Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN

PENUNJANG
LABORATORIS
PPDGS KGA UNHAS
2021
IDENTIFIKAS
I KELUHAN PENDAHULUAN
RIWAYA
T MEDIS

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan
PEMERIK LABORATORIUM
SAAN
PEMERIKSAAN RO

Pemeriksaan PSIKOLOGI
Pemeriksaan
Fisik Secara
Penunjang
Umum
Penegakan
diagnosa Pengobatan
Dokter Gigi : Harus Mampu
Pemeriksaan
menginterpretasikan Patologi
pemeriksaan penunjang Klinik
laboratoris
Pemeriksaan
Patologi
Anatomi

Pemeriksaan
Mikrobiologi
PEMERIKSAAN PATOLOGI KLINIK
• PEMERIKSAAN HEMATOLOGI MELIPUTI
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
(HEMOGRAM) DAN DARAH LENGKAP
• PEMERIKSAAN DARAH RUTIN :
LEUKOSIT, ERITROSIT, HEMOGLOBIN,
HEMATOKRIT, INDEKS ERITROSIT DAN
TROMBOSIT
• PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP:
PEMERIKSAAN DARAH RUTIN
DITAMBAH DENGAN SUSUNAN SEL
DARAH MERAH DAN DIFERENSIAL
PERTIMBANGAN
PEMERIKSAAN PATOLOGI
KLINIK
• PERUBAHAN WARNA MUKOSA ATAU KULIT PUCAT,
JAUNDICE (KUNING)
• MUNCULNYA ADANYA MULTIPLE PTEKI DAN/ATAU PURPURA
• INFEKSI YANG BERULANG DAN KRONIS
• RECURRENT APTHOUS STOMATITIS
• INFEKSI VIRUS DAN BAKTERI
• REAKSI HIPERSENSITIVITAS
• TERLIHAT LELAH DAN LETIH
• LIMFADENOPATI
• PERDARAHAN
• DEMAM
PEMERIKSAAN
PATOLOGI ANATOMI
• Pemeriksaan Dilakukan Dengan Metode
Invasive & Non Invasive.
• Metode Invasiv : Pengambilan Jaringan
Lunak Sebagai Sample Dengan Metode
Biopsi Dan Scrapping, untuk Dilakukakan
Pemeriksaan Histopatologi (HPA).
• Metode Non Invasive : Dengan
Menggunakan Pewarnaan Methylene Blue
1% Atau Toulidine Blue 1%
PRINSIP PENGUMPULAN
SPESIMEN
Jumlah specimen harus adekuat

Spesimen harus mewakili proses infeksius, ex (sputum


bukan saliva, swab dari bagian terdalam bukan
permukaan)

Menghindari kontaminasi, Harus segera dibawa ke lab


Merupakan pengobatan
utama lesi rongga mulut
SURGICAL EKSISI
Sangat berguna untuk
diagnose karena dapat
mengambil lesi secara utuh,
sehingga ahli patologi dapat
mendiagnosisi dg tepat

Kerugian Teknik ini:


meninggalkan bekas luka
yg dalam, dibutuhkan
anestesi , perdarahan
PEMERIKSAAN
MIKROBIOLOGI KLINIK
• Dilakukan Untuk Mendiagnosa Etiologi Infeksi
• Dokter Gigi Dapat Melakukan Swab Mukosa Secara Mandiri
Lalu Mengirim Hasilnya Ke Lab Untuk Diperiksa
• Dapat Langsung Merujuk Pasien Untuk Pemeriksaan Lab
Dengan Surat Rujukan Yang Berisi :
1. PENGAMBILAN SAMPEL : SWAB MUKOSA REGIO ………
2. PEWARNAAN GRAM (UNTUK MENGETAHUI JENIS BAKTERI
DAN MORFOLOGI JAMUR)
3. PEWARNAAN KOH (UNTUK MENGETAHUI MORFOLOGI
JAMUR)
4. PEMERIKSAAN IDENTIFIKASI JAMUR (UNTUK
MENGETAHUI JENIS JAMUR)
5. UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK (UNTUK MENGETAHUI
CONTOH KASUS
• KANDIDIASIS
• Diagnosis kandidiasis ditentukan berdasarkan gejala klinis yang
menyebar dan tidak mudah dibedakan dari infectious agent yang
telah ada
• Diagnosis laboratorium dapat dilakukan melalui pemeriksaan
spesimen mikroskopis, biakan, dan serologi.
• Tujuan pemeriksaan laboratorium adalah untuk menemukan
c.Albicans di dalam bahan klinis baik dengan pemeriksaan langsung
maupun dengan biakan.
• Identifikasi spesies dapat dilakukandengan uji morfologi dan kultur
jamur untuk spesifikasi dan uji sensitivitas
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun (gambar1) datang kebagian penyakit mulut dengan
keluhan gusi berdarah dan nyeri, lidah terasa nyeri sehingga pasien sulit makan dan minum

Gambar 1. Pada kunjungan pertama.


A. tampak ekstra oral pasien pucat,
lesu, mulut sedikit terbuka.
B. Pada lidah dan palatum terdapat
pseudomembran warna putih
Gambar 2. Intra oral kunjungan pertama
memperlihatkan A & B. gingiva yang udem,
eritematus, dan C. mudah berdarah serta fistula
pada gingiva rahang bawah.
Pemeriksaan ekstraoral, palpasi kelenjar limfe submandibularis kanan
teraba,kenyal, sakit dapat digerakkan,dan kelenjar kiri teraba lebih besar, keras dan
sakit.Kondisi umum terlihat pasien pucat, lesu, mata sayu, mulut sedikit terbuka
dan saliva selalu menetes keluar

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, kasus ini didiagnosis klinis


awal sebagai pseudomembranous candidiasis, dengan difteri sebagai
diagnosis banding

Hasil pemeriksaan darah lengkap didapatkan Hb 11,5 (N: 12,0-17,0), eritrosit 4,82
(N: 4,50-6,50), hematrokrit 36,6 (N: 37,0-47,0), MCV 75,9 (N: 79,0-97,0), MCH
23,9 (N: 27,0-31,0), dan MCHC 31,4 (N: 32,0-36,0) yang menunjukkan pasien
mengalami anemia.

Pasien dirujuk untuk pemeriksaan mikologi, Hasil tes mikologi indirect,


positif (+) Candida tropicalis
Pasien diinstruksikan untuk membersihkan rongga
mulutnya terutama pada dorsum lidahnya. Diberikan obat
Nystatin suspensi oral 5 ml (500.000 unit), 3 x sehari,

pasien juga diberikan sirup multivitamin 60 ml (Vitamin


A, B1, B2, B6, B12, C, dan D) 1 sendok takar sehari,
dan parasetamol 5 ml jika demam

Peningkatan asupan nutrisi pasien disarankan dengan


mengkonsumsi makanan tinggi kalori tinggi protein
(TKTP) cair dan mengoptimalkan pemberian susu.

Pasien disarankan kontrol setelah 7 hari


SETELAH PENGOBATAN

Gambar 4. Tampak pada kunjungan ketiga.


Gambar 3. Gambaran pada kunjungan kedua.
A. lidah berwarna normal, depapilasi, B dan C. Gingiva berwarna
A. Ekstra oral, pasien masih terlihat
normal, udem telah banyak berkurang, D. Secara umum gambaran
lesu dan lemah. B. Pseudomembran
mukositis
telah berkurang, permukaan dorsum
menyeluruh yang terlihat sebelumnya tidak terlihat lagi dan
lidah yang erosif, dan eritematus.
kebersihan mulut membaik.

Anda mungkin juga menyukai