Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST SYOK KARDIOGENIK EC

SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDIA (SVT)


DI RUANG VIP DAHLIA RSUD KOTA BOGOR

Oleh :
Lulu Akilah, S.Kep.Ners
Dadi Kusnaedi, S.Kep.Ners
Mutia WH, Amd.Kep
Latar Belakang
• Menurut data epidemiologi, supraventricular tachycardia atau SVT
lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki, yakni dengan
rasio 2:1. Selain itu, SVT dilaporkan 5 kali lipat lebih berisiko terjadi
pada orang yang berusia ≥65 tahun daripada orang yang berusia lebih
muda.[1]
• Secara umum, insiden SVT adalah 35 per 100.000 person-years.
Sementara itu, prevalensinya adalah 2,25 per 1.000 orang. Risiko SVT
pada perempuan 2 kali lebih tinggi daripada pria.[1,3]
• Data epidemiologi SVT di Indonesia masih amat terbatas. Namun,
laporan menyatakan bahwa total jumlah pasien SVT di Pusat Jantung
Nasional Harapan Kita adalah sekitar 9% dari seluruh pasien aritmia.[12]
Kepustakaan

Supraventrikular takikardi (SVT) merupakan cepatnya jantung


berdetak secara regular yang antara 150-250x/menit. SVT
sering juga disebut Paroxysmal Supraventrikular Tachycardi
(PSVT) yang berarti gangguan dari denyut jantung yang
menjadi cepat secara tiba tiba (Wangko dan Edmond, 2015
dikutip dalam Siagian, 2018).
Tanda dan gejala dari Supraventrikular Takikardia (SVT)
(Ardiansyah, 2012). Yaitu:
Palpitasi, Mudah merasa Lelah, Adanya nyeri dada, Dispnea atau
sesak, Kesadaran menurun, Nampak pucat, Gelisah, Takipneu,
Tekanan nadi lebih dari 150x/menit dan Terjadi gagal jantung
C. Kasus

 Nama Klien : Ny. T


 Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 01/07/1983, 40 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Pendidikan Terakhir : SMA
 Pekerjaan : Karyawan Swasta
 Status Pernikahan : Menikah
 Suku Bangsa : Sunda
Data Pasien  Alamat : Selakopi RT 01/04 Kel Pasir Mulya
Kec Bogor Barat.
 Diagnosa Medis : SVT
 Nomor Rekam Medis: 00268370
 Tanggal Masuk RS : 02 Februari 2024, Pukul 05.53
WIB
 Tanggal Pengkajian : 02 Februari 2024, Pukul 12.00
WIB
Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama : Klien mengatakan dadanya berdebar

2) Riwayat Kesehatan saat ini

Pada tanggal 2 Februari 2024 pukul 05.53 WIB, klien datang bersama keluarga ke IGD dengan keluhan dada
berdebar kencang sejak jam 1 malam 5 jam sebelum masuk Rumah Sakit Umum Kota Bogor, di sertai sesak
nafas, merasa lemah, mual dan muntah 3 kali, Kesadaran compos mentis. TD: 80/palpasi, Nadi :187x / menit,
S: 36.8 0C, RR : 28 x/menit, SpO2 95% dengan o2 nasal canul 4 lpm, di IGD Klien di berikan obat fargoksin
1 ampul dengan bolus pelan, Omeprazole 40 mg IV, Ondancentron 4 mg IV serta di lakukan Tindakan
cardioversi 50 joule setelah premedikasi dengan midazolam 5 mg. Pukul 12.00 WIB Pada Saat di kaji pasien
mengatakan perassan berdebar berkurang, masih merasa sesak nafas, merasa lemas, mual dan nafsu makan
berkurang

1) Riwayat Kesehatan Dahulu : Tidak Ada

2) Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak Ada


Pemeriksaan Fisik
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
•b.Tanda-Tanda Vital
TD : 100/80 mmHg : Nadi : 81 x/m RR : 24 x/m T
: 36.9 0C
SpO2 : 99% ( dengan Oksigen nasal 4 lpm)
c. Sistem pernafasan
terlihat sesak, respirasi meningkat di tandai dengan RR:
24x /menit, tampak ada Otot bantu pernafasan tambahan,
Suara paru : Vesikuler, perkembangan dada simetris.
Pemeriksaan Fisik
• Sistem kardiovaskuler,
TD 100/80 mmHg, Denyut jantung 81 x/menit teraba
lemah, suara jantung normal lup.dup tidak ada suara
tambahan tidak ada sianosis perifer, konjungtiva pucat.
• Sistem gastrointestinal,
Perut teraba supel tidak ada pembesaran hepar, bising
usus (+) , nafsu makan berkurang, keluhan mual dan
muntah 3 x
Penunjang
Thorax PA 2/2/24 KESAN : Tak tampak kardiomegali
Gambaran bronchopneumonia dextra minimal
(klinis/lab)
Echo 3/2/24 : EF 65 :NORMAL ECHO
Penunjang
EKG 2/2/24 :
Penunjang
Pada pemeriksaan Lab darah di cek Darah rutin,
Hitung jenis , GDS, UR, CR, OT.PT dan Elektrolit

1 - Hemoglobin 10.4 g/dL 10.8 - 14.9 L

2 - Hematokrit 33.0 % 34.0 - 45.1 L


3 - Neutrofil Segmen 73.7 % 42.5 - 71.0 H
Analisa Data :
Data ETIOLOGI MASALAH
2 Februari 2024 Idiopatik, Wolf Parkison Whaite, kelainan Penurunan
Data Subjektif: jantung, AVNRT, AVRT curang
Klien Mengatakan jantung
dada berdebar System konduksi jantung terganggu (Bundle
kencang His)

Data Objektif: Perubahan interval PR pada gelombang EKG


EKG : Supra Ventrikel
Takikardia (SVT) Supraventrikular Takikardi (SVT)
Frekuensi Nadi
meningkat 81 x/menit Kecepatan jantung pada ventrikel meningkat
Ejection fraction (EF)
65 % Otot jantung lemah

Penurunan curang jantung


Analisa Data :
Data ETIOLOGI MASALAH
2 Februari 2024 Supraventrikular Takikardi (SVT) Pola Nafas
Data Subjektif: Tidak Efektif
Klien mengatakan Percepatan laju jantung
sesak nafas
Data Objektif: Sirkulasi paru meningkat
Tampak penggunaan
otot bantu pernafasan Pernafasan meningkat
Takipnea, RR : 24
x/menit Pertukaran gas tidak stabil
Fase Ekspirasi
memanjang Sesak, nafas dangkal

Pola nafas tidak efektif


Analisa Data :
Data ETIOLOGI MASALAH
2 Februari 2024 Supraventrikular Takikardi (SVT) Nausea
Data Subjektif:
Klien mengeluh mual Dada Berdebar
Klien mengatakan
ingin muntah Gelisah, ansietas
Klien mengatakan
tidak nafsu makan Peristaltik meningkat

Data Objektif: Nausea


Makan ¼ porsi
Analisa Data :
Data ETIOLOGI MASALAH
2 Februari 2024 Penurunan curah jantung Intoleransi
Data Subjektif: Aktivitas
Klien mengeluh Lelah Suplai O2 ke jaringan menurun
Data Objektif:
Nadi : 81 X/m kelemahan

Intoleransi Aktivitas
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d Perubahan irama jantung d.d klien mengatakan dada
berdebar, takikardia, nadi perifer teraba lemah, ejection fraction (EF) menurun.
(D.0008)

2. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas d.d sesak napas, penggunaan otot
bantu pernapasan, fase ekspirasi memanjang, takipnea (D.0005)

3. Nausea b.d distensi lambung d.d mengeluh mual, merasa ingin muntah, tidak
berminat untuk makan (D.0076)

4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan d.d mengeluh lelah, frekuensi jantung meningkat
> 20% dari kondisi istirahat.(D.0056)
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO. DX KRITERIA HASIL INTERVENSI


KEPERAWATAN
D.0008 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka Perawatan Jantung
curah jantung meningkat L.02008 , dengan kriteria hasil: (I.02075)

D.0005 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka Pemantauan


pola napas L.01004 membaik, dengan kriteria hasil: Respirasi (I.01014)
INTERVENSI
NO. DX KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATA
N
D.0076 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selaa 3x24 jam, diharapkan Menejemen
Tingkat nausea menurun (L.08065) dengan kriteria hasil: Mual (I. 03117)

D.0056 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, maka Manajemen


toleransi aktivitas L.05047 meningkat, dengan kriteria hasil: Energi (I.05178)
Evaluasi

No Dx Evaluasi Paraf
D.0008 Sabtu 03/2/2023 Pukul : 13.00 WIB
S: Klien mengatakan dada berdebar sudah tidak
ada
O:
Frekuensi Nadi 70 x/menit teraba kuat dan
reguler
TD : 100/60.
A: Kriteria Hasil

P : Intervensi keperawatan di hentikan


Evaluasi

No Dx Evaluasi Paraf
D.0005 Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
S: Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
O:
Tidak tampak retraksi dada
RR 20x/ menit, reguler
A: Kriteria Hasil :

P : Intervensi keperawatan di hentikan


Evaluasi

No Dx Evaluasi Paraf
D.0076 Sabtu 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
S:
Klien mengatakan sudah tidak mual
Klien mengatakan sudah tidak ada perasaan
ingin muntah
Klien mengatakan nafsu makan meningkat
O: Makan ¾ porsi
A: Kriteria Hasil

P : Intervensi keperawatan di hentikan


Evaluasi

No Dx Evaluasi Paraf
D.0056 Sabtu, 03/02/2024 Pukul 13.00 WIB
S: Klien mengeluh lemas sangat berkurang
O:
Nadi : 70x/ menit
A: Kriterai Hasil

P : Intervensi keperawatan di hentikan

Anda mungkin juga menyukai