Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KECELAKAAN KERJA DIWORKSHOP

OTOMOTIF

KELOMPOK 4

1.FERDY GUSMANTWORO ( 23074009 )


2.IBNU SYAUQI ( 23074010 )
3.AGIS SAPUTRA (23074058)
4.FARHAN LUTHFIADI PUTRA (21074007)
A.Kecelakaan kerja diworkshop
 Teori terjadinya kecelakaan kerja

1.Teori Human Error (Kesalahan Manusia): Teori ini mengemukakan bahwa kecelakaan
seringkali terjadi karena kesalahan manusia, baik berupa kelalaian, kecerobohan, atau
kurangnya keterampilan dalam menangani situasi tertentu. Kesalahan manusia dapat
melibatkan pekerja, pengawas, atau manajemen.
2.Teori Domino (Model Domino): Teori ini menyatakan bahwa kecelakaan adalah hasil dari
serangkaian peristiwa atau tindakan yang saling terkait. Jika salah satu domino (faktor atau
tindakan) gagal, maka kecelakaan terjadi. Ini menekankan pentingnya mengidentifikasi
faktor-faktor pemicu atau pendorong dalam rangkaian tersebut.
3.Teori Kegagalan Sistem: Menurut teori ini, kecelakaan kerja adalah akibat dari kegagalan
sistem, bukan individu. Sistem kerja yang buruk atau cacat dapat menciptakan lingkungan di
mana kecelakaan lebih mungkin terjadi. Ini mempertimbangkan peran manajemen,
peraturan, budaya perusahaan, dan perencanaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang
aman.
 Penyebab kecelakaan kerja

1.Kesalahan Manusia: Kesalahan manusia, seperti kelalaian, kurangnya konsentrasi,


atau kecerobohan, adalah penyebab umum kecelakaan kerja. Pekerja yang tidak
mematuhi prosedur keselamatan atau kurangnya pelatihan yang memadai dapat
berkontribusi pada kejadian ini.
2.Kondisi Fisik yang Berbahaya: Kondisi fisik di lingkungan kerja yang tidak aman,
seperti mesin-mesin yang rusak, peralatan yang usang, atau kekurangan perawatan,
dapat menyebabkan kecelakaan.
3.Kekurangan Pelatihan: Ketidakmampuan pekerja untuk memahami dan mengatasi
risiko yang ada dapat terjadi akibat kekurangan pelatihan yang memadai. Ini bisa
termasuk kurangnya pengetahuan tentang tata cara penggunaan alat atau bahan
berbahaya.
4.Tekanan Waktu dan Produktivitas: Tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan cepat dan meningkatkan produktivitas seringkali mengakibatkan pekerja
mengambil risiko yang tidak perlu atau mengabaikan prosedur keselamatan.
5.Kurangnya Peralatan Pelindung Diri (APD): Ketidakcukupan APD, seperti helm,
kacamata, sarung tangan, atau alat pelindung lainnya, dapat meningkatkan risiko
cedera dalam situasi tertentu.
 Klasifikasi Kecelakaan Kerja

1.Berdasarkan Tingkat Keparahan:


-Kecelakaan Ringan: Kecelakaan yang hanya menyebabkan cedera ringan atau
kerugian kecil
-Kecelakaan Serius: Kecelakaan yang menghasilkan cedera serius, memerlukan
perawatan medis intensif, atau mengakibatkan cacat jangka panjang.
-Kecelakaan Fatal: Kecelakaan yang mengakibatkan kematian pekerja.
2.Berdasarkan Jenis Cedera:
-Cedera Fisik: Kecelakaan yang mengakibatkan cedera fisik, seperti patah
tulang, luka bakar, atau luka sayatan.
-Cedera Kimia: Kecelakaan yang melibatkan kontak dengan bahan kimia
berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan fisik atau reaksi kimia pada tubuh.
-Cedera Akibat Kelelahan: Kecelakaan yang terjadi karena pekerja kelelahan,
seperti kecelakaan lalu lintas akibat mengantuk saat mengemudi.
-Cedera Psikologis: Kecelakaan yang mempengaruhi kesejahteraan mental
pekerja, seperti stres berat atau gangguan psikologis.
3.Berdasarkan Penyebab:
-Kecelakaan Lalu Lintas: Kecelakaan yang terjadi saat bepergian dari atau
menuju tempat kerja.
-Kecelakaan Mesin dan Alat: Kecelakaan yang melibatkan mesin atau alat di
lingkungan kerja, seperti mesin otomotif atau peralatan industri.
-Kecelakaan Bahan Kimia: Kecelakaan yang terkait dengan penggunaan atau
paparan bahan kimia berbahaya.
-Kecelakaan dari Ketinggian: Kecelakaan yang terjadi saat bekerja di
ketinggian, seperti konstruksi atau perawatan gedung tinggi.
-Kecelakaan yang Terkait dengan Bahan Padat atau Berat: Kecelakaan yang
melibatkan penanganan bahan padat atau berat, seperti pengangkutan atau
pemuatan barang berat.
B.Analisis kecelakaan kerja
 Mengenali bahaya dan penyebabnya

-Identifikasi potensi bahaya:


Lakukan inspeksi menyeluruh terhadap lingkungan kerja Anda. Mengidentifikasi kondisi fisik,
peralatan dan material yang dapat menyebabkan kecelakaan. Waspadai tempat-tempat yang
sering terjadi kecelakaan di masa lalu.
Konsultasi staf:
- Libatkan karyawan dalam identifikasi bahaya. Mereka sering kali memiliki pemahaman
mendalam tentang kondisi kerja mereka dan dapat memberikan informasi berharga.
Analisis kecelakaan sebelumnya:
-Periksa kecelakaan masa lalu. Menganalisis penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
membantu mencegah terjadinya kecelakaan lagi di kemudian hari. Gunakan alat:
-Gunakan daftar periksa atau manual untuk membantu mengidentifikasi bahaya dan potensi
penyebab kecelakaan di berbagai pekerjaan.
Evaluasi metode kerja:
-Tinjau metode kerja yang ada untuk memastikannya aman dan memenuhi standar
keselamatan. Identifikasi kesalahan prosedur yang dapat menyebabkan kecelakaan.
 Statistik kecelakaan kerja
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat, jumlah
kecelakaan kerja di Indonesia sebanyak 265.334 kasus pada 2022. Jumlah
tersebut naik 13,26% dari tahun

sebelumnya yang sebesar 234.270 kasus


 TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai