.

MENGAPA • Melalui kegiatan PTK proses pembelajaran


yang inovatif dan ketercapaian tujuan
HARUS pembelajaran dapat diaktualisasikan secara
PTK sistematik.

• Dalam rangka meningkatkan hasil belajar


siswa diperlukan proses pembelajaran yang
berkualitas yang hanya dapat diwujudkan oleh
guru yang berkualitas yakni guru yang
memiliki kemauan dan kemampuan
Bentuk Laporan PTK
No Dilaporkan dalam bentuk… AK
1 Buku nasional 12,5
2 Artikel ilmiah di Jurnal 6,0
3 Makalah 4,0
4 Tulisan Ilmiah Pouler 2,0
5 Prasaran Ilmiah 2,5
GURU YANG BERKUALITAS HARUS MEMILIKI
1. Penguasaan materi pembelajaran (bahan ajar).
2. Penguasaan metodologi pembelajaran yang harus selalu diperbaharui.
3. Kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan kolega guru,
siswa, orang tua siswa.
4. Ilmu tambahan seperti Psychologi masa, metode pidato, menejemen dan cara
mempengaruhi orang lain dsb.

• Salah satu cara untuk memperbaharui pelaksanaan pembelajaran guru harus


mampu dan mau mau melakukan PTK.
APAKAH PTK ITU?

PTK ADALAH SUATU PENCERMATAN


TERHADAP KEGIATAN BELAJAR
BERUPA SEBUAH TINDAKAN,
YANG SENGAJA DIMUNCULKAN
DAN TERJADI DALAM SEBUAH KELAS
SECARA BERSAMA
( Suharsimi Arikunto, hal:3 )
PTK ADALAH PENELITIAN TINDAKAN
YANG DILAKUKAN DI KELAS
DENGAN TUJUAN
MEMPERBAIKI/MENINGKATKAN
MUTU PRAKTEK PEMBELAJARAN
( Suhardjono, hal:58)
Ciri khusus PTK

Adanya tindakan
(action) yang nyata.

Untuk
Tindakan itu dilakukan Untuk memecahkan
melalui kegiatan PBM yang permasalahan
dilakukan guru permasalahan
praktis.
HARUS ada TINDAKAN NYATA

Tindakan
dilakukan
guru di
kelasnya

Berupa
penerapan model
pembelajaran
“baru” bukan
yang itu-itu saja
Bolehkah tanpa KOLABORASI?
Sering terjadi PTK dilaksanakan sendiri oleh guru.

Dalam hal ini guru Untuk itu guru harus


berperan sebagai mampu melakukan
peneliti yang sekaligus pengamatan diri
juga sebagai praktisi
secara objektif
pembelajaran.
Contoh Model PBM Student Teams-Achievement
Divisions (STAD). Salvin 1995

Membentuk kelompok yang anggotanya ≥ 4 orang


secara heterogen.
Guru menyajikan pelajaran
Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan
oleh anggota-anggota kelompok. Anggotan yg tahu
menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua
anggota dalam kelompok itu mengerti.
Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa.
Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu
Memberi evaluasi
Kesimpulan

Contoh Model-model PBM


Waktu Pelaksanaan TINDAKAN

Umumnya dilakukan 2 sampai 3 bulan *)


Waktu tersebut dibutuhkan untuk dapat
menyesaikan sajian beberapa pokok
bahasan dari mata pelajaran tertentu.

*) Untuk PTK kegiatan pengembangan


profesi guru/pengawas sekolah
TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN, MELIBATKAN DAN MENGEMBANGKAN


PEMBELAJARAN.
PELAKU PT:
GURU = PTK
KEPALA SEKOLAH = PTS
PENGAWAS = PTS

( Suharsimi Arikunto, hal:4 )


OBJEK PT:
Siswa, Guru,
Materi Pelajaran, Peralatan,
Hasil Pembelajaran,
Lingkungan Pembelajaran, Dan
Pengelolaan.
PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( Suharsimi Arikunto, hal:6 )
1. Kegiatan Nyata Dalam Situasi Rutin.

2. Adanya Kesadaran Diri Untuk Memperbaiki Kinerja.

3. Swot Sebagai Dasar Berpijak.

4. Upaya Empiris Dan Sistemik.

5. Ikuti Prinsip Smart Dalam Perencanaan.

6. PTK Harus Apik


7. Terpusat Pada Proses, Bukan Semata-mata Hasil.
PRINSIP 1:
KEGIATAN NYATA DALAM SITUASI RUTIN
Penelitian tindakan yang dilakukan oleh peneliti tanpa
mengubah situasi rutin.

Mengapa? Jika penelitian dilakukan dalam situasi lain,


hasilnya tidak dapat dijamin akan dapat dilaksanakan
lagi dalam situasi aslinya.

Oleh karena itu penelitian tindakan tidak perlu


mengadakan waktu khusus, tidak mengubah jadwal
yang sudah ada.
PRINSIP 2:
ADANYA KESADARAN DIRI UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA

Penelitian tindakan dilakukan bukan karena ada


paksaan atau permintaan dari pihak lain, tetapi harus
atas dasar sukarela, dengan senang hati,

karena menunggu hasil yang diharapkan lebih baik


dari hasil yang lalu dan dirasakan belum memuaskan
sehingga perlu ditingkatkan.
PRINSIP 3:
SWOT SEBAGAI DASAR BERPIJAK

Strength (kekuatan)
Penelitian
tindakan harus Weaknesses(kelemahan)
dimulai dengan
melakukan
analisis SWOT, Opportunity (kesempatan)
terdiri atas:
Threat (ancaman)
PRINSIP 4:
UPAYA EMPIRIS DAN SISTEMIK

Prinsip keempat ini merupakan penerapan prinsip ketiga,


dengan telah dilakukannya analisis swot

berarti sudah mengikuti prinsip empiris dan sistemik,

yaitu berpijak pada unsur-unsur yang terkait dengan


keseluruhan sistem yang terkait dengan objek yang
sedang digarap.
PRINSIP 5:
IKUTI PRINSIP SMART DALAM PERENCANAAN

Spesific (khusus, tidak terlalu umum),

Ketika guru Managable (dapat dikelola, dilaksanakan),


menyusun rencana
tindakan, harus
Acceptable (dapat diterima lingkungan),
mengingat hal-hal
dalam SMART,
yakni: Realistic (tidak diluar jangkauan), dan

Time-bound (diikat oleh waktu, terencana).


PRINSIP 6 :
APIK
Asli
Supaya laporan
penelitian tindakan Perlu
kelas dapat diterima
oleh tim penilai,
maka PTK harua Ilmiah
APIK

Konsisten
PRINSIP 7:
TERPUSAT PADA PROSES, BUKAN SEMATA-MATA
PADA HASIL
CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN (Suharsimi Arikunto)
1. Merupakan kegiatan nyata, hasil pemikiran yang dirancang guru
untuk meningkatkan mutu KBM.

2. Merupakan tindakan yang diberikan oleh guru kepada siswa

3. Tindakan harus tampak nyata, berbeda dari biasanya- harus tidak


seperti biasanya.

4. Terjadi dalam siklus sebagai eksperimen berkesinambungan;


minimum dua siklus.

5. Harus ada pedoman yang jelas secara tertulis, diberikan kepada


siswa agar dapat mengikuti tahap demi tahap.
6. Terlihat adanya unjuk kerja siswa sesuai pedoman tertulis yang diberikan
oleh guru.

7. Ada penelusuran terhadap proses, dengan pedoman pengamatan

8. Ada evaluasi terhadap hasil dengan instrumen yang relevan.

9. Keberhasilan tindakan dilakukan dalam bentuk refleksi, melibatkan siswa


yang dikenai tindakan.

10. Hasil refleksi harus terlihat dalam perencanaan siklus berikutnya.


MODEL PENELITIAN TINDAKAN
( Suharsimi Arikunto, hal:16 )
Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Tahap 2 : Pelaksanaan Tindakan
Tahap ke-2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan, yaitu
implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu
mengenakan tindakan di kelas.

Tahap 3 : Pengamatan Yaitu kegiatan yang dilakukan oleh


pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini
dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya
pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi
keduanya berlangsung dalam waktu yang sama
Tahap 4 : Refleksi Tahap ini mengemukakan kembali apa yang
sudah dilakukan. Istilah “refleksi” dari kata bahasa Inggris
Reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan.

yaitu satu putaran kegiatan


Keempat tahap dalam
beruntun, dari tahap penyusunan
penelitian tersebut adalah
rancangan sampai dengan
unsur untuk membentuk
refleksi, yang tidak lain adalah
sebuah siklus,
evaluasi.
Langkah Melaksanakan Dan Menyusun Laporan Penulisan
Penelitian Tindakan Kelas
Sudah berapa kali Saudara
membuat PTK? MOTIVASI MENULIS

DARIMANA MEMULAI PTK?


Apakah dari Judul ?
Apakah dari latar belakang?
Apakah dari tujuan?
Apakah dari manfaat?
Apakah dari masalah
Prosedur Umum Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB I, II & III AMBIL DATA BAB IV & V

MENYUSUN
PROPOSAL MELAKSANAKAN
MENYUSUN
PTK PTK
LAPORAN
PTK

PENGUSULAN
ANGKA
KREDIT
A. Judul PTK

Apa yang akan ditingkatkan. Judul penelitian


(dipecahkan masalahnya) ? tindakan kelas
(Classroom Action
Research) harus
Menggunakan Tindakan apa? mencerminkan
permasalahan yang
ingin diubah,
dikembangkan,
Siapa yang akan ditingkatkan?
ditingkatkan, atau
ditumbuhkan.
Resep Membuat Judul
CONTOH:
PROBLEM DI KELAS: PENYAKIT
SOLUSI : OBAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
SISWA: PASIEN MELALUI METODE TUTOR SEBAYA
SEKOLAH: RUMAH SAKIT PADA SISWA KELAS X IPA.2 SMA
NEGERI 34 JAKARTA

Meningkatan hasil belajar (penyakit)


Melalui metode tutor sebaya (obat)
Siswa kelas x IPA.2 (pasien)
SMA Negeri 34 Jakarta (rumah sakit)
RESEP MEMBUAT JUDUL

Contoh Judul PTK (SMA)

Apa yang akan Penggunaan metode Team


ditingkatkan? Group Tournament (TGT),

Untuk menumbuhkan minat


Tindakannya? dan motivasi siswa dalam
belajar Biologi
Siapa yang ingin di kelas X-5 SMA Negeri 38
ditingkatkan? Jakarta
B. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


2. Identifikasi Masalah
3. Pembatasan Masalah
4. Perumusan Masalah
5. Tujuan Penelitian
6. Manfaat Penelitian
1. Latar Belakang Masalah
Bagian ini pada dasarnya berisi tiga aspek utama.

Pertama, Kedua, mendeskripsikan Ketiga,


mendeskripsikan keadaan yang nyata yang mendeskripsikan
keadaan ideal memang ada dan terjadi di salah satu upaya/cara
yang ingin lapangan. Keadaan ini yang dapat dilakukan
dicapai berkaitan dapat diperoleh melalui untuk memecahkan
dengan hasil pengamatan dan permasalahan yang
permasalahan pengalaman sehari-hari ada. Upaya itulah
yang dihadapi. dalam pelaksanaan tugas yang nantinya akan
mengajar kita sebagai menjadi alternatif
guru. tindakan.
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Gambaran
Latar Belakang Kualifikasi Pendidikan Guru
Masalah Cukup Tinggi

PBM berlangsung
Tepat Waktu
HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
RENDAH
dst Lingkungan Sekolah
Mendukung

Input Siswa Cukup Baik

Ada Masalah Yang Perlu


Diteliti
SKEMA MEMBUAT LATAR BELAKANG MASALAH:

KONDISI KONDISI
IDEAL REAL

GAP

PENYEBAB

OBAT
CONTOH MEMBUAT LATAR BELAKANG MASALAH:
GAP
KONDISI KONDISI
IDEAL REAL

1. GURU HANYA CERAMAH

2. URUTAN MATERI MENGAJAR TIDAK RUNTUT


3. MEDIA HANYA PAPAN TULIS

4. TIDAK MENGGUNAKAN METODE YANG TEPAT

METODE
TUTOR SEBAYA
Contoh
2. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Memaparkan berbagai kemungkinan masalah yang teridentifikasi
dari permasalahan penelitian

2. Merupakan tahap permulaan dari penguasaan masalah

3. Berupa sejumlah pertanyaan (bila bukan pertanyaan tetapi


memerlukan jawaban)

4. Pertanyaan masih berkonstelasi dengan latar belakang masalah


Ilustrasi
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi Masalah
Strategi Pembelajaran
Kurang Tepat
Bimbingan Belajar
Dari Orang Tua Kurang Alat Peraga/sarana
(X) Kurang Mendukung
Hasil Belajar
Tingkat Pendidikan MATEMATIKA
Orang Tua Rendah Rendah
(X)
Metode Mengajar
Kurang Bervariasi
Dst TeknikPenilaian
Kurang Tepat
CONTOH IDENTIFIKASI MASALAH

1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa?


2. Kendala apa saja yang ditemui dalam pembelajaran matematika?
3. Apakah penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa?
4. Apakah penggunaan model pembelajaran Tutor Sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa pada materi apresiasi puisi?
5. Bagaimanakah penggunaan sarana dan prasarana yang optimal dalam
meningkatkan hasil belajar siswa?
6. Seberapa besar kontribusi Pendekatan Tutor Sebaya dalam pencapaian
hasil belajar siswa?
3. PEMBATASAN MASALAH
a. Berupa penetapan lingkup permasalahan dari berbagai masalah yang
teridentifikasi sesuai tujuan penelitian

b. Upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas

c. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang termasuk dalam lingkup


permasalahan

d. Untuk memperjelas fokus masalah

e. Untuk merumuskan masalah


X : Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan apa (kontekstual,
Gambaran
open ended, realistik, ...)
Pembatasan
Pendekatan yang dipelopori oleh siapa
Masalah
( sebutkan tokoh-tokohya )

Dst

Hasil Belajar
MATEMATIKA Pendekatan
Rendah Pembelajaran
(Y) (X)

Y : Hasil Belajar Matematika


Siswa mana (SD, SMP, .......)
Sekolah mana (Negeri, Swasta)
Kelas berapa
Program apa
Semester berapa
Tahun pelajaran kapan
...................
Ilustrasi Dari 3. PEMBATASAN MASALAH
Identifikasi Masalah

Strategi Pembelajaran
Kurang Tepat
Bimbingan Belajar
Dari Orang Tua Kurang Alat Peraga/sarana
(X) Kurang Mendukung
Hasil Belajar
Tingkat Pendidikan MATEMATIKA
Orang Tua Rendah Rendah
(X)
Metode Mengajar
Kurang Bervariasi
Dst TeknikPenilaian
Kurang Tepat
4. PERUMUSAN MASALAH

* diubah,
Bagian ini Perumusan
berisi * dikembangkan masalah
permasalahan sebaiknya
menggunakan
apa yang
* ditingkatkan kalimat
hendak dicoba pertanyaan.
untuk : * ditumbuhkan
CONTOH PERUMUSAN MASALAH (PM)
3. Apakah terdapat pengaruh
X terhadap Y ?
1. Apakah - Penelitian Kuantitatif
terdapat - Eksperimen
hubungan X = Pendekatan
antara X dan Y pembelajaran ...
?
Y = Hasil belajar
- Penelitian Matematika ...
Kuantitatif
- Korelasional
PM : Pilihlah salah
satu dari berikut : 2. Apakah melalui X dapat
meningkatkan Y?
- Penelitian Tindakan
- Penelitian Tindakan
Kelas
Contoh:
5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran kegiatan


penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang
telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini dinyatakan
dalam kalimat pernyataan.

Menunjukkan apa yang ingin dicapai melalui


penelitian tindakan kelas
Tujuan harus dinyatakan secara operasional
Contoh :
6. Manfaat Hasil Penelitian
Bagian ini berisi kemanfaatan hasil penelitian bagi berbagai pihak.
Dalam konteks pelajaran dikelas, misalnya, manfaat hasil
penelitian itu dikaitkan dengan siswa dalam upaya untuk
meningkatkan prestasi belajar,
dengan guru dalam upaya untuk meningkatkan kualitas
profesionalisme,
sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
di sekolah pada umumnya.
Contoh :
C. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1. Kerangaka Teoretik
Bagian ini biasanya berisi tentang konsepsi teoritis hal-hal
yang berkaitan permasalahan yang diteliti. Untuk itu, uraian
dapat diperoleh terutama dengan cara membaca berbagai
referensi yang terkait.

Cara mengutif:
Gambaran PENDEKATAN
Landasan TUTOR SEBAYA
Teori (X)

HASIL BELAJAR
MATEMATIKA
(Y)

Y: Hasil Belajar Matematika X: Pendekatan Pembelajaran Tutor Sebaya


a. Matematika a. Pendekatan
b. Belajar b. Pembelajaran
c. Hasil Belajar c. Pendekatan Pembelajaran
d. Pendekatan Pembelajaran Tutor Sebaya
d. Hasil Belajar Matematika
Contoh kutipan
Menurut Lie (2004: 12) bahwa:
Cooperative Learning adalah sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur dengan guru bertindak sebagai
fasilitator

Menurut Sardiman (2001: 99)


Aktivitas Belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun
mental. Pada kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu
berkaitan
2. Tindakan yang akan dilakukan

Bagian ini berisi tentang konsepsi teoritis


tindakan yang akan dilakukan disertai dengan
prosedur pelaksanaannya.
3. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan paparan kerangka


teoritis dan tindakan yang akan
dilakukan dapat diajukan
hipotesis tindakan. Hipotesis
tindakan ini dapat dinyatakan
dalam kalimat pernyataan.
Contoh hipotesis tindakan
1. Pemberian tugas terstruktur dapat meningkatkan keterampilan menulis
Bahasa Inggris Siswa SMA “SS”
2. Penerapan metode eksperimen kimia berbasis lingkungan dapat meningkatkan
keterampilan proses sains siswa kelas X SMA Y
3. Penerapan pembelajaran model PBL dapat meningkatkan kreativitas siswa
4. Penerapan pembelajaran model PBL dapat meningkatkan kemampuan
memecahan masalah pada mata pelajaran Z
5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok optika geometri?
6. Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group Investigation) dapat
meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada materi pokok optika geometri?
D. METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian dan
Subyek penelitian 3. Data dan Teknik
Pengambilan Data
2. Langkah-langkah
Penelitian
4. Teknik Analisis Data
• Perencanaan
• Pelaksanaan Tindakan
• Observasi/evaluasi 5. Indikator Kinerja
• Refleksi
1. Setting/subyek Penelitian

Pada bagian ini di deskripsikan Pada bagian ini juga dideskripsikan


tentang: tentang subjek penelitian :
- tempat, - siapa,
- kelasa, - jumlahnya berapa, dan
- mata pelajaran dan karateristik nya bagaimana.
- kapan penelitian akan
dilakukan. Selain itu, dicantumkan pula siapa
yang menjadi kolaborator dalam
Penelitian tindakan kelas penelitian tindakan kelas.
biasanya dilakukan di kelas dan Kolaborator itu bisa kepala sekolah,
sekolah tertentu serta dalam wakasek, atau guru bidang studi
kurun waktu tertentu. sejenis.
2. Prosedur Penelitian Penelitian

Pada bagian ini


mengutarakan tahapan
penelitian yang akan
dilakukan.

Tahapan itu mencakup


- perencanaan,
- pelaksanaan,
- pengamatan, dan
- refleksi.
Perencanaan
• Semua anggota tim (jika kelompok) berdiskusi tentang masalah yang
dihadapi guru dalam proses pembelajaran, serta upaya apa yang perlu
dilakukan guru dalam mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya
bagaimana upaya perbaikan yang akan dilakukan

• Menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang


apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, bagaimana
tindakan tersebut akan dilakukan

• Peneliti menentukan fokus peristiwa yg perlu mendapat perhatian khusus


untuk diamati, membuat instrumen (RPP, media, Lembar Observasi, dll)
sesuai tindakan yang akan dilakukan, membuat secara rinci rancangan
tindakan, menentukan cara untuk menguji hipotesis
Pelaksanaan Tindakan

• Implementasi dari semua rencana yang telah dibuat

• Menjelaskan langkah demi langkah kegiatan yang akan


dilaksanakan

• Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru

• Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa


Evaluasi dan Observasi

1. Tentukan kapan
pengamatan dilaksanakan, 4. tentukan sumber data

2. Instrumen yang digunakan


5. teknik pengumpulan data

3. siapa pelakunya
6. dan analisis data
Refleksi
• Mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya

• Mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan,


bandingkan dengan rencana dan indikator

• Tentukan apakah perlu siklus berikutnya?


3. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini dideskripsikan


tentang bagaimana caranya
mengumpulkan data sebagai
dasar untuk menetapkan
alternatif tindakan dan
melakukan refleksi.
4. Teknik Analisa Data

Pada bagian ini dideskripsikan


tentang bagaimana cara
menganalisis data yang terkumpul.

Analisis data dalam tindakan kelas


biasanya berupa analisis deskriptif
kualitatif.
5. Kritria Keberhasilan Tindakan
Kriteria keberhasilan tindakan Oleh karena itu, pada bagian ini
merupakan ukuran berhasil dideskripsikan tentang apa ukuran
tidaknya implementasi tindakan yang akan dijadikan patokan untuk
yang akan dilakukan. menyatakan hal tersebut.

Selain ke semua bagian tersebut, dalam proposal penelitian tindakan kelas


yang lengkap juga disertai dengan jadwal penelitian, anggaran penelitian,
personalia penelitian, dan daftar pustaka
PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS
I. BAGIAN AWAL
1. Halaman Judul contoh:
2. Halaman Pengesahan contoh:
3. Surat Ijin Penelitian contoh:
4. Abstrak contoh:
5. Kata Pengantar contoh:
6. Daftar Isi contoh:
7. Daftar Lampiran contoh:
II. BAGIAN ISI
BAB.I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah contoh:

B. Identifikasi Masalah contoh:


C. Pembatasan dan contoh:

Perumusan Masalah contoh:


D. Tujuan Penelitian contoh:
E. Manfaat Penelitian contoh:
II. BAGIAN ISI

BAB II : KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

Mengemukakan teori dan pustaka yang relevan sekurang-kurangnya


lima teori, dan memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan PTK.
Diperlukan adanya usaha untuk membangun argumentasi teoritis
yang menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan
dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelas. Pada akhir
bab ini dapat ikemukakan hipotesis tindakan.

contoh:
II. BAGIAN ISI
BAB.III METODOLOGI PENELITIAN

A. Obyek Tindakan contoh:

B. Setting/Lokasi/Subyek contoh:
Penelitian contoh:
C. Metode Pengumpulan Data contoh:

D. Metode Analisa Data contoh:

E. Cara Pengambilan Kesimpulan contoh:


II. BAGIAN ISI
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut berbagai aspek
yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan.
Tunjukkan adanya perbedaan dengan pelajaran yang biasa atau sering dilakukan..

Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan grafik, dan
kelemahan yang terjadi.
Kemukakan ada perubaaan/ kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan
kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar.
Kemukakan basil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis dan
pembahasan.
Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk table atau bagan sehingga akan memperjelas adanya
perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas.
II. BAGIAN ISI
ISI DARI BAB.IVADALAH :

A. Gambaran Selintas Tentang Setting contoh:


B. Uraian Penelitian Secara Umun/keseluruhan contoh:
C. Penjelasan Per-Siklus contoh:
D. Proses Analisa Data contoh:
E. Pembahasan dan Pengambilan Kesimpulan contoh:
II. BAGIAN ISI

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Sajikan kesimpulan hasil penelitian (potret kemajuan)


sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah
disampaikan sebelumnya. Berikan saran tindak lanjut
berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang
menyangkut segi positif maupun negatifnya.

Contoh
III. BAGIAN PENUNJANG/PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian


dengan menggunakan system yang telah dibakukan secara
konsisten. Contoh:

LAMPIRAN

Berisi instrument penelitian, data penelitian, photo kegiatan,


surat keterangan telah melaksanakan penelitian, serta bukti lain
yang dipandang perlu. Contoh:
Cendrawasih dari Irian
terima kasih
dan cukup sekian

Anda mungkin juga menyukai