Anda di halaman 1dari 9

SISTIM

PERTANDINGAN
DALAM
UNTUK KELAS XI SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan

IGN. ANTANG HARTOKO, S.Pd. & JOSEPH NOVIAN ARIS P, S.Pd

OLAHRAGA
Untuk kalangan sendiri
Sistem Pertandingan
Sistem Pertandingan adalah suatu cara untuk menyelesaikan
suatu turnamen atau kejuaraan sampai terpilih pemenang.
Ada 2 (dua) system yang sering digunakan yaitu :
1. Sistem Kompetisi
a. Setengah kompetisi (Round Robin)
b. Kompetisi penuh (Double Round Robin)
2. Sistem Gugur
a. Gugur dua kali kalah
b. Gugur bye
c. Gugur babak pendahuluan
d. Gugur babak antara
Sistem kompetisi adalah sistem pertandingan yang dipakai dalam suatu
turnamen, biasanya olahraga, yang mempertemukan setiap peserta dengan
peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh, dalam suatu turnamen
dengan delapan peserta, setiap peserta akan bertemu/bertanding dengan
tujuh peserta lainnya.
Sistem kompetisi yang paling umum dipakai adalah sistem kompetisi
penuh dan sistem setengah kompetisi. Dalam kompetisi penuh (
bahasa Inggris: double round-robin), setiap peserta akan bertemu dengan
peserta lainnya dua kali, biasanya satu pertemuan sebagai tuan rumah
("pertandingan kandang") dan satu pertemuan sebagai tamu ("pertandingan
tandang"). Dalam sistem setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta
akan bertemu dengan semua peserta lainnya satu kali. Sistem kompetisi
penuh dipakai dalam banyak kompetisi liga olahraga penting, seperti
sepak bola dan bola basket. Sistem setengah kompetisi biasanya dipakai
dalam suatu babak penyisihan suatu turnamen, yang sering kali dilanjutkan
dengan sistem gugur. Sistem Gugur adalah dimana setiap peserta atau tim
yang kalah tidak dapat melanjutkan ke babak berikutnya.
Kelebihan Sistem Kompetisi:
Tim yang menjadi juara merupakan tim yang paling kuat.
Tim yang memperoleh nilai tertinggi dapat menyesuaikan strategi dengan kondisi
dan situasi yang ada. Tim yang kalah dapat membalas kekalahannya pada babak
pertandingan berikutnya. Dapat digunakan untuk menyaring pemain yang
mempunyai talenta bagus.
Kelemahan Sistem Kompetisi:
Biaya yang dibutuhkan cukup besar. Waktu yang diperlukan juga lebih lama
karena pesertanya cukup banyak. Dapat menimbulkan sandiwara pertandingan,
sehingga peserta yang mempunyai angka tertinggi dapat sengaja mengalah demi
mendongkrak klasmen lawan

Kelebihan Sistem Gugur :


Pertandingannya lebih singkat dan tidak membutuhkan waktu lama. Hal ini dikarenakan
tim yang kuat akan lebih mudah mengalahkan lawannya.
Babak selanjutnya akan memberikan peluang kepada peserta yang benar benar kuat.
Kelemahan Sistem Gugu:
Dalam babak pertandingan sudah dipastikan bahwa tim yang lemah akan gugur, namun
tidak menutup kemungkinan terjadinya kejutan atau tim kuda hitam.
Sistem ini kurang ideal jika digunakan untuk menyaring pemain pemain yang
kemampuannya diatas standar
Bagan Pertandingan Sistem Kompetisi
1. Hasil Pertandingan
Contoh : Team A vs Team B : 3-1 Team A vs Team D : 1-1 Team C vs Team D : 1-0
Team A vs Team C : 2-2 Team B vs Team C : 3-2 Team B vs Team D : 0-0
2. Bobot Nilai
Menang = 3 Seri = 1 Kalah = 0
3. Penentuan Pemenang
a. Jumlah Nilai c. Head to head
b. Selisih Gol d. Undian
Keterangan : Apabila jumlah nilai sama selanjutnya akan ditentukan berdasar selisih gol, apabila
selisih masih sama ditentuan head to head / pertemuan antar tim, dan bila masih sama akan diundi.

Team TEAM A TEAM B TEAM C TEAM D Main Menang Seri Kalah Nilai Selisih Gol Juara
Peserta
TEAM A 3-1 2–2 1–1 3 1 2 0 5 6–4=2 I
TEAM B 1–3 3-2 0–0 3 1 1 1 4 4 – 5 = -1 III
TEAM C 2–2 2-3 1-0 3 1 1 1 4 5–5=0 II
TEAM D 1-1 0-0 0-1 3 0 2 1 2 1 – 2 = -1 IV
Bagan Pertandingan Sistem Gugur
1. Angka patokan : 2, 4, 8, 16, 32, 64, dst / final, semi final, perempat final, perdelapan final, dst
2. Bila jumlah peserta sesuai angka patokan bisa langsung dibuat bagan /sistem gugur dua kali kalah
3. Jumlah peserta genap/ganjil dibawah angka patokan gunakan sistem gugur bye
4. Jumlah peserta ganjil di atas angka patokan gunakan sistem gugur babak pendahuluan
5. Peserta genap di atas angka patokan gunakan sistem gugur babak antara atau babak pendahuluanu
6. Untuk menghitung jumlah pertandingan dalam system gugur, bila tidak ada perebutan juaran 3 maka mengguna
kan rumus N-1 tetapi bila ada perebutan juara 3 rumusnya N = jumlah pertandingan. Dalam sistem setengah
kompetisi untuk menghitung jumlah pertandingan tiap peserta menggunakan rumus N-1 sedangkan menghitung
jumlah seluruh pertandingan menggunakan rumus [Nx(N–1)]/2. Untuk kompetisi penuh jmlah pertandingan
peserta rumusnya (N–1)x2 untuk menghitung semua pertandingan Nx(N–1), urutan main dng sirkulasi 1 menetap
7. Perhatikan contoh gambar bagan pertandingan di bawah ini

Tim A
Tim A

Tim B
Tim A

Tim C
Tim C

Tim D

Gb 1. Bagan sistem gugur peserta sesuai angka patokan (4 peserta)


Tim A
Tim B Tim A

Tim B
Tim B Tim A

Tim C Tim C Tim A


Tim D Tim C Tim B
Tim D
Tim B

Gb 2. Bagan sistem gugur dua kali kalah (peserta 4)

Tim A
Tim A

Tim B
Tim A

Tim C
Tim C

Bye

Gb 3. Bagan sistem gugur bye peserta 3


Tim A
Tim A

Tim B
Tim A

Tim C
Tim C

Tim D
Tim E
Tim E

Gb 4. Bagan sistem gugur babak pendahuluan peserta 5

Tim A
Tim A

Tim B

Tim A
Tim C
Tim C
Tim D
Tim E

Tim E
Tim E

Tim F

Gb 5. Bagan sistem gugur babak antara peserta 6


Ketentuan membuat urutan pertandingan sistem gugur :
1. Memberi kesempatan persiapan dan istirahat yang sama kepada semua peserta
2. Setiap tim tidak boleh bertanding lebih dari 2 atau 3 kali dalam 1 (satu) hari.
Tim A
Tim A
1
Tim B
Tim D
5
Tim C
Tim D
3
Tim D
Tim G
7
Tim E
Tim F

Tim F
4
Tim G
Tim G
6
Tim G
Tim H
2
Gb 6. Bagan sistem gugur dengan urutan pertandingan peserta 8

Tulisan diambil dari berbagai sumber :


1. Wikipedia
2. Blog Penjasorkes.com
3. Dan berbagai sumber lainnya

Anda mungkin juga menyukai