PENGGUNAAN ANTIMIKROBA
dr. Leonardus Widyatmoko, Sp.MK
Misuse
(Lack of Inappropiate use of Ab Antimicrobial Resistance
diagnostic (Low Quality standard) (AMR)
modalities)
Underuse
(Financial support -)
Best Outcome
Adequate :
- the correct dose for the
correct duration with
advantageous pk/pd
parameter at the site of
infection
- combination if possible Optimal
Adequate
- penetration (pk/pd driven)
IDSA, ESCMID, CDC, National guidelines, etc.
ID Physician Qualitative
Or audit of ab Quantitative audit
of ab usage
Clinical Pharmacist usage
Retrospective audit
Prospective audit
(Gyssens Analysis)
Clinical Infectious Diseases 2007; 44:159–77
Apa itu analisis kualitatif metode Gyssens?
• Dibuat oleh seorang internist ahli infeksi dari Belanda : Dr. Inge
C. Gyssens pada tahun 1992 yang mengadopsi dari Kunin dkk.
(1971)
• Merupakan alur analis langkah demi langkah untuk menilai
kualitas peresepan antimikroba (AM) secara individual
• Pada tahun 2015 diadopsi dalam Permenkes no 8 tahun 2015
tentang PPRA
• Tujuan: sebagai salah satu indikator keberhasilan program PPRA
dalam menekan laju resistensi
• Harapan : idealnya setiap peresepan AM secara individual
adalah tepat/appropiate
• Tidak selalu berkorelasi dengan keberhasilan secara klinis
karena banyak faktor lain yang mempengaruhi kesembuhan
klinis !
Apa itu analisis kualitatif metode Gyssens?
• Aspek Penilaian :
• Data dasar untuk melakukan telaah seperti identitas, medrek, lembar
obat pasien, dll
• Indikasi pemberian AM (diagnosis infeksi ?)
• Ketepatan pemilihan jenis AM (PK/PD, ES, biaya, spektrum)
• Durasi pemberian AM
• Dosis AM (Dosis, dosis interval, cara pemberian, waktu pemberian)
• Lazim dilakukan oleh tim ahli infeksi atau farmasi yang terlatih
• Bersifat retrospektif karena melakukan telaah terhadap MR
setelah pasien pulang/tidak di RS
• Setiap ketidaktepatan di masing-masing tahapan akan diberikan
kode tertentu yang kemudian akan dilaporkan sebagai bentuk
analisis kualitatif
Rationale Ab prescribing
flowchart in hospital
(Gyssens Algorithm)
● PK/PD AM
● ES AM
● Harga beli AM di RS
● Golongan AM
Interaksi antara Host dan Mikroorganisme
Interaksi dalam Perspektif Host/Pasien
• Flora normal : Interaksi bersifat simbiosis mutualisme atau
komensalisme, tidak menimbulkan gejala klinis
• Kontak/Kontaminasi : M.O menempel pada permukaan tubuh
secara tidak sengaja (bukan merupakan mikroflora yang lazim di
area tsb.), belum menimbulkan gejala klinis
• Kolonisasi : Persistensi M.O yang kontak tsb pada bagian tubuh
yang sifatnya low harm (belum menunjukkan tanda-tanda infeksi
secara klinis/laboratorium)
• Infeksi : terjadi respon inflamasi pada host akibat invasi M.O yang
ditandai dengan gejala klinis dan atau laboratorium
Interaksi dalam Perspektif Agent/Mikroorganisme
• Infeksi : terjadi respon inflamasi pada host akibat invasi M.O yang
ditandai dengan gejala klinis dan atau laboratorium
• Peranan M.O sebagai Patogen (bisa true patogen atau opportunistik
patogen)
• Dapat diketahui juga dengan melakukan telaah literatur bila hasil kultur
keluar co:
• HAP : K. pneumoniae lazim sebagai patogen opportunistik
• ISK : Bakteri batang Gram negatif seperti E. coli, dll, bakteri kokus Gram positif seperti
S. aureus, S. agalactiae, Jamur seperti Candida spp.
Prinsip-prinsip infeksi praktis bds. hasil lab
dan klinis : Pneumonia bakteria
• Anamnesis : Batuk, sesak nafas
• PF: demam, bunyi nafas ronkhi
• Lab darah rutin :
• leukositosis lazimnya
• kelainan dari AGD bila sudah
memberat
• Mikrobiologi sputum:
• Pew. Gram :
• Leukosit >25/LPF (pembesaran 10x10)
• Epitel : <10/LPF → bila lebih maka
spesimen terkontaminasi dengan air liur
• Kultur : Ditemukan M.O → Interpretasi
dapat menghubungi DPJP Lab.
Mikrobiologi
Prinsip-prinsip infeksi praktis bds. hasil lab
dan klinis : Infeksi saluran kemih
• Anamnesis : nyeri berkemih
• PF: demam, nyeri tekan suprapubis
kadang, nyeri pinggang
• Lab urinalisa rutin :
• Leukosit esterase 3+, kadang Nitrit +
• Mikroskopis: leukosit diatas normal
• Mikrobiologi urin:
• Kultur : Ditemukan M.O lazimnya
bakteri Gram negatif dengan hitung
kuman >10^5 CFU/ml urin→
Interpretasi dapat menghubungi DPJP
Lab. Mikrobiologi
Prinsip-prinsip infeksi praktis bds. hasil lab
dan klinis : Infeksi luka
• Anamnesis : keluar pus dari luka
• PF: demam, nyeri pada area luka
• Lab darah rutin :
• Leukositosis lazimnya
• Mikrobiologi luka:
• Kultur : Ditemukan M.O lazimnya dari
swab dasar luka (hati-hati dengan
kontaminasi saat pengambilan luka) →
Interpretasi dapat menghubungi DPJP
Lab. Mikrobiologi
Prinsip-prinsip infeksi praktis bds. hasil lab
dan klinis : Sepsis
• Anamnesis : demam, penurunan
kesadaran
• PF: demam
• Lab darah rutin :
• Leukositosis lazimnya, ratio NLCR > 10
• CRP/PCT meningkat, Laktat meningkat
• Mikrobiologi darah:
• Kultur : Ditemukan M.O lazimnya dari
darah perifer 2 tempat (hati-hati
dengan kontaminasi saat pengambilan
phlebotomy) → Interpretasi dapat
menghubungi DPJP Lab. Mikrobiologi
PRINCIPLE OF ANTIBIOTICS USAGE
Therapy
A
c
Toxicity ti Activity
v
it
y
Pharmacodynamics Resistance
R
e
Host si Commensals
s
t
Host resistance a Colonisation resistance
n
c
Virulence e Colonisation
Pathogens
Hal-hal yang harus dicermati saat pemberian AM
Konsentrasi Hambat Minimal Bakteri
MDRO
Multiple Drugs Resistant Organisms
(MDROs)
• Bakteri yang membawa
beberapa gen resisten
minimal terhadap 3 kelas
antibiotika
• Contoh: antibiotika
kombinasi dengan anti
betalaktamase,
cephalosporin,
fluoroquinolon.
Tim PPRA
AM profilaksis
Kesimpulan terhadap proses analisis
kualitatif metode Gyssens