Anda di halaman 1dari 17

Produk

Dosen Pengampu : Yayuk Putri Rahayu, S.SI., M.SI

Tempe:
Kedelai
Our Members :
Novia Ramadhani 202114028
Fauziah Zain 202114088
Novia Ramadhani 202114100
Produk bioteknologi : Tempe
Tempe adalah makanan hasil fermentasi yang dibuat
dari kedelai diinokulasi dengan jamur Rhizopus oligosporus
dalam fermentasi padat (DeReu dkk., 1994). Fermentasi
tempe merupakan fermentasi dua tahap yaitu fermentasi oleh
aktivitas bakteri yang berlangsung selama proses perendaman
kedelai, dan fermentasi oleh kapang yang berlangsung setelah
diinokulasi dengan kapang. Komposisi dan pertumbuhan
mikroflora tempe selama fermentasi sangat menarik untuk
dicermati karena ternyata tidak hanya R. oligosporus yang
Berperan (Kustyawati.2009)
ORGANISME YANG
DIGUNAKAN
Rhizopus Oryzae

“Ragi tempe merupakan kumpulan spora


kapang yang memegang peranan penting dalam
pembuatan tempe karena dapat mempengaruhi
mutu yang dihasilkan”
Klasifikasi Organisme Rhizopus
Kerajaan
oryzae Fungi

Divisi Zygomycota

Kelas Zygomycotes

Ordo Mucorales

Famili Mucoraceae
Genus Rhizopus

Spesies Rhizopus oryzae

Mardinata, 2019 “ Jamur pada Tempe”


Lanjutan
Rhizopus

Rhizopus oryzae memiliki karakteristik, yaitu miselia


Rhizopus termasuk jamur berfilamen. berwarna putih, ketika dewasa maka miselia putih
Jamur berfilamen sering disebut akan tertutup oleh sporangium
kapang. Rhizopus merupakan anggota yang berwarna abu-abu kecoklatan. Hifa kapang
Zygomycetes. Anggota Rhizopus yang terspesialisasi menjadi 3 bentuk,
sering dipakai dalam proses fermentasi yaitu rhizoid, sporangiofor, dan sporangium. Rhizoid
makanan adalah Rhizopus oligosporus merupakan bentuk hifa yang
menyerupai akar (tumbuh ke bawah). Sporangiofor
dan Rhizopus oryzae. Kedua kapang ini adalah hifa yang menyerupai
sering digunakan dalam produk batang (tumbuh ke atas). Sporangium adalah hifa
fermentasi di Indonesia pembentuk spora dan berbentuk
bulat.
Struktur Jamur Rhizopus oryzae
Bahan dasar yang di proses
Kacang kedelai merupakan tanaman pangan yang dapat
diolah dalam berbagai olahan, seperti tempe & tahu.
Indonesia mempunyai banyak varietas kedelai, varietas
lokal atau impor. Meningkatnya konsumsi kedelai tersebut
sangat dipengaruhi oleh pemilihan varietas dari kedelai
tersebut. Tetapi hanya beberapa varietas saja yang dapat
diolah dalam industri pengolahan kedelai, khususnya
industri tahu & tempe. Untuk itu perlu adanya aplikasi
identifikasi kedelai yang dapat membedakan varietas biji
kedelai (Waliyansyah,Rahmat Robi.2019)
Kacang kedelai
Komposisi biji kedelai
Komponen Kadar %
Protein 40,5 %
Lemak 20,5 %
Karbohidrat 22,2 %
Serat kasar 4,3 %
Abu 4,5 %
Air 6,6 %
Asam lemak 18-20 %

Riyanto, 2015 : kajian pengaruh varietas kedelai dan lama fermentasi terhadap mutu soyghurt
Proses biokimia dari pembuatan
C6H12O6
Senyawa karbohidrat
tempe
Senyawa yang diproses

Proses Biokimia
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Gula Alkohol (etanol) + Karbondioksida + Energi (ATP)b
Alat dan Bahan
Alat

Mangkuk Sendok

Piring Panci Saringan


Alat dan Bahan
1 Kacang kedelai

2 Ragi
Bahan
3 Daun Pisang

Tusuk Sate dan


3 Air
Proses
pembuatan
tempe
Hasil dari pembuatan tempe
Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui
fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami
proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna.
Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih
terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan tempe
segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal muasal dari mana kata “tempe” berasal.

Pada percobaan ini dilakukan beberapa tahapan diantaranya dengan penyiapan alat dan bahan lalu Cuci
Kacang Kedelai dengan menggunakan air mengalir, lalu disaring. Dilakukan 2 kali pencucian, agar kacang kedelai benar-
benar bersih, lalu dilakukan perebusan selama 40 menit. Setelah itu kacang kedelai di angkat secara perlahan dan hati-hati.
Lalu kacang kedelai di cuci kembali, setelah itu kacang kedelai di rendam selama 8 jam . Setelah 8 jam, kacang kedelai
dicuci kembali. Dilakukan pencucian 2 kali, agar kacang kedelai terpisah dari kulitnya. Setelah itu, dilakukan perebusan
kembali selama 30 menit atau sampai kacang kedelai benar-benar matang. Setelah itu angkat lalu ditiriskan. Setelah
ditiriskan, didinginkan kacang kedelai sampai benar-benar dingin. Lalu selanjutnya kacang kedelai dicampurkan dengan
ragi setengah sendok makan, sampai benar-benar tercapur. Setelah itu dibungkus adonan kacang kedelai dengan
menggunakan daun pisang. Lalu adonan tempe tersebut, diletakkan ditempat yang kering dan gelap dengan suhu ruang.
Ditunggu selama 2-3 hari dan adonan tempe telah siap dipasarkan atau diolah
Hasil yang didapatkan dari pembuatan
tmepe dari kacang kedelai tersebut,
dengan kacang kedelai yang diproses
secara difermentasi, yang dimana,
biji-biji kedelai tersebut akan
mengalami proses pengurairan
menjadi senyawa sederhana sehingga
mudah dicerna.
Daftar pustaka
Amaliyah, Fika. 2017."Pemanfaatan Bekatul Jagung dan Ragi Cap Jago untuk Pembuatan Ragi Tempe dan
Karakteristik Tempe yang Dihasilkan” .J urnal Ilmiah Teknologi Pertanian AGROTECHNO

Kustyawati,Maria Erna.2009."kajian peran yeast dalam pembuatan tempe".agritech

Mardinata.2019."jamur pada tempe“

Riyanto, NANDA AJENG ANGGRIANE. 2015. “KAJIAN PENGARUH VARIETAS KEDELAI DAN LAMA FERMENTASI
TERHADAP MUTU SOYGHURT”. universitas Muhammadiyah malang
Thankyou 
Bersemanagat tinggi, diatas
kelemahan diri

Anda mungkin juga menyukai