Anda di halaman 1dari 10

Dakwah islam Di nusantara

dan asal usul kemuhammadiyahan


Mata kuliah Dan pengampu

kemuhammadiyahan

(Havidz C. Pratama, S.Pd.I.M.Pd)


Dakwah Islam di Nusantara
Beberapa teori menyatakan bahwa Agama Islam
telah masuk ke Indonesia pada abad ke 7M/1H,
tetapi baru tersebar luas pada abad ke 13M. Hal ini
ditandai dengan berdiri nya kerajaan Islam tertua
di Indonesia, kemudian berkembanglah pusat-pusat
perdagangan didaerah pantai Sumatra Utara lalu
menyebar ke Pulau Jawa dan ke Indonesia bagian
timur.
Islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai
kekuatan politik pada abad ke 13M akibat arus
balik kehancuran Baghdad ibukota Abbasiyah oleh
Hulagu.
Penyebaran Islam merupakan salah satu proses
yang sangat penting dalam sejarah Indonesia.
5 Teori masuknya islam di nusantara
Ada 5 teori masuknya Islam ke Nusantara, antara lain :
1. Teori Gujarat
Menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia berasal dari
Gujarat, India.
2. Teori Persia
Menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7M
dibawa oleh kaum syiah, Persia.
3. Teori Makkah
Menyatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia dibawa
oleh para musafir Arab, dan teori ini lah yang hingga kini dianggap
sebagai teori terkuat.
4. Teori China
Menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia karena dibawa
oleh perantau muslim China yang datang ke Indonesia.
5. Teori Maritim
Menyatakan bahwa penyebaran Islam di Indonesia tidak bisa
dilepaskan dari kemampuan Islam dalam menjelajah samudera.
Proses perkembangan islam di nusantara

•Agama Islam masuk dan berkembang di Nusantara secara


damai.

• Islam menyebar di Indonesia melalui berbagai cara, yaitu

1. Perdagangan

2. Perkawinan

3. Tasawwuf

4. Pendidikan

5. Budaya

6. Dakwah
Corak Islam di Nusantara

Corak islam di nusantara ini dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Masa kesultanan
2. Masa Penjajahan
3. Gerakan dan Organisasi Islam
Asal usul
kemuhammadiyahan
Secara Umum Faktor Pendorong Kelahiran Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan oleh K.H


Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah
1330 H, yang bertepatan pada tanggal 18
November 1912 M di Jogjakarta.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Faktor pendorong lahirnya Muhammadiyah bermula dari beberapa kegelisahan dan keprihatinan social
religius, dan moral. Kegelisahan social ini terjadi disebabkan oleh suasana kebodohan, kemiskinan, dan
keterbelakangan umat. Kegelisahan religius muncul karena melihat praktik keagamaan yang mekanistik
tanpa terlihat kaitannya dengan perilaku social dan positif disamping syarat dengan tahayul, bid’ah, dan
khurafat. Kegelisahan moral disebabkan oleh kaburnya batas antara baik dan buruk, pantas dan tidak
pantas.
Latar belakang berdirinya persyarikatan Muhammadiyah secara garis besarnya dapat dibedakan
menjadi 2 faktor penyebab, yaitu:

1. Faktor Internal
Yakni, pemahaman K.H Ahmad Dahlan dalam mendalami Q.S Ali - Imran : 104“ Dan
hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan , menyuruh (berbuat
yang makruf). Dan mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Ayat tersebut benar-benar menginspirasi K.H Ahmad Dahlan sehingga tergerak hatinya untuk
membangun sebuah perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapih yang
tugasnya berkhidmat melaksanakan misi dakwah islam amar makruf nahi munkar di tengah-tengah
Masyarakat luas.
2. Faktor Eksternal

a. Ketidak murnian dan tidak selarasnya amalan islam


dengan Qur’an dan Sunnah.
b. Tidak terdapat lembaga pendidikan islam yang
memadai.
c. Kelemahan kepemimpinan islam.
d. Meningkatnya misi agama lain ke masyarakat
Indonesia.
e. Tekanan dunia barat, terutama bangsa Belanda ke
Indonesia.
f. Pengaruh dari gerakan pembaharuan islam dalam
dunia islam.
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai