Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PERTANYAAN DAN JAWABAN

TENTANG SISTEM PERTANDINGAN


YANG PERLU DIJELASKAN

1. Kelebihan dan kelemahan masing-masing system pertandingan:


a. Sistem gugur memiliki kelebihan;
- Jumlah pertandingan sedikit
- Cepat selesai/butuh waktu lebih sedikit/cepat menghasilkan juara
- Biaya lebih murah/hemat biaya
- Tenaga lebih sedikit/hemat tenaga
- Lebih simple/lebih mudah dipahami dan mudah dilaksanakan
- Dll.
b. Sistem gugur memiliki kekurangan;
- Dirasa kurang adil karena kesempatan tanding hanya sedikit
- Juara kurang berkualitas karena faktor keuntungan tertentu
- Regu unggulan bisa kalah pada babak awal karena bertemu dengan regu unggulan
lainnya di babak awal
- Undian bisa menguntungkan/merugikan salah satu pihak
- Tidak ada kesempatan memperbaiki permainan karena dimungkinkan sekali main kalah
langsung gugur.
- Dll.
c. Keuntungan/kelebihan system kompetisi:
- Juara lebih berkualitas karena menggambarkan bahwa juaranya adalah peserta terbaik
dari semua peserta
- Ada kesempatan memperbaiki permainan karena akan bertanding lagi
- Lebih disukai sponsor karena pertandingannya banyak
- Lebih memacu prestasi karena latihan terus-menerus sepanjang kompetisi
- Lebih adil karena saling bertemu
- Dll
d. Kekurangan/kelemahan system kompetisi;
- Butuh waktu lebih lama/lebih lama menghasilkan juara
- Lebih kompleks dalam penyelenggaraan/lebih sulit/ penentuan juara lebih rumit
- Biaya lebih besar
- Tenaga butuh lebih banyak
- Jumlah pertandingan lebih banyak
- Dll
2. Pertandingan home and away itu;
a. Adalah pertandingan yang dilaksanakan sekali di kandang (home base) sendiri dan sekali di
kandang lawan/tandang (a way)
b. Home and a way bisa dilaksanakan pada system gugur maupun system kompetisi penuh,
jika dilaksanakan pada system gugur penentuan juaranya biasanya ditentukan dengan
agregat (jumlah gol kalau dalam sepak bola di mana gol tandang lebih berharga dibanding
gol kandang)
c. Home and a way pada kompetisi penuh ditujukan untuk memberi keadilan karena tanding di
rumah sendiri berbeda dengan tanding di kandang lawan
d. Sistem home and a way biasa dilaksanakan untuk kompetisi-kompetisi besar seperti liga
sepak bola atau liga basket yang dilangsanakan sepanjang tahun.
3. Sistem gugur berdasarkan peringkat;
a. Adalah salah satu bentuk variasi system gugur yang pesertanya ditempatkan berdasarkan
peringkat yang dimiliki pemainnya, jadi tidak diundi. Hal ini merupakan sebuah modifikasi
agar system gugur lebih adil. Hal ini sama dengan istilah sidet yaitu menempatkan unggulan
pada nomor undi tertentu sehingga unggulan tidak langsung bertemu pada babak awal.
b. Penempatan berdasarkan peringkat pemain pada pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Contoh dalam pertandingan bulutangkis, sering kali menggunakan undian dengan cara
penempatan. Umpanya seorang pemain bulutangkis yang menduduki peringkat satu dunia
maka dia ditempatkan pada bagan pertandingan yang berjauhan dengan peringkat dua
dunia sehingga tidak langsung berhadapan pada babak awal. Misalnya jumlah peserta 8
maka yang peringkat satu ditempatkan di bagian atas ( no.1) dan peringkat dua ditempatkan
pada no.8. dan seterusnya jika ada unggulan lainnya sesuai peringkat yang dimiliki.
c. Di pertandingan tenis lapangan juga sering menggunakan peringkat. Ada peringkat dunia
ada peringkat nasional ada juga daerah. Tergantung kejuaraan itu dilaksanakan di mana.
4. Bye pada bagan pertandingan yang pesertanya tepat di tengah-tengah antara bilangan pokok
memberi keuntungan secara psikologis karena ketika undian mendapat bye peserta tersebut
akan merasa senang, berbeda kalau undian mendapat ronde pendahuluan. Pada hal jika dibuat
dengan ronde pendahuluan maka yang dapat ronde pendahuluan jumlahnya sama dengan jika
menggunakan bye.
5. Sistem campuran (system gugur digabung dengan system kompetisi);
a. Sistem ini menggabungkan kedua system pertandingan yang ditujukan untuk mengurangi
jumlah pertandingan jika dilaksanakan dengan kompetisi penuh tanpa grup dan untuk
membuat lebih adil jika dibuat dengan system gugur.
b. Biasanya didahului dengan system kompetisi dulu kemudian dilanjutkan system gugur.
c. Berikut adalah contoh system campuran dalam pertandingan futsal dengan jumlah peserta
12 dibuat hingga juara ke-4;
BAGAN PERTANDINGAN FUTSAL
CLASS MEETING 2021

Grup A Grup C
XI AKL 1 XI AKL 3 XI OTKP 1 XI AKL 4 XI BDP 3 XI BDP 1
Juara grup A Juara grup C
XI AKL 1 XI AKL 4
XI AKL 3 XI BDP 3
XI OTKP 1 XI BDP 1
Runer up grup B Juara I Runer up grup D
Juara II

Grup B Juara III Grup D


Juara grup B Juara IV Juara grup D
XI AKL2 XI OTKP 3 XI PH 1 XI OTKP 2 XI BDP 2 XI PH 2
XI AKL 2 XI OTKP 2
XI OTKP 3 XI BDP 2
Runer up grup C Runer up grup A
XI PH 1 XI PH 2

Purworejo, 23 Februari 2021


Panitia,

Sugiyanto, M.Or.

d. Jika jumlah peserta 12 dijadikan satu grup system kompetisi, maka jumlah pertandingan ada
66 pertandingan. Karena terlalu banyak maka dipecah dalam grup-grup kecil sehingga
jumlah pertandingan berkurang banyak.
e. Bagan ini berarti campuran antara system kompetisi pada awalnya dengan jumlah peserta
12, yang dipisah menjadi 4 grup. Masing-masing grup meloloskan juara grup dan runner up
(juara II) yang kemudian berhak masuk fase system gugur.
f. Fase system gugur pada bagan contoh di atas, diikuti oleh 8 peserta yang merupakan hasil
dari fase kompetisi, juara grup ketemu (bertanding melawan) runner up grup yang berbeda
asal grupnya sehingga tidak ketemu dengan lawan ketika di fase kompetisi.
g. Pada babak semi final yang menang masuk final berebut juara I dan II, yang kalah disemi
final memperebutkan juara III dan IV.
6. Menyajikan bagan pertandingan system gugur 2 kali kalah:
a. Penyajiannya menggunakan prinsip yang menang ke arah kanan dan yang kalah kearah kiri
b. Peserta yang kalah satu kali masih berhak tanding lagi hingga mengalami 2 kali kalah.
c. Untuk memudahkan pembuatan bagan, bagi peserta yang sudah kalah 2 kali dilingkari.
d. Berikut adalah bagan pertandingan system gugur 2 kali kalah dengan jumlah peserta 8:

CONTOH BAGAN PERTANDINGAN


SISTEM GUGUR 2 KALI KALAH DENGAN 8 PESERTA

1
2

1 2
2
1 3

3
1 4
5 2
5
1 4 5
6
8
7 7 7
8
7
8

jika final 1 vs 2 menang 1, maka


peserta no 2 berhak minta tanding
lagi karena baru kalah sekali. Maka
dilanjutkan final kedua yang disebut
grand final

e. Karena cukup sulit dalam pembuatan bagan, maka system gugur 2 kali kalah jarang
digunakan.
7. Setelah bagan pertandingan jadi tindakan berikutnya adalah:
a. Melaksanakan undian (drawing)
b. Selesai undian dilanjutkan membuat jadwal pertandingan yaitu menentukan kapan
dilaksanakan dan di mana serta wasit/petugasnya siapa.
c. Untuk bagan system gugur biasanya cukup ditulis pada bagan pertandingan saja, tetapi
untuk system kompetisi perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami.

8. Membuat bagan pertandingan system kompetisi cara ganjil:


a. Cara Rotasi contoh untuk 5 peserta:

R.1 R.2 R.3 R.4 R.5

1 - 2 1 - 4 1 - 5 1 - 3 1 - ..
3 - 4 2 - 5 4 - 3 5- 2 3- 2
5 – .. 3 – .. 2 – .. 4 – .. 5 –4

Keterangan:
- Jika jumlah ganjil berarti setiap ronde ada yang istirahat/tidak tanding
- Pada contoh di atas berarti pada ronde 1 (R 1) yang main adalah 1 vs 2, 3 vs 4 dan 5
istirahat. Ronde 2 yang main adalah 1 vs 4, 2 vs 5 dan 3 istirahat. Demikian pula R.3 dan
seterusnya.
- Jumlah ronde untuk peserta jumlah genap adalah N-1 = (N adalah jumlah peserta),
untuk ganjil jumlah ronde=N. Pada contoh N-nya= 5 jadi ada 5 ronde.
- Jumlah pertandingan system setengah kompetisi adalah 1/2N x (N-1) = ½ x 5x (5-1)= 10
pertandingan.
b. Cara angka 2 berkelana untuk jumlah ganjil, contoh 5 peserta;

R.1 R.2 R.3 R.4 R.5

1 - 2 1 - 4 4 - 2 4 - 5 5 - 2
3 -4 3 - 5 1 - 5 1 - .. 4 - 3
5 - .. 2 - .. 3 - .. 2 -3 1 - ..

Keterangan:
- Ronde 1 yang main adalah 1 vs 2, 3 vs 4 dan 5 istirahat, R.2 yang main 1 vs 4, 3 vs 5 dan
2 istirahat, demikian seterusnya untuk R.3, R. 4 dan R.5.
- Jika dibandingkan dengan cara rotasi maka yang main di R.1 sama, tetapi R.2 tidak sama,
jumlah pertandingan dan jumlah ronde juga sama.
- Jadi untuk cara rotasi dan cara angka 2 berkelana, peserta ganjil maupun genap cara
menyajikan sama. Tinggal mengikuti anak panahnya.

c. Cara bargraph dengan jumlah peserta 5 atau ganjil


A B C D E
A 1 2 3 4
B 3 4 5
C 5 1
D 2
E
Keterangan:
- Cara memasukkan angkanya jika cara ganjil adalah diurutkan dari kolom atas ke kanan
1,2,3,4 lalu 5 kebawah (angka terakhir kebawah). Dicontoh ditunjukkan tanda panah
utuh. Dilanjutkan ke bawah urut lagi masing-masing kolam. Habis 5 dilanjut 1 dan 2
(lihat tanda panah titik-titik). Kemudian yang lain tinggal mengurutkan tiap kolom dari
atas. Kolam C dari 2 dilanjutkan 3. Kolom D dari 3 dilanjut 4 dan 5. Seandainya masih
ada kolom ya diteruskan habis 5 trus 1,2,3 dan seterusnya.
- Jadi yang main ronde 1 (R.1) adalah yang angka 1. Yaitu A vs B, C VS E dan D istirahat.
R.2 yang main (yang kode angka 2) A vs C, D vs E dan B istirahat. Dan seterusnya.
- Jumlah ronde dan jumlah pertandingan sama saja dengan cara rotasi maupun cara
angka 2 berkelana.

d. Cara bargraph jika jumlah peserta genap, contoh 6 peserta;

A B C D E F
A 1 2 3 4 5
B 3 4 5 2
C 5 1 4
D 2 1
E 3
F
Keterangan:
- Cara memasukkan angkanya berbeda dengan cara ganjil, perhatikan tanda panah. Dari
kiri diurut kekanan 1,2,3,4 dst…, kemudian kolom terakhir kebawah diisi mulai dari
genap terkecil sampai habis genapnya dilanjut ganjil terkecil sampai habis (perhatikan
tanda panah putus-putus)
- Yang main di ronde 1 (R.1) ditunjukkan dengan symbol angka 1 yaitu A vs B, C vs E dan D
vs E. Jadi tidak ada yang istirahat karena jumlah peserta genap.

9. Membuat jadwal pertandingan system kompetisi:


a. Setelah bagan pertandingan jadi maka jadwal pertandingan disusun berdasarkan urut
rondenya. Kemudian ditentukan tgl, hari, waktu, lapangan, wasit/petugas dan sebagainya.
b. Contoh jadwal dari cara rotasi di atas (lihat penjelasan 8.a). Maka bisa disusun jadwal sbb:
No Pertandingan Jadwal Lapangan Wasit Keterangan
1 1 vs 2 Senin, 1-3- Lap. 1 Joko Skor 2 - 0
2021 pkl 15:00
2 3 vs 4 Senin, 1-3- Lap. 2 Bagong
2021 pkl 16:00
3 1 vs 4
4 2 vs 5
5 1 vs 5
6 4 vs 3
7 1 vs 3
8 5 vs 2
9 3 vs 2
10 5 vs 4

10. Menentukan pemenang dalam system kompetisi:


a. Guna memudahkan penentuan juara dapat dibuat tabel klasmen.
b. Berikut adalah contoh penentuan kejuaraan dalam sepak bola/futsal:

Contoh penentuan juara dalam sepak bola/futsal dengan jumlah peserta 5.

selisih
A B C D E Main Menang Seri Kalah Nilai Juara
Gol
A 3-2 1-1 0 -1 1- 0 4 2 1 1 7 1 II
B 3-3 2- 0 2- 1 4 2 1 1 7 2 I
C 0- 0 1- 2 4 0 2 1 2 V
D 0- 1 4 1 2 1 5 III
E 4 2 0 2 4 IV
Keterangan:
a. Menang nilai 3, seri nilai 1, kalah nilai 0
b. Jadi juaranya B, dan hanya beda selisih gol saja.

Anda mungkin juga menyukai